PEMBAHASAN
Fiksi menyajikan tulisan yang bersifat imajinatif dan subjektif, tulisan ini
biasanya terdapat dalam sastra. Novel, puisi dan hikayat merupakan bentuk tulisan
yang tergolong fiksi, sedangkan tulisan non fiksi bersifat faktual dan objektif.
Biografi sejarah, tulisan ilmiah, jurnal, dan tajuk rencana merupakan bentuk tulisan
yang tergolong kedalam jenis ini.
Perbedaan utama antara fiksi dan non fiksi menurut Tarigan yang dikutip
oleh Maryam terletak dalm tujuan. Maksud dan tujuan narasi non fiksi seperti sejarah,
biografi, cerita-cerita, dan cerita perjalanan adalah untuk menciptakan kembali
sesuatu yang terjadi secara aktual. Dengan perkataan lain dapat kita katakan bahwa:
1. Narasi non fiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka
beginilah yang harus terjadi.
2. Narasi fiksi mulai dengan mengatakan seandainya semua ini fakta, maka
beginilah yang akan terjadi.
Dapat dikatakan bahwa fiksi bersifat realitas, sedangkan non fiikssi bersifat
aktualitas. Penulis fiksi bertugas embuat para tokoh imajinatif dalam karyanya
menjadi hidup. Seain itu penulis harus dapat meyakinkan bahwa tokoh tersebut
adalah real(nyata).
Bulan
Taufik Ismail
a. Baris dalam puisi disebut larik. Berapa jumlah larik yang terdapat pada puisi
Bulan?
b. Kelompok-kelompok larik disebut bait. Terdiri atas berapa baitkah pada tiap
puisi diatas?
c. Pada bait kedua puisi Bulan terdapat larik Sungai Pun lelah. Betulkah sungai
pernah merasa lelah? Gaya bahasa apa yan digunakan ?
d. Ceritakanlah dengan ringkas, suasana apa yang digambarkan dalam puisi
Bulan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan pada hal-hal lain yang
menyangkut masalah irama, pokokn-pokok yang di bicarakan, tema, amanat
yang inin disampaikan penulkis, katakata atau gaya bahasa yang
digunakan,perarasaan penulis puisi, dan sebagainya.
Hal-hal itu diaplikasikan pada puisi yang sedang dibahas. Misalnya:
1. Pada larik keberapa hal itu diungkapkan?
2. Pada bait keberapa hal itu diungkapkan?
3. Dengan kata apa penulis mengungkapkan hal itu?
Setelah itu arahkan perhatian siswa pada salah sau bagian dari puisi itu,
seperti pada puisi bulan terdapat bait,
Lembu mengibas-ngibaskan
Ekornya
Jerami
Terpelanjang
Yang digambarkan puisi tersebut cukup sederhana, demikian pula kata-
kata yang digunakannya. Sekarang coba siswa keluar kelas, lihat alam
disekitarmu! Ada apa? Daun, pohon, langit, awan, air, dan sebagainya.
Sessuatu yang kalian lihat itu coba tulis dalam kalimat!
Misalnya:
Daun-daun hijau
Rumput-rumput hijau
Pohon pun hijau
Setelah itu tambahkan kata-kata lain yang bersifat pengandaian, misalnya.
Seandainya daun-daun hijau
Andaikan rumput-rumput itu hijau
Pohon pun akan hijau
Atau menggunakan kata-kata perbandingan, sehingga larik-larik itu
menjadi.
Bagaikan daun-daun hijau
Bak rumput-rumput hijau
Seperti pohon pun turut hijau
Larik pertama merupakan alat pembangkit imajinasi siswa. Langkah
berikutnya siswa diajak menyusun larik sesuai dengan hal-hal yang
dilihat, dirasa atau didengar pada saat diluar kelas tersebut. Siswa disuruh
menyusun larik yang berkenaan dengan udara, langit awan, dan
sebagainya. Terakhir, siswa dibina menata larik demi larik puisi tersebut,
sehingga larik-larik itu benar-benar mendukung keberadaan larik pertama
puisi tersebut.