Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Azzam Ardiansyah

Kelas : 4A
No.Absen : 22
Bidang Study : PLBJ

10 Motif Batik Betawi Jakarta

1 Motif Tumpul Pucuk Rebung

Tumpal menurut KBBI memiliki arti motif batik dengan lukisan tiga setrip yang
berjajar (pada sarung dan sebagainya). Motif tumpal pada batik Betawi banyak
dijumpai karena pengaruh batik Lasem. Motif tumpal nyaris selalu ada dalam batik
Jakarta.
Motif batik ini ini semakin populer karena kerap dipakai oleh None-None Jakarta
dan menjadi busana yang digalakkan untuk dikenakan di Jakarta sejak zaman
pemerintahan Gubernur Ali Sadikin di tahun 1970-an. Selain itu, perlu diketahui
bahwa pemakaian batik di Betawi ini secara konvensi menempatkan tumpal di bagian
depan. Motif tumpal sendiri dalam batik motif Jakarta dianggap sebagai representasi
gunung yang melambangkan kekuatan. Segitiga menunjukkan makna hubungan
antara Yang Maha Kuasa, manusia, dan alam. Bentuk geometris segitiga disusun
berjajar vertikal di kiri dan kanan atau terkadang berhadap-berhadapan.
Sementara itu bentuk segitiga pada batik Betawi juga kerap disebut motif pucuk
rebung. Motif ini juga diadaptasi oleh masyarakat Betawi dari Minangkabau.
Masyarakat Betawi memaknai motif pucuk rebung pada batik sebagai lambang
keseimbangan hidup dan kesakralan.

2 Motif Ondel-Ondel dan Tanjidor

Motif batik Betawi masa modern yang paling populer adalah motif ondel-ondel
dan tanjidor. Dua kesenian asli suku Betawi ini dituangkan ke dalam motif batik
dengan penggunaan warna yang cerah seperti kuning, biru, hijau, merah, dan Jingga.
Ondel-ondel dipercaya sebagai penolak bala dan pengusir makhluk halus bagi
suku Betawi zaman dahulu. Sementara tanjidor yang merupakan kesenian Betawi
yang melambangkan kerja sama dan kekompakan.
3 Motif Salakanagara

Motif Salakanagara merupakan salah satu motif batik Betawi klasik yang
terinspirasi dari Gunung Salak. Dilansir dari laman Museum Nusantara, Gunung
Salak dipercaya memiliki kekuatan yang dapat menjaga kawasan Batavia. Sementara
untuk konsep motifnya terinspirasi dari Kerajaan Pertama Batavia yang didirikan oleh
Aki Tirem pada tahun 130 Masehi

4 Motif Nusa Kelapa

Penamaan motif Nusa Kelapa memiliki sejarah unik yang didapatkan dari Peta
Ceila yang dibuat pada masa Pemerintahan Prabu Siliwangi yaitu tepatnya pada tahun
1482-1521. Dari peta inilah pada akhirnya diketahui nama asli Jakarta yaitu Nusa
Kelapa, yang kemudian berubah menjadi Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga
kini menjadi Jakarta. Dari segi motif, batik Nusa Kelapa menggambarkan keadaan
Jakarta tempo dulu dimana masih sangat asri dengan hamparan sawah serta
pepohonan yang rimbun.

5 Motif Bangunan

Motif batik betawi juga kerap menggambarkan bangunan yang ada Jakarta. Baik
berupa bangunan rumah, gedung-gedung pencakar langit, tugu yang menjadi simbol
ibukota (Monas, Pancoran), hingga masjid.

6 Motif Rasamala
Motif Rasamala menggambarkan keindahan kota Jakarta tempo dulu bernama
Sunda Kelapa. Sunda Kelapa dulunya berupa hutan lebat dan banyak ditumbuhi
pohon setinggi 40-70 meter yang harum aromanya. Pohon tersebut adalah rasamala
(Altingia excelsa) yang kokoh dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sunda
Kelapa. Kayu pohon rasamala dimanfaatkan untuk membangun rumah, jembatan,
perahu serta campuran pengharum. Sementara daunnya yang masih muda dikonsumsi
sebagai lalapan.
Tak heran banyaknya pohon menjadi inspirasi untuk menciptakan motif Batik
Betawi tempo dulu. Sebagaimana motif-motif batik Betawi yang klasik lainnya, motif
batik Betawi rasamala kian jarang ditemukan di pasaran.

7 Motif Bunga Floral

Pengaruh budaya Tionghoa dan Jepang turut memperkaya karya batik di Jakarta.
Motif bunga peony atau bunga khas negeri Tirai Bambu dengan warna-warni cantik
menggambarkan kehormatan, kekayaan, kemakmuran. Bunga ini menjadi simbol
penting dan menjadi bagian yang melebur dengan budaya betawi dalam batik encim
Betawi. Selain peony, bunga sakura khas Jepang juga kerap ditemui dalam motif-
motif batik peranakan di kawasan Jakarta.
Sementara itu, motif bunga lokal umumnya memakai corak khas Jakarta, yakni:
bunga melati gambir, bunga sirih kuning, nona makan sirih, kembang goyang, tapak
dara, bungur, kembang teleng, hingga flamboyan.
8 Motif Sungai Ciliwung

Arti batik Jakarta motif Sungai Ciliwung menunjukkan makna gagasan kehidupan
warga Betawi yang hidup dan beraktivitas sehari-hari di sekitar Sungai Ciliwung. Tak
hanya itu, pada masa lampau, sungai Ciliwung sebagai bagian dari kehidupan.
Harapan masyarakat setempat tergambar dalam karya batik, yakni keinginan akan
rezeki yang lancar seperti lancarnya air sungai Ciliwung.

9 Motif Batik Tarik Khas Jakarta

Gambar tari-tarian Betawi adalah motif batik yang masih mudah didapatkan di
sentra batik Jakarta. Tari topeng, tari payung Betawi, dan tari Yapong sendiri
merupakan kebudayaan khas Jakarta sebagai kegiatan hiburan untuk acara-acara
hajatan, misalnya khitanan, festival, atau acara budaya. Motif batik khas kesenian
Jakarta ini begitu populer karena banyak diminati dan sering dikenakan masyarakat
Jakarta hingga kini.

10 Motif Si Pitung

Bicara tentang budaya Betawi, tak lengkap rasanya tanpa menyebut Si Pitung. Si
Pitung merupakan tokoh Betawi yang hidup di masa penjajahan Belanda yang jago
silat. Ia dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Betawi dengan aksinya
merampas harta orang-orang kaya untuk dibagikan masyarakat miskin. Sikap heroik
dan gerak-geriknya semasa melawan kolonial pun tergambar jelas dalam batik khas
Betawi bertema si Pitung.

Anda mungkin juga menyukai