Anda di halaman 1dari 14

Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki

Hajar Dewantara secara mendalam tentang


pendidikan, pengetahuan dan pengalaman baru
yang saya dapatkan yaitu Ki Hajar Dewantara
memandang proses pendidikan adalah proses
menuntun segala kodrat pada anak. Adapun
tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai
manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Anak lahir dengan kodrat alam dan dikelilingi
kodrat zaman. Kodrat alam terkait dengan
lingkungan alam tempat peserta didik berada baik
mencakup lingkungan sosial budaya maupun
keadaan geografisnya. Sedangkan, kodrat zaman
artinya perubahan dari waktu ke waktu. Artinya
bahwa setiap anak sudah membawa karakternya
masing-masing, guru tidak bisa menghapus sifat
dasarnya. Yang bisa dilakukan adalah menuntun
dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat
baiknya. Kodrat zaman, guru harus memberikan
bekal pengetahuan dan keterampilan kepada siswa
sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya,
dan menyesuaikan diri.
Langkah konkret yang perlu dilakukan sebagai
bentuk perubahan paradigma pembelajaran adalah
mendesain proses pembelajaran yang
menginternalisasi pemikiran-pemikiran Ki Hajar
Dewantara dalam proses pembelajaran. Seperti saat
ini, yang mana pendidikan di Indonesia masih
diselimuti pandemi yang belum tau kepastiannya
kapan akan berakhir. Meskipun sudah berlangsung
PTM secara terbatas. Pembelajaran yang saya
rancang disesuaikan dengan kodrat zaman peserta
didik. Ketika berada pada situasi pandemi yang
mengharuskan peserta didik belajar daring dari
rumah, saya juga harus merancang pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Saat pembelajaran daring, saya menerapkan
pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan
melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada
murid. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan
bermakna untuk siswa.
Saat pembelajaran daring, saya lebih
memfokuskan kegiatan pembelajaran yang
memerdekakan atau memberikan keleluasaan pada
siswa dalam hal pemenuhan tugas. Mereka bisa
berkreasi dalam kegiatan pembelajaran sesuai
dengan kemampuan, potensi, minat dan bakat
mereka.
Adapun tujuan aksi nyata ini adalah:
1. Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman
dan menyenangkan serta bermakna untuk siswa.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
kegiatan belajar siswa menjadi aktif dan siswa
tumbuh menjadi kreatif, mandiri, kritis dan
kolaboratif.
3. Menjaga dan memelihara semangat siswa
dengan tetap menghadirkan pembelajaran
melalui ragam kreasi dan inovasi.

Adapun tahapan pelaksanaan aksi nyata dalam


waktu 4 minggu yakni:
❖ Minggu I (2-7 November 2021)
Tahap persiapan dan perencanaan.
Pada tahap ini, saya menyusun rancangan
kegiatan aksi nyata. Rancangan itu berupa
strategi pembelajaran berbasis Projek digital
yakni siswa membuat teks Caption.
❖ Minggu II (7-13 November 2021)
Tahap koordinasi dan sosialisasi aksi nyata.
Pada tahap ini, saya melakukan koordinasi baik
dengan kepala sekolah, rekan sejawat maupun
siswa terkait program aksi nyata yang saya
jalankan.
❖ Minggu III (14-20 November 2021)
Tahap pelaksanaan aksi nyata. Pada tahap ini,
saya mulai melakukan kegiatan aksi nyata yang
diawali dengan penjelasan materi tentang
Caption Text. Penjelasan tersebut saya buat
dalam bentuk video yang lengkap dengan
narasinya. Video tersebut saya unggah di channel
YouTube saya dan diselipkan pada Google
Classroom.
Setelah pemberian materi, pada pertemuan
selanjutnya, barulah saya memberikan tugas
proyek di Google Classroom.
Selain itu, saya juga memberikan contoh Caption
yang saya buat agar mereka terinspirasi dan
termotivasi pula dalam berkreasi. Contoh-contoh
Caption tersebut, saya unggah di blog pribadi saya.
Setelah membuat kesepakatan dengan siswa
terkait durasi waktu tugas proyek mereka dan juga
desain digital yang akan mereka gunakan, siswa
mulai bertahap untuk mengerjakannya. Dalam
rentang waktu sekitar 1 minggu pemantauan,
banyak dari mereka yang mampu mengerjakan
kurang dari batas waktu yang ditentukan. Hal ini
disebabkan mereka sangat antusias dan bersemangat
untuk mencoba beragam desain digital yang
membangkitkan daya kreatifitas mereka.
Berikut karya siswa yang diunggah di padlet
saya:

8
Selanjutnya, karya proyek mereka juga diunggah
di medsonya masing-masing.
Nah, setelah mereka menampilkan captionnya,
saatnya untuk mempresentasikan karya mereka. Ini
juga sangat penting untuk melatih daya komunikasi
dan kepemimpinann mereka. Siswa menampilkan
karyanya melalui Google Meet dan siswa lain bisa
saling mengomentari dan memberi masukan.
❖ Minggu IV (21-26 November 2021)
Tahap refleksi dan pelaporan aksi nyata.
Pada tahap ini, saya melakukan refleksi
melalui analisis faktor pendukung
(keberhasilan) dan faktor penghambat
(kegagalan). Kemudian, saya mengupayakan
membuat rencana perbaikan untuk
pembelajaran selanjutnya. Adapun refleksi
tersebut saya jabarkan dalam tabel berikut:

Faktor pendukung Faktor penghambat


1.Adanya dukungan 1.Jaringan/akses
dan motivasi kepala internet yang tidak
sekolah dan rekan stabil
guru 2.Kuota internet siswa
2.Adanya Kerjasama yang terbatas jika ada
antara siswa dan web meeting
orang tua siswa 3.Ketidakdisiplinan
3.Semangat siswa untuk siswa dalam
berekslporasi dan memenuhi
berkreasi dalam kesepakatan bersama
proses pembelajaran

Adapun, rencana perbaikan untuk


pembelajaran selanjutnya yaitu:
Lebih focus pada membiasakan siswa untuk
disiplin.
❖ Minggu IV (21-26 November 2021)
Tahap refleksi dan pelaporan aksi nyata.
Pada tahap ini, saya melakukan refleksi
melalui analisis faktor pendukung
(keberhasilan) dan faktor penghambat
(kegagalan). Kemudian, saya mengupayakan
membuat rencana perbaikan untuk
pembelajaran selanjutnya. Adapun refleksi
tersebut saya jabarkan dalam tabel berikut:

D. HASIL AKSI NYATA

Adapun hasil yang diperoleh setelah


melaksanakan pembelajaran aksi nyata yakni
adanya perubahan motivasi belajar dan partisipasi
dalam mengikuti pembelajaran bermakna. Saya
memberikan waktu khusus kepada murid untuk
melaksanakan pemebelajaran bermakna sesuai
dengan kodrat anak serta mengarah kepada
konsep merdeka Belajar. Kegiatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik.
E. TESTIMONI SISWA

Selama pembelajaran daring, tentunya siswa


memiliki perasaan terhadap apa yang dialaminya
dalam pembelajaran termasuk perasaan mereka
terhadap strategi pembelajaran. Berikut adalah
kumpulan testimoni yang saya himpun dalam
padlet saya.

Anda mungkin juga menyukai