Menjahit Luka (Heacting) adalah suatu tindakan operasi kecil yang bertujuan menyatukan jaringan
yang terputus, meningkatkan proses penyambungan jaringan, serta mencegah luka terbuka yang
akan mengakibatkan masuknya mikroorganisme atau infeksi.
1. Teknik Heacting
a. Simple interupted suture
b. Vertical mattress suture
c. Subcuticular continuous suture
d. Jahitan pengunci
e. Jahitan terbalik ke dalam (inverting suture)
f. Jahitan terbalik ke luar (everting suture)
g. Jahitan Lambert
h. Jahitan Halsted
i. Jahitan cushing
j. Jahitan Conell
Dari berbagai macam teknik menjahit luka, yang sering dilakukan di lapangan dijelaskan berikut ini
1. Simple interupted suture
a. Jarum ditusukkan pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90 derajat masuk ke dalam
jaringan subkutan, melewati bagian tengah luka, kemudian ditusukkan lebih lanjut melalui
jaringan subkutan di bawah kulit dan menembus kulit pada sisi lainnya tersebut.
b. Perlu diingat bahwa ukuran (lebar dan kedalaman) jaringan kulit dan subkutan yang dijahit pada
kedua sisi harus diusahakan sama, sehingga kedua tepi luka dapat mendekat pada posisi yang
tepat dalam posisi membuka ke arah luar (everted)
c. Dibuat simpul benang pemegang jarum dan benang ikat.
d. Penjahitan dilakukan dari ujung luka ke arah ujung luka lainnya.
PERSIAPAN
1. Persiapan Alat
Alat Steril :
a. Bak instrumen steril untuk menjahit luka yang berisi : jarum (bulat, segitiga), Naldvouder, 2
pinset sirurgis, 1 pnset anatomis, klem arteri, duk lubang, 1 pasang sarung tangan, guntin
benang, spuit 3 cc, kasa, kapas lidi.
b. Benang (Catgut, Zide) pada tempatnya
c. Korentang pada tempatnya
d. Cucing
Bahan :
a. Betadin
b. Alkohol
c. Cairan NaCl, perhidrol/H2O2
d. Anestesi lokal : lidokain pehacain (jumlah disesuaikan dengan luas luka)
e. Plester
f. Larutan desinfektan 0,5%
Alat tidak steril :
a. Bengkok (nierbekken)
b. Baki/Troli
2. Persiapan pasien dan lingkungan
a. Informed Consent.
b. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
c. Rambut disekitar luka dicukur bersih sampai batas sekitar 3 cm
d. Jaga privasi
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci Tangan
2. Buka bak instrument.
3. Tuangkan larutan NaCl ke dalam cucing
4. Buka spuit dan jatuhkan ke dalam bak instrumen.
5. Buka benang jahit
6. Pecahkan ampul lidokain dengan menggunakan kasa bersih
7. Pakai sarung tangan pada satu tangan dominan
8. isap lidokain dengan spuit
9. Spuit diletakkan kembali ke dalam bak instrumen
10. Pakai sarung tangan satunya.
11. Lakukan pencucian luka dengan NaCl menggunakan pinset (pertahankan teknik steriil)
12. Jika luka sangat kotor, bersihkan menggunakan perhidrol dan bilas dengan NaCl.
13. injeksikan anestesi lokal, dengan cara melakukan injeksi disekitar area luka. Tunggu obat
bereaksi (cek sensasi nyeri)
14. Pasang duk lubang pada area luka
15. Lakukan Hecting (pastikan luka tertutup rapat atau tidak berongga di semua lapisan).
16. Setelah jahitan selesai, swab dengan betadine sekali usap (sesuai SOP)
17. Tutup luka dengan kasa steril dan lakukan fiksasi
18. Rapikan pasien
19. Bereskan alat
20. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan desinfektan 0,5% bersama alatnya.
21. Cuci tangan
EVALUASI
1. Kaji respon pasien.
2. Observasi kondisi jahitan
3. Observasi adnaya perdarahan
DOKUMENTASI
1. Catat jumlah jahitan yang dilakukan
2. Catat karakteristik luka.
3. Catat waktu saat dilakuakan penjahitan