TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI AMBON
PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL
i
& SKRIPSI
PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI
Disusun Oleh :
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi
ii
BUKU PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI
JUNI 2021
Revisi : 1
iii
Panduan penulisan proposal & skripsi. : Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ambon, 2021
Vol + 88 hlm.
ISBN ...............................
Diterbitkan oleh:
Jurusan Teknik Eleketro
Politeknik Negeri Ambon
September 2021
iv
TIM PENYUSUN
Penanggung jawab : Lory Marcus Parera, ST, MT (Ketua Jurusan Teknik Elektro)
Koordinator : Alphin Stephanus, ST, M.Eng, Ph.D (Sek.Jur Teknik Elektro)
Ketua : Ir. Hamles Leonardo Latupeirissa, MT (KPS D4 TRSKM)
v
PENGANTAR
Dalam kesempatan yang baik ini patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat kepada kita sehingga pembuatan buku pedoman ini
dapat diselesaikan. Buku Pedoman ini disusun sebagai acuan mahasiswa Sarjana Terapan (D4)
Jurusan Teknik Elektro dan Dosen Pembimbing dalam menyusun Skripsi, termasuk di
dalamnya Proposal dan Artikel Ilmiah.
Dalam buku Pedoman ini semua format dan tata cara penulisan skripsi diuraikan dengan
beberapa contoh yang diharapkan dapat diikuti dan memudahkan pengguna dalam menyusun
skripsinya. Buku Pedoman ini telah dibuat berdasarkan masukan-masukan yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku pedoman ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun, sangat diharapkan
guna penyempurnaan buku pedoman ini.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun
Buku Pedoman Skripsi yang telah bekerja dengan keras dalam menghasilkan Buku
Pedoman ini. Akhir kata, kami berharap semoga buku Pedoman ini bermanfaat bagi kita .Tuhan
memberkati.
vi
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ................................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
HAK CIPTA .......................................................................................................... iv
TIM PENYUSUN .................................................................................................. v
PENGANTAR ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan Buku Pedoman .......................................................... 1
1.3 Proposal & Skripsi ................................................................................ 1
BAB II PENULISAN PROPOSAL
2.1 Pendahuluan .................................................................................. 9
2.2 Format Proposal ........................................................................... 9
BAB III PENULISAN SKRIPSI
3.1 Pendahuluan .................................................................................. 14
3.2 Format Skripsi ............................................................................... 14
BAB IV TEKNIK PENULISAN
4.1 Format Penulisan .......................................................................... 24
4.2 Cara Pengutipan dan Penulisan Pustaka ........................................................ 25
4.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan
Singkatan, dan Cetak Miring ......................................................... 35
BAB V PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
5.1 Pendahuluan .................................................................................. 38
5.2 Naskah Jurnal Ilmiah ...................................................................... 38
5.3 Format penulisan ………………………………………………… 39
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Proposal Skripsi,
warna sampul (hard cover) merah tua ................................ 42
Lampiran 2a Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Sebelum
Seminar .............................................................................. 43
vii
Lampiran 2b. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Setelah
Revisi ................................................................................. 44
Lampiran 3a. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi ........................ 45
Lampiran 3b. Contoh Sampul Depan Skripsi …………………………. 46
Lampiran 4a. Contoh Lembar Pengesahan Sebelum Ujian .................... 47
Lampiran 4b. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Revisi ..................... 48
Lampiran 5. Contoh Lembar Peruntukan .............................................. 49
Lampiran 6. Contoh Lembar Orisinalitas .............................................. 50
Lampiran 7. Contoh Lembar Ringkasan ................................................ 51
Lampiran 8. Contoh Lembar Summary ................................................. 52
Lampiran 9. Contoh Lembar Pengantar ................................................. 53
Lampiran 10. Contoh Daftar Isi ............................................................... 54
Lampiran 11. Contoh Daftar Tabel ........................................................ 56
Lampiran 12. Contoh Daftar Gambar ....................................................... 57
Lampiran 13. Contoh Daftar Lampiran .................................................... 58
Lampiran 14. Contoh Daftar Simbol ........................................................ 59
Lampiran 15. Contoh Format Artikel Ilmiah di Lingkungan
Politeknik Negeri Ambon .................................................. 60
Lampiran 16. Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur
Serapan dari Berbagai Bahasa Asing ................................. 64
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan ............................................. 65
Lampiran 18. Contoh Penulisan Tabel ..................................................... 66
Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan ............................ 67
Lampiran 20. Contoh Kerangka Pemikiran .............................................. 68
Lampiran 21. Contoh Hipotesis ................................................................ 69
Lampiran 22. Contoh Road Map .............................................................. 70
Lampiran 23. Contoh Kajian Peneliti Terdahulu ...................................... 71
Lampiran 24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17
Tahun 2010 ............................................................................................................... 72
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
skripsi. Proposal merupakan tahap awal untuk penyusunan skripsi dalam rangka
penyelesaian studi diploma 4 (D4) untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
(S.Tr).
2. Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas kajian
ilmiah/penelitian/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi
kasus/studi kelayakan/perancangan/problem solving dalam bidang rekayasa yang
sesuai dengan jurusan/program studinya. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib
disusun/dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Sarjana Terapan Diploma
Empat (D4).
1.3.2 Tujuan
1. Proposal
Tujuan penyusunan proposal adalah melatih kemampuan mahasiswa dalam
mengemukakan permasalahan dan pokok-pokok pikiran yang digunakan untuk
melakukan penelitian ilmiah dalam usaha memecahkan masalah tersebut.
2. Skripsi
Tujuan penulisan skripsi adalah melatih mahasiswa untuk melakukan penelitian
atau perekayasaan secara utuh, mulai dari mengenal, merumuskan masalah,
merumuskan tujuan penelitian atau perekayasaan, merancang dan analisis data,
menulis laporan dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik.
1.3.3 Persyaratan
1. Proposal
Persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat memprogram seminar Proposal adalah:
a) Memperoleh minimal 120 sks dengan IPK > 2,0;
b) Lulus mata kuliah Metode Penelitian (sem. VI);
c) Lulus mata kuliah Magang Industri (sem. VII);
d) Nilai D tidak boleh lebih besar dari 6 SKS.
2. Skripsi
Persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian skripsi adalah:
a) Telah menghadiri (mengikuti) seminar hasil penelitian skripsi terbuka
minimal 5 kali dan dibuktikan dengan keterangan pada kartu kehadiran
seminar hasil.
b) Telah mendaftarkan atau menerbitkan hasil seminar penelitian skripsi pada
2
jurnal ilmiah dan dibuktikan dengan surat keterangan.
c) Telah mengikuti ujian TOEFL dengan nilai minimum 380 dan dibuktikan
dengan surat keterangan.
d) Telah mengikuti ujian kompetensi dan dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi.
3
1.3.7 Verifikasi Judul Skripsi
Setelah mengajukan judul/pra proposal ke prodi, mahasiswa diwajibkan konfirmasi
dengan Dosen Konsultasi untuk melakukan persetujuan pra proposal yang diajukan.
Pengajuan pra proposal selanjutnya akan diseleksi dan dipertimbangkan kelayakannya
oleh Koord. Program Studi. Selama beberapa proses tersebut, mahasiswa diwajibkan aktif
memantau status pengajuan pra proposal ke program studi. Pengumuman judul
diterima/diterima dengan saran maupun ditolak akan diinformasikan.
