Dosen Pengampu :
Dr.Ta’adi,SKp.Ns.SH.,MH.Kes
NIM : 22.C2.0032
ANGKATAN 37
SEMARANG
2024
A. Latar Belakang
Kesehatan Pasal Tersebut masuk dalam Bab yang mengatur hak asasi manusia,
Dewasa ini sistem pelayanan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang dilakukan tenaga kesehatan tidak semuanya sesuai yang diinginkan oleh pasien
Dalam pemberian pelayanan kesehatan oleh rumah sakit, dokter dan perawat
melakukan tindakan medis tertentu standar berarti pelanggaran perjanjian. Makna dari
atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu (Aziz, 2014).
dimana dalam fungsi ini perawat bertindak membantu dokter dalam memberikan
pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya
dilakukan oleh dokter, seperti pemasangan infus, pemberian obat dan melakukan
Pasien atau pihak keluarganya sering menuntut ganti rugi jika hal itu terjadi. Tenaga
Malpraktik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dapat berupa malpraktik dibidang
malpraktik medik yaitu malpraktik yang berupa adanya kegagalan (failure) dalam
2017).
oleh dokter atau oleh orang-orang di bawah pengawasannya, atau oleh penyedia
jasa kesehatan yang dilakukan terhadap pasiennya, baik dalam hal diagnosis,
luka, cacat, kematian, kerusakan pada tubuh dan jiwa, atau kerugian lainnya dari
Hukum Pidana merupakan bagian dari ranah hukum publik. Hukum Pidana di
Indonesia diatur secara umum dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
termuat dan menjadi dasar bagi semua ketentuan pidana yang diatur diluar KUHP
(Wulandari, 2017)
Salah satu hal yang diatur oleh hukum adalah tentang kesehatan. Kesehatan
merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia terutama dalam
walaupun ada aksioma yang mengatakan bahwa semua manusia pasti akan
mengalami sakit, setidaknya sekali dalam hidupnya. Dalam hal inilah kemudian
semua orang akan melakukan serangkaian pengobatan yang dibantu oleh tenaga
ceroboh dalam melakukan pekerjaannya, taruhannya adalah kesehatan dan tak jarang
nyawa pasien.
Contoh kasus lain, yaitu kisah pilu yang dialami oleh Hendri (25 tahun),
ayah dari bayi bernama Evan yang baru lahir satu malam di Rumah Sakit
Fatmawati, Jakarta Selatan pada 19 Maret 2013 yang lalu. Evan mengalami bercak
bayi yang baru lahir secara prematur, tetapi perawat memberikan suntikan
tersebut, jelas terlihat bahwa perawat tidak berkolaborasi dengan dokter karena
tersebut.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
C. Pembahasan
pelanggaran hukum tersebut yang dilakukan oleh profesi dokter ini dapat dilakukan
dengan izin yang sudah kadaluarsa dan menjalankan praktek tanpa membuat
catatan medik. Sedangkan tanggung jawab hukum perdata timbul karena adanya
hubungan hukum antara tenaga kesehatan dan pasien, hubungan tersebut disebut
perjanjian atau transaksi terapeutik. Bila terjadi sengketa maka yang berselisih
adalah antar perorangan atau bersifat pribadi, maka pasien atau keluarganya dapat
aparat penegak hukum yang berwenang (Ramoon, Arief and Sidqi, 2021).
Tanggung jawab perawat yang mengakibatkan kerugian. Perbuatan yang
kewajibannya dan menimbulkan kerugian yang nyata bagi pasien (Sari, 2015).
kerugian tersebut. Pasal 1366 juga berbunyi: “Setiap orang bertanggung jawab
tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk
asuhan keperawatan dengan baik, yang sesuai dengan standar profesi dan standar
asuhan keperawatan, tetapi apabila pasien merasa tidak puas dan atau dirugikan
demikian.
Pada Pasal 1371 KUHP menyatakan bahwa jika seseorang maupun perawat
yang Menyebabkan luka atau cacat anggota badan seseorang dengan sengaja
atau karena kurang hati-hati, memberi hak kepada korban selain untuk menuntut
disebabkan oleh luka atau cacat badan tersebut. Juga penggantian kerugian ini
dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan menurut
keadaan. Ketentuan terakhir ini pada umumnya berlaku dalam hal menilai kerugian
yang ditimbulkan oleh suatu kejahatan terhadap pribadi seseorang (‘Kitab Undang-
memenuhi kewajibannya yang didasari pada suatu perjanjian atau kontrak. Hal
Perbuatan yang merugikan pasien adalah karena tindakan perawat yang telah
(Sari, 2015).
Melakukan Malpraktik :
a. Litigasi
keputusan yang mengikat para pihak yang berselisih dalam suatu proses
yang paling menonjol dalam proses litigasi adalah biaya cukup tinggi, waktu
yang lama, beban psikologis yang tinggi, formalitas, dan kompleksitas dari
proses litigasi. Proses ini dimulai dengan cara mengajukan gugatan kepada
Pengadilan Negeri.
syarat bahwa:
b. Non Litigasi
terbaik yang dipilih para pihak yang bersengketa, dalam hal ini perawat
bahwa seorang perawat (sebagai salah satu jenis tenaga kesehatan) dapat
kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pasien. Hal ini sesuai dengan teori
tanggung jawab hukum yang dibahas pada Bab sebelumnya, yang mengatakan
Kesalahan yang dimaksud adalah unsur yang bertentangan dengan hukum, tidak
lingkungan delik, bersifat melawan hukum dan dapat dicela. Dari alasan tersebut
3. Dapat dicela.
Jika menyebabkan orang luka ringan tidak dikenakan pasal ini. Pasal 361
dengan sepertiganya dan sitersalah dapat dipecat dari pekerjaannya, dalam waktu
perawat, ahli-obat, yang sebagai orang ahli dalam pekerjaan mereka masing-
pekerjaannya, sehingga menyebabkan mati (pasal 359) atau luka berat (pasal
360), maka akan dihukum lebih berat. Sehubungan dengan aturan tindak pidana
kepastian yang layak melalui pemeriksaan dan penalaran hukum tentang benar
tidaknya peristiwa itu terjadi dan mengapa mengapa peristiwa itu terjadi. Jadi
tujuan pembuktian ini adalah untuk mencari dan menemukan kebenaran materil,
Berdasarkan Pasal 184 KUHAP yang dapat digunakan sebagai alat bukti
yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan
pidana dengan syarat ada dua alat bukti yang sah dan keyakinan hakim yang
diperoleh dari dua alat bukti tersebut atau sistem pembuktian menurut teori
‘negative wetelijk’, karena menggabungkan antara unsur keyakinan hakim & unsur
alat-alat bukti yang sah menurut UU (Ramoon, Arief and Sidqi, 2021)
1. Simpulan
Hukum Pidana tidak mengatur secara jelas tentang ancaman pidana tentang
pasal konvensional dalam KUHP yang tidak secara ekspilisit menyebut ketentuan
2. Rekomendasi
Diharapkan adanya penerapan hukum pidana yang jelas bagi perawat yang
hukum yang lebih khusus mengatur tentang pidana malpraktek agar kiranya untuk
mejamin kepastian hukum untuk penerapan pidana bagi para dokter yang
melakukan malpraktek.
E. Referensi