UNIT X
Mata: . Neurofisiologi Penglihatan Sentral
623
Unit X Sistem Saraf : B. Indra Khusus
ungsi utama yang kedua dari nukleus genikulatum lateralis orteks motorik Area somatosensorik
dorsalis adalah sebagai pintu penghantaran sinyal-sinyal ke Bentuk,
korteks penglihatan yakni, untuk mengendalikan seberapa osisi - ,
banyak sinyal yang diperbolehkan melewati korteks. ukleus gerakan,
menerima sinyal-sinyal pengaturan pintu ini dari dua sumber
utama (1) serat kortikofugal yang kembali balik dari korteks
penglihatan primer ke nukleus genikulatum lateralis dan (2)
daerah retikular mesensefalon. Keduanya ini bersifat inhibitor
dan, bila dirangsang, dapat mematikan penghantaran yang
melalui bagian-bagian tertentu dari nukleus genikulatum
lateralis dorsalis. Kedua sirkuit pembentengan ini membantu
menekankan informasi penglihatan yang diperbolehkan untuk orteks
lewat. orteks englihatan
Akhirnya, nukleus genikulatum lateralis dorsalis terbagi englihatan englihatan rimer
dalam bentuk lain (1) Lapisan I dan II yang disebut lapisan detail, arna sekunder
magnoselular, karena lapisan ini berisi sel-sel saraf besar. Gambar 51-3 enghantaran sinyal-sinyat englihatan dari korteks
Lapisan ini menerima masukan hampir seluruhnya dan sel englihatan rimer ke area englihatan sekunder ada ermukaan
ganglion retina tipe yang besar. Sistem magnoselular ini lateral korteks oksi italis dan arietalis. erhatikan sinyal-sinyal
yang me akili bentuk, osisi tiga-dimensi, dan gerakan terutama
menyediakan jaras penghantaran yang bersifat cepat ke korteks dihantarkan ke bagian su erior lobus oksi italis dan bagian
penglihatan. amun, sistem ini merupakan sistem yang buta osterior lobus arietalis. ebaliknya, sinyal-sinyal untuk
warna, sehingga hanya menghantarkan informasi hitam dan englihatan rinci dan arna terutama dihantarkan ke bagian
putih. Penghantaran dari titik ke titiknya juga bersifat kurang anteroventral lobus oksi italis dan bagian ventral lobus tem oralis
baik karena tidak terdapat begitu banyak sel ganglion , dan osterior.
dendrit-dendritnya menyebar secara luas di retina. (2) Lapisan
III sampai lapisan I disebut lapisan parvoselular karena
penglihatan juga terbagi menjadi korteks penglihatan primer dan
mengandung banyak sekali sel saraf berukuran kecil sampai
korteks penglihatan sekunder
sedang. Sel-sel saraf ini menerima masukan hampir seluruhnya
dari sel ganglion retina tipe yang menghantarkan warna dan Korteks Penglihatan Primer. Korteks penglihatan primer (lihat
menyampaikan informasi spasial yang akurat dari titik ke titik Gambar 51-2) terletak pada area fisura kalkarina, yang meluas ke
tetapi hanya pada kecepatan penghantaran yang sedang, dan arah depan dari ujung oksipital pada bagian medial setiap korteks
tidak dengan kecepatan tinggi. oksipital. Area ini adalah tempat berakhirnya sinyal-sinyal
penglihatan langsung yang berasal dari mata. Sinyal-sinyal yang
berasal dari daerah makula retina berakhir di dekat ujung
Susunan dan Fungsi Korteks Penglihatan oksipital, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 51-2,
sedangkan sinyal-sinyal yang berasal dari daerah perifer retina
Gambar 51-2 dan 51-3 memperlihatkan korteks penglihatan berakhir pada atau di separuh lingkaran konsentrik yang terletak
yang terutama terletak di bagian medial lobus oksipitalis. di depan ujung oksipital namun masih di sepanjang fisura
Seperti representasi kortikal sistem sensorik lainnya, korteks kalkarina pada bagian medial lobus oksipitalis. etina bagian atas
berakhir di superior, dan bagian bawah di inferior.
Perhatikan pada gambar, daerah luas yang merepresentasikan
makula. Kepada daerah ini, fovea retina menghantarkan sinyalnya.
ovea bertanggung jawab atas tajam penglihatan dengan derajat
paling tinggi. Berdasarkan daerah retina, fovea memiliki beberapa
ratus kali lebih banyak representasi di korteks penglihatan primer
dibandingkan sebagian besar bagian perifer retina.
Korteks penglihatan primer juga disebut area penglihatan .
ama lainnya lagi adalah korteks striata, karena daerah ini
Area englihatan memiliki tampilan garis-garis yang kasar.
sekunder
Area Penglihatan Sekunder pada Korteks. Area penglihatan
isura kalkarina
sekunder, yang juga disebut area asosiasi penglihatan, terletak di
sebelah lateral, anterior, superior, dan inferior korteks penglihatan
primer. Sebagian besar daerah ini juga melipat ke arah luar
orteks melewati permukaan lateral korteks oksipitalis dan korteks
englihatan rimer parietalis, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 51-3. Sinyal
sekunder yang dihantarkan ke daerah ini digunakan untuk
9 akula mengnalisis arti penglihatan. Sebagai contoh, semua sisi korteks
Gambar 51-2 orteks englihatan ada daerah fisura penglihatan primer merupakan area 1 Brodmann (lihat Gambar
kalkarina korteks oksi italis medial. 51-3), yang merupakan tempat hampir semua sinyal yang berasal
624
Bab 51 Mata: III. Neurofisiologi Penglihatan Sentral
berasal dari korteks penglihatan primer lewat. Oleh karena itu, bagian yang paling sempit dan paling dalam dari lapisan I ,
area 1 Brodmann disebut area penglihatan II atau secara yang diperlihatkan pada bagian kanan Gambar 51-4. Dari sini,
sederhana -2. Selain ini, terdapat area penglihatan sekunder sinyal-sinyal tersebut juga dihantarkan secara vertikal ke arah
yang letaknya lebih jauh dan memiliki sebutan yang spesifik -3, permukaan korteks dan ke arah lapisan yang lebih dalam.
-4, dan selanjutnya sampai lebih dari selusin area. Makna dari Jaras ganglion ini menjalarkan jenis penglihatan akurat dari
UNIT X
semua area ini adalah bahwa terdapat berbagai macam aspek titik-ke-titik seperti pada penglihatan warna..
bayangan penglihatan yang secara progresif dibedah dan
Kolom Sel Saraf pada Korteks Penglihatan.
dianalisis.
Korteks penglihatan tersusun secara struktural menjadi
Struktur Berlapis pada Korteks Penglihatan Primer beberapa juta kolom vertikal sel-sel saraf, setiap kolom
Mempunyai Enam Lapisan Utama memiliki diameter 30 sampai 50 mikrometer. Susunan kolom
Seperti pada hampir semua bagian lain pada korteks serebri, vertikal yang sama juga ditemukan di seluruh korteks serebral
korteks penglihatan primer memiliki enam lapisan yang berbeda, untuk pengindraan yang lain (dan juga di daerah korteks
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 51-4. Juga seperti pada motorik dan analitis). Setiap kolom mewakili satu unit
sistem sensorik lain, serat genikulokalkarina terutama berakhir di fungsional. Secara kasar, kita dapat menghitung sel-sel saraf di
lapisan I . Tetapi lapisan ini, juga tersusun dalam beberapa setiap kolom vertikal penglihatan ini barangkali berjumlah
divisi. Sinyal yang dihantarkan secara cepat dari sel ganglion 1.000 atau lebih.
retina berakhir di lapisan I c , dan dari sini sinyal-sinyal Setelah sinyal optik berakhir di lapisan I , selanjutnya
tersebut dihantarkan secara vertikal ke luar ke arah permukaan sinyal ini diproses ketika sinyal-sinyal menyebar ke arah luar
kortikal dan ke dalam ke arah tingkat yang lebih dalam. dan ke arah dalam sepanjang setiap unit kolom vertikal.
Sinyal-sinyal penglihatan yang berasal dan serat saraf optik Pemrosesan sinyal ini diduga menguraikan secara terpisah
ukuran sedang, yang berasal dari sel ganglion di retina, juga bentuk-bentuk kecil informasi penglihatan pada tempat yang
berakhir di lapisan I tetapi pada titik yang berbeda dengan berurutan di sepanjang jaras. Sinyal-sinyal yang berjalan ke
sinyal . Sinyal-sinyal ini berakhir pada lapisan I a dan I c , arah luar menuju lapisan I, II, dan III pada akhirnya
menghantarkan sinyal untuk jarak pendek secara lateral
dalam korteks. Sebaliknya, sinyal yang berjalan ke arah dalam
I menuju lapisan dan I merangsang sel-sel saraf yang
menghantarkan sinyal yang jaraknya jauh lebih panjang.
II
"Blobs Warna" pada Korteks Penglihatan. Terdapat
III
daerah khusus seperti kolom yang terletak berselang-seling
di antara kolom-kolom penglihatan primer dan juga di
(a) antara kolom-kolom beberapa daerah penglihatan
sekunder; daerah ini disebut blobs warna ( color blobs).
(b)
IV
Blobs Daerah ini menerima sinyal lateral yang berasal dari kolom
(ca)
arna penglihatan di dekatnya dan diaktivasi secara spesifik oleh
sinyal warna. Oleh karena itu, diduga blobs ini merupakan
(cb) daerah primer untuk penguraian warna.
V
Interaksi Sinyal Penglihatan dari Kedua Mata.
Ingatlah kembali bahwa sinyal penglihatan yang berasal dari
kedua mata yang terpisah dipancarkan melalui lapisan sel
VI saraf yang terpisah di nukleus genikulatum lateralis. Sinyal-
sinyal ini masih tetap terpisah satu sama lain ketika tiba di
lapisan I korteks penglihatan primer. Pada kenyataannya,
G G
(ma ar) ar ar
lapisan I terjalin dengan garis-garis kolom sel saraf, setiap
garis lebarnya kurang lebih 0,5 ml; sinyal-sinyal yang berasal
dari satu mata memasuki kolom setiap garis yang lain,
Ga Ga bergantian dengan sinyal yang berasal dari mata kedua.
"Y" "X" Daerah korteks ini menguraikan apakah masing-masing area
r a r a
kedua bayangan penglihatan dari kedua mata tercatat satu
sama lain artinya, apakah titik korespondensi dari kedua
a, am a a a a ra , b ar a
Gambar 51-4 nam la isan korteks englihatan rimer. retina itu sesuai satu sama lain. Kemudian, informasi yang
ubungan yang di erlihatkan ada sisi kiri gambar berasal dari telah terurai ini digunakan untuk menyesuaikan arah
la isan magnoselular nukleus genikulatum lateral G dan pandangan dan kedua mata yang terpisah sehingga kedua
secara ce at menghantarkan erubahan sinyal-sinyal englihatan arah pandangan mata saling bersatu (dibawa ke catatan ).
hitam-dan- utih. aras sebelah kanan berasal dari la isan Informasi yang diamati adalah mengenai derajat pencatatan
arvoselular la isan l sam al la isan nukleus genikulatum
lateral jaras ini menghantarkan sinyal-sinyal yang menguraikan
bayangan yang berasal dari kedua mata sehingga
detail s asial secara akurat, se erti juga terhada arna. memungkinkan seseorang untuk membedakan jarak objek
erhatikan terutama daerah korteks englihatan yang disebut melalui mekanisme stereopsis.
blobs arna yang di erlukan untuk engenalan arna.
625