1.3.9 Pembimbing
Penyusunan proposal dan skripsi dibimbing oleh dua orang dosen, yaitu
pembimbing I dan pembimbing II, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Pembimbing I (Pembimbing utama) adalah dosen tetap pada program studi yang
bersangkutan sekurang-kurangnya memiliki jabatan Lektor Kepala atau Lektor dengan
tambahan gelar magister atau Asisten Ahli dengan tambahan gelar doktor yang
bertugas memimpin pembimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, dengan
kompetensi keilmuan yang sinergi dengan materi proposal mahasiswa.
2. Pembimbing II (Pembimbing bantu) bertugas membantu pembimbing utama dalam
hal membimbing mahasiswa menyelesaikan skripsi.
3. Pembimbing I dan II yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan, selanjutnya diusulkan
ke Lembaga sebagai pembimbing proposal dan skripsi atas nama mahasiswa tersebut.
4
1.3.11 Masa Berlaku
1. Proposal
Masa berlaku proposal adalah enam bulan sejak ujian proposal dinyatakan lulus.
Jika dalam jangka waktu 3 bulan skripsi tidak selesai, mahasiswa diharuskan
untuk ujian proposal lagi dengan materi penelitian baru.
2. Skripsi
Masa berlaku revisi skripsi adalah dua minggu sejak ujian skripsi dinyatakan
lulus.
5
diadakan ujian ulang proposal. Ujian ulang proposal dilaksanakan dalam kurun
waktu paling lambat 2 minggu dan dalam forum tertutup. Mahasiswa yang
dinyatakan lulus ujian segera menyerahkan naskah proposal yang sudah
disetujui oleh semua dosen penguji sesuai formatnya telah ditetapkan.
Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji bertugas untuk mengarahkan penelitian
atau rekayasa yang akan dibuat oleh mahasiswa. Jika terdapat revisi, mahasiswa
wajib melakukan revisi terhadap proposal yang telah dibuat dan meminta
persetujuan kepada Dosen Penguji. Proposal hasil revisi ditanda tangani oleh
Dosen Pembimbing, Dosen Penguji, serta Koord. Program Studi. Proposal hasil
revisi dijilid dengan sampul jilid berwarna merah tua dan pada sudut kanan atas
sampul diisi dengan tulisan “REVISI”.
2. Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Setelah menyelesaikan penelitian atau rekayasa, mahasiswa wajib memaparkan
hasil penelitian atau rekayasa tersebut dalam Seminar Hasil Penelitian. Seminar
hasil penelitian dihadiri oleh Dosen Pembimbing I dan II, serta mahasiswa
dengan jumlah minimal 15 orang. Seminar hasil penelitian dipimpin oleh
seorang mahasiswa sebagai moderator. Peserta yang menghadiri seminar
diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa yang
mempresentasikan hasil penelitian atau rekayasanya.
3. Sidang Skripsi
Sidang/ujian skripsi adalah evaluasi hasil penulisan skripsi mahasiswa, uji
aplikasi yang dibuat atau paparan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa.
Sidang/ujian skripsi dilakukan didepan Dosen Pembimbing, ditambah dengan
dua orang Dosen Penguji.
1.3.14 Penilaian
1. Proposal
Nilai hasil ujian proposal dinyatakan sebagai berikut :
Skala Nilai Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
90,00-100 4,0 A Memenuhi syarat sebagai
80,00-89,99 3,5 AB proposal
74,00-79,99 3,0 B
65,00-73,99 2,5 BC
56,00-64,99 2,0 C
46,00-55,99 1,5 CD
36,00-45,99 1,0 D Tidak memenuhi syarat
0-35,99 0,0 E dan harus mengulang
6
2. Skripsi
Nilai hasil ujian skripsi dinyatakan sebagai berikut :
Skala Nilai Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
90,00-100 4,0 A Memenuhi syarat sebagai
80,00-89,99 3,5 AB skripsi
74,00-79,99 3,0 B
65,00-73,99 2,5 BC
56,00-64,99 2,0 C
46,00-55,99 1,5 CD
36,00-45,99 1,0 D Tidak memenuhi syarat
0-35,99 0,0 E dan harus mengulang
7
1.3.16 Kewajiban Setelah Dinyatakan Lulus Sidang Skripsi
1. Melakukan revisi/koreksi laporan skripsi (bila dalam ujian skripsi disarankan
ada perubahan).
2. Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji (atas
perubahan yang telah dilakukan).
3. Pengesahan laporan skripsi oleh Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing.
4. Pengesahan laporan skripsi ke Koord. Program Studi, Ketua Jurusan dan
Direktur (format naskah sudah dalam keadaan dijilid).
5. Membuat file PDF untuk naskah laporan skripsi lengkap dengan bookmark
logo Politeknik Negeri Ambon.
6. Menyerahkan software dan source code aplikasi serta file PDF dari naskah
laporan skripsi dalam CD dan atau prototype alat peraga.
7. Menyerahkan naskah laporan skripsi yang sudah ditandatangani ke
Perpustakaan.
8
BAB II
PROPOSAL SKRIPSI
2.1 Pendahuluan
Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat
untuk matakuliah skripsi dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan skripsi.
Proposal ini dikembangkan dari suatu masalah yang akan diuji untuk mengetahui
pemahaman mahasiswa akan latar belakang permasalahan, kerangka konseptual dan cara
pemecahannya secara terukur dan teruji.
Proposal dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan pelaksanaan
penelitian secara sistematis, metodologis dan logis, sehingga tugas penelitian
dilaksanakan dengan benar dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Pedoman ini dibuat agar diperoleh keseragaman, baik dalam penyusunan maupun
penulisan Proposal, dan berisi suatu pedoman, yang memuat petunjuk umum penyusunan
Proposal, tata cara penulisan, serta contoh format yang diperlukan.
9
penilaian proposal, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Judul proposal harus memenuhi kriteria singkat, jelas, dan menunjukkan
masalah yang diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang
beragam;
b) Logo Politeknik Negeri Ambon dengan diameter 5 cm;
c) Nama mahasiswa harus ditulis lengkap dengan nomor induk mahasiswa;
d) Nama jurusan mencakup nama lembaga, jurusan, program studi, tahun,
yang disusun urut ke bawah;
e) Tahun yang dimaksud adalah tahun pelaksanaan penilaian proposal;
f) Sampul depan Proposal harus terbuat dari kertas bufallo, berwarna merah
tua, dengan ukuran sama dengan naskah proposal (kertas ukuran A-4);
g) Semua huruf pada sampul depan ditulis sesuai lampiran 1.
2) Judul
Lembar judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan kertas HVS
ukuran A-4, warna putih. Contoh Sampul depan Proposal dapat dilihat pada
lampiran 1.
3) Pengesahan Dosen Pembimbing
Lembar pengesahan memuat tulisan PENGESAHAN PROPOSAL, judul proposal,
nama penyusun, nomor induk mahasiswa, nama pembimbing, tanggal penilaian,
kolom persetujuan untuk dosen pembimbing I dan II, serta kolom pengesahan untuk
koord. program studi dan ketua jurusan. Contoh lembar pengesahan proposal dapat
dilihat pada Lampiran 2 a dan 2 b.
4) Kata pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat mengenai maksud penyusunan Proposal, dan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa pada keberhasilan penyusunan
Proposal. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah. Di pojok kanan bawah
paragraf kata pengantar ini ditulis kata Ambon (bulan, tahun) dan nama penyusun.
Lampiran 9.
5) Daftar Isi
Daftar isi memberi informasi secara menyeluruh mengenai isi proposal, mulai dari
lembar judul hingga lampiran. Daftar isi dilengkapi dengan nomor halaman untuk
menemukan hal-hal yang diinformasikan. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada
Lampiran 10.
6) Daftar Tabel (bila ada)
Daftar tabel memuat urutan tabel yang terdapat dalam naskah proposal.
Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan bab, sub-
10
bab dalam bagian utama. Setelah nomor tabel kemudian ditulis judul tabel,
dan halaman tabel dalam naskah proposal. Contoh Daftar Tabel dapat dilihat
pada Lampiran 11.
7) Daftar Gambar (bila ada)
Daftar gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain yang
termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Proposal. Cara penulisan
daftar gambar sama seperti daftar tabel. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada
Lampiran 12.
8) Daftar Lampiran (bila ada)
Daftar lampiran memuat urutan lampiran yang terdapat dalam naskah Proposal.
Setelah nomor urut lampiran kemudian ditulis lampiran. Daftar Lampiran tidak
mencantumkan nomor halaman. Contoh daftar Lampiran dapat dilihat pada
Lampiran 13.
11
2) Bab II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian mengenai landasan teori dan landasan empiris yang
mendukung pendekatan pemecahan masalah. Tingkat kedalaman dan keluasan
aspek-aspek yang diteliti, tergantung pada ketajaman analisis permasalahan. Selain
teori, hasil-hasil penelitian lain yang relevan, dapat juga disajikan dengan
menyebutkan sumber referensinya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan tinjauan pustaka
melalui sumber bacaan, yang merupakan sub-bab adalah sebagai berikut :
a) Kajian Literatur.
Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b) Kajian Penelitian Terdahulu.
Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan. Lampiran 24;
c) Kerangka Pemikiran.
Diagram yang berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis
sebagai kepentingan penelitian, dimana kerangka berpikir tersebut dibuat
berdasarkan pertanyaan penelitian. Pertanyaan itulah yang menggambarkan
himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan antara beberapa konsep.
Lampiran 21.
d) Hipotesis.
Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang berisi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi
teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian, atau memuat
pernyataan singkat sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Lampiran 22.
12
Kalau perlu diberi deskripsi singkat mengenai lokasi penelitian beserta
petanya. Waktu artinya waktu pelaksanaan penelitian. Lampiran 23.
c) Cara kerja
Memuat uraian rinci mengenai urutan pelaksanaan penelitian, mulai dari
persiapan hingga pengujiannya. Untuk penelitan eksperimental dapat
dikemukakan jenis rancangan percobaan, jumlah perlakuan, dan
replikasinya. Variabel penelitian memuat variabel/ parameter yang diamati
dan diukur, termasuk variabel yang dikendalikan. Di samping jenis-jenis
data penelitian (nominal, ordinal, interval dan rasio) dapat pula dijelaskan
satuan pengukurannya.
13
BAB III
SKRIPSI
3.1 Pendahuluan
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana terapan pada program diploma
empat (D4) adalah skripsi. Skripsi adalah karya tulis mahasiswa mengenai hasil penelitian
(eksploratif, deskriptif, atau eksperimental), yang dilaksanakan sesuai dengan proposal
yang telah dinilai dan disetujui. Tugas penyusunan skripsi dimaksudkan untuk melatih
mahasiswa menuangkan hasil kegiatan penelitiannya secara metodologis, logis, dan
sistematis, ke dalam suatu karya ilmiah tertulis. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan pedoman penyusunan skripsi hasil perencanaan, atau hasil pemodelan, atau
hasil analisis.
Tujuan penyusunan pedoman umum penyusunan skripsi adalah sebagai pegangan
bagi mahasiswa dan pembimbing dalam penyusunan skripsi, sehingga diperoleh
kesamaan persepsi dan langkah-langkah antisipasinya dalam penyusunan naskah skripsi.
Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal skripsi, bagian utama skripsi, dan bagian
akhir skripsi.
14
(hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Pada punggung
sampul luar dicantumkan nama penulis, judul skripsi dan tahun kelulusan.
Sampul luar skripsi berwarna merah tua. Pada sampul dicetak: judul skripsi
(huruf kapital, dianjurkan 12-15 kata); tulisan kata: SKRIPSI (huruf kapital), di
bawahnya diikuti dengan nama prodi dan minat/konsentrasi (bila ada); tulisan
kalimat: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Terapan; lambang Politeknik Negeri Ambon; nama lengkap penulis,
nomor induk mahasiswa; tulisan: Politeknik Negeri Ambon, Jurusan Teknik
Elektro dan tahun skripsi diajukan (Contoh sampul lihat Lampiran 3a & 3b).
Dalam hal penulisan judul skripsi, hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas serta tidak melebihi 15
kata.
b. Disajikan dalam kalimat deklaratif dan bukan kalimat tanya.
c. Sedapat mungkin dapat disajikan dalam satu kalimat.
d. Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda, membingungkan, terlalu
puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang mengada-ada.
2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dosen pembimbing memuat: tulisan kata: LEMBAR
PENGESAHAN; judul skripsi (huruf kapital); tulisan kata SKRIPSI; Nama
penulis; tulisan kata: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Terapan pada Politeknik Negeri Ambon.
Nama diikuti nomor induk mahasiswa (NIM) penulis; tulisan kata Skripsi ini
telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal......; tulisan
kata Dosen Pembimbing yang diikuti ruang di bawahnya untuk tanda tangan,
nama dan NIP atau NIK dosen pembimbing. Kata “Mengetahui”, “Ketua
Jurusan/Koord. Program Studi ”Contoh lembar pengesahan dosen
pembimbing ditunjukkan dalam Lampiran 4a & 4b.
3. Halaman Peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Pada
halaman ini bisa ditulis hal yang pribadi antara lain untuk siapa skripsi
tersebut dipersembahkan. Dalam penulisannya harus menggunakan bahasa
formal dan tidak boleh menampilkan foto. Contoh lembar peruntukan
ditunjukkan dalam Lampiran 5.
15
4. Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan
penulis bahwa gagasan dan masalah ilmiah dalam skripsi adalah asli
miliknya, bukan merupakan jiplakan ide atau masalah dari penulis lain.
Naskah skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya dengan
mematuhi Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di PerguruanTinggi. Contoh lembar orisinalitas
pernyataan inidisajikan pada Lampiran 6.
5. Halaman Ringkasan
Lembar Ringkasan harus ditulis dalam Bahasa Indonesia. Judul ringkasan
ditempatkan di sisi halaman bagian tengah atas. Ringkasan setidak-tidaknya
mengungkapkan latar belakang permasalahan, tujuan, metode dan hasil.
Ringkasan dimulai dengan nama penulis (menggunakan huruf kapital), jurusan,
bulan dan tahun pembuatan skripsi, judul skripsi (menggunakan huruf miring), serta
nama-nama dosen pembimbing tanpa gelar.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan. Ringkasan disusun dengan jumlah
300-700 kata (1-1,5 halaman) diketik satu spasi yang terdiri atas:
a. Latar belakang dan tujuan penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia);
b. Metode penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi literatur/ studi
perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia);
c. Hasil dan saran (bila perlu) ditulis dalam satu alenia; dan
d. Kata kunci maksimal 5.
Contoh lembar ringkasan ditunjukkan pada Lampiran 7. Sedangkan, ringkasan
dalam Bahasa Inggris (Summary) dapat dilihat pada Lampiran 8.
6. Halaman Summary
Summary adalah ringkasan yang ditulis dalam versi Bahasa Inggris dengan
menggunakan huruf miring.
7. Halaman Pengantar
Pengantar umumnya mengungkapkan ucapan terima kasih, harapan-harapan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Contoh lembar pengantar
tersaji dalam Lampiran 9.
8. Daftar Isi
Daftar isi memuat pengantar, daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub
16
bab, daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halaman. Contoh
halaman daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 10.
9. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam naskah
berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama
dengan judul tabel dalam naskah skripsi. Contoh daftar tabel ditunjukkan Lampiran
11.
10. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, peta,
diagram, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam naskah berikut nomor
halamannya. Judul gambar di halaman daftar gambar harus sama dengan judul
gambar yang tertulis dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar gambar
ditunjukkan dalam Lampiran 12.
11. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
naskah berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran dalam naskah. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkan dalam Lampiran 13.
12. Daftar Simbol
Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam naskah. Cara
penyajiannya adalah sebagai berikut:
a. Pada kolom pertama memuat besaran dasar, keterangan simbol.
b. Pada kolom kedua memuat satuan.
c. Pada kolom ketiga memuat simbol atau lambang.
d. Simbol lambang konstanta dan satuan ditulis huruf tegak, sedangkan simbol untuk
variabel dan fungsi ditulis dengan huruf miring/italic.
Susunan besaran-besaran dasar ditulis menurut urutan abjad. Contoh daftar
simbol ditunjukkan dalam Lampiran 14.
16. Daftar Singkatan (glossary) (bila ada)
Bila diperlukan Daftar Singkatan dapat dibuat dengan memuat istilah atau
singkatan yang perlu didefinisikan makna dan kepanjangannya untuk bisa dipahami
oleh pembaca umum.
17
B. Bagian Utama Skripsi
Skripsi harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah yang harus tampak jelas
dituliskan. Kebenaran ilmiah tersebut harus ternyatakan dengan adanya uraian yang
benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis sesuai dengan proposal
skripsi dalam penarikan kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji. Oleh karena
itu, pada bagian utama skripsi harus ada tulisan tentang argumentasi teoritik yang
benar, sahih dan relevan; dukungan fakta empiris; dan analisis kajian yang
mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap
permasalahan yang dikaji. Untuk itu, bagian utama skripsi setidak-tidaknya terdiri
atas :
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi sedikitnya memuat
hal-hal berikut :
1) Latar Belakang
Pada intinya latar belakang mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu
dipermasalahkan sebagaikajian dalamskripsi. Permasalahan harus jelas terungkap
melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi harus ditulis. Penyusunan latar
belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan :
(i) diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. (ii)
diawali dari dunia empirik ke arah teoritik.
Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan
terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikajibermula pada kaidah-kaidah
dari konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasarkan konsep
khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan keadaan fakta-
fakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta
empirik yang kemudian dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik
tersebut.
2) Identifikasi masalah;
Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman terhadap suatu
permasalahan. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang berada
pada situasi tertentu, dapat dikenali ada tidaknya masalah yang akan
dipersoalkan.
3) Rumusan masalah;
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari Bab Pendahuluan, yang
18
umumnya dibaca terlebih dahulu oleh pembaca skripsi karena melalui rumusan
masalah dapat secara singkat diketahui hal apa yang akan dikaji dalam skripsi.
Rumusan masalah dapat ditulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan. Rumusan masalah dapat
pula berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (yang merupakan
rincian dari permasalahan yang akan dikaji) dan yang diikuti dengan pernyataan-
pernyataan tujuan, keinginan atau harapan yang merupakan jawaban atas
persoalan yang dikemukakan.
4) Pembatasan masalah / Lingkup pembahasan;
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi.
Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas.
Kemudian, yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari
pembatasan tersebut. Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya
membatasi diri pada ragam objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan
berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan ilmiah yang
dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas
dan tegas, tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil-
hasilyang diharapkan. Tujuan berkaitan langsung dengan rumusan masalah, dimulai
dengan kalimat:
a) Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, survey dan investigasi,
studi literatur, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan
untuk menentukan/mengidentifiksi/ mengevaluasi/menganalisis dstnya.
b) Kajian ini bertujuan untuk memperoleh/mengidentifikasi/ mengevaluasi/
menganalisis dan seterusnya.
6) Manfaat Penelitian
Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberikan manfaat
setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu
diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi biasanya
merupakan bagian kecil dari permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Oleh
sebab itu, dalam mengungkapkan manfaat penelitian/kajian/perencanaan/
perancangan/ survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kasus/
studi kelayakan tersebut tentunya tidak mengada-ada atau melebih-lebihkan
19
manfaat yang sebenarnya akan dicapai.
Selain ke enam sub-bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan ini, dapat pula
ditambahkan sub-bab lain yang dirasa perlu seperti: (a) Definisi Konsep, (b)
Sistematika Kajian atau sub-bab yang lain.
2. Tinjauan Pustaka
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya
pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut,
umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang sahih
maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensi-referensi atau
sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka.
Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram,
jurnal, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi
ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasil-hasil penelitian
yang telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi
ilmiah yang sangat kokoh.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan,
yaitu sebagai berikut:
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau
dipecahkan.
b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa
(berusia lebih dari 10 tahun) maksimal berjumlah 20% dari pustaka yang
digunakan.
Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat
banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang
dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan tinjauan pustaka
melalui sumber bacaan, yang merupakan sub-bab adalah sebagai berikut :
a. Kajian Literatur. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan
konsep-konsep yang dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Kajian Penelitian Terdahulu. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang
berhubungan dengan apa yang dipermasalahkan;
20
c. Kerangka Pemikiran. Diagram yang berperan sebagai alur logika sistematika
tema yang akan ditulis sebagai kepentingan penelitian, dimana kerangka
berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian. Pertanyaan itulah
yang menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan
antara beberapa konsep.
d. Hipotesis. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan
yang berisi jawaban sementara terhadap rumusan masalah, atau rangkuman
argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian.
3. Metodologi
Bab ini menjelaskan bagaimana kajian dilakukan. Sebagai kajian ilmiah maka
kebenaran fakta merupakan keharusan. Dengan demikian dalam bab ini harus
jelas terungkapkan bagaimana cara mencari fakta, instrumen yang digunakan,
teknik-teknik pengujian kebenarannya, dan lain-lain.
Seperti diketahui fakta empirik dapat dicari dari data yang telah ada (atau dari fakta
yang telah terjadi) maupun dari suatu fakta yang dicari melalui suatu eksperimen,
atau melalui suatu bentuk kegiatan ilmiah yang lain.
Apabila skripsi yang disusun berupa penelitian, maka dalam bab ini harus mampu
mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk di
dalamnya adalah uraian tentang variabel-variabel yang akan dikaji, populasi,
sampling, instrumen pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis
data yang akan digunakan. Selain itu pada akhir bagian Bab III dicantumkan
Diagram Alir Kajian Ilmiah.
