Anda di halaman 1dari 4

Thermal Overload Relay

Schneider

Mitshubishi

Thermal overload relay adalah sebuah relay yang digunakan untuk memutus arus listrik pada rangkaian
motor listrik ketika rangkaian tersebut terjadi gangguan.

Gangguan yang terjadi bisa berbagai macam diantaranya terjadi beban berlebih, hubung singkat atau
bahkan perbedaan tegangan antar fasa kutub motor. Ketika terjadi hal tersebut maka TOR (Thermal
Overload Relay) akan memutus rangkaian.

Termal Overload Relay ini hanya berupa 5 gambar kontak yang terdiri dari 3 kontak utama dan 2 kontak
bantu. Kontak utama ini akan dihubungkan ke kontaktor dan ke kutub motor listrik. Sementara itu
kontak bantu akan dihubungkan ke rangkaian pengontrol motor listrik.

Kontak utama di desain lebih tebal dan lebar dengan tujuan untuk mengalirkan arus listrik besar.
Sementara itu kontak bantu tidak didesain untuk mengalirkan arus listrik besar dikarenakan hanya
digunakan pada rangkaian pengontrol motor.
Fungsi pengaman thermal
Pada dasarnya fungsi dari Thermal Overload relay ini adalah untuk :

 Sebagai pemutus arus listrik ketika terjadi short circuit / korselting dikarenakan kutub negatif dan
positif rangkaian tidak sengaja terhubung.
 Sebagai pemutus arus listrik ketika terjadi beban berlebih atau overload dimana arus yang mengalir
pada TOR lebih besar dari nilai yang ditetapkan. Biasanya pada rangkaian motor listrik hal tersebut
dikarenakan beban motor listrik yang terlalu besar untuk bisa berputar sehingga membutuhkan arus
yang sangat tinggi.
 Sebagai pemutus arus listrik ketika tegangan antar fasa pada motor listrik berbeda.
 Membatasi arus listrik yang akan bekerja pada motor.
Pada TOR tertentu biasanya terdapat tombol khusus untuk mensetting arus maksimal yang dapat
melewati TOR. Ketika arus listrik yang mengalir pada TOR melebihi setting yang sudah ditetapkan,
maka TOR akan memutus rangkaian.

Cara kerja kontaktor dan overload


Sesuai dengan namanya TOR (Thermal Overload Relay) ini akan mendeksi suhu yang melewati kontak
utama yaitu, pada gambar kontak utama ber-nomer 1-2, 3-4, 5-6.

Kemudian ketika suhu yang melewati kontak utama tersebut lebih besar dari nilai yang ditetapkan maka
kontak bantu pada TOR akan bergerak. Bergeraknya kontak bantu tersebut dikarenakan bahan bimetal
dari kontak bantu akan memuai karena panas berlebih.
Bisa dilihat pada gambar diatas bahwa ketika suhu melewati batas aman maka : Kontak bantu NO 97-98
yang awalnya adalah terputus maka akan terhubung. Sementara itu kontak bantu NC 95-96 yang
awalnya terhubung maka akan terputus.
Maka dari itu kontak bantu tersebut digunakan pada rangkaian pengontrol motor listrik yang bertujuan
untuk memutus arus listrik ketika terjadi gangguan pada rangkaian.

Instalasi dan Cara setting thermal overload relay

Pada dasarnya cara setting masing - masing kontaktor sama saja walaupun berbeda merk atau pabrik
produksi. Contoh diatas kebetulan adalah thermal overload relay schneider.
Kontak Utama
Input pada kontak utama (bagian atas TOR) biasanya dihubungkan ke Kontaktor.
Outpu pada kontak utama (bagian bawah TOR) dihubungkan ke motor listrik.
 Kontak Bantu
Kontak bantu ini dihubungkan ke rangkaian pengontrol motor listrik.
 Tombol Reset Mekanik
Fungsi dari reset mekanik pada thermal overload relay adalah untuk mereset TOR setelah
mengalami Trip sehingga semua kontak bantu kembali ke posisi awal.
 Tombol Stop
Tombol ini digunakan untuk memutus aliran arus listrik pada kontak bantu sehingga motor bisa
berhenti bekerja / stop.
 Tombol trip test
Sesuai dengan namanya tombol ini digunakan untuk mensimulasikan ketika terjadi trip pada TOR.
Jadi tombol ini digunakan untuk mengetes apakah ketika tombol tersebut ditekan kontak bantu
akan bergerak seperti saat terjadi trip.
 Setting arus
Digunakan untuk mengatur arus maksimal yang dapat melewati TOR. Cara yang digunakan yaitu
dengan memutar tuas yang disediakan.

Menghitung Overload Relay, Motor sangat perlu adanya pengamanan beban berlebih yang biasanya di
sebut overload, lah untuk pengan tersebut biasanya nama alatnya ada TOR ( Thermar Overload Relay )
tanpa adanya alat ini maka motor bisa keluar asap atau yang sangat parah bisa meledak karena beban (
Load ) yang ditanggung oleh moter tersebut sangat berat maka dari itu aplikasi TOR ini sebagai pemutus
disaat beban sudah mendekati batas Maksimum Motor.

TOR sendiri bisa disetting sesui perhitungan yang matang jika tidak maka fungsi TOR sendiri tidak akan
berfungsi dengan maksimal, maka dari itu saya bagikan tips untuk menghitung batas maksimum Motor
yang harus di setting diTOR tersebut.

Terdapat Motor 3 Fase dengan data Name Plate sebagai berikut :


Motor 3 Phase 15 Hp (1 HP =
Diket :
 3 Hp = 15 x 736 = 11190 W
 3 Phase =√3 = 1.73
 Cos Phi = 0.85 standar
 Tegangan 220V/380V
Maka, cari dulu ampere nominalnya sebagai berikut,
I = P/(1.73 x V x Cos phi)
= 11190/(1.73 x 380 x 0.85)
= 20, 03 A

TOR = A x 10 %
= 20,03 x 0.1
= 2,003 A
Jadi Untuk Settingan TOR adalah Arus nominal + TOR 10 % = 20,03 + 2,003 = 22,033 A.

Reff :
https://www.teknikelektro.com/2021/08/thermal-overload-relay.html
https://www.plcdroid.com/2016/03/cara-menghitung-thermal-overload-relay.html

Anda mungkin juga menyukai