ِ ُ الز ْيت
ون ِ ِّ ِوالت
ين و ه
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
ور سِينِين
ِ طُ و
ِ ْ لقدْ خل ْقنا
اْلنسان فِي أحْس ِن ت ْق ِويم
Sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
ث ُ هم رددْناهُ أسْفل سافِلِين
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
ت فل ُه ْم أ ْج ٌر غي ُْر م ْمنُون إِ ِّ هَّل الهذِين آمنُوا وعمِ لُوا ال ه
ِ صالِحا
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengajarkan kebaikan; maka mereka akan
mendapatkan pahala yang tidak ada purus-putusnya.
UNIT 2
1. Bacaan Haids Pertama
ُارية وع ِْلم يُ ْنتف ُع بِ ِه وولد صالِح يدْعُو له
ِ اْل ْنسا ُن ا ْنقطع عملُهُ إِ هَّل مِ ْن ثَلثة مِ ْن صدقة ج
ِ ْ إِذا مات
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu):
sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim)
Hadis ini menerangkan bahwa jika seseorang telah meninggal dunia yang akan dapat
menolongnya di akhirat hanya ada tiga perkara (ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan
anak sholeh yang selalu mendoakannya).
2. Bacaan Haids Kedua
ِ م ْن تعلهم ع ِْل ًما مِ هما يُبْتغى بِ ِه و ْجهُ هللاِ ع هزوج هل َّل يتعله ُمهُ اَِّله ِلي: س ْو ُل هللاِ صلهى هللاُ عل ْي ِه وسلهم
ُصيْببِ ِه عرضا ً مِ ن الدُّ ْنيا ل ْم ُ قال ر
.) ( رواهُ أب ُْو د ُاود ِبإِسْناد صحِ يْح. ِريْحها: ي ْعنِي،ِي ِجدِع ْرف ْالجنه ِة ي ْوم ْالقِيامة
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang mempelajari
ilmu pengetahuan yang semestinya bertujuan untuk mencari ridho Allah ‘Azza wa Jalla.
Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan atau
kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya surga kelak pada hari kiamat.”
(HR. Abu Daud).
Hadis ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu tujuannya karena Allah SWT semata. Jika
tidak, maka apa yang didapatkannya akan menjadi sia-sia dan orang tersebut akan berdosa.
Maka diharuskandiniatkan mencari ridha Allah SWT dalam menuntut ilmu.
3. Bacaan Hadis Ketiga
َّللاُ لهُ بِ ِه ط ِريقًا ِإلى ْالجنه ِة
س فِي ِه ع ِْل ًما س ههل ه
ُ ِوم ْن سلك ط ِريقًا ي ْلتم
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
Hadis ini menjelaskan bahwa salah satu jalan menuju surga adalah menuntut ilmu. Jika
kita menunut ilmu karena Allah SWT, maka Allah akan memberi jaaln kemudahan kepada kita.
Berupa pemahaman terhadap ilmu yang dipelajari atau kemudahan dalam mempelajari suatu
ilmu yang bermanfaat.
4. Bacaan Hadis Keempat
UNIT 3
A. Pengertian iman kepada hari akhir
Keberadaan hari akhir harus benar-benar diyakini oleh setiap muslim. Beriman kepada
hari akhir artinya meyakini bahwa adanya kehidupan abadi setelah kematian di dunia. Bukti
beriman kepada hari akhir adalah banyak beramal saleh diantaranya, belajar dengan tekun,
bekerja dengan giat, dan senantiasa berbuat baik terhadap sesama dengan niat karena Allah
SWT. Hal ini sesuai dalam surah al-baqarah [2] ayat 281:
ْ ت وهُ ْم َّل ي
ࣖ ُظل ُم ْون ْ َّللا ۗث ُ هم تُوفهى ُك ُّل ن ْفس هما كسب
ِ واتهقُ ْوا ي ْو ًما ت ُ ْرجعُ ْون فِ ْي ِه اِلى ه
“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian
setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan
mereka tidak dizalimi (dirugikan)”.
Semua orang akan kembali ke akhirat Allah dengan membawa amalnya. Orang yang
banyak beramal baik akan menempati kedudukan mulia di sisi-nya, dan begitu pun sebaliknya
orang yang banyak berbuat dosa akan terhina di hadapan-nya sesuai firman allah dalam surah
al-imran [3] ayat 85 berikut:
َٰ ْ اَّلسَْل ِم ِد ْينًا فل ْن يُّ ْقبل مِ ْنهُ وهُو فِى
اَّلخِ رةِ مِ ن ْال َٰﺨس ِِريْن ِ ْ وم ْن يهبْت ِغ غيْر
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat
dia termasuk orang yang rugi.”
Nama-nama hari akhir/kiamat, diantaranya sebagai berikut:
1. Yaumul qiyamah atau yaumul ba’tsi artinya hari kebangkitan.
2. Yaumut taghabun artinya hari terbukanya aib.
3. Yaumul akhir artinya hari akhir bagi hidup seluruh umat manusia.
4. Yaumul fasli artinya keputusan bagi manusia.
5. Yaumul hisab artinya perhitungan semua amal yang telah diperbuat manusia didunia.
6. Yaumul jam’i artinya hari pengumpulan.
B. Dalil Naqli tentang Hari Akhir
1. QS. Az-Zumar [39] ayat 68
ظ ُر ْون ض ا هَِّل م ْن ش ۤاء ه
ُ َّللاُ ۗ ث ُ هم نُفِخ ِف ْي ِه ا ُ ْخ َٰرى فاِذا هُ ْم قِيا ٌم هي ْن ِ ت وم ْن فِى ْاَّل ْر
ِ ص ْو ِر فصعِﻖ م ْن فِى السهمَٰ َٰو
ُّ ونُفِخ فِى ال
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”
2. Q.S. Taha [20] ayat 124
ش ُر ٗه ي ْوم ْال ِق َٰيم ِة اعْمَٰ ى
ُ ي فا هِن لهٗ م ِعيْشةً ض ْن ًكا هون ْح
ْ وم ْن اعْرض ع ْن ِذ ْك ِر
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani
kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan
buta.”
3. Q.S. Al-Hijr [15] ayat 92-93
فوربِِّك لنسْـَٔلنه ُه ْم اجْم ِعيْن |ع هما كانُ ْوا ي ْعملُ ْون
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, | tentang apa yang
telah mereka kerjakan dahulu.”
4. Q.S. Al-Anbiya [21] ayat 47
س شيْـًٔ ۗا وا ِْن كان مِ ثْقال حبهة ِ ِّم ْن خ ْردل اتيْنا بِه ۗا وك َٰفى بِنا حَٰ ِسبِيْن ْ ُ ونﻀ ُع ْالمو ِازيْن ْال ِقسْط لِي ْو ِم ْالق َِٰيم ِة فَل ت
ٌ ظل ُم ن ْف
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak
seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami
mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan”
5. Q.S. Al-insan [76] ayat 20
واِذا رايْت ث هم رايْت ن ِع ْي ًما هو ُم ْل ًكا ك ِبي ًْرا
“Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat
berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.”
6. Q.S. Al-waqiah [56] ayat 51-54
ُ ُث ُ هم اِنه ُك ْم ايُّها الﻀ ۤها لُّ ْون ْال ُمك ِذِّب ُْون | ََّٰل ِكلُ ْون مِ ْن شجر ِ ِّم ْن زقُّ ْوم | فمالِـُٔ ْون مِ ْنها ْالب
ط ْون | ف َٰش ِرب ُْون عل ْي ِه مِ ن ْالحمِ ي ِْم
Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala (terompet) oleh malaikat israfil sebanyak
2 kali. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Az-zumar [39] ayat 68:
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”
B. Tasamuh
1. Pengertian Tasamuh
Tasamuh artinya menghargai dan membiarkan orang lain berbeda pendapat atau
pendirian walaupun bertentangan dengan keyakinan sendiri. Sikap tasamuh didasarkan bahwa
Allah menciptakan makhluknya khususnya manusia secara beragam. Hal tersebut sesuai
dengan firman Allah dalam Surah al-Hujurat [49] ayat 13 berikut ini.
:ياأيها الناﺱ إنا خلقنكم من ذكر وانثى وجعلنكم شعوبا وقبائل تعارفوا إن أكرمكم عند هللا اتقكم إن هللا عليم خبير (الحجرات
)۱۳
Ya ayyuhan-nasu inna khalaqnākum min zakariw wa unsa wa jaalnākum
syuubaw wa qaba'ila litaarafu, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alimun
khabir(un).13
"Wahai manusia. Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kama di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.(Q.S. al-
Hujurat/49:13)
2. Fungsi Tasamuh dalam Kehidupan
Fungsi tasamuh dalam kehidupan adalah sebagai berikut.
a) Mendapatkan rahmat (kasih sayang) Allah SWT.
b) Meneladani sikap yang dilakukan Rasulullah SAW.
c) Memperkuat hubungan kekerabatan.
d) Menghilangkan perselisihan dan permusuhan.
C. Membiasakan Perilaku Qana’ah dan Tasamuh dalam Kehidupan.
Adapun contoh sikap qanaah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
giat bekerja dan berusaha, tidak mudah kecewa, tidak mudah putus asa, selalu bersyukur atas
apa yang menjadi hasil usahanya, tidak pernah merasa iri atas keberhasilan yang diperoleh
orang lain, dan hidupnya sederhana selalu menyesuaikan diri dengan keadaan. Adapun contoh
sikap tasamuh adalah saling membantu dalam bidang kemasyarakatan. lapang dada dalam
setiap menerima perbedaan, dan selalu menjaga ketenangan serta ketentraman di masyarakat.
UNIT 5
A. Menyembelih Hewan
Binatang yang halal dimakan, seperti binatang ternak akan menjadi haram apabila
disembelih tidak sesuai dengan aturan yang telah disyariatkan agama. Namun ada binatang
yang halal dimakan walaupun tidak disembelih terlebih dahulu, yaitu ikan dan belalang. Hal
ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. sebagai berikut.
) (رواه ابن ماجه.عن عبد هللا بن عمر أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال حلت لنا ميتتان السمك والجراد
An 'Abdillah ibni 'umara anna rasulallahi şallallahu 'alaihi wa sallama qala
uhillat lana maitatanis-sammaku wal-jarādu.
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Telah dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai bangkai ikan dan belalang." (rawāhu Ibnu
Majah /3209) Menyembelih ialah melenyapkan ruh binatang untuk dimakan, dilakukan dengan
sesuatu yang tajam selain dari tulang dan kuku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyembelihan hewan sebagai berikut:\
Menyembelih ialah melenyapkan ruh binatang untuk dimakan, dilakukan dengan
sesuatu yang tajam selain dari tulang dan kuku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyembelihan hewan sebagai berikut:
1. Rukun Menyembelih
a. Penyembelih hendaklah muslim atau ahli kitab (berpegang dengan kitab Allah selain
dari Al-Qur'an) dan melakukannya dengan sengaja. Firman Allah Swt. dalam Surah al-
Maidah [5] ayat 5 berikut.
...وطعام الذين أوتوا الكتب حل لكم وطعامكم حل لهم
wa taamul-lažina útul-kitaba hillul lakum, wa taämukum hillul lahum.5
"Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, da makananmu halal bagi
mereka." (Q.S. al-Maidah/ 5:5)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa sembelihan ahli kitab yang beriman kepada
Allah SWT halal dimakan.
b. Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal. Cara menyembelihnya adalah
sebagai berikut.
1) Membaca basmalah.
2) Binatang yang dapat disembelih di lehernya hendaklah disembelih di lehernya,
dipotong urat tempat lewatnya makanan dan urat tempat keluar nafasnya hingga
putus.
3) Binatang yang tidak dapat disembelih dilehernya karena liar atau jatuh ke dalam
lubang sehingga tidak dapat disembelih di lehernya. Menyembelihnya dapat
dilakukan di mana saja dari badannya, asal dia bisa mati karena luka itu.
c. Alat (perkakas) menyembelih, yaitu semua barang tajam, dapat melukai, besi, bambu,
atau lain-lainnya kecuali gigi dan kuku, begitu juga segala macam tulang. Rasulullah
saw. bersabda:
) (رواه البﺨاری و مسلم.عن رافع بن خديج ما آنهر الدم وذكر اسم هللا عليه فكلواما لم يكن ستا أو ظفرا
'An rafi 'ibni khadijin mã anharaddama wa żukirasmullâhi 'alaihi fa kulü
malam yakun-sinnan au-zufran.
Dari Rafi' bin Khadij. "Alat apapun yang dapat mengalirkan darah dan yang
disembelih dengan menyebut nama Allah. makanlah olehmu, kecuali karena gigi dan
kuku.TH.R. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Sunah Menyembelih
Sunat-sunat dalam menyembelih di antaranya adalah sebaga berikut.
a. Memotong dua urat yang ada di kanan kiri leher agar lekas mati.
b. Binatang yang panjang lehernya, sunat disembelih dipangkal lehernya, maksudnya
supaya lekas matinya.
c. Binatang yang disembelih itu hendaklah digulingkan ke sebelah rusuknya yang kiri,
supaya mudah bagi orang yang menyembelih.
d. Dihadapkan ke kiblat (kabah).
e. Membaca basmalah dan salawat atas Nabi Muhammad saw.
Adapun menyembelih hewan yang masih berada dalam perut induknya cukup dengan
menyembelih induknya Berarti kalau induknya disembelih maka anaknya itu hala dimakan.
B. Akikah dan Kurban
1. Akikah
Lahirnya seorang anak merupakan karunia yang diberikan oleh Allah yang patut
disyukuri. Bentuk ungkapan syukur karena lahirnya seorang anak juga dilakukan melalui
penyembelihan hewan (kambing) yang dagingnya diberikan kepada orang lain sebagai
sedekah. Penyembelihan hewan pada hari ketujuh kelahiran anak sebagai ungkapan syukur
kepada Allah disebut akikah.
Hukum akikah adalah sunat muakkad bagi orangtua atau orang yang berkewajiban
menanggung belanja anak tersebut. Untuk bayi laki-laki, menyembelih dua ekor kambing
(domba) dan untuk bayi perempuan seekor kambing. Hal tersebut sesuai dengan hadis
Rasulullah saw. yang artinya: "Barangsiapa di antara kamu ingin beribadah untuk anaknya,
hendaklah ia sembelihkan dua ekor kambing yang sama umurnya untuk seorang bayi laki-laki,
untuk bayi perempuan seekor." (H.R. Ahmad, Abu Dawud, Nasai)
Adapun waktu penyembelihan hewan akikah adalah hari ketujuh dari kelahiran
bersamaan dengan mencukur rambut dan memberi nama bagi anak tersebut. Keterangan ini
sesuai sabda Rasulullah saw. berikut ini.
الغَلم مرتهن بعقيقته تذبح عنه في اليوم السابع: م. قال رسول هللا ص: عن إسمعيل بن مسلم عن الحسن عن سمرة قال
)ويحلﻖ رأسه ويسمى (رواه أحمد والترمذي
'An 'Isma'ila bni muslimin 'anil-hasani an samurah qala: qala räsûlullahi
şallallahualaihi wasalama: Al-gulâmu murtahannun bi'aqiqatihi tuz bahu 'anhu fil-
yaumis-sa bi' wa yuhallaqu ra'suhu wa yusammā.
Dari Ismail putra Muslim, dari Hasan, dari Samurah ia berkata: telah bersabda
Rasululah saw "Anak yang lahir itu menjadi tanggungan (tergadai) sampai disembelihkan
akikahnya yang disembelih pada hari ke tujuh dari hari lahirnya dan dicukur rambutnya serta
diberi nama." (rawähu Ahmad dan Tirmizi)
Adapun yang termasuk syarat-syarat dan ketentuan pembagian daging hewan akikah
adalah sebagai berikut.
a. Hewan akikah harus berupa kambing atau biri-biri.
b. Hewan yang disembelih harus sehat, tidak cacat, dan usianya sudah memenuhi syarat sah
untuk akikah.
c. Daging hewan akikah sebagian dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan oleh orang yang
berakikah. Sedangkan sebagian yang lain dapat disedekahkan kepada fakir miskin.
2. Kurban
Kurban menurut bahasa berasal dari kata garraba yaqrabu qurbanan yang berarti
mendekat atau dekat. Menurut istilah, kurban adalah menyembelih binatang ternak dengan
maksud semata-mata mendekatkan diri kepada Allah Swt. Waktu penyembelihan hewan
kurban yang utama adalah pada hari raya Idul Adha setelah terbitnya matahari. Selain waktu
tersebut, kurban dapat dilakukan pada hari tasyrik (yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah).
Keterangan tentang waktu penyembelihan hewan kurban tersebut berdasarkan hadis berikut
ini.
)أيام التحر يوم اْلضحى وثَلثة أيام بعـده (رواه مسلم
Ayyamun-na.hri yaumuladha wa salasatu ayyamin badah.
"Hari-hari menyembelih itu ialah hari raya kurban dan tiga har sesudahnya." (rawāhu
Muslim)
Hukum menyembelih hewan kurban adalah sunat muakkad. Hal ini didasarkan pada
firman Allah dalam Surah al-Kausar [108] ayat 2-3 berikut.
)۳-۲ :فصل لربك والحرج إن شائقك هو اَّلبتري (الكوثر
Faşalli lirabbika wanhar.2 Inna syani'aka huwalábtar(u).3
"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlak (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus (dari rahmat Allah)" (QS. al-Kausar/ 108:2-3)
Selain keterangan ayat tersebut, Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut ini.
)أمرت بالتﺨر وهو سنة لكم (رواه الترمذي
Umirtu bin-nahri wa huwa sunnatun lakum.
"Aku disuruh (diwajibkan) menyembelih kurban dan itu sunat hukumnya bagi kamu."
(rawāhu Tirmizi)
Adapun yang termasuk syarat-syarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah
sebagai berikut.
a. Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara
halal dan tanpa berutang.
b. Kurban harus binatang ternak, seperti-unta, sapi, kambing, atau biri-biri.
c. Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak pincang,
tidak sakit, dan kuping serta ekor harus utuh.
d. Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 1 tahun atau lebih, sapi atau
kerbau berumur 2 tahun, domba berumur 1 tahun, dan kambing berumur 2 tahun.
e. Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka, baligh, dan berakal.
f. Hewan kurban disembelih pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada Hari Raya
Idul Adha atau pada hari tasyrik.
g. Daging hewan kurban sebagian dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan oleh orang
yang berkurban. Sedangkan sebagian yang lain dapat disedekahkan kepada fakir
miskin.
UNIT 6
a) Haji
I. Pengertian dan Hukum Haji
Setiap bulan Zulhijah, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di
Tanah Haram (suci) yaitu Makkah dan sekitarnya yang memiliki satu tujuan, yaitu beribadah
haji sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang mampu.
Kewajiban melaksanakan ibadah haji adalah satu kali selama hidup. Adapun yang
melakukannya beberapa kali dihitung amalan sunat. Hal ini sesuai keterangan Surah al-
Baqarah [2] ayat 197 berikut.
)۱٩٧ : (البقرة...الحج أشهر معلومت
Al-hajju asyhurum ma'lumat(un).197
"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi” Q.S. al-Baqarah/2:197)
Haji menurut bahasa berasal dari kata hajja yang artinya menyengaja atau berziarah
(mengunjung sesuatu). Adapun secara istilah hukum Islam, haji adalah sengaja mengunjungi
Baitullah (Kabah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat dan waktu
yang ditentukan.
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardu ain yang artinya wajib bagi setiap
muslim yang mampu Mampu melakukan ibadah haji adalah mampu secara fisik dan memiliki
dana untuk ongkos perjalanan haji. Allah berfirman dalam surat Ali 'Imran [3] ayat 97 berikut
ini.
)٩٧: (ال عمران... البيت من استطاع إليه سبيَل
wa lillāhi 'alan-nási hijjul-baiti manistata'a ilaihi sabila(n),97
"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji
ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana." (Q.S. Ali
'imran/3:97)
Keterangan lain yang dapat dijadikan landasan hukum wajibnya ibadah haji adalah
sabda Rasulullah saw. dalam hadis berikut.
بني اْلسَلم على خمسة على أن يوجد هللا وإقام الصَلة وإيتاء الزكاة وصيام:عن ابن عمر عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
)رمﻀان والحج (رواه مسلم
'An ibni umara 'anin-nabiyyi şallallahu 'alaihi wa sallama qala:Buniya al-islamu
'ala khamsatin 'ala ayyuwahhidallāha wa iqāmiş-şalāti wa ita'iz-zakati wa șiyāmi
ramaḍāna wal-hajj.
Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Islam
dibangun di atas lima dasar: Yaitu agar Allah diesakan, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa Ramadlan, dan haji." (rawāhu Muslim /19)
II. Syarat, Rukun, Wajib dan Shunnah Haji
a. Syarat-syarat Haji
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan
menunaikan ibadah haji dan umrah adalah sebagai berikut:
1) Islam;
2) berakal;
3) baligh;
4) mampu (tidak wajib haji atas orang yang tidak mampu, baik dari segi biaya,
kesehatan, keamanan, atau bagi perempuan yang tidak bisa disertai muhrimnya.
b. Rukun-Rukun Haji
Adapun yang termasuk rukun haji adalah sebagai berikut.
1) Ihram, yaitu memulai haji dengan menggunakan pakaian khusus di tempat
ihram. Seseorang ketika berihram harus berniat haji atau umrah karena Allah.
Selain itu, calon jamaah haji harus berpakaian ihram (kain yang tidak dijahit).
Pakaian pria terdiri atas dua potong berwarna putih dan tidak boleh memakai
celana dalam. Adapun bagi perempuan, juga berwarna putih yang menutupi
seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan.
2) Wukuf (hadir) di Padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai dari
tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada 9 Zulhijah sampai terbit fajar
tanggal 10 Zulhijah. Mereka yang sedang mengerjakan haji wajib berada di
Padang Arafah waktu tersebut.
3) Tawaf (berkeliling Kabah). Tawaf ialah berjalan mengelilingi Kabah sebanyak
tujuh kali. Orang yang hendak mengerjakan tawaf harus memahami beberapa
rukun dan syarat tawaf, yaitu: niat, suci dari hadas dan najis, menutup aurat,
bertawaf di dalam Masjidil Haram, dilakukan sebanyak tujuh putaran, dan
ketujuh putaran dilakukan beriringan tanpa diselingi kegiatan lain (waktu jeda).
Hal ini sesuai firman-Nya dalam Surah al-Hajj [22] ayat 29 yang artinya:
۲٩: وليطوفوا بالبيت العتيﻖ (الحج...
wal yaṭṭawwafu bil-baitil-atiq(i).29
"Dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah)." (Q.S. al-Ḥajj/ 22:29)
Tawaf yang merupakan rukun haji (haji tidak sah apabila tidak
melakukannya) disebut tawaf ifadah. Adapun tawaf yang berikut. tidak
termasuk rukun haji adalah sebagai
a) Tawaf Qudum, yaitu tawaf yang dilakukan jamaah haji atau umrah ketika
baru sampai di Masjidil Haram.
b) Tawaf Wada, yaitu tawaf yang dilakukan jamaah haji atau umrah ketika
akan pulang dan menyelesaikan seluruh amalan haji atau umrah.
c) Tawaf tahallul, yaitu tawaf untuk menghalalkan larangan haji ketika
ihram.
d) Tawaf nazar, yaitu tawaf dalam rangka menunaikan nazar.
e) Tawaf sunat, dapat dilakukan pada setiap kesempatan yang
memungkinkan (sewaktu-waktu) ketika memasuki masjidil haram.
Adapun bacaan ketika melakukan tawaf adalah sebagai berikut.
سبحان هللا والحمد هلل وَّل إله إَّل هللا وهللا أكبر وَّل حول وَّل قوة اَّل باهلل
Subhanallahi wal-hamdu lillahi wala ilaha illallahu wallahu akbaru
wala haula wala-quwwata illa billahi.
“Maha suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tiada Tuhan kecuali
Allah, Allah Mahabesar, dan tiada kekuatan kecuali hanya (dari) Allah”.
4) Sa'i (berlari-lari kecil dari bukit Şafa dan Marwah). Seseorang yang akan
melakukan saj harus mengetahui syarat dan rukun sai, yaitu memulai sa'i dari
Bukit Şafa dan disudahi di Bukit Marwah. Ibadah sa'i dilakukan tujuh kali
berturut-turut tanpa jeda waktu dan dilakukan sesudah melakukan tawaf
Sebelum melakukan sa'i diawali dengan meneguhkan (membacakan) niat
karena Allah. Di bukit Şafa sambil menghadap kiblat disunatkan membaca:
له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير َّل إله إَّل هللا وحده صدق،أكبر هللا أكبر هللا اكبر َّل إله إَّل هللا وحده َّل شريك له
وعده ونصر عبده واعر جنده وهزم اْلحزاب وحده
Alahu akbar Allahu akbar Allahu akbar lä-illāha illallahu
wahdahula syarikalah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘ala kulli
syain qadir. La-ilaha illallahu wahdahu şadaqa wadahuwa nas ara
‘abdahû wa aazza-jundahu wahazamal aḥzāba wahdah.
"Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar Tiada Tuhan
selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya kerajaan
dan segala puji serta Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada
Tuhan selain Allah Yang Maha Esa. Dia sudah menyempurnakan janji-Nya dan
Dia memberikan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya dan Dia telah
menghancurkan musuh-musuh-Nya."
5) Mencukur rambut paling sedikit tiga helai (tahalul).
6) Seluruh rangkaian rukun haji dikerjakan dengan tertib (berurutan).
c. Wajib-Wajib Haji
Rukun haji dapat diartikan sebagai amalan ibadah tertentu yang harus
dilakukan, dan tidak sah hajinya jika amalan tersebut tidak dilakukan. Selain itu,
rukun haji tidak dapat digantikan dengan membayar dam (denda). Contoh rukun
haji sebagaimana yang telah dijelaskan di antaranya, ihram, tawaf, dan sa'i.
Wajib haji adalah praktik ibadah tertentu yang wajib dilakukan dalam berhaji.
Namun, jika tidak dilakukan dapat diganti dengan membayar dam, yaitu dengan
menyembelih binatang ternak atau berpuasa. Adapun yang termasuk wajib haji
adalah sebagai berikut.
1) Ihram dari miqat (tempat ditentukan dan masa tertentu).
Miqat artinya waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk melakukan
kegiatan selama mengerjakan ibadah haji. Miqat waktu (miqat zamani) untuk
melaksanakan ibadah haji telah ditentukan, yaitu bulan Syawal, Zulqaidah, dan
Zulhijah. Adapun miqat tempat (miqat makani) ditentukan berikut ini.
a. Zulhulaifah, yang disebut Bir Ali (sumur Imam Ali) di Madinah, untuk
jamaah yang berangkat dari Madinah.
b. Juhfah, untuk jamaah yang berangkat dari arah Syam (Syria), Mesir, dan
Maroko.
c. Qornul Manazil, untuk jamaah dari arah Nejed.
d. Yalamlam, untuk jamaah dari arah Yaman.
e. Zatu Irqin, untuk jamaah dari Irak.
f. Makkah, untuk jamaah dari Makkah.
2) Bermalam (mabit) di Muzdalifah.
3) Melontar jumrah ‘aqabah.
Melontar jumrah 'aqabah menggunakan batu kerikil sebanyak 7 (tujuh) butir
sambil membaca doa berikut ini.
اكبر اللهم اجعله حجا مبرورا وسعيا مشكورا وذنبا مغفورا
Allahu akbar allahummaj'alhu hajjan mabruran wa sa'yan mas kuran wa
zanban magfuran.
“Allah Mahabesar, ya Allah, Tuhanku, jadikanlah ibadah hajiku ini haji yang
mabrur dan sa'i yang diterima serta dosa yang diampuni.”
4) Melontar tiga jumrah (jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah Aqabah).
Pelaksanaan tiga jumrah ini dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah. Cara
pelemparan harus berurutan, mulai dari jumrah ula, wusta, dan 'aqabah. Masing-
masing jumrah dilempar tujuh kali.
5) Mabit (bermalam) di Mina. Mabit dilaksanakan pada hari tasyrik (tanggal 11, 12,
dan 13 Zulhijah)
6) Tawaf wada' (tawaf sewaktu akan meninggalkan Makkah).
7) Menjauhkan diri dari segala larangan atau yang diharamkan (muharramat).
Adapun yang termasuk hal-hal yang diharamkan dalam berhaji antara lain
adalah:
1. Memakai pakaian yang dijahit dan tutup kepala bagi laki-laki.
2. Menutup wajah dan telapak tangan bagi perempuan,
3. Menggunakan wewangian baik pada badan maupun pakaian.
4. Mencukur rambut ataupun bulu-bulu yang lainnya.
5. Memotong kuku.
6. Menikah, menikahkan, atau menjadi wali.
7. Bersetubuh.
8. Berburu dan membunuh binatang yang liar dan halal.
9. Menebang pohon atau memotong rerumputan.
d. Shunnah-shunnah Haji
1. Membaca talbiyah selama ihram sampai melontar jumrah.
لبهيْك الله ُه هم لبهيْك لبهيْك َّل ش ِريك لك لبهيْك ِإ هن ْالح ْمد والنِِّ ْعمة لك و ْال ُم ْلك َّل ش ِريك لك
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi
panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku
datang memenuhi panggilan-mu. Sesungguhnya segala puji nikmat dan segenap
kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
2. Berdoa sesudah membaca talbiyah dengan doa berikut ini.
ِ ربهنا َٰاتِنا فِى الدُّ ْنيا حسنةً وفِى اْ ََّٰلخِ رةِ حسنةً وقِنا عذاب النه.ار
ار ِ الله ُه هم إِنها نسْألُك ِرضاك و ْالجنهة و نعُ ْوذُبِك مِ ْن سﺨطِ ك والنه
“Ya Allah sungguh kami memohon ridha dan surga-Mu. Kami berlindung
kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”
3. Melaksanakan tawaf qudum.
4. Memakai kain berwarna putih.
5. Membaca zikir sewaktu tawaf.
6. Shalat dua rakaat sesudah tawaf.
7. Masuk ke dalam Kabah.
8. Ziarah ke makam Rasulullah saw.
III. Cara untuk Melaksanakan Haji
1) Haji ifrad, yaitu dengan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu (secara tersendiri),
kemudian melakukan ibadah umrah, secara tersendiri pula (sesudahnya).
2) Haji tamattu, yaitu dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu secara tersendiri,
kemudian mengerjakan haji secara tersendiri.
3) Haji qiran, yaitu dengan mengerjakan haji sekaligus (bersama-sama) dengan ibadah
umrah. Cara dengan meniatkan dalam ihram untuk haji dan umrah.
IV. Dam (Denda)
1) Denda bagi yang melanggar larangan terkecuali berhubungan seksual. Caranya dengan
memilih di antara tiga macam; berpuasa tiga hari berturut-turut, bersedekah satu sha'
makanan kepada fakir miskin, atau menyembelih satu ekor kambing atau biri-biri.
2) Denda bagi yang melakukan pelanggaran dengan bercampur (hubungan seksual),
mereka wajib membayar kifarat dengan menyembelih seekor unta atau sapi, atau tujuh
ekor kambing, atau bersedekah kepada fakir miskin senilai binatang tesebut. Jika tidak
mampu bisa digantikan dengan berpuasa dengan satu hari puasa menggantikan
seperempat gantang makanan.
3) Bagi yang mengerjakan haji dengan cara tamattu atau qiran, hendaknya menyembelih
satu ekor kambing atau diganti dengan berpuasa selama sepuluh hari. Tiga hari saat
ihram dan tujuh hari saat kembali ke negerinya.
b) Umrah
I. Pengetian dan Hukum Umrah
Umrah dari segi bahasa artinya ziarah atau berkunjung Adapun menurut istilah
fiqih Islam, umrah adalah menziarahi Kabah dengan niat untuk beribadah kepada
Allah dengan syarat tertentu. Perbedaan antara haji dan umrah hanyalah wukuf.
Dalam ibadah umrah, tidak ada wukuf yang dilaksanakan di Padang Arafah.
Sebagian ulama menyatakan umrah hukumnya sunat muakkad. QS. Al-Baqarah/2
Ayat 196:
ِ واتِ ُّموا ْالح هج و ْالعُ ْمرة ِ ه
ۗ ّلِل
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”
Persamaan ibadah haji dengan umrah, yaitu:
a. ibadah Makkah; yang khusus dilaksanakan di tanah suci
b. dalam hal syarat dan wajibnya;
c. harus melaksanakan tawaf, sa'i, dan tahallul:
d. dalam peraturan dan hal-hal yang dilarangnya.
II. Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah
a. Syarat Umrah
Syarat ibadah umrah adalah sama dengan ibadah haji, yaitu sebagai
berikut.
1) Islam.
2) Berakal.
3) Baligh.
4) Mampu (pulang dan perginya).
b. Rukun Umrah
Adapun yang termasuk rukun ibadah umrah adalah sebagai berikut.
1) Ihram serta berniat.
2) Tawaf (berkeliling) Kabah.
3) Sa'i di antara Bukit Shafa dan Marwah.
4) Tahallul (mencukur rambut) sekurang-kurangnya memotong 3 helai.
5) Tertib (berurutan) pelaksanaan rukun-rukun tersebut.
c. Wajib Umrah
Wajib umrah adalah sebagai berikut.
1) Ihram dari miqat.
2) Menjauhkan diri dari larangan umrah sebagaimana larangan ibadah haji.
d. Tata Cara Mengerjakan Umrah
1) Melaksanakan ihram dengan niat umrah dari miqat yang terlah ditentukan.
2) Setelah memulai ihram, mulailah meninggalkan hal-hal yang dilarang pada
ibadah haji
3) Masuk Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf sebanyak 7 putaran dan
dimulai dari sudut Hajar Aswad.
4) Sa’I antara Bukit Safa dan Marwah, sebanyak 7 balikan dengan berakhir di
Bukit Marwah.
5) Tahallul paling sedikit 3 helai.
e. Miqat Umrah
Miqat ibadah umrah sama halnya dengan miqat ibadah haji. Hal tersebut
berarti tempat ihram haji yang telah lalu itu juga merupakan tempat ihram
umrah. Kecuali bagi yang bermaksud umrah dari Makkah, hendaklah ia keluar
dari Makkah, dengan memulai ihram dari daerah di luar Makkah.
c) Fungsi Haji dan Umrah dalam Kehidupan
1. Memperteguh iman dan takwa kepada Allah SWT.
2. Mendapatkan keutamaan yang tinggi di dunia dan akhirat.
3. Meningkatkan persatuan, persaudaraan, dan solidaritas umat Islam.
4. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang keislaman.
5. Menjauhkan seseorang dari kemaksiatam atau perbuatan dosa.
)ان هللا تعالى طيب يحب الطيب نظيف يحب النظافة كريم ب الكرم جواد يحب الجواد فنظفوا أفنيتكم (رواه الترمذی
Innallaha taală ţayyibun yuhibul-tayyiba nazifun yuhibbun nazafata
karimun yuhibbul-karama jawwadun yuhibbul-jawwada fanazzifu afniyatakum.
"Sesungguhnya Allah itu Mahabaik dan mencintai kebaikan. Mahabersih dan
mencintai kebersihan, Mahamulia dan mencintai kemuliaan, Maha Pemurah dan
mencintai kemurahan maka bersihkanlah halaman rumahmu." (rawāhu Tirmizi)
Hadis kedua menjelaskan bahwa Allah Mahabersih dan mencintai kebersihan.
Agama Islam mengajarkan dan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan. Orang-
orang yang menjaga kebersihan akan mendapat pahala surga. Selain itu, mereka akan
didekati oleh para malaikat sehingga akan terjaga dari perbuatan buruk.
َّلتقبل صَلة من أحدث حتى يتوضأ. م.عن أبي هريرة يقول قال رسول هللا ص
'An Abi hurairah yaqulu qala rasullulahi şallallāhualaihi wa sallama la
tuqbalu şalátu man ahdasa hatta yatawadda'
Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah saw bersabda: Tidak akan diterima
salat seseorang yang berhadas hingga dia berwudlu (rawāhu Al-Bukhari)
Hadis ketiga menjelaskan bahwa Allah tidak akan menerima atau memberi
pahala salat seseorang yang dilakukan dalam keadaan tidak bersih atau suci. Oleh
karena itu, orang-orang yang malalaikan kebersihan akan sia-sia.
)الغسل والطيب والشواليوم الجمعة (رواه احمد: حﻖ على كل مسلم. م.عن رجل من اْلنصار عن النبي ص
'An rajulin minal-anşări 'anin-nabiyyi şallallahu'alaihi wa sallama
Haqqun' ala kulli muslimin: al-guslu wat-tibu wa-siwaku yaumal jumuiati.
Dari seorang laki-laki dari sahabat anshar dari nabi Muhammad saw "Suatu
keharusan atas tiap orang Muslim mandi dan memakai wewangian serta gosok gigi
pada hari Jumat." (rawāhu Ahmad)
Hadis keempat menjelaskan bahwa seorang muslim pada hari Jumat diharuskan
mandi, menggosok gigi. menggunting kuku, dan memakai wangi-wangian. Hal itu
menunjukkan bahwa hari Jumat memiliki keutamaan dan ibadah pada hari tersebut
memiliki balasan yang tinggi.
Allahumma inna duḥa'a duḥa 'uka wal baha'a bahā 'uka wal jamāla
jamäluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal ismata
'ismatuka allahumma inkāna rizki fis-sama'i faanzilhu wain kana fil 'ardi
faakhrijhu wain kana muassiran fayassirhu wain käna haraman
fatahhirhu wain kana ba'idan faqarribhu bihaqqi dublika wabaha ika
wajamalika waquwwatika waqudratika atini ma ataita 'ibadaqas-
salihin(a).
8. Shalat Gerhana
a. Pengertian Shalat Gerhana
Salat Gerhana adalah salat sunat yang dikerjakan ketika terjadi Gerhana
matahari atau Gerhana bulan. Jumlah rakaat salat Gerhana adalah dua rakaat dengan
empat kali rukuk, empat kali berdiri membaca surah al-Fatiḥ ah, dan empat kali
sujud. Hukum melaksanakan salat Gerhana adalah sunat, boleh berjamaah dan
boleh sendiri (munfarid).
b. Tata Cara Melaksanakan Shalat Gerhana
1) Sekurang-kurangnya dua rakaat sebagaimana salat sunat yang lain.
2) Hendaklah takbir dengan niat salat Gerhana, membaca Surah al-Fatihah, rukuk,
berdiri kembali, dan membaca surah al-Fatihah, kemudian rukuk sekali lagi.
iktidal, lalu sujud dua kali. Ini terhitung satu rakaat. Satu rakaat terdapat dua
kali ruku' dan dua kali sujud. Kemudian hendaklah diteruskan satu rakaat lagi
seperti rakaat pertama. Jadi, salat Gerhana ini dua rakaat dengan empat kali
rukuk, empat kali berdiri membaca Surah al-Fatihah, dan empat kali sujud.
3) Cara yang ketiga adalah seperti yang kedua, hanya berdirinya agak lama
dengan membaca surah yang panjang dan rukuknya lama pula.
9. Shalat Syukrul Wudu
a. Pengertian
Salat syukrul wudhu adalah salat sunat yang dikerjakan pada saat selesai wudhu
sebanyak dua rakaat. Salat syukrul wudhu ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw.
b. Tata Cara Pelaksanaan
1) Waktunya tidak ditentukan, dilakukan kapan saja setelah melakukan wudu.
2) Dilaksanakan dua rakaat.
3) Tidak dilakukan secara berjamaah, tetapi dilakukan secara munfarid.
4) Niat melaksanakan salat syukrul wudu.
10. Shalat Istisqa
a. Pengertian
Salat istisqa adalah salat sunat yang dikerjakan ketika ada keinginan untuk
meminta hujan. Hukum melaksanakan salat sunat istisqa adalah sunat jika ada
keinginan.Adapun selain dengan salat istisqa, cara memohon agar hujan turun dapat
dilakukan dengan cara berikut.
1) Sekurang-kurangnya berdoa saja, baik sendiri-sendiri atupun berjamaah.
Rasulullah pernah meminta hujan hanya dengan berdoa.
2) Berdoa seperti di dalam khutbah Jumat. Ini pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw.
3) Agar salat lebih sempurna, hendaklah melaksanakan salat istisqa dua rakaat.
b. Tata Cara Pelaksanaan
1) Pergi beramai-ramai laki-laki, perempuan, tua dan muda, orang dewasa dan
anak anak ke tanah lapang.
2) Niat melaksanakan salat sunat istisqa.
3) Dilaksanakan dua rakaat.
4) Selesai salat dilanjutkan dengan berkhutbah. Khutbah pertama dimulai
dengan membaca "astagfirullah" (meminta ampun kepada Allah) sembilan
kali dalam khutbah pertama dan tujuh kali dalam khutbah kedua. Kemudian
puji-pujian, syahadat, dan salawat, lalu memberi nasihat apa-apa yang
pantas dinasihatkan kepada jemaah saat itu, agar mereka bertaubat.
5) Selesai berkhutbah dilanjutkan dengan membaca doa, sambil mengangkat
kedua tapak tangan menadah ke langit, sebaliknya kalau berdoa untuk
menolak bala, hendaklah punggung tangan yang dihadapkan ke langit.
11. Shalat Idain
a. Pengertian dan Hukum
Dalam agama Islam terdapat dua hari raya (Idain) atau hari besar dalam setiap
tahunnya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal dan Idul
Adha jatuh pada 10 Zulhijah. Pada kedua hari raya tersebut sangat dianjurkan
mengerjakan salat Idain secara berjamaah, baik di masjid, tanah lapang, atau tempat
lain yang luas.
Kedua salat Idain tersebut dikerjakan dua rakaat. Waktunya sejak terbitnya
matahari sampai masuk waktu Zuhur. Walaupun demikian, sebagian besar kaum
muslimin melaksanakan salat Idul Fitri maupun Idul Adha pada waktu matahari
menampakkan diri pagi hari. Bahkan sebagian sudah berangkat ke lapangan setelah
salat Subuh. Adapun hukum salat Idain adalah sunat muakad.
b. Tata Cara Pelaksanaan
1) Salat Idain dikerjakan sebanyak dua rakaat secara berjamaah. Waktunya,
saat matahari terbit sepenggalan naik (satu tombak).
2) Sebelum salat Idain tidak diperintahkan untuk melakukan salat sunat lain
sebelumnya. Oleh karena itu, setiba di lapangan setiap orang dianjurkan
untuk berzikir membaca takbir, tahmid, dan tahlil.
3) Sebelum melaksanakan salat diharuskan berniat salat dengan ikhlas karena
mengharap rida Allah.
4) Setelah takbiratul ihram, takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir 5
kali pada rakaat kedua.
5) Mengangkat kedua tangan setinggi bahu dan jari-jari sejajar dengan telinga
setiap membaca takbir.
6) 6) Membaca tasbih di sela-sela takbir tersebut. Bacaan tasbihnya adalah
sebagai berikut:
سبحان هللا والحمد هلل وَّل إله اَّل هللا وهللا أكبر
Subhanallahi wal-hamdu lillähi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.
"Mahasuci Allah segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan
Allah Mahabesar."
7) Bagi imam, ketika membaca Surah al-Fatihah dan surah-surah lainnya
dilakukan dengan suara nyaring.
8) Setelah dilaksanakan Idain, disunatkan melaksanakan khutbah Idul Fitri
atau Idul Adha. Adapun yang biasanya berkhutbah adalah imam yang
memimpin salat. Makmum harus mendengarkan khutbah yang disampaikan
khatib.
12. Shalat Jumat
a. Pengertian dan Hukum
Salat sunat Jumat adalah salat sunat dua atau empat rakaat yang dikerjakan
setelah melaksanakan salat Jumat.
b. Tata Cara Pelaksanaan
1) Dilaksanakan setelah melaksana kan salat Jumat.
2) Rasulullah mencontohkan me laksanakan salat sunat Jumat lebih baik di
rumah.
3) Dilaksanakan dua rakaat.
4) Niat melaksanakan salat sunat Jumat.
13. Shalat Mutlaq
Salat Mutlaq adalah salat sunat yang tidak ditentukan waktunya dan tidak ada
sebabnya. Jumlah rakaatnya pun tidak ada batas, berapa saja, dua rakaat atau lebih. Cara
melaksanakannya, seperti salat sunat yang lainnya.