Anda di halaman 1dari 3

Market Discount Rate dan Consuption Discount Rate

Aspek lain yang juga patut mendapat perhatian adalah menyangkut perbedaan antara
market discount rate (MDR) dan CDR. MDR atau sering diidentikkan dengan interest rate adalah
rate yang ditentukan oleh keseimbangan borrowing rate dan lending rate dari pasar uang
(financial market atau market for loanable funds) semacam lembaga perbankan. Dalam situasi
tertentu , dapat dikatakan bahwa MDR akan sama dengan CDR dan akan sama dengan biaya
oportunitas dari capital atau
ὶ=r=δ
i = Market Rate ( pinjaman atau tabungan )
δ = Biaya oportunitas
Persamaan ini manakala kita harus menentukan tingkat CDR ( r ) yang tepat karena
kedua interest rate yang lain yakni i dan δ, bersifat observable ( dapat diamati ), sehingga jika
salah diketahui maka CDR dapat diketahui.
Sebagian ekonom mengusulkan diterapkannya discount rate yang dibobot antara CDR
dan MDR sehingga diperoleh SDR yang lebih tepat, sebagian laig mengusulkan diberlakukannya
rata-rata MDR sebagai “proxy” dari SDR. Apa pun pemilihannya, pemilihan discount rate
memang menyangkut hal yang tidak sederhana sehingga perlu kuhati-hatian manakala berbagai
pertimbangan dalam ekstrasi sumber daya alam harus diperhitungkan.
Lalu bagaimana kita melihat nilai suatu asset dari sisi discounting ? Dimisalkan bahwa
seseorang mendepositokan asset sejumlah P rupiah dan memperoleh bunga deposito sebesar i,
maka pada akhir periode tahun pertama (t =1 ) ia akan memperoleh :
V 1=( 1+i ) P

Pada akhir periode T nilai yang terakumulasi menjadi sebesar :


T
V T =( 1+i ) P (3.31)

Persamaan 3.31 menggambarkan nilai rupiah kini di masa mendatang disebut juga
compounded value, sedangkan untuk menggambarkan nilai rupiah di masa mendatang dinilai
pada waktu kini atau sering dikenal present discounted rate, ditulis sebagai persamaan 3.32
VT
P= T (3.32)
(1+i)
Persamaan 3.33 menggambarkan manfaat ekonomi dalam periode waktu tertentu.
VT
PV = T (3.33)
(1+i)
V V V
PV = + +… (3.34)
( 1+i ) ( 1+ i )2
(1+i )T
T T
1
¿ ∑ PV t = ∑ t
t=1 t =1 (1+ i)

Persamaan 3.34 untuk menilai “present value” dalam jangka waktu yang sangat panjang
atau tak terhingga dimana :

V
PV =∑ (3.35)
t =1 (1+i)t
Komponen di sebelah kanan persamaan (3.35) dapat ditulis dalam bentuk lain menjadi :

( )( )

V V
PV = V +∑ t
(1+i ) t=1 ( 1+i )

Sehingga dengan mensubsitusikan persamaan (3.35) ke persamaan (3.36) diperoleh :

PV =
( (1+iV ) ) ( V + PV )
V
¿
i
Tahap pertama dalam analisis discounting yang kontinyu unu adakah
mentransformasikan terlebih dahulu nilai discount rate I ke dalam bentuk discount rate yang
kontinyu melalui hubungan berikut ini :
δ=¿ (1+ i)
Sehingga persamaan 3.31 dalam bentuk lain menjadi :
V(t) = Peδ t
Persamaan (3.39) juga memberikan arti lain karena nilai δ pada persamaan di atas
menunjukkan laju pertumbuhan seketika dari nilai V. Bisa dibuktikan dengan menurunkan
persamaan terhadapat waktu, dengan sedikit manipulasi aljabar menjadi :
V (t)

V (t)
Dimana persamaan diatas adalah laju pertumbuhan nilai V sepanjang waktu.
Satu lagi catatan penting mengenai discount rate adalah menyangkut nilai yang diukur.
Investasi capital erat terkait dengan resiko dan ketidakpastian sehingga menyebabkan terjadinya
variasi untuk nilai discount rate. Pengukuran nilai discount rate harus diukur dalam nilai riil,
dimana nilai ini diukur dari nilai discount rate nominal dikurangdi dengan laju inflasi.

Anda mungkin juga menyukai