Anda di halaman 1dari 1

Meniti seutas tali, untuk ke tepi

Sehari-hari itu yang mereka lewati, satu anak meniti tali kawat berpegangan
dengan hati-hati yang di belakang menyusul dengan melewati aliran Sungai
yang besar dan deras. Tak ada yang bisa menghindari tali tersebut
bagaimanapun itu adalah akses mobilitas mereka untuk bisa mengakses
pendidikan, taruhannya nyawa untuk bisa mendapatkan ilmu, itu yang
dilakukan oleh anak-anak sekolah tersebut.
Fenomena ini masih berlangsung di negeri kita, Indonesia. Siswa-siswa di
daerah terpencil masih kesusahan akan akses mobilitas yang layak untuk
mereka mendapatkan pendidikan atau sekadar melaksanakan kegiatan sehari-
hari hal ini karena fasilitas jembatan umum yang rusak, akibatnya para warga
termasuk siswa harus melewati rangkaian tali kawat untuk melewati aliran
sungai.
Hal ini sangat miris karena minimnya fasilitas membuat anak-anak harus
mampu menjaga keseimbangan dan bertaruh nyawa untuk sampai di sekolah.
Seharusnya pemerintah setempat mampu memberikan atensi khusus pada
permasalahan yang ada, apalagi masalah fasilitas umum yang merupakan
tanggung jawab dari pemerintah setempat. Warga jadi kebingungan bagaimana
harus melakukan mobilitas di keseharian mereka sehingga nekat merangkai
kawat tali untuk dijadikan akses penyeberangan.
Atensi terhadap permasalahan yang ada seharusnya sangat besar, pemerintah
harus mampu menyelesaikan permasalahan yang ada karena memang hal ini
sangat penting bagi keseharian seluruh masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai