Anda di halaman 1dari 5

Modul Matematika Diskrit Sistem Informasi

Pertemuan 2

Ulumul Umah, M.Pd.


Ekuivalensi Proposisional
A. Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi
Definisi: Suatu proposisi campuran yang selalu bernilai benar, apapun nilai kebenaran dari
variabel proporsional yang terjadi di dalamnya, disebut tautologi. Suatu proposisi campuran
yang selalu bernilai salah disebut kontradiksi. Suatu proposisi campuran yang bukan
merupakan tautologi maupun kontradiksi disebut kontingensi.

Contoh 1
Contoh Tautologi yaitu dan contoh Kontradiksi yaitu (Lihat Tabel 1.)
Tabel 1. Contoh tautologi dan kontradiksi

B S B S
B S B S
S B B S
S B B S

B. Ekuivalensi Logis
Definisi: Proposisi campuran dan disebut ekuivalen secara logis jika merupakan
suatu tautologi. Notasi melambangkan bahwa dan ekuivalen secara logis.

Catatan: Simbol bukanlah tanda hubung dalam logika, dan bukan merupakan
proposisi campuran, melainkan pernyataan bahwa merupakan suatu tautologi.
Simbol kadang juga digunakan sebagai notasi ekuivalensi logis selain simbol .

Salah satu cara menentukan apakah dua proposisi campuran ekuivalen atau tidak adalah
dengan menggunakan tabel kebenaran. Proposisi campuran dan ekuivalen jika dan
hanya jika kolom-kolomnya menunjukkan nilai kebenaran yang bersesuaian.

Contoh 2
Tunjukkan bahwa ekuivalen secara logis.
Solusi:
Tabel 2. Tabel kebenaran untuk dan

B B B S S S S
B S B S S B S
S B B S B S S
S S S B B B B

Karena nilai kebenaran dari proposisi campuran dan bersesuaian untuk


semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari dan , maka
adalah tautologi. Jadi, dan ekuivalen secara logis. Ekuivalensi logis ini
adalah satu dari dua hukum De Morgan yang ditunjukkan pada Tabel 3.

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 1
Tabel 3 Hukum De Morgan

Contoh 3: Tunjukkan bahwa dan ekuivalen secara logis.

Solusi: Kita membuat tabel kebenaran proposisi campuran tersebut pada Tabel 4. Karena
nilai kebenaran dari dan bersesuaian, maka proposisi tersebut ekuivalen
secara logis.

Tabel 4. Tabel Kebenaran untuk dan

B B S B B
B S S S S
S B B B B
S S B B B

Contoh 4: Tunjukkan bahwa dan ekuivalen secara logis. Ini


adalah hukum distribusi disjungsi terhadap konjungsi.

Solusi: Kita membuat tabel kebenaran proposisi campuran tersebut pada Tabel 5. Karena
nilai kebenaran dari dan bersesuaian, maka proposisi tersebut
ekuivalen secara logis.

Tabel 5. Tabel Kebenaran untuk dan

B B B B B B B B
B B S S B B B B
B S B S B B B B
B S S S B B B B
S B B B B B B B
S B S S S B S S
S S B S S S B S
S S S S S S S S

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 2
Tabel 6 berikut memuat beberapa ekuivalensi penting. Dalam ekuivalensi berikut, B
melambangkan proposisi campuran yang selalu benar dan S melambangkan proposisi
campuran yang selalu salah.
Tabel 7 dan 8 menampilkan beberapa ekuivalensi yang berguna untuk proposisi campuran
yang melibatkan kalimat kondisional dan bikondisional secara berturut-turut.

Tabel 6. Ekuivalensi Logis


Ekuivalensi Nama

Hukum Identitas

Hukum Dominasi

Hukum Idempotent

Hukum negasi ganda

Hukum Komutatif

Hukum Asosiatif

Hukum Distributif

Hukum De Morgan

Hukum Absorpsi

Hukum Negasi

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 3
Tabel 7. Ekuivalensi logis yang melibatkan kalimat kondisional

Tabel 8. Ekuivalensi logis yang melibatkan kalimat bikondisional

C. Mengonstruksi Ekuivalensi Logis Baru


Ekuivalensi logis di tabel 6, 7, dan 8 dapat digunakan untuk mengonstruk ekuivalensi logis
tambahan. Teknik ini akan ditunjukkan pada contoh 5 dan 6.

Contoh 5
Tunjukkan bahwa dan ekuivalen secara logis
Solusi:
berdasarkan Contoh 3
berdasarkan Hukum De Morgan yang kedua
berdasarkan Hukum Negasi Ganda

Contoh 6
Tunjukkan bahwa dan ekuivalen secara logis dengan
membangun serangkaian ekuivalensi logis
Solusi:
berdasarkan Hukum De Morgan kedua
berdasarkan Hukum De Morgan pertama
berdasarkan Hukum Negasi Ganda
berdasarkan Hukum Distribusi kedua
karena
berdasarkan Hukum Komutatif untuk disjungsi
berdasarkan Hukum Identitas untuk S

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 4

Anda mungkin juga menyukai