Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-

data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari informan penelitian dan

perilaku objek penelitian yang diamati. Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan

yang ditambahkan atau dikurangi dalam perolehan data di lapangan, penelitian ini

menggambarkan suatu gejala, kondisi dan sifat situasi secara apa adanya tanpa

adanya manipulasi pada waktu penyelidikan lapangan dilakukan. Tujuan

penelitian ini adalah melukiskan variabel atau kondisi objek yang diamati secara

apa adanya tanpa adanya manipulasi.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan jenis dan pendekatan

penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat

hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moh Nasir, 2023: 54).

Dengan merujuk kepada beberapa pertimbangan, diantaranya:

1. Penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu

situasi tertentu dalam kontek tertentu lebih banyak meneliti hal-hal

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Penelitian kualitatif data bersifat deskriptif, baik yang berupa

fenomena yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti ;

36
foto, dokumentasi dan catatan-catatan lapangan saat penelitian

dilakukan.

3. Penulis tidak mengambil jarak dengan yang diteliti, karena hubungan

yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan dan dilakukan

secara intensif.

Penelitian kualitatif berkaitan erat dengan perumusan masalah dijadikan

acuan dapat berkembang atau berubah pola pikir yang bersifat kenyataan data

induktif. Data induktif menurut Prakarsa (2006: 15), diawali dengan fakta untuk

kemudian disimpulkan dalam bentuk argumentasi umum (teorinya).

3.2. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi (Santosa, 2005),

dalam hal ini yang menjadi informan adalah orang-orang yang dianggap

mengetahui dan memahami berbagai permasalahan yang diajukan dalam

penelitian. Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui pemilik Pertashop,

operator ataupun karyawan Pertashop, checker Pertamina, tokoh masyarakat,

konsumen, pelaku usaha, pemilik lahan, tokoh adat dan informan terkait lainnya.

Teknik penentuan informan adalah diawali dengan purposive sampling

berdasarkan pertimbangan kemampuan yang dianggap memahami dan menguasai

masalah penelitian, ditentukan pada penjajagan awal ke lokasi yaitu pemilik

Pertashop Desa Bukti Ibu Dyah Puspa Shinta Pradyani. Teknik yang digunakan

dalam pemilihan informan adalah berdasarkan pada asas subyek yang menguasai

permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan informasi lengkap dan

akurat.

37
3.3. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Untuk

memudahkan penggolongan data berdasarkan kebutuhan, maka akan dibagi

sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu merupakan sumber data utama dan kebutuhan mendasar

dari penelitian ini. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dengan

informan saat terjun langsung kelapangan tempat penelitian. Informan

adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian (Lexy J. Moeloeng, 2006: 132).

Beberapa informan akan dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian, serta

berkaitan dengan tema penelitian.

Informan penelitian merupakan orang yang memberikan informasi dalam

hal ini yang di tuju sebagai informan adalah Ibu Dyah Puspa Shinta

Pradyani sebagai pemilik Pertashop Desa Bukti. Beliau adalah pelaku

yang menentukan berhasil atau tidaknya penelitian berdasarkan hasil

informasi yang diberikan.

2. Data sekunder, yaitu merupakan sumder data di luar kata-kata dan

tindakan, sumber data tersebut sumber data tertulis. Sumber data ini dapat

diperoleh dari buku, arsip serta dokumentasi. Sumber data sekunder

merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang

yang diperlukan oleh data primer. Adapun sumber data sekunder diperoleh

dari dokumentasi pendirian ataupun pembangunan Pertashop Desa Bukti,

arsip perijinan dan peralatan pendukung Pertashop.

38
3.4. Fokus Penelitian

Dalam mengatasi mengalirnya data penelitian, serta mengarahkan peneliti

pada data spesifik yang terbatas pada pokok permasalahan, maka dalam penelitian

kualitatif dibutuhkan penentuan fokus penelitian (Moleong, 2001). Adapun yang

menjadi fokus penelitian adalah:

1. Bentuk kerjasama kemitraan Pertashop dengan Pertamina. Pemilik

Pertashop Desa Bukti sebagai UMKM menyediakan badan usaha

berupa CV dan menyiapkan modal, lahan serta infrastruktur lainnya

sedangkan dari pihak Pertamina membantu kemudahan perijinan,

manajerial dan akses untuk mendapatkan pembelian serta

pendistribusian BBM dengan kualitas dan takaran yang sesuai dengan

standar Pertamina.

2. Pertashop Desa Bukti sebagai jenis ataupun pola kemitraan baru antara

Pertamina dengan UMKM, dampak ekonomi yamg ditimbulkan

dengan pendirian Pertashop sebagai tempat pertumbuhan ekonomi

baru bagi lingkungan sekitar dan juga menjadi pesaing bagi pedagang

BBM eceran.

3. Kendala-kendala yang dihadapi pengusaha Pertashop sebelum dan

sesudah Pertashop beroperasi.

3.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pertashop yang berlokasi di Dusun Sanih, Desa

Bukti, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng yang merupakan desa

tempat tinggal peneliti sehingga mengetahui kondisi wilayah ataupun kawasan

39
yang menjadi tujuan penelitian. Desa ini juga ada objek wisata alam nya yaitu

pemandian Air Sanih dan terletak di jalur jalan provinsi namun tidak begitu

banyak terdapat UMKM. Pertashop sebagai hal yang baru tentu akan memberi

perubahan kepada masyarakat sekitar.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Upaya pencarian dan pengumpulan data dapat dilakukan dengan tepat

apabila didukung oleh metode pengumpulan data yang tepat. metode ini akan

mengarahkan pada studi emperik, tentang data yang spesifik yang dibutuhkan di

lapangan, yang relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Metode

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode observasi; digunakan untuk mengamati kondisi riil Pertashop,

potensi bagi pertumbuhan ekonomi bagi penduduk sekitar. Menurut

Howard (2001: 124) dalam penelitian kualitatif diri peneliti adalah

sebagai instrumen utama dalam penelitian, pengamatan langsung pada

subyek atau obyek yang diteliti berkaitan dengan sebuah aktivitas

sosial sangat penting. Dalam observasi yang dapat diamati kelakuan

informan, kebenaran keterangan, petunjuk-petunjuk tentang

permasalahan dan lebih memperjelaskan terhadap fakta sosial yang

dihadapi (Nasution, 2006). Untuk lebih jelas yang dapat diobservasi

aktivitas sehari-hari Pertashop Desa Bukti.

b. Teknik wawancara; teknik ini digunakan untuk menemukan

permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam (Sugiono, 2005). Dengan wawancara diharapkan ada

40
interaksi antar partisipan untuk menghasilkan pemahaman tentang

yang diteliti (Harrison, 2007: 88). Wawancara secara mendalam ini

dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat terkait dengan

pendirian Pertashop, bentuk kemitraan yang terjalin antara UMKM

dengan Pertamina, dampak positif dan negatif bagi perekonomian

sekitar, kendala-kendala yang dihadapi dan hal-hal lain yang dianggap

penting berhubungan dengan penelitian. Dalam wawancara ini

melibatkan pemilik Pertashop, tokoh-tokoh masyarakat seperti

Perbekel, Kelian Adat, Kepala Dusun, karyawan atau operator

Pertashop, konsumen dan masyarakat pendukung lainnya.

c. Dokumentasi; pemanfaatan dokumen pendukung seperti foto-foto

proses pembangunan Pertashop, persyaratan-persyaratan ijin usaha dan

surat rekomendasi dari Perbekel atau Kepala Desa.

3.7 Teknik Pengujian dan Keabsahan Data

Data penelitian baru dapat diyakini kebenarannya atau dianggap valid

apabila mewakili subyek yang diteliti. Terdapat beberapa langkah yang dapat

dilakukan untuk memeriksa dan menguji data sebelum ditampilkan dalam bentuk

laporan (Bungin, 2003) yaitu:

1. Data harus mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil

penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan

ganda yang sedang diteliti. Untuk mencapai hal tersebut digunakan

cara sebagai berikut:

41
a. Memperpanjang masa penelitian, peneliti dapat melakukan

perpanjangan waktu guna dapat melibatkan diri lebih lama dengan

subyek yang diteliti, untuk mengurangi distorsi dan dalam rangka

menguji kebenaran informasi baik yang berasal dari informan

maupun dari sumber lain atau dokumen.

b. Peneliti sebagai instrumen utama dalam upaya menggali informasi

sebagai data, harus tekun dalam melaksanakan pengamatan, untuk

menemukan karakteristik dan unsur-unsur pendukung yang

dimiliki dalam kemitraan Pertashop, sehingga memperoleh data

yang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Dengan mendiskusikan hasil pengamatan, wawancara pada orang

yang memahami masalah penelitian maupun informan, peneliti

tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, memberikan

suatu kesempatan pada orang lain untuk memulai menjajagi dan

menguji hipotesis yang tampil dari pemikiran peneliti.

d. Membandingkan dan mengecek balik derajat kebenaran suatu

informasi dengan berbagai sumber (informan), mengkomparasikan

dengan berbagai teori yang diperoleh dari bahan bacaan, kegiatan

ini disebut sebagai triangulasi data.

e. Hasil penelitian harus tersusun secara sistematis, berdasarkan

kronologis, dan teliti yang dapat menggambarkan konteks

penelitian yang sebenarnya, selama proses penelitian berlangsung

maupun berasarkan urutan-urutan peristiwa yang terhimpun dalam

penelitian.

42
2. Hasil penelitian atau generalisasi dari hasil penelitian ini harus dapat

diuji kebenarannya, terhadap subyek penelitian yang sama. Peneliti

dalam hal ini tidak menganggap bahwa hasil penelitian berlaku pada

situasi dan populasi yang berbeda.

3. Kebergantungan, keabsahan penelitian dapat diperiksa dengan

menelusuri kembali setiap proses yang dilakukan peneliti dalam usaha

menjamin kebenaran naturalistik, melalui pembimbing, siding

pembaca maupun rekan sejawat yang kompeten di bidang ini.

4. Kepastian data, kebenaran data dapat dicermati melalui data yang

diperoleh, ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan subyek

penelitian, rekan sejawat, melalui proses bimbingan, dan konfirmasi

dengan dinas terkait.

3.8 Metode Analisis Data

Menurut Nasir (2005: 346), analisis data merupakan bagian yang amat

penting dalam metode ilmiah, karena dengan dianalisislah data tersebut dapat

diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah. Teknik analisis

data dilakukan dengan analisis kualitatif dilakukan sepanjang pengumpulan data

berangsung. Dengan memaparkan permasalahan, menggali solusi

membandingkan dengan realita yang ada di lapangan berdasarkan data-data

penelitian obyektif yang dapat digali.

Analisis data merupakan upaya mencari, menata secara sistematis catatan

hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan lainnya untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

43
temuan bagi orang lain (Muhajir, 2002: 142). Dalam upaya meningkatkan

pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan langkah pencarian makna

(meaning). Menurut Bogdan (dalam Muhadjir, 2002: 143) terdapat beberapa

langkah analisis data yaitu:

1. Mempersempit fokus penelitian, hal ini dapat mempersempit skopa data

yang dikumpulkan.

2. Menetapkan tipe atau jenis penelitian, yang dapat mengarahkan pada

pencapaian data yang spesifik, dan menjelaskan rangkaian peristiwa

bermakna.

3. Mengembangkan secara terus menerus pertanyaan analitik, selama di

lapangan peneliti bertanya, mencari jawab, dan menganalisisnya,

selanjutnya mengembangkan pertanyaan baru, untuk memperoleh

jawaban, begitu terus menerus, maka penelitian ini dapat mengarah ke

penyusunan grounded theory.

4. Menuliskan komentar peneliti sendiri sebagai catatan reflektif.

5. Upaya penjajagan ide dan tema penelitian pada subyek responden sebagai

analisis penjajagan.

6. Membaca kembali Kepustakaan yang relevan selama di lapangan.

7. Menggunakan metafora (analisis perbandingan), analogi (persamaan logis)

dan konsep-konsep.

Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini menggunakan konsep yang

diberikan Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa motivasi dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-

menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya

44
sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display

dan conclution.

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung. Reduksi data

merupakan tahap awal dalam analisis data. Pertama-tama dilakukan

identifikasi terhadap unit atau bagian terkecil dalam suatu data yang

memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.

Setelah ditemukan bagian terkecil dalam data tersebut kemudian dilakukan

pengkodean terhadap setiap unit tersebut dengan tujuan agar unit tersebut

dapat ditelusuri sumber aslinya. Jadi langkah reduksi data ini peneliti

lakukan untuk memilih data-data yang telah diperoleh di lapangan dengan

cara menajamkan, menggolongkan, membuang data yang tidak perlu dan

mengumpulkan data sehingga data yang telah terkumpul dapat disajikan

dan disimpulkan.

2. Penyajian data (data display)

Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah

penyajian data. Menurut Miles dan Huberman dikutip oleh Muhammad

Idrus bahwa “penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan”. Langkah ini

dilakukan peneliti dengan menyajikan sekumpulan informasi yang telah

tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpilan. Hal ini

45
peneliti lakukan dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif sehingga memerlukan

penyederhanaan tanpa mengurangi isinya. Dengan demikian peneliti akan

lebih mudah memahami situasi obyek yang sedang diteliti.

3. Kesimpulan atau verifikasi (conclution)

Tahap akhir proses analisis data adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi,

yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan sejauh

pemahaman dan interpretasi peneliti. Pada bagian ini peneliti mengutarakan

kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh selama peneliti di lapangan.

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

Bagan 2: Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

KOLEKSI
DATA

DISPLAY DATA

(PENYAJIAN
DATA)

REDUKSI
DATA

KESIMPULAN
/VERIFIKASI
Sumber: Prof. Dr. Sugiyono, 2005

46

Anda mungkin juga menyukai