Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muthia Amandha

Nim : 04171050
Tugas 5 PPML

1. Prinsip kerja MCB dan Thermal Overload


 Prinsip kerja MCB

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai saklar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan
memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat
Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, dapat dilihat dari perpindahan saklar dari kondisi ON menjadi kondisi OFF.
Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal
Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).

a. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik dengan Suhu Tinggi)

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui Bimetal menyebabkan suhu
Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga

memutuskan kontak MCB (Trip).

b. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik secara Magnetik)


Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara mendadak ataupun Kelebihan Beban
yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara
Magnetik akan diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat,
Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga memutuskan kontak MCB

(Trip).

Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini menggunakan dua
mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal Tripping dan Magneting Tripping)

 Prinsip kerja Thermal overload

Thermal overload relay bekerja memutus rangkaian dengan cara mendektesi panas yang diakibatkan
arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada thermal overload relay itu sendiri. Pada
umumnya thermal overload dimanfaatkan untuk mendektesi pana dari arus listrik yang mengalir pada
kumparan motor listrik. Namun disebabkan thermal overload relay dipasang seri terhadap motor
listrik, maka arus yang mengalir pada thermal overload relay sebagai patokan untuk mendeteksi arus
yang mengalir pada kumparan motor melalui lempengan bimetal pada thermal overload relay.
Thermal overload relay memiliki 3(tiga) kontak terminal yang biasanya sebagai penghubung antara

kontaktor magnet dengan motor listrik. Thermal overload ini memiliki 2(dua) kontak bantu
NO(normally open) dan NC(normally close) ini biasanya digunakan sebagai pengontrolan rangkaian
dan indikator gangguan, berikut gambarnya :
Agar thermal overload relay dapat bekerja sebagai pengaman motor listrik dari beban lebih maka
pengaturan arus pada TOR(terminal overload relay) harus diatur, sehingga tidak terlalu jauh melebihi
arus motor listrik setelah mendapat beban. Jika pengaturan arus terlalu jauh melebihi arus motor
listrik maka TOR tidak akan maksimal mengamankan motor. Namu sebaliknya jika pengaturan arus
thermal sama atau dibawah arus motor listrik akan menjadi sensitif, seperti akan mengalami trip pada
sistem.

Secara umum thermal overload relay dilengkapi dengan:

 Pengaturan besarnya arus maksimum yang dapat ddiamankan


 Tombol trip yang berfungsi untuk menguji secara manual
 Tombol reset yang berfungssi mengembalikan posisi trip keposisi normal

gambar diatas merupakan gambar wiring diagram dan gambar rangkaian daya. Pada rangkaian daya
terdapat kontak terminal yaitu kontaktor magnet K1 yang diberi notasi 1-2 3-4 5-6, selanjutnya
terhubung dengan terminal kontak TOR dan yang terakhir terhubung dengan motor listrik 3 fasa.
Pada gambar tersebut TOR jika ditekan tombol push button ON maka kontaktor akan bekerja sehingga
arus listrik dapat mengalir melalui kontaktor dan TOR lalu menuju motor listrik sehingga motor listrik
dapat bekerja. Pada beban normal, elemen bimetal TOR yang arusnya diatur sedikit diatas arus motor
tidak akan mengalami pemuaian. Pada kondisi ini TOR akan dalam keadaam aman. Jika terjadi
kenaikan arus yang ditimbulkan oleh beban mekanik yang terlalu berat makan elemen bimetal TOR
akan menjadi NO (normally open) sehingga akan memutus aliran listrik ke motor.

Demoloan juga pada kontak NC 95-96 akan memutus seluruh rangkaian dan kontak NO 97-98 akan
menutup. Pada saat itu lampu indikator akan menyala menandakan telah terjadi gangguan beban
berlebih.

2. Jelaskan perbedaan antara proteksi overload, proteksi overcurrent, dan proteksi short circuit!

Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan

membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau

peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. OCR

(Over Current Relay) atau relay arus lebih adalah suatu relay yang bekerja berdasarkan adanya
kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dalam jangka waktu tertentu, sehingga
relay ini dapat dipakai sebagai pola pengaman arus lebih. Over Current Relay ( OCR ) ini berfungsi
untuk memproteksi peralatan listrik terhadap arus lebih yang disebabkan oleh gangguan arus hubung
singkat.Sedangkan proteksi short circuit adalah relay proteksi yang berfungsi untuk mengamankan
jaringan listrik saat terjadi hubung singkat (short circuit).

Anda mungkin juga menyukai