Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rangkuman

Jurnal “Coping Mechanisms in Children with Chronic Illness: A Systematic


Review” karya RA Brown dkk. (2018):

Anak-anak dengan penyakit kronis sering kali mengalami berbagai tantangan


emosional dan psikologis, termasuk kecemasan, depresi, dan stres. Untuk
mengatasi tantangan ini, anak-anak mungkin menggunakan berbagai mekanisme
penanggulangan, seperti penolakan, penghindaran, atau penilaian ulang kognitif.

Para penulis tinjauan sistematis ini melakukan pencarian literatur yang


komprehensif untuk mengidentifikasi penelitian yang meneliti mekanisme koping
pada anak-anak dengan penyakit kronis. Penelitian tersebut mencakup penelitian
yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, menggunakan desain kuantitatif atau
kualitatif, dan melibatkan anak-anak berusia 0-18 tahun dengan penyakit kronis.

Tinjauan tersebut mencakup 27 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Studi-


studi ini dilakukan di berbagai tempat, termasuk rumah sakit, klinik, dan
lingkungan komunitas. Studi tersebut menggunakan berbagai metode, termasuk
survei, wawancara, dan studi observasional, untuk menilai mekanisme koping pada
anak-anak dengan penyakit kronis.

Para penulis menemukan bahwa anak-anak dengan penyakit kronis menggunakan


berbagai mekanisme penanggulangan untuk menghadapi tantangan penyakit
mereka. Mekanisme ini mencakup:

1. Penolakan: Anak-anak mungkin menyangkal realitas penyakitnya atau


dampaknya terhadap kehidupan mereka.

2. Penghindaran: Anak-anak mungkin menghindari situasi atau aktivitas yang


mereka anggap menantang atau membuat stres.

3. Penilaian ulang kognitif: Anak-anak dapat menafsirkan kembali makna penyakit


mereka atau dampaknya terhadap kehidupan mereka dengan cara yang lebih
positif.
4. Regulasi emosi: Anak-anak mungkin menggunakan strategi seperti pernapasan
dalam, relaksasi, atau pembicaraan positif pada diri sendiri untuk mengatur
emosinya.

5. Dukungan sosial: Anak-anak mungkin mencari dukungan dari keluarga, teman,


atau penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi tantangan penyakit mereka.

6. Berpikir positif: Anak-anak dapat menggunakan pemikiran positif untuk


mengubah pengalaman penyakitnya dan mempertahankan pandangan positif.

7. Spiritualitas: Anak-anak mungkin menggunakan keyakinan spiritual atau agama


untuk mengatasi tantangan penyakit mereka.

Para penulis juga menemukan bahwa efektivitas mekanisme penanggulangan ini


bervariasi tergantung pada usia anak, tingkat keparahan penyakit mereka, dan
tingkat dukungan yang mereka terima dari keluarga dan penyedia layanan
kesehatan.

Secara keseluruhan, tinjauan sistematis ini menyoroti pentingnya memahami


mekanisme penanggulangan yang digunakan oleh anak-anak dengan penyakit
kronis. Dengan mengidentifikasi strategi yang paling efektif untuk anak-anak ini,
penyedia layanan kesehatan dapat memberikan perawatan yang lebih tepat sasaran
dan suportif untuk membantu mereka mengatasi tantangan penyakit mereka.

Jurnal "Adaptive Coping Strategies of Parents of Children with Chronic


Illness: A Systematic Review" oleh J. M. Smith et al. (2019)

Jurnal ini merupakan sebuah tinjauan sistematis yang bertujuan untuk menyelidiki
strategi penyesuaian yang diadopsi oleh orang tua anak-anak dengan penyakit
kronis. Penyakit kronis pada anak dapat memberikan tekanan emosional, fisik, dan
finansial yang signifikan bagi orang tua. Oleh karena itu, penting untuk memahami
bagaimana orang tua menghadapi tantangan ini dan mengembangkan strategi
penyesuaian yang adaptif.
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dari berbagai studi sebelumnya yang telah dilakukan dalam
bidang ini. Para peneliti mencari artikel-artikel yang relevan melalui basis data
elektronik seperti PubMed, PsycINFO, dan Scopus. Setelah melalui proses seleksi
yang ketat, 15 artikel akhirnya dipilih untuk disertakan dalam tinjauan ini.

Hasil tinjauan ini menunjukkan bahwa ada beberapa strategi penyesuaian yang
umum digunakan oleh orang tua anak-anak dengan penyakit kronis. Strategi-
strategi ini dapat dikategorikan menjadi empat tema utama: pencarian informasi
dan pemahaman tentang penyakit, pengaturan emosi dan dukungan sosial,
pengembangan keterampilan praktis, dan pengaturan harapan dan persepsi.

Pertama, orang tua cenderung mencari informasi tentang penyakit anak mereka
untuk memahami kondisi medis tersebut dengan lebih baik. Mereka juga berusaha
untuk memperoleh pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan yang tersedia.
Pencarian informasi ini membantu mereka merasa lebih siap dan terlibat dalam
perawatan anak mereka.

Kedua, orang tua menggunakan strategi pengaturan emosi dan dukungan sosial
untuk mengatasi stres yang diakibatkan oleh penyakit kronis anak. Mereka mencari
dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan sebaya. Selain itu,
mereka juga menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk
mengurangi tingkat stres.

Ketiga, orang tua mengembangkan keterampilan praktis dalam mengelola


perawatan anak mereka. Mereka belajar tentang penggunaan alat medis, pemberian
obat, atau tindakan medis lainnya yang diperlukan dalam perawatan harian anak
mereka. Dengan menguasai keterampilan ini, orang tua merasa lebih percaya diri
dan mampu memberikan perawatan yang tepat bagi anak mereka.

Terakhir, orang tua juga menggunakan strategi pengaturan harapan dan persepsi
untuk menghadapi penyakit kronis anak. Mereka berusaha untuk memiliki harapan
yang realistis tentang prognosis penyakit dan kemajuan yang dapat dicapai oleh
anak mereka. Selain itu, mereka juga berusaha untuk melihat sisi positif dari situasi
tersebut dan mengembangkan sikap yang optimis.
Secara keseluruhan, tinjauan ini menunjukkan bahwa orang tua anak-anak dengan
penyakit kronis menggunakan berbagai strategi penyesuaian yang adaptif. Strategi-
strategi ini membantu mereka menghadapi tantangan yang dihadapi dan
memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak-anak mereka. Memahami
strategi-strategi ini dapat membantu para profesional kesehatan dalam memberikan
dukungan yang tepat kepada orang tua dalam menghadapi penyakit kronis anak.

Parents' Coping Strategies in Caring for Children with Special Needs: A


Narrative

Tinjauan Narasi" mengeksplorasi berbagai strategi coping yang dilakukan oleh


orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Artikel ini memberikan
tinjauan naratif komprehensif mengenai literatur yang ada mengenai topik ini, yang
bertujuan untuk menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh para orang tua dan
strategi yang mereka ambil untuk mengatasinya.

Studi ini dimulai dengan mengakui bahwa membesarkan anak berkebutuhan


khusus dapat menjadi pengalaman yang berat dan menuntut bagi orang tua. Hal ini
menyoroti pentingnya memahami strategi penanggulangan yang digunakan oleh
orang tua untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat. Para penulis
melakukan tinjauan ekstensif terhadap literatur yang relevan, termasuk artikel
penelitian, buku, dan sumber ilmiah lainnya, untuk mengumpulkan wawasan
tentang mekanisme penanggulangan yang digunakan oleh orang tua.

Salah satu temuan utama dari tinjauan ini adalah bahwa orang tua yang memiliki
anak berkebutuhan khusus sering kali mengalami tingkat stres yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Stres ini
dapat timbul dari berbagai faktor seperti beban keuangan, isolasi sosial, dan
kebutuhan akan pengasuhan yang terus-menerus. Menanggapi tantangan ini, orang
tua menerapkan serangkaian strategi penanggulangan untuk mengelola stres dan
meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Artikel ini mengidentifikasi beberapa strategi penanggulangan yang umum


digunakan oleh orang tua dalam konteks ini. Salah satu strategi tersebut adalah
mencari dukungan sosial. Orang tua sering kali meminta bantuan anggota keluarga,
teman, atau kelompok dukungan untuk berbagi pengalaman dan mencari dukungan
emosional. Hal ini membantu mereka merasa dipahami dan tidak terlalu terisolasi
dalam perjalanan mereka. Selain itu, berhubungan dengan orang tua lain yang
menghadapi tantangan serupa dapat memberikan wawasan dan nasihat yang
berharga.

Strategi penanggulangan lainnya yang disoroti dalam artikel ini adalah perawatan
diri . Menjaga diri sangat penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan fisik dan
mental selama merawat anak berkebutuhan khusus. Melakukan aktivitas yang
mendatangkan kegembiraan dan relaksasi, seperti olahraga, hobi, atau
menghabiskan waktu bersama teman, dapat membantu mengurangi stres dan
mencegah kelelahan.

Penanganan yang berfokus pada masalahadalah strategi lain yang dibahas dalam
artikel ini. Hal ini berarti secara aktif mengatasi tantangan yang terkait dengan
pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Orang tua dapat mencari informasi,
sumber daya, dan bantuan profesional untuk lebih memahami kondisi anak mereka
dan menemukan intervensi yang tepat. Dengan mengambil peran aktif dalam
pengasuhan anak, orang tua dapat memperoleh kembali rasa kendali dan
pemberdayaan.

Artikel ini juga menekankan pentingnya penyusunan ulang yang positif sebagai
strategi penanggulangan. Hal ini melibatkan pencarian makna dan tujuan dalam
pengalaman pengasuhan, fokus pada kekuatan dan pencapaian anak, dan
merayakan kemenangan kecil. Dengan membingkai ulang perspektif mereka,
orang tua dapat menumbuhkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi
kesulitan.

Lebih jauh lagi, tinjauan ini menyoroti pentingnya faktor budaya dalam
membentuk strategi penanggulangan orang tua. Latar belakang budaya yang
berbeda dapat mempengaruhi cara orang tua memandang dan menanggapi
kebutuhan khusus anak mereka. Memahami nuansa budaya ini sangat penting
untuk memberikan dukungan yang sensitif terhadap budaya kepada keluarga.

Sebagai kesimpulan, artikel jurnal “Strategi Mengatasi Orang Tua dalam Merawat
Anak Berkebutuhan Khusus: Tinjauan Narasi” memberikan wawasan berharga
tentang strategi penanggulangan yang digunakan oleh orang tua dari anak
berkebutuhan khusus. Tinjauan ini menekankan pentingnya dukungan sosial,
perawatan diri, penanganan yang berfokus pada masalah, penyusunan ulang yang
positif, dan pertimbangan budaya dalam membantu orang tua mengatasi tantangan
yang mereka hadapi. Dengan memahami strategi penanggulangan ini, profesional
kesehatan dan jaringan dukungan dapat membantu orang tua dalam perjalanan
pengasuhan mereka dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai