Anda di halaman 1dari 13

Kepada

1. Ketua Bawaslu/Pawaslih Provinsi


2. Ketua Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota
3. Ketua Panwaslu Luar Negeri

SURAT EDARAN
NOMOR 51 TAHUN 2023
TENTANG
PENCEGAHAN PELANGGARAN DAN PENGAWASAN KONTEN INTERNET
(SIBER) DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024

A. Latar Belakang
Sebagai upaya mewujudkan Pemilihan Umum yang demokratis adalah
memastikan penyelenggaraannya berdasarkan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Berdasarkan ketentuan Pasal 93 huruf b Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu bertugas melakukan
pencegahan dan penindakan pelanggaran dan sengketa proses Pemilu. Begitu pula
dalam ranah pengawasan, Bawaslu bertugas mengawasi seluruh pelaksanaan
tahapan penyelenggaraan sebagaimana Pasal 93 ayat (1) huruf d angka 5, Pasal 97
huruf b angka 5, Pasal 101 huruf b angka 4, dan pasal 111 huruf a angka 2 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 jo. Perbawaslu No. 11 Tahun 2023, yakni melakukan
pengawasan kampanye.
Berdasarkan pasal 280 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017,
larangan dalam kampanye di antaranya memuat konten yang menghina seseorang,
agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain, dan/atau
menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat. Bahwa dalam
prakteknya, konten yang melanggar tersebut dilakukan bukan oleh pelaksana,
peserta, dan tim kampanye sehingga menjadi salah satu kerawanan kampanye,
sebagaimana Surat Edaran No. 43 Tahun 2023 tentang identifikasi kerawanan dan
strategi pencegahan pelanggaran tahapan kampanye pemilu tahun 2024.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Bahwa untuk melakukan identifikasi kerawanan, Bawaslu meluncurkan
pemetaan kerawanan tematik kampanye di media sosial, salah satu simpulannya
menyatakan bahwa kampanye bermuatan SARA, hoaks dan ujaran kebencian di
media sosial adalah strategi kampanye yang berpotensi besar melahirkan kekerasan
dan konflik antar masyarakat di dunia nyata.
Bahwa untuk menangani kerawanan tersebut, Bawaslu mempunyai tugas dan
kewenangan lain, yakni melaksanakan tugas dan kewenangan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, sebagaimana pasal 93 huruf m dan pasal
95 huruf k UU No. 7 tahun 2017. Dalam hal ini pengawasan kampanye konten
internet yang melanggar UU No. 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah dengan UU
No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi
dan transaksi elektronik, di antaranya konten internet bermuatan hoaks dan ujaran
kebencian.
Oleh karena itu, berkaitan dengan pengawasan konten internet yang
melanggar UU No. 7 Tahun 2017 maupun UU No. 11 tahun 2008, Bawaslu
memandang perlunya Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu
Luar Negeri melakukan pengawasan konten internet (siber) dalam Pemilu tahun
2024.

B. Tujuan
Tujuan diterbitkannya Surat Edaran ini adalah untuk memberikan petunjuk bagi
Bawaslu Provinsi, Panwaslih Provinsi Aceh, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslih
Kabupaten/Kota Se-Aceh, Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN),
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu Kecamatan) dan Panitia Pengawas
Pemilu Kelurahan/Desa (PKD) serta jajarannya dalam pelaksanaan tugas dan
wewenang pengawasan tahapan pengawasan konten internet (siber).

C. Ruang Lingkup
Standar tata laksana pengawasan konten internet (siber) Pemilihan Umum
Tahun 2024.

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik sebagaimana diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
3. Peraturan Bawaslu Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencegahan Pelanggaran dan
Sengketa Proses Pemilihan Umum;
4. Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pengawasan Penyelenggaraan
Pemilihan Umum;
5. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan
Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilihan Umum;
6. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian Pelanggaran
Administratif Pemilihan Umum;
7. Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pengawasan Kampanye
Pemilihan Umum;
8. Peraturan KPU Nomor 15 tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum
sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2023 tentang
perubahan atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye
Pemilihan Umum;
9. Surat Edaran Bawaslu Nomor 43 Tahun 2023 tentang Identifikasi Kerawanan dan
Strategi Pencegahan Pelanggaran Tahapan Kampanye Pemilu Tahun 2024;
10. Nota Kesepakatan Aksi antara Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik
Indonesia dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Nomor 0203.1/HM.02.00/K1/01/2023 Nomor 1/MoU/M.KOMINFO/HK.04.02/01/
2023 tentang Pengawasan Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Waikota Tahun
2024 melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi.

E. Isi Edaran
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan, disampaikan kepada Bawaslu
Provinsi/Panwaslih Aceh, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslih Kabupaten/Kota Se-
Aceh, Pengawas Pemilu Kecamatan, Pengawas Pemilu Luar Negeri, Pengawas
Pemilu Kelurahan/Desa untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh dan Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota
membentuk Tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) sebagaimana
terlampir (Lampiran I dan Lampiran II).
2. Tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) melakukan strategi
pencegahan pelanggaran konten internet (Siber) melalui hal-hal sebagai berikut:
a. melakukan identifikasi akun dan/atau konten yang melanggar di media sosial
di wilayah sesuai dengan tingkatannya masing-masing;
b. melakukan edukasi literasi kepemiluan, baik secara online maupun offline;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. mempublikasikan saluran resmi aduan hoaks Pemilu Tahun 2024:
I. Bawaslu
1) hotline Bawaslu aduan hoaks dengan nomor 0811 9810 123;
2) email medsos@bawaslu.go.id;
3) media sosial Bawaslu;
4) laman aduan pada portal
https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id/pengaduan;
5) posko aduan masyarakat di kantor Bawaslu.
II. Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh
1) hotline Bawaslu aduan hoaks dengan nomor 0811 9810 123 atau
nomor resmi aduan hoaks Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh;
2) email medsos@bawaslu.go.id atau email resmi aduan hoaks Bawaslu
Provinsi/Panwaslih Aceh;
3) media sosial Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh;
4) laman aduan pada portal
https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id/pengaduan;
5) posko aduan masyarakat di kantor Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh.
III. Bawaslu Kabupaten/Kota/Panwaslih Se-Aceh
1) hotline Bawaslu aduan hoaks dengan nomor 0811 9810 123 atau
nomor resmi aduan hoaks Bawaslu Kabupaten/Kota/Panwaslih Se-
Aceh;
2) email medsos@bawaslu.go.id atau email resmi aduan hoaks Bawaslu
Kabupaten/Kota/Panwaslih Se-Aceh;
3) media sosial Bawaslu Kabupaten/Kota/Panwaslih se-Aceh;
4) laman aduan pada portal
https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id/pengaduan;
5) posko aduan masyarakat di kantor Bawaslu
Kabupaten/Kota/Panwaslih se-Aceh.
IV. Pengawas Pemilu Luar Negeri
1) hotline Bawaslu aduan hoaks dengan nomor 0811 9810 123 atau
nomor resmi aduan hoaks Pengawas Pemilu Luar Negeri;
2) email medsos@bawaslu.go.id atau email resmi aduan hoaks
Pengawas Pemilu Luar Negeri;
3) media sosial Pengawas Pemilu Luar Negeri;
4) laman aduan pada portal
https://jarimuawasipemilu.bawaslu.go.id/pengaduan;
5) posko aduan masyarakat di kantor Pengawas Pemilu Luar Negeri.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
d. mempublikasikan konten yang memuat kontra narasi (prebunking) atas hoaks
yang berkembang;
e. melakukan cek fakta (debunking) atas hoaks yang berkembang;
f. mempublikasikan hasil cek fakta atas hoaks Pemilu yang beredar;
g. melakukan pencegahan kolaboratif bersama multistakeholder pemilu sesuai
dengan masing-masing tingkatan, diantaranya:
1) kerja sama dengan Dinas/Otoritas yang menangani komunikasi dan infor
masi terkait pengawasan konten internet (siber) dalam Pemilu Tahun 202
4;
2) kerja sama dengan unit cyber crime kepolisian dalam pencegahan dan pe
nanganan konten internet yang melanggar ketentuan peraturan perundan
g-undangan;
3) kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, pemantau pemilu,
dan/atau kader pengawas partisipatif dalam kolaborasi edukasi literasi
kepemiluan, cek fakta, dan penanganan hoaks pemilu;
4) kerja sama dengan media untuk melakukan diseminasi informasi
pengawasan kampanye pemilu.
3. Melakukan pengawasan konten internet (siber) pada objek pengawasan konten
internet terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
a. portal berita;
b. platform media sosial.
4. Melakukan pengawasan konten internet (siber) dengan cara sebagai berikut:
a. patroli pengawasan siber bekerja sama dengan Dinas/Otoritas yang menang
ani komunikasi dan informasi;
b. penelusuran konten internet, baik pada portal berita maupun media sosial;
c. pengawasan siber bersama organisasi masyarakat sipil, pemantau pemilu,
dan/atau kader pengawas partisipatif; dan
d. pengawasan konten internet (siber) dilakukan dengan menggunakan alat
kerja pengawasan (Lampiran III).
5. Melakukan penelusuran atas jenis dugaan pelanggaran konten internet (siber)
antara lain:
a. hoaks; konten internet yang memuat hoaks pemilu mengacu pada Pasal 28
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 dan dapat ditelusuri melalui
pencermatan terhadap konten yang memuat ciri-ciri konten hoaks antara lain:
(1) konten cenderung memerangkap pembacanya dengan cara memancing
rasa benci, takut, dan senang;
(2) judul konten biasanya menggunakan judul bombastis, bahkan tidak
berkaitan dengan isi;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
(3) konten berasal dari sumber yang tidak terpercaya;
(4) informasi mustahil, tidak masuk akal;
b. dugaan Pelanggaran Pemilu; konten internet yang memuat dugaan
pelanggaran pemilu ditelusuri dengan mengacu pada Pasal 280, Pasal 281,
Pasal 282, Pasal 283, Pasal 287, Pasal 292, Pasal 304, Pasal 306 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017;
c. ujaran Kebencian; konten internet yang memuat unsur ujaran kebencian
mengacu pada Pasal 28 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 dan Pasal
280 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 diantaranya yaitu menghina
seseorang, suku, agama, ras, golongan, menghasut dan mengadu domba,
serta menimbulkan kebencian atau permusuhan perseorangan ataupun
masyarakat terkait pemilu.
6. Melakukan penanganan konten hoaks Pemilu atas aduan yang diterima, dengan
langkah sebagai berikut:
a. masyarakat menyampaikan aduan ke saluran yang tersedia di Bawaslu
sesuai dengan tingkatannya masing-masing;
b. tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) sesuai dengan
tingkatannya masing-masing melakukan kajian dugaan pelanggaran untuk
memastikan ada atau tidak adanya Pelanggaran Pemilu dan/atau
Pelanggaran Hukum lainnya:
1) jika berdasarkan hasil kajian ternyata konten tersebut merupakan
pelanggaran UU Pemilu, maka kajian tersebut ditindaklanjuti kepada
divisi yang menangani penanganan pelanggaran sebagaimana
mekanisme yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2) jika berdasarkan hasil kajian tersebut terdapat konten yang mengandung
hoaks dan ujaran kebencian yang melanggar ketentuan sebagaimana
UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebagaimana diubah dengan UU Nomor 19 tahun 2016 tentang
perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, Tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) di tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Luar Negeri menyampaikan
hasil kajian tersebut secara berjenjang kepada Tim Fasilitasi
Pengawasan Konten Internet (Siber) Bawaslu;
3) Bawaslu merekomendasikan kepada Kementerian Komunikasi dan
Informatika untuk dilakukan pemutusan akses (take down) terhadap
portal berita dan konten di platform media sosial yang melanggar
peraturan perundang-undangan;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
4) berdasarkan rekomendasi Bawaslu, Kementerian Komunikasi dan
Informatika akan melakukan pemutusan akses (take down) terhadap
portal berita yang melanggar peraturan perundang-undangan dan
meneruskan rekomendasi kepada platform media sosial terkait konten
yang melanggar peraturan perundang-undangan;
5) Bawaslu dapat merekomendasikan kepada platform media sosial untuk
dilakukan pemutusan akses (take down) terhadap konten di platform
media sosial yang melanggar peraturan perundang-undangan.
7. Melakukan penanganan konten hoaks Pemilu atas hasil pengawasan konten
internet dengan langkah sebagai berikut:
a. Tim pengawasan siber melakukan kajian/analisis terhadap konten yang
diduga mengandung unsur hoaks, dugaan pelanggaran pemilu, ujaran
kebencian;
b. Jika berdasarkan hasil kajian ternyata konten tersebut merupakan
pelanggaran UU Pemilu, maka kajian tersebut ditindaklanjuti kepada divisi
yang menangani penanganan pelanggaran sebagaimana mekanisme yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Jika berdasarkan hasil kajian tersebut terdapat konten yang mengandung
hoaks dan ujaran kebencian sebagaimana diatur dalam UU Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana diubah
dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Tim Fasilitasi Pengawasan
Konten Internet (Siber) di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Panwaslu
Luar Negeri menyampaikan hasil kajian tersebut secara berjenjang kepada
Tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) Bawaslu;
d. Bawaslu merekomendasikan kepada Kementerian Komunikasi dan
Informatika untuk dilakukan pemutusan akses (take down) terhadap portal
berita dan konten di platform media sosial yang melanggar peraturan
perundang-undangan;
e. Berdasarkan rekomendasi Bawaslu, Kementerian Komunikasi dan
Informatika akan melakukan pemutusan akses (take down) terhadap portal
berita yang melanggar peraturan perundang-undangan dan meneruskan
rekomendasi kepada platform media sosial terkait konten yang melanggar
peraturan perundang-undangan;
f. Bawaslu dapat merekomendasikan kepada platform media sosial untuk
dilakukan pemutusan akses (take down) terhadap konten di platform media
sosial yang melanggar peraturan perundang-undangan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
8. Jika terdapat dugaan konten yang melanggar di media sosial di luar wilayah
kerja, maka Tim Fasilitasi Pengawasan Konten Internet (Siber) berkoordinasi
satu tingkat di atasnya;
9. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan konten internet, Bawaslu/ Panwaslih
Provinsi, Bawaslu/ Panwaslih Kabupaten/Kota dapat melibatkan Panwaslu
Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan/Desa;
10. Bawaslu Provinsi/Panwaslih Aceh, Bawaslu Kabupaten/Kota/Panwaslih
Kabupaten/Kota se-Aceh, dan Panwaslu Luar Negeri menuangkan hasil
pengawasannya dalam alat kerja pengawasan konten internet sebagaimana
terlampir (Lampiran III) dan menyampaikan secara berjenjang ke Bawaslu RI
melalui email: ayolapor@bawaslu.go.id setiap hari Jumat atau dapat disesuaikan
dengan kebutuhan Bawaslu.

