Anda di halaman 1dari 8

NASKAH ROLE PLAY

PENYULUHAN KESEHATAN PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

Oleh :
Kelompok 8

ASTRI PUJIYANTI P07120121017


GALIH RIZKY RAMDAN PAMBUDI P07120121040
LUTFI FAUZININGRUM P07120121038
WIRA SWANIS P07120121041

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2022
ROLE PLAY PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

Peran :
1. Perawat 1 : Wira Swanis
2. Perawat 2 : Lutfi Fauziningrum
3. Ibu/Klien : Astri
4. : Galih

(Ilustrasi Kasus)
Pada klien Tn.C dengan umur 45 thn mengalami hipertensi. Setelah dilakukan
pemeriksaan TTV, Tn.C memiliki Tekanan Darah 145/90 mmHg, merasakan sakit
kepala, kurang teratur pola makannya dikarenakan makanan yang disediakan tidak
sesuai dengan selera, dan kurang teratur minum obat dan kontrol kesehatan.
Sehingga perawat akan melakukan penyuluhan senam hipertensi di rumah Tn.C.
Penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengedukasi pada Tn.C yang
menderita hipertensi supaya bisa memahami dan menerapkan pola hidup sehat.
(Role Play)
Perawat berangkat dari rumah menuju ke rumah Tn.C. Setelah sampai perawat
memasuki ruangan yang sudah disediakan untuk penyuluhan.

Perawat 1 : “Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi ibu, bagaimana kabarnya pada pagi
hari ini. Semoga senantiasa diberi kesehatan ya”
Ibu : “Wa’alaikumussalam wr.wb. Pagi mbak, alhamdulillah baik”
Perawat 1 : “Iya baik, sebelumnya izin memperkenalkan diri nama saya Wira Swanis dan
Lutfi Fauziningrum. Di sini selama 50 menit kedepan kami akan memberikan
penyuluhan mengenai penatalaksanaan/penanggulangan penyakit hipertensi dan
senam hipertensi pada lansia. Dan saya harap setelah penyuluhan yang saya
berikan ini ibu bisa memahami mengenai pengertian hipertensi, Gejala
hipertensi, Faktor resiko terjadinya hipertensi, penatalaksanaan/pengobatan
penyakit hipertensi dan dapat menerapkan senam hipertensi”
Ibu : “iya mbak”
Perawat 1 : “Baik bu, sebelumnya ini saya berikan kertas leaflet mengenai point materi dan
langkah-langkah senam hipertensi ya bu, untuk penjelasan materinya akan kami
tayangkan dalam bentuk media powerpoint”
Ibu : “Terima kasih mba”
Perawat 1 : “Baik bu sama-sama. Sebelumnya saya izin bertanya dulu nih bu, apakah ibu
sudah tahu apa itu hipertensi?”
Ibu : “Sudah mba, hipertensi yaitu darah tinggi”
Perawat 1 : “Baik bu, hipertensi itu artinya memang darah tinggi. Tapi disini saya akan
melakukan penyuluhan mengenai apa itu hipertensi faktor resikonya,
bagaimana penanggulangan , dan apa saja langkah-langkah dalam melakukan
senam hipertensi. Tujuannya supaya ibu dapat memahaminya dengan jelas
dan benar. Langsung saja saya mulai penyuluhannya ya ibu”
Ibu : “Iya mbak”
Perawat 1 : “Saya mulai yang pertama yaitu pengertian hipertensi atau biasa kita sebut
dengan darah tinggi merupakan penyakit jantung berupa peningkatan tekanan
darah di atas batasan yang ditentukan. Bapak ibu di sini tau batasan seseorang
dikatakan hipertensi ?”
Ibu : “Belum tau mbak”
Perawat 1 : “Ya sesuai dengan yang ada di powerpoint, seseorang dikatakan hipertensi
apabila tekanan darah sistoliknya diatas 140 dan tekanan darah diastoliknya di
atas 90. Tidak harus tinggi kedua-duanya bapak dan ibu, jika salah satu sudah
tinggi maka sudah bisa dikatakan hipertensi. Normalnya tekanan darah yaitu
dibawah 130 untuk sistoliknya dan dibawah 85 untuk diastoliknya. Lalu
hipertensi ini dibagi menjadi 2, ada hipertensi primer dan hipertensi sekunder
1. Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui.
2. Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya diketahui.
Contohnya seperti penyakit lain atau obat”
Perawat 1 :
“Selanjutnya apa saja gejala dari hipertensi dan faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya hipertensi. Untuk gejala dari hipertensi itu seperti
sakit kepala, hidung mimisan, mual dan muntah, kesemutan, nyeri dada.
Sedangkan faktor risikonya yaitu:
1. Faktor Usia.. Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena
dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat risiko hipertensi
2. Faktor lingkungan seperti stress berpengaruh terhadap timbulnya
hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga
melalui aktivitas saraf simpatis.
3. Obesitas/kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi dan
dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya
hipertensi di kemudian hari
Untuk materi sampai sini apakah ada yang ditanyakan bu ?
Ibu : “Izin bertanya mbak, saya pernah dengar ada yang mengatakan kalua
hipertensi itu penyakit yang berbahaya. Kenapa hipertensi itu berbahaya
padahal hipertensi muncul tanpa adanya tanda dan gejala, tetapi kenapa
hipertensi jurstru termasuk masalah kesehatan yang serius ?”
Perawat 1 :
“Terimakasih atas pertanyaannya bu. Jadi begini ibu, kenapa hipertensi ini
berbahaya karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras dan jika
dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain, seperti stroke, gagal
ginjal, dan jantung koroner. Begitu ibu, apakah dapat dipahami ?
Ibu : “Sudah mbak, terimakasih”
Perawat 1 : “Iya sama-sama. Untuk materi sleanjutnya yaitu penjelasan mengenai
penatalaksanaan hipertensi dan langkah-langkah senam hipertensi akan
disampaikan oleh teman saya Lutfi. Untuk Lutfi saya persilakan”
Perawat 2 : “Baik terimakah Wira atas waktu yang diberikan. Untuk materi selanjutnya
akan saya sampaikan nggih bu. Materi selanjutnya yaitu penatalaksanaan
hipertensi dan langkah-langkah senam hipertensi. Mengenai penatalaksanaan
yang dilakukan dalam pengobatan hipertensi :
1. Batasi Asupan Garam
Garam menahan cairan dalam tubuh sehingga berisiko menyumbat aliran
darah. Ini dapat memberi beban pada kerja jantung untuk memompa darah
lebih kuat hingga tekanan darah tinggi terjadi.
2. Konsumsi Buah dan Sayur
Jenis buah untuk penurun tekanan darah tinggi termasuk jambu biji, pisang,
alpukat, buah naga, dll. Sementara semua jenis sayuran baik bagi tubuh bila
dikonsumsi secara seimbang.
3. Hindari Rokok
4. Jangan Minum Alkohol
5. Rutin mengecek kesehatan
Cek kesehatan bisa dilakukan di klinik kesehatan terdekat seperti puskesmas.
6. Olahraga Teratur
Rajin olahraga setiap hari, setidaknya 3-5 kali seminggu. Bila mampu satu
sesi olahraga selama 30 menit, namun bisa coba 10-15 menit per hari sebagai
permulaan. Jenis olahraga untuk melancarkan aliran darah adalah jogging,
bersepeda, senam, dan berenang.
7. Menurunkan kelebihan berat badan
Penurunan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan
mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup juga berkurang.
Upayakan untuk menurunkan berat badan sehingga mencapai IMT normal.
Untuk materi ini apakah ada yang ingin ditanyakan ?”
Ibu : “Izin bertanya, Apakah penderita hipertensi masih boleh minum kopi?
Perawat 2 : “Baik bu terimakasih atas pertanyaannya, izin menjawab bahwa Tekanan darah
tinggi yaitu saat tekanan darah sistole melebihi 140 mmHg dan diastole
melebihi 80 mmHg. Konsumsi kopi yang mengandung kafein dapat
menimbulkan efek samping adanya peningkatan tekanan darah. Sehingga
sebaiknya jika sedang mengalami tekanan darah tinggi, maka batasi atau
hentikan dulu konsumsi kopi yang mengandung kafein. Terlebih jika di
konsumsi pagi dan sore hari.
Jika berat turunkan dulu frekuensi minum kopi menjadi 1x dan jika perlu ganti
kopi dengan kopi tanpa kafein yang dijual. Sebaiknya tidak konsumsi kopi
sachetan yang mengandung pemanis buatan agar aman untuk diri sendiri.
Apakah sudah menjawab pak ?”
Ibu : “ Sudah mbak,izin bertanya lagi kenapa kok hipertensi tidak boleh
mengonsumsi garam, padahal saya masak setiap hari itu pakai garam. ”
Perawat 2 : “izin menjawab bu, bukannya tidak boleh mengonsumsi garam. Boleh
mengonsumsi garam, tapi sebaiknya kurang (konsumsi garam) jangan,
berlebihan juga jangan karena bisa memicu hipertensi kambuh. Secukupnya
saja. Kalau tidak konsumsi garam sama sekali juga bisa bahaya, tiba-tiba
kejang, kesadaran menurun. Apakah sudah menjawab ibu”
Ibu : “Sudah mba, terimakasih”
Perawat 2 : “Baik sama-sama bu, kita lanjut materi selanjutnya nggih bu yaitu menerapkan
langkah-langkah senam, sebelumnya kami akan tayangkan video langkah-
langkah senamnya”

Perawat menayangkan video langkah-langkah senam hipertensi


Perawat 2 : “ Apakah ibu sudah paham mengenai langkah-langkah senam hipertensi yang
ada ditayangan videonya ?
Ibu : “Sudah mba”
Perawat 2 : “ Alhamdulillah, kalau begitu kita praktekkan bersama-sama nggih bu. Setelah
itu ibu bisa mempraktekkan sendiri sambil saya pandu”
Ibu : “Iya mba”
Perawat 2 : “ Silakan Ibu. Kita langsung mulai saja untuk senam hipertensi. Langkah-
langkah senam :
1. Tepuk Tangan 4×8
2. Tepuk Jari 4×8
3. Jalin Tangan 4×8
4. Silang Ibu Jari 4×8
5. Adu Sisi Kelingking 2×8
6. Adu Sisi Telunjuk 2×8
7. Ketok Pergelangan 2×8
8. Ketok Nadi 2×8
9. Tekan Jari-Jari 2×8
10. Buka dan Mengepal 2×8
11. Menepuk Punggung Tangan 4×8
12. Menepuk Lengan dan Bahu 4×8
13. Menepuk Pinggang 2×8
14. Menepuk Paha 4×8
15. Menepuk Samping Betis 2×8
16. Jongkok Berdiri 2×8
17. Menepuk Perut 2×8
18. Kaki Jinjit 2×8
Perawat 2 : “Sudah selesai ya bu, sekarang ibu bisa mempraktekannya sendiri sambil saya
pandu”
Ibu : “iya mba”
Klien mempraktekkan sendiri sambil dipandu oleh perawat
Perawat 2 : “Alhamdulillah ya bu, ibu sudah bisa mempraktekkan langkah-langkah senam
hipertensi dengan benar dan tepat. Apakah ada yang ibu tanyakan ?
Ibu : “Belum ada mba”
Perawat 2 : “Iya ibu, jika belum ada saya minta ibu untuk menjelaskan kembali mengenai
materi yang saya sampaikan tadi. Untuk mengetahui apakah ibu sudah
memahami materinya”
Ibu : “Iya mba,

 Hipertensi itu biasa disebut darah tinggi. Seseorang dikatakan hipertensi


apabila tekanan darah sistoliknya diatas 140 dan tekanan darah
diastoliknya di atas 90. Hipertensi dibagi menjadi 2, ada hipertensi
esensial dan hipertensi sekunder

1. Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak


diketahui.

2. Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya


diketahui

 Gejala dari hipertensi itu seperti sakit kepala, hidung mimisan, mual dan
muntah, kesemutan, nyeri dada. Faktor risikonya yaitu:

1. Faktor Usia.. Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi


karena dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat
risiko hipertensi.

2. Faktor lingkungan seperti stress berpengaruh terhadap timbulnya


hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga
melalui aktivitas saraf simpatis.

3. Obesitas/kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi


dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
terjadinya hipertensi di kemudian hari.

 Penatalaksanaan yang dilakukan dalam pengobatan hipertensi : Batasi


Asupan Garam, Konsumsi Buah dan Sayur, Hindari Rokok, Jangan
Minum Alkohol, Rutin mengecek kesehatan, Olahraga Teratur,
Menurunkan kelebihan berat badan.
Perawat 2 : “Alhamdulillah ibu sudah memahami apa yang saya sampaikan.
Perawat : “Baiklah terimakasih ibu, kalau begitu saya tutup untuk kegiatan penyuluhan
1&2 pada hari ini, terima kasih atas waktu yang telah diberikan untuk penyuluhan
kali ini dan terima kasih ibu yang sudah antusias mengikuti penyuluhan materi
hipertensi dan senam hipertensi pada pagi hari ini. Semoga senam tadi bisa
bermanfaat bagi ibu dan bisa mempraktekkannya setiap hari. Baik kalau begitu
saya izin pamit bu. Wassalamu’alaikum wr.wb”
Ibu : “Wa’alaikumussalam wr.wb”

Perawat pulang dan kembali ke Rumah.

Anda mungkin juga menyukai