21
dalam bab ini setidak-tidaknya memberikan jawaban atas pertanyaan:
a. Seberapa tingkat kebenaran ilmiah dari pemecahan masalah yang telah
dihasilkan dan
b. Hal-hal spesifik apa yang penting untuk menjadi perhatian dari hal yang
dipermasalahkan.
22
BAB IV
TEKNIK PENULISAN
24
sebagaimana telah dibuktikan melalui riset (James & Ryerson, 1988).
- Bila terdapat 3-5 penulis, tuliskan nama semua penulis yang pertama kali. Untuk selanjutnya
tulis nama belakang penulis pertama dan diikuti “et al” dan tahun. Contoh: Juwono,
Surjono, Pramono, dan Wahyudi (2015) menyatakan bahwa......Juwono et al. (2015)
membuktikan bahwa....
- Intitusi / Lembaga (Corporate Authors)
Nama lembaga dieja seluruhnya untuk pertama kali dalamsitasi. Untuk selanjutnya bisa
singkatannya bila tidak membingungkan pembaca.
Sitasi pertama kali : (World Health Organization [WHO], 1999) untuk berikutnya : (WHO,
1999).
4.2.2 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis,
tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam menuliskannya
terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lain. Cara
penulisan daftar pustaka mengikuti American Psychological Association (APA) style yaitu
sebagai berikut:
a. Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi jarak
1.5 spasi.
b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri
(0,75 cm) atau disebut hanging indentation.
c. Urutan pustaka disusun menurut abjad nama penulis, tidak perlu memberikan nomor urut.
d. Sumber pustaka disajikan dalam urutan: nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka,
edisi, nama penerbit dan kota. Antara informasi itu dipisahkan dengan tanda titik, kecuali
kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
e. Judul pustaka diketik dengan huruf miring.
Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka :
a. Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang:
Knight, John F. (2001). Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia
Publishing House.
Nulle Lucas. (1989). Electrical Circuit and Instalation System. Jerman: Siemenstrade
2.
b. Kutipan dari buku dengan dua pengarang :
Pasandaran, E. & Taylor, C.D. (1984). Irigasi perencanaan dan Pengelolaan.
Jakarta: Gramedia.
25
Van Harten, P. & Setiawan, E. (1999). Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Jakarta: Trimitra
Mandiri.
c. Kutipan dari buku dengan banyak orang :
Belly, A., dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Jakarta: Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
d. Kutipan dari terjemahan :
Milman, H. (1982). Solution of Problems in Intergrated Electronics. Jilid I. Cetakan I.
Terjemahan M. Julius. Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
e. Kutipan dari artikel dalam sebuah buku:
Rifai, M.A. (1992). Bunga Rampai Metodologi Penelitian : 27-32. Penyunting M.A.
Rifai & A. Sakri. DitBinlitabmas. Jakarta.
Soentoro. (1984). Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia : 54-69.
Penyunting F. Kasryono. Jakarta: Obor.
f. Kutipan dari majalah dan koran:
Sapiie, S. (1975). Suatu Usul Pemecahan Untuk Indonesia. Prisma. IV (1). hlm. 19.
Suhardjono. (1991). Menggusur Drainase Mengundang Banjir. Surabaya Post. 13 Januari.
hlm. 19.
g. Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi):
Suroso, A. (1990). Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM.
Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
Tjitro, S. (2001). Simulasi Numerik Proses Pembekuan Alumunium Pada Pengecoran
Cetakan Pasir. Tesis. Tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.
h. Kutipan dari buku pedoman, peraturan, dan ensiklopedia:
Ditjen Cipta Karya. (1971). Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971.Jakarta: Ditjen Cipta
Karya.
Panitia Revisi PUIL. (1987). Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. Jakarta:
LIPI.
i. Kutipan dari pustaka elektronik yang didapat lewat internet:
Mitchel, W. J. (1995). City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MIT Press.
http://www.mitpress.mit.edu: 80/City of Bits/Pulling Glass/ Index.html. (diakses 1
Agustus 2008).
j. Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah:
Suhardjono. (1980). Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalah
dalam Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan ke IV. Pusat Penelitian
26
Universitas Brawijaya. Malang, 17-22 September 1980.
Nampiah & Rifai, M. A. (1987). Species of Alternaria in agricultural centers in Java.
Makalah dalam Symposium on Corp Pathogens and Nematodes. BIOTROP. Bogor,
21-23 February 1987.
k. Kutipan dari jurnal
Riyanto, D. (2013). Pengaruh Pemakaian Kapasitor Pada Lampu TL Terhadap
Efisiensi Daya Listrik Rumah Tangga, Jurnal Multitek Indonesia Vol. 7, No.1,
Ponorogo: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah.
Noor, F.A. (2017). Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus,
Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket. Jurnal Teknik
Elektro Vol. 9 No. 2, Semarang: Fakultas Teknik Unes.
Supriono & Satiawan, I Nyoman W. (2005). Peningkatan Kinerja Lampu TL
(Fluorescent) pada Catu Daya dengan Regulasi Tegangan Buruk, Jurnal Teknik
Elektro Vol. 5, No. 2. Surabaya: Universitas Petra.
l. Kutipan dari badan/organisasi sebagai pengarang:
UNESCO. (1980). Unisist Guide to Standards for Information Handling. Paris: UNESCO.
Badan Pusat Statistik. (2002). Statistik Potensi Desa Propinsi Banten. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
m. Kutipan dari prosiding pertemuan ilmiah:
Setiono, I. (2018). Pengaruh Pemakaian Kapasitor Pada Lampu Hemat Energi Terhadap
Kualitas Tingkat Pencahayaannya, Prosiding SNST ke-9. Fakultas Teknik Universitas
Wahid Hasyim. Semarang: Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Nampiah & Rifai, M.A. (1988). Species of Alternaria in agricultural centers in Java.
Penyunting Rivai, M.A. dkk. Proceedings of the Symposium on Corp Pathogens and
Nematodes. Bogor: BIOTROP.
Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara
penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama pengarang yang
kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup
membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut ini.
Pada penulisan di daftar kepustakaan tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan atau
pangkatnya, untuk nama Indonesia yang hanya terdiri dari satu unsur, dituliskan sebagaimana
adanya (misalnya: Suhardjono). Namun banyak nama yang terdiri dari dua unsur atau lebih.
Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad
Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga
27
dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma.
Contoh penulisannya menjadi: Mismail, B.: Bardja, M. F.: Lubis, M.
Sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bukan
merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita
Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan
didepan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, R.; Rukmanasari, D. A.; Mulyani, S.
Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek
Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto,
R.; Adam, A.; Wilardjo, L.).
Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama, dan nama
keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu
(Nasution, A. H.). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan
baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I. G. N.), namun bila masih ada nama keluarga
dibelakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di
depan (Pagehgiri, I. W. W.).
Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri dari
gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama keluarga
(Bush, George; Linsey, K. Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel van der, dan
seterusnya, seperti F.P. van Delen dituliskan van Delen, F.P. Nama-nama Cina atau Korea
yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin ditulis Lin, T. Y. Nama Jepang,
misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, M.
Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, maka sebagai
pengganti nama ditulis Nama Instansi atau Organisasi atau Penerbit yang mencetak atau
menerbitkan kepustakaan tersebut.
Untuk memudahkan mahasiswa dalam menggunakan gaya APA, bisa dimanfaatkan menu
yang ada di Microsoft Office yaitu Refrences. Di dalam ‘References’ pilih Style : APA. Untuk
selanjutnya ‘manage sources’ kemudian ‘insert citation’untuk kutipan dalam teks/paragraf’,
dan ‘Bibliography’ untuk daftar pustaka.
Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam Lampiran 15.
4.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan Singkatan, dan
Cetak Miring.
4.3.1 Persamaan
Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab
berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persamaan dimulai setelah
28
sepuluh ketikan spasi dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan
ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama
menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda
hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut. Berikut ini contoh suatu
persamaan ke 18 dalam bab ketiga:
Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Selain itu, dalam penulisan
persamaan, huruf-huruf variabel dan fungsi ditulis miring/italic sedangkan untuk konstanta ditulis
tegak.
Contoh penggunaan persamaan dalam Skripsi ditunjukkan dalam Lampiran 16.
Persamaan dalam naskah yang disertai dengan nomor persamaan, harus diketik dengan huruf
P (kapital).
4.3.2 Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah di halaman berikutnya,
diformat rata kiri (left allignment) dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang
disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam naskah tetapi perlu, cantumkan
dalam lampiran.
Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor persamaan, tetapi
tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa titik. Antara
nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh dua ketikan spasi. Judul tabel ditulis di atas tabel
dengan jarak satu spasi, diketik miring (italic) dan huruf pertama setiap kata diketik kapital.
Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi
dan tidak diakhiri dengan titik.
Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf T
(kapital), seperti contoh berikut: Tabel 3.1.
Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus dicantumkan
sumbernya yang diletakkan di bawah tabel yang mengacu, dipisahkan oleh lima ketikan garis.
Acuan tersebut berupa kata “Sumber” atau “Catatan” dan diikuti oleh nama akhir
pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam Lampiran 18.
4.3.3 Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, dan peta. Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dan dengan memakai simbol yang jelas
maksudnya.
29
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran objek
foto letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris. Selain itu bisa dinyatakan
dengan skala objek foto tersebut, misalnya: skala 1 : 100.
Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul
gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.
Penulisan gambar diformat rata kiri (left allignment) dalam naskah yang disertai
dengan nomor gambar, huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf G (kapital) dan ditulis
miring (italic). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawah gambar dua spasi di
bawahnya. Judul ditulis tegak (reguler) dengan huruf kapital hamya pada awal kalimat, bila
judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi.
Contoh gambar ditunjukkan dalam Lampiran 19.
4.3.4 Lambang, satuan dan singkatan
Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan huruf font symbol dalam
fasilitas program perangkat lunak komputer. Sebagai contoh untuk tanda perkalian tidak
menggunakan huruf “x” tetapi menggunakan tanda perkalian dari huruf font symbol.
Kemudian rumus matematika diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak
memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah
dimengerti.
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu
misalnya: 25oC; 10 m×detik-1; 10 ppm; H2S4O .
4.3.5 Cetak miring
Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring, misalnya: heat
transfer, diffusion, sentong, iqro’ dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan
beberapa bagian dalam daftar pustaka.
30
Ganjil :
2018
Darmi Indriani Idhar 1318194013 DO
2020
Alrizda Salsabilla Nadjar 1320194022 DO
Ayu Rolobessy 1320194024 DO
Gred Majola Lalihatu 1320194007 DO
Maryo R. Manuputty 1318194003 Cuti
2021
Adan La Ode 1321194060 DO
Dian Maulana 1321194023 DO
Yandry Luhukay 1321194031 DO
Fredick Benhurd Ludji Kadja 1320194030 DO
Abu Mannan Hatala 1320194013 DO
Adi Fahri Samanery 1319194018 DO
2022
Petrus Maoky 1322194037 DO
Elrico Sarkol 1322194040 DO
Imanuel Rally Heryan Kastanya 1321194015 DO
Gillbertho I. Van Harling 1321194016 DO
Genap :
2018
Frando Wenly Wenno 1318194008 DO
2020
Claudio Lumoly 1320194004 DO
Bryan Adolof Kapitan 1320194026 DO
Nomaszu A. Nuniary 1320194010 DO
Muhammad Talaohu 1320194039 DO
Stiven Simon J. Seldjanten 1320194017 DO
Maryo R. Manuputty 1318194003 DO
2021
Marcella Mayaut 1321194003 DO
Aldair Sailan 1321194061 DO
Dandy Jeverson Luma 1321194035 DO
La Iksan Tomia 1321194050 DO
Muhammad Riezky Ely 1321194054 DO
31
32
BAB V
PENULISAN JURNAL ILMIAH
5.1 Pendahuluan
Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya
berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi karya tulis ilmiah (KTI).
Jurnal ilmiah berbentuk kumpulan artikel karya ilmiah yang didahului dengan
proses penelaahan sejawat untuk mendapatkan objektivitas setinggi mungkin.
Artikel dalam jurnal ilmiah sebagian besar ditulis oleh ilmuwan aktif
seperti mahasiswa, peneliti, dan profesor dari pada jurnalis profesional. Kebanyakan
jurnal sangat terspesialisasi, meskipun beberapa jurnal tertua seperti Nature menerbitkan
artikel dan makalah ilmiah di berbagai bidang ilmiah. Jurnal ilmiah memuat artikel yang
telah ditelaah sejawat, sebagai upaya untuk memastikan bahwa artikel memenuhi standar
kualitas jurnal dan validitas ilmiah.
Publikasi hasil penelitian merupakan bagian penting dari metode ilmiah. Penulis
artikel jurnal ilmiah mendeskripsikan eksperimen atau rumus tertentu dengan
memberikan detail yang cukup sehingga peneliti independen dapat mengulangi
eksperimen atau rumus tersebut untuk memverifikasi hasil.
Artikel jurnal ilmiah bisa berupa laporan hasil penelitian terbaru atau tinjauan
literatur. Beberapa jurnal ilmiah terkadang mengangkat topik tertentu dalam tiap nomor
yang dipublikasikan.
31
besar huruf 12, kertas HVS, A4, Contoh Naskah Jurnal Ilmiah dapat dilihat pada
lampiran 15.
32
dapat menggunakan tabel, gambar dan chart yang memudahkan pembaca dalam
memahami isi artikel.
b. Pembahasan
Gambar dan tabel harus ditulis di tengah (centered). Gambar dalam bentuk grafik
atau lainnya harus jelas terbaca dan terlihat. Pewarnaan gambar akan sangat
berpengaruh terhadap kejelasan gambar. Contoh gambar berupa grafik terlihat pada
Gambar 5.1, sedangkan untuk gambar dalam bentuk image tersaji pada Gambar 5.2.
Gambar 5.1 maupun Gambar 5.2 sebagai contoh penyajian gambar yang perlu
diperhatikan dan dipastikan bahwa penggunaan warna harus jelas dan kontras, serta
semua label teks dalam setiap gambar harus terbaca dengan jelas.
Gambar harus bernomor menggunakan angka. Judul gambar menggunakan font
Regular 10 pt dan ditulis rata tengah terhadap gambar.
Tabel harus bernomor menggunakan angka. Judul tabel diletakkan di atas tabel dan
dituliskan rata tengah terhadap tabel dengan font Regular kapital 10 pt.
c. Penutup
Bagian penutup naskah tidak memiliki sub bagian. Simpulan dan saran cukup
dituliskan dalam satu paragraf, tidak perlu dipisah.
33
8. Daftar Pustaka
Referensi utama adalah jurnal ilmiah. Sumber referensi minimal diterbitkan 10 tahun
terakhir. Penulisan referensi dapat menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley,
Zotero. Format penulisan menggunakan style IEEE.
Contoh format IEEE:
[1] N. F. Zamzami and P. Telkom, “Implementasi load balancing dan failover
menggunakan mikrotik router os berdasarkan multihomed gateway pada
warung internet” diga”,” DIGA””, Skripsi. UDINUS Indonesia., 2013.
Note:
Pastikan untuk memeriksa tata bahasa, ejaan dan plagiarisme sebelum mengirimkan
naskah Anda.
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Proposal Skripsi, warna sampul
(hard cover) merah tua
14 pt
16 pt
12 pt
5 cm
12 pt
12 pt
42
Lampiran 2a. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Sebelum Seminar
43
Lampiran 2b. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Setelah Revisi
44
Lampiran 3a. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi
14 pt
16 pt
12 pt
5 cm
5 Cm
12 pt
14 pt
45
Lampiran 3b. Contoh Sampul Depan Skripsi
Warna sampul (hard cover) merah tua, tulisan hitam bold
46
Lampiran 4a. Contoh Lembar Pengesahan Skripsi Sebelum Ujian
47
Lampiran 4b. Contoh Lembar Pengesahan Skripsi Setelah Ujian
48
Lampiran 5. Contoh Lembar Peruntukan
49
Lampiran 6. Contoh Lembar Orisinalitas
Apabila ternyata didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan (plagiat), saya bersedia Skripsi saya dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 17 Tahun 2010, pasal 10 dan
pasal 12 ayat 1).
Ambon, ………….
Mahasiswa,
Materai Rp 10.000,-1
Tanda tangan
Nama Mahasiswa
NIM......................
50
Lampiran 7. Contoh Lembar Ringkasan
RINGKASAN
51
Lampiran 8. Contoh Lembar Summary
SUMMARY
52
Lampiran 9. Contoh Lembar Pengantar
PENGANTAR
Ambon, .......................
Penulis
53
Lampiran 10. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
PENGESAHAN ........................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................. 3
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................. 3
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1.6. Sistematika Penulisan ........................................................... 4
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teoritis ...................................................................... 6
2.2 Kajian Studi Empiris Terdahulu ........................................... 15
2.3 Kerangka Pemikiran ………………………...…………….. 15
2.4 Hipotesis …………………………...……..………..……… 17
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .................................................................... 18
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................. 18
3.3. Waktu Penelitian .................................................................. 18
3.4 Jenis Data Penelitian …………………...……………….…. 20
3.5 Populasi, Sampel dan Unit Penelitian ………………..……. 21
3.6 Metode Pengumpulan Data ………………………..……… 21
3.7 Metode Analisis …….…………………….………..……… 21
3.8 Definisi Operasional ……………………………...……….. 22
54
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian .............................................................. 25
4.2. Analisa Pengoptimalan Arus dan Daya Listrik ..................... 28
4.3 Pembahasan ………………………………………..……… 51
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 53
5.2. Saran .................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/220 Volt ……..…..…. 29
Tabel 4.2 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/210 Volt …....………. 30
Tabel 4.3 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/200 Volt ……....……. 31
Tabel 4.4 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/190 Volt …..…..……. 33
Tabel 4.5 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/180 Volt …....………. 34
Tabel 4.6 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/170 Volt ……....……. 36
Tabel 4.7 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 20 Watt/220 Volt …....………. 37
Tabel 4.8 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 20 Watt/210 Volt ……....……. 39
56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Diagram Rangkaian Lampu Tabung Fluorescent (TL) .............. 6
Gambar 2.2. Diagram Dasar Rangkaian Lampu TL dengan
Perlengkapannya ....................................................................... 7
Gambar 2.3. Hubungan Kapasitif Rangkaian Lampu Tabung
Fluorescent (TL) ........................................................................ 8
Gambar 2.4. Hubungan Induktif Rangkaian Lampu Tabung
Fluorescent (TL) ........................................................................ 8
Gambar 2.5. Segitiga Daya ............................................................................. 11
Gambar 2.6. Konstruksi Kapasitor Perbaikan Faktor Daya ……………..….. 13
Gambar 2.7. Perubahan Tegangan, Muatan dan Arus dalam Kapasitor ......... 14
Gambar 2.8. Kerangka Pemikiran ………………………...……….….…...... 16
Gambar 2.9. Rangkaian Auto-transformator Penaik Tegangan …….....…..... 18
57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Standar kebutuhan listrik industri dan rumah tangga .............. 108
Lampiran 2. Kebutuhan tenaga listrik industri di Indonesia
tahun 2000-2014 ..................................................................... 109
58
DAFTAR SIMBOL
59
Lampiran 15. Contoh Format Artikel Ilmiah di Lingkungan POLNAM
60
61
62
63
Lampiran 16. Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan
dari Berbagai Bahasa Asing
64
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan
Contoh penulisan persamaan dalam yang terletak dalam Bab 2 dengan nomor urut 1:
𝐶𝑥𝑡
𝐿𝑥𝑊 = 225𝑥𝐾 𝑥105 ..................................... (2.1)
dimana :
L = panjang elektroda atas (cm)
W = lebar elektroda atas (cm)
C = nilai kapasitansi (μF)
t = ketebalan lapisan dielektrik (cm)
K = konstanta dielektrik pasta yang digunakan
65
Lampiran 18. Contoh Penulisan Tabel
Contoh penulisan tabel yang terletak pada Bab 4 dengan nomor urut 3:
Kapasitas Rugi
Merk Rugi Tembaga
No. Gardu Trafo Besi % pf
Trafo (Watt)
(kVA) (Watt)
66
Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan
Contoh penulisan nama gambar yang terletak dalam Bab 4 dengan nomor urut 27 :
Gambar 4.27 Grafik Hubungan Daya dan Kapasitor (Kapasitif Tunggal) TL-20
Watt/220 Volt
Sumber : H.L. Latupeirissa, (2019)
Contoh penulisan nama gambar kutipan yang terletak dalam Bab 2 dengan nomor urut 7 :
67
Lampiran 20. Contoh Kerangka Pemikiran
RangkaianLampu TL
tanpa Kapasitor
Rangkaian Lampu TL
TINDAKAN Melakukan Uji dengan Kapasitor
Laboratorium hubungan Induktif
Rangkaian Lampu TL
dengan Kapasitor
hubungan Kapasitif
68
Lampiran 21. Contoh Hipotesis
2.4 Hipotesis
Dalam penelitian ini, kesimpulan sementara atau hipotesis yang ditetapkan adalah
“Dengan menggunakan kapasitor yang sesuai pada rangkaian lampu tabung fluorescent (TL),
dapat mengoptimalkan penggunaan arus dan daya listrik.” Hipotesis inilah yang menjadi arah
penelitian.
69
Lampiran 22. Contoh Road Map
70
Lampiran 23. Contoh Kajian Peneliti Terdahulu
71
Lampiran 24.
Menimbang : a. bahwa setiap perguruan tinggi mengemban misi utuk mencari, menemukan,
mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran;
72
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7. Karya adalah hasil karya akademik atau non-akademik oleh orang perseorangan, kelompok,
atau badan di luar lingkungan perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentasikan,
maupun dibuat dalam bentuk tertulis.
8. Perguruan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan pada jalur formal yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi, berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut,
atau Universitas.
9. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di
bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan lain
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan
sebutan rektor untuk universitas atau institut, ketua untuk sekolah tinggi, direktur untuk
73
politeknik/akademi.
11. Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan
bidang akademik pada aras perguruan tinggi atau dapat pada aras fakultas.
BAB II
LINGKUP DAN PELAKU
Pasal 2
(2) Sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas orang perseorangan atau kelompok
orang, masing-masing bertindak utuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu
badan, atau anonim penghasil satu atau lebih karya dan atau karya ilmiah yang dibuat,
diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik.
74
e. hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak termasuk huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d.
(6) Dimuat dalam bentuk tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa cetakan dan/atau
elektronik.
(7) Pernyataan sumber memadai apabila dilakukan sesuai dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalm gaya selingkung setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni.
Pasal 3
BAB III
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 4
a. di dalam lingkungan perguruan tinggi, antar karya ilmiah mahasiswa, dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan dan dosen terhadap mahasiswa atau sebaliknya.
b. di dalam lingkungan perguruan tinggi, antar karya ilmiah mahasiswa, dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan dan dosen terhadap mahasiswa atau sebaliknya.
c. dari dalamlingkungan perguruan tinggi terhadap karya ilmiahmahasiswa dan/atau dosen/
peneliti/tenaga kependidikan dari perguruan tinggi lain, karya dan/atau karya ilmiah orang
perseorangan dan/atau kelompok orang yang bukan dari kalangan perguruan tinggi, baik dalam
maupun luar negeri;
Pasal 5
75
c. sebelumdansetelah peneliti/tenaga kependidikan mengemban jabatan fungsional dengan jenjang
pertama, muda, madya, dan utama.
BAB IV
PENCEGAHAN
Pasal 6
(1) Pimpinan Perguruan Tinggi mengawasi pelaksanaan kode etik mahasiswa/ dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan yang ditetapkan oleh senat perguruan tinggi/organ lain yang sejenis, yang antara lain
berisi kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat.
(2) Pimpinan Perguruan Tinggi menetapkan dan mengawasipelaksanaan gaya selingkung untuk setiap
bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) Pimpinan Perguruan Tinggi secara berkala mendiseminasikan kode etik mahasiswa/
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yang sesuai agar tercipta budaya
antiplagiat.
Pasal 7
(1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkandilingkungan perguruan tinggiharus dilampirkan pernyataan
yang ditandatangani oleh penyusunnya bahwa:
a. karya ilmiah tersebut bebas plagiat
b. apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka
penyusunnya bersedia menerima sanksisesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pimpinan Perguruan Tinggi wajib mengunggah secara elektronik semua karya ilmiah
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda (Garba Rujukan Digital) sebagai titik akses terhadap karya
ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 8
(1) Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik dan
kenaikan pangkat dosen selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus dilakukan
penelitian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (dua) orang dosen yang memiliki
jabatan akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan akademik
dan kualifikasi akademik dosen yang diusulkan.
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul
pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik tersebut diproses pada:
a. tingkat jurusan/departemen/bagian, untuk jabatan akademik asisten ahli dan lektor;
b. tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik/organ lain yang sejenis pada aras fakultas
dan/atau aras perguruan tinggi untuk jabatan akademik lektor kepala dan guru besar/profesor.
(3) Untuk kenaikan jabatan akademik guru besar/profesor dilakukan pula penilaian sejawat sebidang
oleh paling sedikit 2 (dua) guru besar/profesor dari perguruan tinggi lain.
76
Pasal 9
(1) Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awalatau kenaikan jabatan fungsional dan
kenaikan pangkat peneliti/tenaga kependidikan selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga
harus dilakukan penelitian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (dua) orang
sejawat sebidang yang memiliki jabatan fungsionaldan kualifikasi akademik yang setara atau lebih
tinggidari jabatan fungsional dan kualifikasi akademik peneliti/tenaga kependidikan yang
diusulkan.
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul
pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional tersebut diproses pada perguruan
tinggiyang bersangkutan.
BAB V
PENANGGULANGAN
Pasal 10
(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua jurusan/departemen/ bagian membuat
persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan karya/atau karya ilmiah yang diduga
merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa.
(3) Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan
ketua jurusan/departemen/bagian.
(4) Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti terjadi plagiat, maka ketua
jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator.
(5) Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya
plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga melakukan plagiat.
Pasal 11
(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Perguruan
Tinggi membuat persandingan antara karya ilmiah dosen/peneliti/tenaga kependidikan dengan
karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(2) Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggimeminta senat akademik/organ lain yang sejenis untuk
memberikan pertimbangan secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
77
(3) Sebelum senat akademik/organ lain yang sejenis memberikan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), senat akademik/organ lain yang sejenis untuk melakukan telaah tentang:
a. kebenaran plagiat;
b. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah plagiator,
yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(5) Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan
pembelaan di hadapan sidang senat akademik/organ lain yang sejenis.
(6) Apabila berdasarkan persandingan dan hasil telaah telah terbukti terjadi plagiat, maka senat
akademik/organ lain yang sejenis merekomendasikan sanksi untuk dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan sebagai plagiator kepada Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi untuk dilaksanakan.
(7) Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah, ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya
plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang
diduga melakukan plagiat.
BAB VI
SANKSI
Pasal 12
(1) Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal
10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. Pembatalan ijazah mahasiswa apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
(2) Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang tebukti melakukan plagiat sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 11 ayat (6), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat, terdiri atas
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian hak dosen /peneliti/tenaga kependidikan;
d. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
e. pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi yang
memenuhi syarat;
f. perberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
g. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/ tenaga kependidikan;
atau
h. pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
78
(3) Apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, huruf g, dan
huruf h menyandang sebutan guru besar/profesor/ahli penelitiutama, maka dosen/peneliti/tenaga
kependidikan tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru
besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau pejabat yang berwenang atas usul
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau atas usulperguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta;
(4) Menteri atau pejabat yang berwenang dapat menolak usul untuk mengangkat kembali
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dalam jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama atas usul
perguruan tinggi lain, apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut pernah dijatuhi sanksi
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) huruf f atau huruf g serta dijatuhi sanksi tambahan
berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama.
(5) Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3), Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada plagiator dan kepada pemimpin
perguruan tinggi yang tidak menjatuhkansanksi kepada plagiator.
(6) Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pernyataan Pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang melakukan tindakan
hukum dalam bidang akademik.
Pasal 13
(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c dijatuhkan
sesuaiproporsiplagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g,
dijatuhkan sesuai proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja dan/atau
berulang.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja
dan/atau berulang.
(5) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak menghapuskan sanksi lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
79
BAB VII
PEMULIHAN NAMA BAIK
Pasal 14
Dalam hal mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan tidak terbukti melakukan plagiat,
pemimpin perguruan tinggi melakukan pemulihan nama baik yang bersangkutan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Agustus 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
MOHAMMAD NUH
80