F. Penutup
Demikian Surat Edaran ini disampaikan, sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas Pencegahan Pelanggaran Pengawasan Konten Internet (Siber) dalam Pemilihan
Umum Tahun 2024.

Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2023
Plh. Ketua,

Puadi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran I
SURAT EDARAN
NOMOR 51 TAHUN 2023
TENTANG
PENCEGAHAN PELANGGARAN DAN PENGAWASAN KONTEN INTERNET
(SIBER) DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024

Menimbang a. Bahwa dalam rangka mengefektifkan tugas Bawaslu


Provinsi/Panwaslih Aceh, Bawaslu/ Panwaslih
Kabupaten/Kota dalam melakukan pengawasan konten
internet pada Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan
Tahun 2024 yang terintegrasi;
b. Bahwa berdasarkan Nota Kesepahaman Aksi antara Badan
Pengawas Pemilihan Umum dengan Kementerian
Komunikasi dan Informatika pada tanggal 18 Januari Tahun
2023 yang menyatakan ruang lingkup kerjasama berupa
pengawasan konten internet dalam tahapan Pemilu dan
Pemilihan Tahun 2024;
c. Berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b tersebut
dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi/Panwaslih Aceh,
Bawaslu/ Panwaslih Kabupaten/Kota tentang Tim Fasilitasi
Pengawasan Konten Internet.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi


dan transaksi elektronik sebagaimana diubah dengan UU
No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 tahun
2008 tentang informasi dan transaksi elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu Nomor 1
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Peraturan Bawaslu Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilihan
Umum;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan
Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan;
5. Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
6. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Dugaan Pelanggaran
Pemilihan Umum;
7. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang
Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilihan Umum;
8. Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023 tentang
Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum;
9. Peraturan KPU No. 15 tahun 2023 tentang kampanye
Pemilihan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan
KPU No. 20 tahun 2023 tentang perubahan atas Peraturan
KPU No. 15 tahun 2023 tentang kampanye Pemilihan
Umum;
10. SE No. 43 tahun 2023 tentang identifikasi kerawanan dan
strategi pencegahan pelanggaran tahapan kampanye pemilu
tahun 2024;
11 Nota Kesepakatan Aksi antara Badan Pengawas Pemilihan
Umum Republik Indonesia dengan Kementerian Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia Nomor
0203.1/HM.02.00/K1/01/2023 Nomor 1/MoU/M.KOMINFO/
HK.04.02/01/2023 tentang Pengawasan Pemilihan Umum
dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Waikota Tahun 2024
melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Memutuskan
Menetapkan
KESATU : Menunjuk Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional Umum
serta Staf Pelaksana di lingkungan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi/Panwaslih Aceh, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslih Kabupaten/Kota Se-Aceh,
sebagai anggota Tim Pengawasan Konten Internet dengan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
susunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
KEDUA : Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional Umum serta Staf
Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
mempunyai tugas sesuai dengan kedudukannya pada tim
dengan rincian sebagai berikut:
a. Pengarah bertugas memberikan arah kebijakan umum
dalam pengawasan konten internet dan mengawasi
pelaksanaan fasilitasi pengawasan konten internet;
b. Penanggung jawab bertugas memberikan arahan teknis
pengawasan konten internet yang dilaksanakan oleh
pelaksana;
c. Sekretaris pengarah bertugas memfasilitasi seluruh
kebutuhan yang diperlukan oleh pengarah dan
penanggung jawab;
d. Ketua dan Wakil Ketua bertugas mengoordinasikan
seluruh pelaksanaan pengawasan konten internet serta
melaporkan seluruh hasil pelaksanaan fasilitasi
pengawasan konten internet kepada Penanggung
jawab melalui Sekretaris pengarah;
e. Sekretaris dan Wakil Sekretaris bertugas memantau
serta memfasilitasi seluruh kebutuhan yang diperlukan
oleh aktifitas tim;
f. Anggota bertugas mengidentifikasi, menganalisa dan
mengintegrasikan hasil pengawasan konten internet
serta merekomendasikan hasil pengawasan kepada
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui
pengarah.
KETIGA : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Daftar isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Bawaslu Provinsi/Panwaslih
Aceh/Bawaslu/Panwaslih Kabupaten/Kota;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal November 2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran II
TIM FASILITASI PENGAWASAN KONTEN INTERNET (SIBER)
DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
BAWASLU/PANWASLIH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

NO NAMA JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM

I Pengarah dan Penanggung Jawab


1. Ketua Bawaslu/Panwaslih Provinsi/ Pengarah
Kabupaten/Kota
2. Anggota Bawaslu/Panwaslih Provinsi/ Pengarah dan
Kabupaten/Kota (Koordinator Divisi yang penanggungjawab
membidangi kehumasan)
3. Anggota Bawaslu/Panwaslih Provinsi/
Kabupaten/Kota
4. Anggota Bawaslu/Panwaslih Provinsi/
Kabupaten/Kota
5. Dst.
II Ketua dan Wakil Ketua
1. Kabag/Kasubag (yang membidangi Ketua
kehumasan)
2. Kabag/Kasubag/Pejabat Fungsional Wakil Ketua
3. Dst.
III Sekretaris dan Wakil Sekretaris
1. Kabag/Kasubag Sekretaris
2. Kabag/Kasubag Wakil Sekretaris
3. Dst.
IV Anggota
1. Staf Bawaslu/Panwaslih Provinsi/ Anggota
Kabupaten/Kota
2. Staf Bawaslu/Panwaslih Provinsi Anggota
/Kabupaten/Kota
3. Dst.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal… November 2023
Jabatan
ttd
Nama

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran III
ALAT KERJA PENGAWASAN KONTEN INTERNET (SIBER)
TANGGAL PENGAWASAN :
NAMA PENGAWAS :
OBJEK JENIS DUGAAN URL TANGKAPAN
PORTAL DASAR PENJELASAN
No. PENGAWASAN* PELANGGARAN PELANGGARAN LAYAR
BERITA/PLATFORM** HUKUM/PASAL PELANGGARAN KONTEN
KONTEN*** KONTEN (SCREENSHOT)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
*Objek Pengawasan yaitu: Portal Berita, Platform Media Sosial
**Portal Berita/Platform yaitu: nama portal berita dan/atau nama platform (Facebook, X, Youtube, Tiktok, dst)
***Jenis Dugaan Pelanggaran Konten yaitu: Hoaks, Dugaan Pelanggaran Pemilu, Ujaran Kebencian

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai