Anda di halaman 1dari 30

KOMUNIKASI BISNIS

LINTAS BUDAYA

Luthfi Zamakhsyari, S.E., M.Si.


Pendahuluan
• Indonesia adalah negara yg kaya dengan aneka
macam budaya, merupakan salah satu contoh yg
sangat berharga bagi pelaku bisnis dalam
menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya.
• Hal ini disebabkan masing-masing daerah memiliki
kekhasan budaya yg tdk dimiliki oleh daerah lain.
Komunikasi Antar Budaya
.
Kebudayaan A Kebudayaan B

Kebudayaan C

Dari gambar di atas terlihat bahwa komunikasi antar budaya merupakan


komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda. Tidak masalah apakah
kejadian itu terjadi dalam satu bangsa atau antar bangsa yang berbeda, yang jelas
adalah budayanya yang berbeda.
Memahami Budaya
& Perbedaannya
1. Pengertian
• Menurut Mitchel, Budaya adalah seperangkat nilai-
nilai inti, kepercayaan,pengetahuan, moral, hukum
dan perilaku yg disampaikan oleh individu dan
masyarakat.
• Menurut Bovee dan Thill, budaya simbol-simbol,
kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan dan norma-
norma untuk berprilaku.
• Komunikasi Bisnis Lintas Budaya adalah
komunikasi yg digunakan dalam dunia bisnis baik
komunikasi verbal maupun nonverbal dengan
memperhatikan faktor-faktor budaya disuatu
daerah, wilayah atau negara.
2. Komponen Budaya
a. Budaya Material
1. Teknologi, (mencakup teknik atau cara yg digunakan
utk mengubah/membentuk material menjadi produk
yg dp dugunakan oleh masy.
2. Ekonomi, cara orang menggunakan segala
kemampuan untk menghasilkan yg bermanfaat bagi
dirinya atau orang lain
b. Organisasi Sosial/ lembaga sosial, merupakan
suatu lembaga yg berkaitan dgn cara bagaimana
seseorang berhubungan dgn orang lain,
mengorganisasikan kegiatan mereka untuk hidup
harmonis dan berprilaku yg dapat diterima oleh
generasi berikutnya.
Contoh:status gender
c. Sistem Kepercayaan atau keyakinan yg dianut oleh
suatu masy. Akan berpengaruh terhadap nilai yg
ada dimasyarakat.
Lanjutan
d. Estetika, berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik dan
tarian-tarian yg ditunjukan oleh masyarakat tertentu agar
pesan yg disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
Contoh;
Angka 13, masih banyak masyarakat meyakini bahwa angka
13 merupakan angka kesialan atau ketidak beruntungan.
Angka 4 bagi orang Jepang merupakan simbol kematian,
kerenanya orang Jepang tdk mau menggunakan nomor 4.
Lanjutan
3. Tingkatan Budaya
a. Formal, merupakan tradisi atau kebiasaan yg dilakukan oleh
masy. Yg turun temurun dari suatu generasi kegenari
berikutnya.
Contoh ketika tamu masuk keruang pimpinan maka
umumnya mereka akan mengetok pintu terlebih dahulu.
b. Informal,
Pada tingkatan ini budaya banyak diteruskan oleh generasi
berikutnya melalui apa yg didengar, dilihat, dipakai,
dilakukan tanpa diketahui apalsannya mengapa hal ini
dilakukan.
c. Teknis, pada tingkatan ini bukti dan aturan
merupakan hal yg penting, terdapatnya suatu
penjelasan yg logis mengapa sesuatu harus
dilakukan dan yg tdk boleh dilakukan.
Pentingnya Komunikasi
Lintas Budaya
• Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan
globaliasi, perusahaan besarmencoba melakukan
bisnis secara global.
• Pada umumnya perusahaan besar yg beroperasi
ditanah air banyak menggunakan konsultan asing
untuk membantu mengembangkan perusahaan
mereka ditanah air maupun antar negara.
• Sehingga komunikasi lintas budaya menjadi penting.
TUJUAN MEMPELAJARI
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
1. Menyadari bias budaya sendiri
2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat
dengan anggota dari budaya lain untuk
menciptakan hubungan yang langgeng dan
memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar atas
budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam pengalaman
seseorang.
KARAKTERISTIK BUDAYA
1. Komunikasi dan bahasa,
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal, satu
unsur yang membedakan satu kelompok dengan
kelompok lainnya.
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan, penyajian,
dan cara makan.
Lanjutan
4. Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan waktu.
Sebagian orang tepat waktu dan sebagian lain
berpandangan merelatifkan waktu.
ALASAN MEMPELAJARI
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai


yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup
yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita yang
sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada
pada masing-masing budaya.
Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita
dengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi
Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu
berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang lain
HAMBATAN-HAMBATAN
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
1. Mengabaikan perbedaan antara kita dan kelompok
yang secara kultural berbeda.
Kita seringkali menganggap bahwa di antara kita
hanya terdapat persamaan dan bukan perbedaan.
Terutama dalam hal nilai, sikap, dan kepercayaan.
Kita dengan mudah mengakui dan menerima
perbedaan gaya rambut, cara berpakaian, atau
makanan. Tetapi kita menganggap sama dalam hal
nilai dan kepercayaan dasar. Ini tidak benar.
2. Mengabaikan perbedaan antara kelompok kultural
yang berbeda.
Dalam setiap kelompok kultur terdapat perbedaan
yang besar dan penting. Bila kita mengabaikan
perbedaan ini, kita akan terjebak dalam stereotipe
yang mengasumsikan semua orang yang menjadi
anggota kelompok yang sama adalah sama.
3. Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti).
Makna tidak terletak pada kata-kata yang
digunakan melainkan pada orang yang
menggunakan kata-kata itu.
4. Melanggar adat kebiasaan kultural.
Setiap kultur mempunyai aturan komunikasi
sendiri-sendiri yang menetapkan mana yang patut
dan mana yang tidak. Pada beberapa kultur, orang
menunjukkan rasa hormat dengan menghindari
kontak mata langsung dengan lawan bicaranya
5. Menilai perbedaan secara negatif.
Walaupun kita menyadari akan adanya perbedaan
di antara kultur-kultur, kita tidak boleh menilai
perbedaan ini sebagai hal yang negatif.
6. Kejutan budaya.
Kejutan budaya mengacu pada reaksi psikologis
yang dialami seseorang karena berada di tengah
suatu kultur yang berbeda dengan kulturnya
sendiri.
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA YANG EFEKTIF
1. Relativitas budaya.
Bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku sehingga akan
mempengaruhi proses kognitif kita sehingga orang yang
menggunakan bahasa yang berbeda akan berbeda pula cara
mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
• Perbedaan bahasa ini akan membuat komunikasi antarbudaya
terlihat jelas pada awal interaksi untuk menggunakan teknik-
teknik yang efektif dengan mendengarkan, pengecekan
persepsi, berbicara secara spesifik, serta mencari umpan
balik.
Lanjutan (1)
2. Bahasa sebagai cermin budaya.
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar
perbedaan budaya, makin besar perbedaan
komunikasi yang akan terjadi. Artinya, makin sulit
komunikasi efektif dilakukan. Oleh karena itu, kita
harus peka terhadap hambatan komunikasi
antarbudaya dan menggunakan teknik-teknik sebagai
pembantu melestarikan serta meningkatkan
komunikasi antarbudaya.
Lanjutan (2)
3. Mengurangi ketidakpastian.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar
ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi.
Maka diperlukan lebih banyak waktu dan upaya
untuk mengurangi ketidakpastian sehingga
komunikasi menjadi bermakna.
Lanjutan (3)
4. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar
kesadaran diri para partisipan selama komunikasi.
Konsekuensi positifnya, kesadaran diri ini akan
membuat kita lebih waspada sehingga mencegah
kita mengatakan hal-hal yang tidak patut.
Sementara konsekuensi negatifnya membuat kita
terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang
percaya diri.
Lanjutan (4)

5. Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya.


Interaksi awal yang tidak efektif dalam
berkomunikasi karena perbedaan budaya
berangsur-angsur akan berkurang seiring hubungan
yang lebih akrab.
Caranya, cobalah hindari menilai orang lain secara
tergesa-gesa dan pemanen. Apalagi hanya
didasarkan pada informasi yang terbatas.
Lanjutan (5)
6. Memaksimalkan hasil interaksi.
Dalam komunikasi antarbudaya, kita berusaha
memaksimalkan hasil interaksi:
a. Berinteraksi dengan orang lain yang mereka
perkirakan akan memberikan hasil positif.
b. Bila kita mendapat hasil positif, kita terus
melibatkan diri dalam komunikasi.
c. Kita membuat prediksi tentang mana perilaku
kita yang mungkin akan memberi hasil positif
Kapan Budaya Harus Berubah
1. Ketika 2 perusahaan atau lebih yg mempunyai latar belakang yg
berbeda dan konflik berkepanjangan untuk

2. Ketika sebuah organisasi sudah ada sejak lama dan cara kerjanya
sangat kokoh sehingga organisasi menghindar dari

3. Ketika perusahaan bergerak menjadi industri yang total berbeda


atau bidang bisnis yang untuk melakukan penyelaman organisasi

4. Ketika perusahaan dan staf yg terbiasa bekerja dibawah kondisi


ekonomi yang menyenangkan.
Model Perubahan
Budaya (Jerome Want)
1. Mengembangkan rencana perubahan sistematis yg mengambarkan:
• Sasaran
• Jangka waktu yg diperlukan
• Strategi
• Sumber daya
• Persyaratan kepemimpinan.
• Ukuran utk menandai kemajuan

2. Membangun konsensus luas untuk perubahan


• Membangun konsensus bukan hanya sekedar kopromi dalam rapat, kelompok tetapi
memberikan kesempatan untuk berbagi pandangan yang berbeda agar tumbuh menjadi
proses dan titik awal untuk membangun budaya baru.

3. Menghilangkan bias (hambatan) dari proses perubahan


• Salah satu tanggungjawab pemimpin dlm proses perubahan adalah memperhatikan bias yg
mungkin membawa pembawa pembangunan budaya menuju arah yg salah.

Strategi perubahan sendiri


• Perusahaan sering meniru orang. Perilaku ini menimbulkan kurangnya kreativitas. Dalam hal
ini diperlukan strategi utk siklus perubahan tersendiri
Mengenal Perbedaan Budaya
• Nilai-nilai sosial
• Peran dan status
• Pengambilan keputusan
• Konsep waktu
• Konsep jarak komunikasi
• Konteks Budaya
• Bahasa tubuh
• Perilaku sosial
• Perilaku etnis
• Perbedaan budaya perusahaan
Referensi

1. Purwanto Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Jakarta :


Penerbit Erlangga.
2. https://slideplayer.info/slide/2618795/
3. https://www.youtube.com/watch?v=cZ9VfywPKfU&t=5s
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai