Anda di halaman 1dari 17

1/17 Intercultural Communication – SC351

Budaya, Komunikasi dan


Hubungan Antarbudaya
Intan Primadini, S.Sos., M.Si.

Intercultural30/11/2020
Communication – SC351
2/17

LESSON PLAN

• Keuntungan dan tantangan hubungan antarbudaya.


• Membangun hubungan antarbudaya.

Intercultural Communication – SC351


3/17
PART 1: KEUNTUNGAN DAN TANTANGAN HUBUNGAN
ANTARBUDAYA

• Alasan kenapa orang memilih untuk menjalin hubungan antarbudaya atau


tidak dipengaruhi oleh konteks sosial, religius dan pendidikan yang
mendukung atau tidak terjalinnya hubungan antarbudaya.
• Contoh sosial ada budaya yang mengharuskan anggotanya hanya
menjalin hubungan dan menikah dengan orang dari budaya yang sama
• Contoh Religius  boleh atau tidak menatap lawan bicara, bersentuhan,
berdua saja, dll.
• Contoh Pendidikan  diajarkan atau tidak di keluarga/sekolah untuk
menerima perbedaan.
Intercultural Communication – SC351
4/17

KEUNTUNGAN

• Jika orang melakukan interaksi antarbudaya, ia memiliki variasi


hubungan antarbudaya yang mencakup perbedaan usia,
penampilan fisik, gender, etnis, kelas, agama, ras atau kebangsaan.
• Hubungan antarbudaya tersebut memberikan beberapa
keuntungan, yaitu:
1. Memperoleh pengetahuan tentang dunia.
2. Menghilangkan stereotype.
3. Memiliki keahlian baru.
Intercultural Communication – SC351
5/17

KEUNTUNGAN

• Kunci bagi hubungan semacam ini adalah menjaga


keseimbangan antara perbedaan dan kesamaan.
• Contoh: orang bisa memiliki latar belakang budaya yang
berbeda dengan pasangannya, namun memiliki kesamaan
dalam hal lain seperti berasal dari keluarga yang besar,
dekat dengan saudara, dan sama-sama memiliki minat
akademis.

Intercultural Communication – SC351


6/17

TANTANGAN

Hubungan antarbudaya dikarakteristikan oleh perbedaan budaya terkait gaya


komunikasi, nilai, dan persepsi.
1. Perbedaan itu bisa menjadi masalah dalam tahap awal hubungan.
2. Bagaimana mengatasi stereotype negative yang kerap mempengaruhi hubungan
antarbudaya.
3. Ada kecemasan yang sering muncul di awal hubungan.
4. Perlu upaya lebih untuk memelihara hubungan antar budaya .
5. Menyadari dan menghargai perbedaan. Caranya adalah dengan belajar
berempati pada orang lain, melihat segala sesuatu dari perspektif orang
tersebut.
Intercultural Communication – SC351
7/17
PART 2: MEMBANGUN HUBUNGAN
ANTARBUDAYA

Ada tiga pendekatan komunikasi untuk mempelajari


hubungan antarbudaya, yaitu:
1. Pendekatan ilmu sosial
2. Pendekatan interpretif
3. Pendekatan kritis

Intercultural Communication – SC351


8/17

1. PENDEKATAN ILMU SOSIAL

• Pendekatan ilmu sosial mengidentifikasi berbagai perbedaan budaya dalam


hubungan – termasuk pemahaman terhadap konsep pertemanan dan awal
dari perkembangan hubungan.
• Differences in Notions of Friendship. Pemahaman tiap orang di budaya yang
berbeda terhadap hubungan pertemanan berbeda-beda.
• Contoh:
 Individualis  pertemanan dilakukan secara sukarela dan spontan.
 Kolektivis  berteman adalah sesuatu yang dilakukan untuk jangka
panjang.
Intercultural Communication – SC351
9/17

1. PENDEKATAN ILMU SOSIAL

• Differences in relational development. Budaya menentukan


bagaimana suatu hubungan dimulai. Aturan budaya menentukan
bagaimana bersikap pada orang asing.
• Misalnya dalam pertemanan, ketika hubungan berkembang lebih
intim, teman saling membagikan informasi pribadi.
• Atau dalam hubungan romantis, biasanya beberapa hubungan
dekat akan berkembang menjadi hubungan romantis.

Intercultural Communication – SC351


10/17

2. PENDEKATAN INTERPRETIF

• Pendekatan interpretif menekankan pada pengamatan yang lebih


mendalam tentang bagaimana kita berkomunikasi lintas budaya.
• Peneliti Sandra Sudweeks dan rekannya mengidentifikasi
kompetensi, kesamaan, keterlibatan dan titik balik sebagai
karakter penting dari hubungan antarbudaya.
• Kompetensi untuk berkomunikasi misalnya adalah penguasaan
bahasa. Bahasa berperan penting dalam perkembangan
hubungan.
Intercultural Communication – SC351
11/17

2. PENDEKATAN INTERPRETIF

• Kesamaan. Keberadaan perbedaan bisa mempengaruhi tahap awal hubungan.


Penting untuk menemukan kesamaan yang bisa mengatasi perbedaan budaya
dalam sebuah hubungan, contoh: hobi olahraga yang sama.
• Menurut murid-murid yang diwawancara Sudweeks, keterlibatan adalah hal
yang penting, bagaimana teman bersedia menyediakan waktu untuk
membangun hubungan.
• Terkait turning point, atau titik balik, ada kejadian yang secara signifikan
mempengaruhi perkembangan hubungan, misalnya, melakukan kegiatan
bersama membuat orang yang tadinya tidak terlalu dekat menjadi sangat
dekat.
Intercultural Communication – SC351
12/17

2. PENDEKATAN INTERPRETIF

Penulis Dugan Romano mewawancara pasangan yang berbeda budaya, dan


menemukan ada banyak isu yang jadi masalah besar dalam pernikahan
antarbudaya, misalnya:
• Nilai
• Kebiasaan makan dan minum
• Peranan gender
• Pengaturan waktu
• Agama
• Tempat tinggal
• Stress
• Etnosentrisme. Intercultural Communication – SC351
13/17

3. PENDEKATAN KRITIS

• Pendekatan kritis melihat hubungan antarbudaya dalam konteks


terjadinya hubungan tersebut – apakah konteksnya mendukung
atau melemahkan hubungan.
• Ada beberapa jenis konteks hubungan yang mempengaruhi:
a. Konteks keluarga dan lingkungan
b. Konteks pendidikan dan institusi agama
c. Konteks sejarah dan politik

Intercultural Communication – SC351


14/17

A. KONTEKS KELUARGA DAN LINGKUNGAN

Tempat pertama kita belajar mengenai adaptibilitas komunikasi – bagaimana


merespons pada orang yang berbeda dan pada situasi baru – adalah keluarga. Apakah
keluarga mendukung kita mengembangkan hubungan antarbudaya?
• Perempuan lebih rentan terhadap tekanan dari orang tua yang tidak menghendaki
pernikahan antar etnis.
• Anak yang memiliki orang tua dengan pergaulan luas cenderung lebih terbuka
memiliki hubungan romantis antarbudaya dibandingkan orang tua yang
lingkungan pergaulannya cenderung homogen.
• Diversitas lingkungan seseorang tinggal juga memiliki pengaruh yang besar bagi
seseorang untuk membentuk hubungan antarbudaya atau tidak.
Intercultural Communication – SC351
15/17
B. KONTEKS PENDIDIKAN DAN
INSTITUSI AGAMA

• Institusi agama memainkan peranan penting dalam mendukung


atau melemahkan hubungan antarbudaya. Di masa lalu, banyak
gereja yang melarang hubungan antar ras.
• Namun di saat yang sama, institusi agama bisa memberikan
dukungan yang diperlukan dalam menjalin hubungan antarbudaya,
contohnya dengan memfasilitasi pasangan antar budaya dengan
workshop.

Intercultural Communication – SC351


16/17

C. KONTEKS SEJARAH DAN POLITIK

• Sejarah memiliki konteks yang penting untuk memahami interaksi dan


hubungan antar budaya.
• Contoh: banyak anggota militer di Amerika bertemu dengan istri mereka ketika
sedang bertugas pada peperangan di sebuah negara/daerah.
• Perang juga bisa mempengaruhi hubungan warga antar budaya.
• Contoh: setelah Perang Dunia ke II, pada tahun 1960 – 1980-an, ada rasisme
yang kentara terhadap warga Amerika yang tinggal di Jepang.

Intercultural Communication – SC351


17/17

Thank You

Intercultural Communication – SC351

Anda mungkin juga menyukai