Anda di halaman 1dari 3

Hukum Fitnah dan Menyebarkan Hoaks Dalam Islam

Apa hukum fitnah menurut agama islam ? Fitnah adalah salah satu dosa terbesar.
Fitnah adalah perbuatan menuduh seseorang telah melakukan sesuatu padahal orang
tersebut tidak melakukannya. Fitnah merupakan perbuatan yang sangat tercela karena
bisa merusak nama baik diri sendiri, merusak nama baik orang lain, dan menimbulkan
perpecahan. Fitnah juga bisa menimbulkan banyak penyakit hati, seperti: syirik, angkuh,
kikir, dan kesengsaraan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran bahwa fitnah lebih kejam
dari pembunuhan. Ini karena fitnah bisa menimbulkan dampak buruk yang besar seperti
mengusir orang dari lingkungan tempat tinggalnya, merampas harta dan kebebasan orang
lain, dan merusak persaudaraan antar sesama umat islam.
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari
tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika
mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu),
maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah:
191)

Dosa Melakukan Fitnah


Karena fitnah adalah dosa yang serius dan lebih serius daripada pembunuhan,
siapa pun yang melakukan dosa ini menghadapi konsekuensi yang sangat serius. Karena
besarnya dosa Panjaus, pelakunya dianggap kafir dan akan mendapat hukuman berat di
Neraka Jahannam.
“Diantara mereka ada orang berkata “berilah saya izin (tidak berperang) dan
janganlah menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa orang yang
terjerumus ke dalam fitnah dan sesungguhnya Jahannam itu benar meliputi orang kafir.
(QS. At-Taubah: 49)
Selain pelaku masuk Neraka, fitnah juga menghalangi pelaku menerima syafaat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Yang lebih menyedihkan adalah orang
yang memfitnah itu sama terkutuknya dengan setan. Mengapa? Karena setan juga sangat
menyukai dusta dan menyesatkan orang lain dari jalan Allah. Sama seperti orang yang
memfitnah karena juga berbohong dan membuat orang lain membenci orang lain.
Terakhir, fitnah menghalangi pelakunya masuk surga. Mengapa? Karena ketika amal dan
dosa ditimbang di akhirat, maka fitnah harus mempertanggung jawabkan fitnahnya untuk
membalas fitnah atas kebaikan yang dilakukan di dunia ini. Ketika semua perbuatan baik
selesai, dosa pemfitnah dipindahkan ke orang yang memfitnah, dan bobot dosa
bertambah.

Dampak Fitnah di Kehidupan Bermasyarakat


Fitnah adalah dosa yang besar dan sulit untuk bertaubat darinya. Fitnah banyak
bentuknya, dan curhat bisa jadi salah satu jenis fitnah kecil. Karena selain harus bertaubat
ke Allah, pelaku fitnah juga harus meminta maaf ke orang yang difitnah dan memperbaiki
nama baik orang tersebut ke orang lain. Kenapa dosa fitnah sangat besar ? karena dampak
negatifnya sangat besar untuk kehidupan bermasyarakat, yaitu:
1. Fitnah dapat menimbulkan kesengsaraan baik kepada orang yang difitnah,
maupun orang yang melakukan fitnah karena akan sulit dipercaya lagi oleh orang
lain
2. Fitnah dapat merusak hubungan antar umat islam dan tali silaturahmi. Fitnah
dapat membuat perpecahan antar bangsa dan mengakibatkan konflik
kemanusiaan yang pada akhirnya bisa menimbulkan kerusakan
3. Fitnah bisa mengakibatkan orang lain benci kepada orang yang difitnah.
Kebencian yang sangat besar akibat fitnah tidak menutup kemungkinan bisa
membangkitkan niat jahat seperti ancaman dan pembunuhan
4. Pelaku fitnah sama seperti orang munafik, karena orang munafik suka berdusta
dan tidak bisa dipercaya karena selalu berkhianat
5. Dampak fitnah bukan hanya menyeret pelaku utamanya ke neraka, namun juga
bisa menyeret orang yang percaya fitnah dan orang yang menyebarkan fitnah
harus mempertanggung jawabkannya di akhirat.

Hukum Menyebarkan Fitnah (Hoaks)


Hoaks atau berita bohong bisa disamakan dengan fitnah. Karena keduanya sama-
sama berita bohong atau dusta dan bisa merusak persatuan antar umat beragama.
Sebenarnya dalam Al Quran, Allah sudah memperingatkan umatnya untuk mengecek
setiap berita yang diterima apakah benar atau hoaks, yaitu pada ayat berikut ini:
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6)
Pelaku yang menyebarkan hoaks pastinya akan menyesal ketika amal perbuatan
dan dosanya dihitung di akhirat. Karena semua fitnah yang disebarkan harus
dipertanggung jawabkan dengan memberikan amal baik ke orang yang difitnah atau
menerima amal buruk yang dimiliki orang yang difitnah. Selain itu, jika terjadi musibah
pada suatu lingkungan atau negara akibat perbuatan fitnah, pelaku yang menyebarkan
hoaks juga pasti akan menerima akibatnya.

Cara Bertaubat dari Dosa Fitnah


Fitnah adalah dosa yang cukup sulit untuk diampuni dengan sempurna. Kenapa ?
Karena selain harus bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pelaku fitnah juga
harus meminta maaf kepada orang yang difitnah dan memperbaiki nama baik dan
klarifikasi fitnah yang ia buat dan terlanjur disebarkan ke orang lain. Memperbaiki fitnah
yang telah disebarkan tentu saja sangat sulit karena kita harus memastikan semua orang
yang terlanjur menerima berita bohong tersebut harus mengetahui bahwa info yang
diterima ada fitnah.
Hukum fitnah dalam islam sangat berat. Pelakunya akan ditimpa dosa besar dan
dihukum di neraka jahannam. Bertaubat dari fitnah tidak cukup hanya meminta maaf
kepada Allah namun pelakunya juga harus meminta maaf ke orang yang difitnah dan
mengklarifikasi berita bohong yang ia sebarkan ke masyarakat di sekitar yang terlanjur
menerima fitnah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai