Anda di halaman 1dari 14

BIOPSIKOLOGI

Kelompok 3
Nama anggota:
1. Wahyu Satria Prayoga 2314401036
2. Cyrilla Adara Diva Questa 2314401037
Hakikat Adaptasi pada
Perkembangan Manusia
Adaptasi mengandung makna kemampuan satu kelompok masyarakat atau
seorang individu untuk belajar dan berubah. Dengan demikian proses adaptasi
atau penyesuaian merujuk pada kemampuan masyarakat untuk beradaptasi
dengan lingkungan mereka (Nurlia Handayani, 2014).

Proses adaptasi pada perkembangan manusia tergantung pada individu


manusia itu sendiri dan merupakan respon psikologis positif yang dimulai oleh
perubahan emosional dan sosial akibat proses trasformasi (Guido Bolaffi,
2003).
Jenis-Jenis Adaptasi
Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi bisa terjadi secara lokal maupun


secara umum, contoh: Seseorang yang mampu
mengatasi stres, tangannya tidak berkeringat dan tidak
gementar, serta wajahnya tidak pucat.
Adaptasi psikologis

Adaptasi psikologis bisa terjadi secara sadar dan tidak


sadar. Jika terjadi secara sadar, Individu mencoba
memecahkan atau menyesuaikan diri dengan masalah.
Sedangkan, jika terjadi secara tidak sadar, maka individu
menggunakan mekanisme pertahanan diri.
FAKTOR-Faktor Adaptasi
Kondisi Proses
Fisik Belajar

Kepribadian
Agama
Lingkungan &
Budaya
BIOPSIKOLOGI
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada
dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini tampak melalui aspek tinggi badan, warna
kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah
laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.

Ahli biopsikologi banyak mengaitkan antara genetika, sifat dan tingkah laku
manusia, mereka menjelaskan bab ini melalui 4 kategori, yaitu fisiologi,
ontogeny, evolusi dan fungsional (Tinbergen, 1951).
BIOPSIKOLOGI PADA BAYI
Masa bayi adalah periode perkembangan yang terus terjadi dari lahir
sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa bayi merupakan waktu
ketergantungan yang ekstrim terhadap orang dewasa. Banyak aktivitas
psikologis baru dimulai seperti kemampuan berbicara, mengatur indera-
indera dan tindakan fisik, berfikir dengan simbol, dan meniru dan belajar
dari orang tua.

Adapun perkembangan psikologi pada bayi adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Bicara
2. Pengucapan Kosa Kata
3. Perkembangan Bermain
4. Perkembangan Sosialiasasi
5. Kebahagiaan dalam Masa Bayi
BIOPSIKOLOGI MASA KANAK-KANAK
Pada usia 2 atau 3 tahun seorang anak mulai melihat kemam- puan-
kemampuan tertentu pada dirinya, demikian juga sikap terhadap orang
lain pun berubah. Di satu pihak membutuhkan orang tua, dilain pihak
keakuannya mulai tumbuh dan ingin mengikuti kehendaknya sendiri.
Masa ini disebut nagativisme pertama. Masa negativism kedua timbul
usia 5 – 6 tahun, saat anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas.
Masa negativisme kedua ditandai sikap temper tantrum yaitu perilaku
mengamuk, menagis, menjerit, menyerang dan menyakiti dirinya sendiri
apabila ada keinginannya tidak terpenuhi.
BIOPSIKOLOGI MASA PUBERTAS
Menurut Stolz, perkembangan pada masa remaja terbagi menjadi empat tingkat, yaitu :

Menurut Stolz, perkembangan pada masa remaja terbagi menjadi empat tingkat, yaitu :
1. Masa Pra puber, berlangsung satu atau dua tahun sebelum masa remaja
sesungguhnya.
2. Masa puber atau masa remaja, berlangsung 2,5 s/d 3,5 tahun. Perubahan sangat nyata
dan cepat dimana anak perempuan lebih cepat memasuki masa ini dari pada laki-laki.
3. Masa post puber, pertumbuhan cepat sudah berlalu, meskipun masih ada perubahan-
perubahan pada beberapa bagian badan.
4. Masa akhir puber, melanjutkan perkembangan sampai mencapai tanda-tanda
kedewasaan.

Keempat tahap tersebut berlangsung salama 9 sampai 10 tahun.


BIOPSIKOLOGI Masa reMAJA
Merupakan masa transisi dimana individu dihadapkan pada situasi yang
membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak tetapi dipihak lain ia
harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal ini sering kali
menimbulkan perilaku-perilaku aneh, canggung dan kalau tidak
terkontrol bisa menjadi kenakalan.

Sebagai upaya mencari identitas dirinya sendiri, seorang remaja sering


membantah orang tuanya, karena ia sudah punya pendapat sendi- ri,
cita-cita sendiri serta nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang
tuanya. Oleh karena itu masa remaja disebut masa negativisme ketiga.
BIOPSIKOLOGI MASA DEWASA
Sesuai kondisi kebudayaan dan lingkungan, pada beberapa orang tertentu baik laki-laki
atauapun perempuan, terdapat gejala khusus pada waktu usia 40 tahun tercapai atau
terlewati. Pada beberapa laki-laki terjadi gejala seperti perilaku remaja kembali (senang
bersolek, jatuh cinta lagi, pemarah, emosional), orang awan menyebutnya puber kedua.

Pada wanita kelihatan depresi (murung), cepat marah, biasanya diikuti perasaan
cemas/khawatir kehilangan kasih sayang suami dan anaknya yang mulai dewasa, serta
kehilangan identitas kewanitaan (menopause). Oleh karena itu usia 40 tahunan sering
disebut usia pertengahan atau setengah baya, dimana pada sebagian orang merupakan
krisis.
BIOPSIKOLOGI MASA LANSIA
Problem utama adalah rasa kesepian dan kesendirian. Mereka sudah bisa
melewatkan kesibukan dalam pekerjaan yang merupakan pegangan hidup
dan dapat memberikan rasa aman dan rasa harga diri. Pada saat pensiun,
hilang kesibukan, anak-anak mulai menikah dan meninggalkan rumah.
Badan mulai lemah dan tidak memungkinkan bepergian jauh. Hal ini
menyebabkan semangat mulai menurun, mudah dihinggapi penyakit dan
mengalami kemunduran menta. Hal ini disebabkan kemunduran fungsi
otak, sehingga sering lupa, daya konsentrasi berkurang, biasanya disebut
kemunduran senile.
kesimpulan
Hakikat adaptasi pada perkembangan manusia memiliki jenis
jenis adaptasi , faktor faktor yang mempengaruhi adaptasi.
Biosikologi mempunyai fase/masa, biosikologi masa bayi ,
biosikologi masa kanak kanak ,biosikologi masa pubertas,
biosikologi masa remaja, biosikologi masa dewasa dan
biosikologi masa lansia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai