Anda di halaman 1dari 83

JURUSAN

TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI AMBON

PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL
i
& SKRIPSI
PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI

Disusun Oleh :
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI AMBON
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2021

ii
BUKU PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL DAN SKRIPSI
JUNI 2021

Nomor Dokumen : 0010062021

Nama Unit Kerja : Jurusan Teknik Elektro

Revisi : 1

Tanggal : 08 September 2021

Diajukan Oleh : Ketua Tim

Ir. Hamles Leonardo Latupeirissa, MT

Disetujui Oleh : Ketua Jurusan Teknik Elektro

Lory Marcus Parera, ST, MT

iii
Panduan penulisan proposal & skripsi. : Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ambon, 2021
Vol + 88 hlm.

ISBN ...............................

Proposal & Skripsi

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak


atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi,
merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa ijin tertulis
penerbit.

Diterbitkan oleh:
Jurusan Teknik Eleketro
Politeknik Negeri Ambon
September 2021

iv
TIM PENYUSUN

Penanggung jawab : Lory Marcus Parera, ST, MT (Ketua Jurusan Teknik Elektro)
Koordinator : Alphin Stephanus, ST, M.Eng, Ph.D (Sek.Jur Teknik Elektro)
Ketua : Ir. Hamles Leonardo Latupeirissa, MT (KPS D4 TRSKM)

Sekretaris : Zulkarnaen Hatala, ST, MT (KPS D4 TI)

Anggota : 1. Marselin Jamlay, ST, MT (Prodi TRSKM)


2. Ahmad Thariq, S.Kom, MT (Prodi TI)
3. Caryl Alyona, S.Kom, MMSI (Prodi TI)
4. Samuel Souhoka, S.Kom, MM (Prodi TI)
5. Leonard Petra Refialy, S.Kom, MCs (Prodi TI)

v
PENGANTAR

Dalam kesempatan yang baik ini patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat kepada kita sehingga pembuatan buku pedoman ini
dapat diselesaikan. Buku Pedoman ini disusun sebagai acuan mahasiswa Sarjana Terapan (D4)
Jurusan Teknik Elektro dan Dosen Pembimbing dalam menyusun Skripsi, termasuk di
dalamnya Proposal dan Artikel Ilmiah.

Dalam buku Pedoman ini semua format dan tata cara penulisan skripsi diuraikan dengan
beberapa contoh yang diharapkan dapat diikuti dan memudahkan pengguna dalam menyusun
skripsinya. Buku Pedoman ini telah dibuat berdasarkan masukan-masukan yang ada.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku pedoman ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun, sangat diharapkan
guna penyempurnaan buku pedoman ini.

Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun
Buku Pedoman Skripsi yang telah bekerja dengan keras dalam menghasilkan Buku
Pedoman ini. Akhir kata, kami berharap semoga buku Pedoman ini bermanfaat bagi kita .Tuhan
memberkati.

Ambon, September 2021


Ketua Jurusan,

Lory Marcus Parera, ST, MT


NIP. 19750508 200212 1 002

vi
DAFTAR ISI

halaman
JUDUL ................................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
HAK CIPTA .......................................................................................................... iv
TIM PENYUSUN .................................................................................................. v
PENGANTAR ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan Buku Pedoman .......................................................... 1
1.3 Proposal & Skripsi ................................................................................ 1
BAB II PENULISAN PROPOSAL
2.1 Pendahuluan .................................................................................. 9
2.2 Format Proposal ........................................................................... 9
BAB III PENULISAN SKRIPSI
3.1 Pendahuluan .................................................................................. 14
3.2 Format Skripsi ............................................................................... 14
BAB IV TEKNIK PENULISAN
4.1 Format Penulisan .......................................................................... 24
4.2 Cara Pengutipan dan Penulisan Pustaka ........................................................ 25
4.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan
Singkatan, dan Cetak Miring ......................................................... 35
BAB V PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
5.1 Pendahuluan .................................................................................. 38
5.2 Naskah Jurnal Ilmiah ...................................................................... 38
5.3 Format penulisan ………………………………………………… 39
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Proposal Skripsi,
warna sampul (hard cover) merah tua ................................ 42
Lampiran 2a Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Sebelum
Seminar .............................................................................. 43

vii
Lampiran 2b. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Setelah
Revisi ................................................................................. 44
Lampiran 3a. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi ........................ 45
Lampiran 3b. Contoh Sampul Depan Skripsi …………………………. 46
Lampiran 4a. Contoh Lembar Pengesahan Sebelum Ujian .................... 47
Lampiran 4b. Contoh Lembar Pengesahan Setelah Revisi ..................... 48
Lampiran 5. Contoh Lembar Peruntukan .............................................. 49
Lampiran 6. Contoh Lembar Orisinalitas .............................................. 50
Lampiran 7. Contoh Lembar Ringkasan ................................................ 51
Lampiran 8. Contoh Lembar Summary ................................................. 52
Lampiran 9. Contoh Lembar Pengantar ................................................. 53
Lampiran 10. Contoh Daftar Isi ............................................................... 54
Lampiran 11. Contoh Daftar Tabel ........................................................ 56
Lampiran 12. Contoh Daftar Gambar ....................................................... 57
Lampiran 13. Contoh Daftar Lampiran .................................................... 58
Lampiran 14. Contoh Daftar Simbol ........................................................ 59
Lampiran 15. Contoh Format Artikel Ilmiah di Lingkungan
Politeknik Negeri Ambon .................................................. 60
Lampiran 16. Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur
Serapan dari Berbagai Bahasa Asing ................................. 64
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan ............................................. 65
Lampiran 18. Contoh Penulisan Tabel ..................................................... 66
Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan ............................ 67
Lampiran 20. Contoh Kerangka Pemikiran .............................................. 68
Lampiran 21. Contoh Hipotesis ................................................................ 69
Lampiran 22. Contoh Road Map .............................................................. 70
Lampiran 23. Contoh Kajian Peneliti Terdahulu ...................................... 71
Lampiran 24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17
Tahun 2010 ............................................................................................................... 72

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya dalam proses penyusunan skripsi didahului dengan penulisan proposal,
penulisan artikel ilmiah untuk seminar hasil dan diakhiri dengan ujian. Skripsi harus disusun
dengan menggunakan prosedur, acuan dan kebenaran yang berlaku pada dunia keilmuan.
Skripsi harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu:
1. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan,
2. Langkah pengerjaannya menggunakan metode keilmuan,
3. Sosok tampilannya sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah.
Pedoman penulisan skripsi ini berisi berbagai aturan dan pedoman tentang tata cara dan
format penulisan proposal skripsi, laporan skripsi dan artikel ilmiah yang berlaku di Jurusan
Teknik Elektro. Diharapkan akan diperoleh satu kesamaan format penulisan proposal laporan
dan artikel ilmiah pada semua program studi sarjana terapan di lingkungan Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Ambon.

1.2 Tujuan Penulisan Buku Pedoman


Tujuan penyusunan buku pedoman ini adalah untuk membantu mahasiswa agar
mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam merumuskan permasalahan dan
mencari pemecahan permasalahannya. Kemudian mampu mengkomunikasikan artikel
ilmiahnya dalam seminar secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi dan juga secara lisan dalam
ujian.
Pedoman penulisan proposal dan laporan skripsi ini sengaja dijadikan satu buku,
karena semua dimulai dari proposal skripsi, artikel ilmiah skripsi dan laporan skripsi.
Demikian pula untuk proposal dan laporan, masing-masing berisi bagian awal, bagian utama dan
bagian akhir

1.3 Proposal dan Skripsi


1.3.1 Pengertian
1. Proposal
Proposal merupakan cetak biru perencanaan skripsi yang mengungkapkan
pokok dan metodologi, serta alur pikiran yang digunakan untuk menyusun

1
skripsi. Proposal merupakan tahap awal untuk penyusunan skripsi dalam rangka
penyelesaian studi diploma 4 (D4) untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
(S.Tr).
2. Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas kajian
ilmiah/penelitian/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi
kasus/studi kelayakan/perancangan/problem solving dalam bidang rekayasa yang
sesuai dengan jurusan/program studinya. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib
disusun/dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Sarjana Terapan Diploma
Empat (D4).

1.3.2 Tujuan
1. Proposal
Tujuan penyusunan proposal adalah melatih kemampuan mahasiswa dalam
mengemukakan permasalahan dan pokok-pokok pikiran yang digunakan untuk
melakukan penelitian ilmiah dalam usaha memecahkan masalah tersebut.
2. Skripsi
Tujuan penulisan skripsi adalah melatih mahasiswa untuk melakukan penelitian
atau perekayasaan secara utuh, mulai dari mengenal, merumuskan masalah,
merumuskan tujuan penelitian atau perekayasaan, merancang dan analisis data,
menulis laporan dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik.

1.3.3 Persyaratan
1. Proposal
Persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat memprogram seminar Proposal adalah:
a) Memperoleh minimal 120 sks dengan IPK > 2,0;
b) Lulus mata kuliah Metode Penelitian (sem. VI);
c) Lulus mata kuliah Magang Industri (sem. VII);
d) Nilai D tidak boleh lebih besar dari 6 SKS.
2. Skripsi
Persyaratan bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian skripsi adalah:
a) Telah menghadiri (mengikuti) seminar hasil penelitian skripsi terbuka
minimal 5 kali dan dibuktikan dengan keterangan pada kartu kehadiran
seminar hasil.
b) Telah mendaftarkan atau menerbitkan hasil seminar penelitian skripsi pada

2
jurnal ilmiah dan dibuktikan dengan surat keterangan.
c) Telah mengikuti ujian TOEFL dengan nilai minimum 380 dan dibuktikan
dengan surat keterangan.
d) Telah mengikuti ujian kompetensi dan dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi.

1.3.4 Waktu Pengusulan


1. Proposal
Proposal dapat diusulkan pada semester VII (setelah Magang Industri rampung}
atau semester VIII.
2. Skripsi
a) Skripsi dapat diusulkan pada semester genap (sem. VIII)
b) Telah menyelesaikan proposal skripsi dan seminar hasil penelitian.

1.3.5 Obyek Penelitian


Objek penelitian/kajian dipilih oleh mahasiswa dengan ruang lingkup sesuai
dengan bidang ilmunya. Untuk dapat memilih obyek penelitian, mahasiswa dapat
berkonsultasi dengan Koord. Program Studi dan/dosen wali/dosen yang sesuai dengan
minatnya.
Topik yang diambil oleh mahasiswa mencerminkan Program Studi yang diikuti
atau sesuai dengan bidang yang diminatinya (sesuai dengan program studi), namun tidak
tertutup kemungkinan untuk memilih topik lain, sesuai dengan perkembangan teknologi
saat ini.

1.3.6 Tata cara


Tata cara penyusunan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menemui Koord. Program Studi/Dosen Wali/dosen sesuai dengan
minat masing-masing untuk berkonsultasi tentang topik judul, yang digunakan untuk
menyusun skripsi.
2. Mahasiswa dapat mengusulkan dua dosen calon pembimbing kepada Koord. Program
Studi untuk dipertimbangkan dan diusulkan sebagai dosen pembimbing yang sesuai
dengan materi proposal yang diusulkan.
3. Mahasiswa mengisi formulir-formulir yang memuat judul dan calon dosen
pembimbing yang disediakan oleh masing-masing program studi.
4. Koord. Program Studi menyampaikan usulan judul Proposal dan nama dosen
pembimbing kepada pimpinan Jurusan untuk diterbitkan surat keputusan.

3
1.3.7 Verifikasi Judul Skripsi
Setelah mengajukan judul/pra proposal ke prodi, mahasiswa diwajibkan konfirmasi
dengan Dosen Konsultasi untuk melakukan persetujuan pra proposal yang diajukan.
Pengajuan pra proposal selanjutnya akan diseleksi dan dipertimbangkan kelayakannya
oleh Koord. Program Studi. Selama beberapa proses tersebut, mahasiswa diwajibkan aktif
memantau status pengajuan pra proposal ke program studi. Pengumuman judul
diterima/diterima dengan saran maupun ditolak akan diinformasikan.

1.3.8 Penunjukan Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing akan ditunjuk oleh masing-masing Koord. Program Studi


sesuai dengan bidang studi/keahlian masing-masing dosen, serta berdasarkan
pertimbangan Dosen Pembimbing yang diajukan oleh mahasiswa.

1.3.9 Pembimbing
Penyusunan proposal dan skripsi dibimbing oleh dua orang dosen, yaitu
pembimbing I dan pembimbing II, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Pembimbing I (Pembimbing utama) adalah dosen tetap pada program studi yang
bersangkutan sekurang-kurangnya memiliki jabatan Lektor Kepala atau Lektor dengan
tambahan gelar magister atau Asisten Ahli dengan tambahan gelar doktor yang
bertugas memimpin pembimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, dengan
kompetensi keilmuan yang sinergi dengan materi proposal mahasiswa.
2. Pembimbing II (Pembimbing bantu) bertugas membantu pembimbing utama dalam
hal membimbing mahasiswa menyelesaikan skripsi.
3. Pembimbing I dan II yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan, selanjutnya diusulkan
ke Lembaga sebagai pembimbing proposal dan skripsi atas nama mahasiswa tersebut.

1.3.10 Tugas Pembimbing


Pembimbing mempunyai tugas :
1. Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa bimbingannya selama
menyusun proposal dan skripsi;
2. Menilai proposal pada forum seminar dan memberikan pengesahan pada naskah
proposal;
3. Memimpin seminar hasil penelitian skripsi;
4. Menuntun dan menilai skripsi pada forum ujian skripsi, serta memberikan pengesahan
pada naskah dan revisi skripsi;

4
1.3.11 Masa Berlaku
1. Proposal
Masa berlaku proposal adalah enam bulan sejak ujian proposal dinyatakan lulus.
Jika dalam jangka waktu 3 bulan skripsi tidak selesai, mahasiswa diharuskan
untuk ujian proposal lagi dengan materi penelitian baru.
2. Skripsi
Masa berlaku revisi skripsi adalah dua minggu sejak ujian skripsi dinyatakan
lulus.

1.3.12 Kartu Konsultasi


Proposal dan skripsi disusun dengan bimbingan para dosen yang telah ditetapkan.
Selama proses pembimbingan, frekuensi tatap muka (konsultasi) antara dosen
pembimbing dengan mahasiswa dicatat pada kartu konsultasi yang dibawa oleh
mahasiswa. Tatap muka dengan dosen pembimbing minimal delapan (8) kali untuk setiap
dosen pembimbing.

1.3.13 Seminar dan Ujian/Sidang


1. Seminar Proposal
Seminar/ujian proposal skripsi adalah wadah bagi mahasiswa untuk
memaparkan proposal yang telah dibuat. Seminar ini dilakukan di depan Dosen
Pembimbing dan seorang Dosen Penguji. Jika Dosen Pembimbing berhalangan
hadir, maka Koord. Program Studi akan mengundang seorang Dosen sebagai
pengganti.
Proposal dapat diajukan ke forum ujian setelah disetujui oleh kedua dosen
pembimbing. Penilai ujian terdiri atas dua orang dosen pembimbing dan satu
orang dosen penilai lain yang ditunjuk oleh Koord. Program Studi.
Dalam ujian, mahasiswa diwajibkan mempresentasikan proposalnya sesuai
jadwal yang telah ditentukan oleh Ketua Jurusan atas usulan Koord. Program
Studi. Materi ujian ditekankan kepada logika dan sistematika proposal, landasan
teori dan metode empiris penelitian dan kelayakannya sebagai skripsi, serta
prosedur tahapan penyusunan skripsi.
Ujian proposal dilaksanakan pada semester yang bersangkutan, waktunya
ditentukan oleh program studi. Ujian proposal dilaksanakan selama kurang lebih
60 menit dengan rincian: 15 menit pemaparan materi dan 45 menit tanya jawab
oleh penguji. Apabila hasil ujian dinyatakan tidak memenuhi syarat, dapat

5
diadakan ujian ulang proposal. Ujian ulang proposal dilaksanakan dalam kurun
waktu paling lambat 2 minggu dan dalam forum tertutup. Mahasiswa yang
dinyatakan lulus ujian segera menyerahkan naskah proposal yang sudah
disetujui oleh semua dosen penguji sesuai formatnya telah ditetapkan.
Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji bertugas untuk mengarahkan penelitian
atau rekayasa yang akan dibuat oleh mahasiswa. Jika terdapat revisi, mahasiswa
wajib melakukan revisi terhadap proposal yang telah dibuat dan meminta
persetujuan kepada Dosen Penguji. Proposal hasil revisi ditanda tangani oleh
Dosen Pembimbing, Dosen Penguji, serta Koord. Program Studi. Proposal hasil
revisi dijilid dengan sampul jilid berwarna merah tua dan pada sudut kanan atas
sampul diisi dengan tulisan “REVISI”.
2. Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Setelah menyelesaikan penelitian atau rekayasa, mahasiswa wajib memaparkan
hasil penelitian atau rekayasa tersebut dalam Seminar Hasil Penelitian. Seminar
hasil penelitian dihadiri oleh Dosen Pembimbing I dan II, serta mahasiswa
dengan jumlah minimal 15 orang. Seminar hasil penelitian dipimpin oleh
seorang mahasiswa sebagai moderator. Peserta yang menghadiri seminar
diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa yang
mempresentasikan hasil penelitian atau rekayasanya.
3. Sidang Skripsi
Sidang/ujian skripsi adalah evaluasi hasil penulisan skripsi mahasiswa, uji
aplikasi yang dibuat atau paparan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa.
Sidang/ujian skripsi dilakukan didepan Dosen Pembimbing, ditambah dengan
dua orang Dosen Penguji.

1.3.14 Penilaian
1. Proposal
Nilai hasil ujian proposal dinyatakan sebagai berikut :
Skala Nilai Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
90,00-100 4,0 A Memenuhi syarat sebagai
80,00-89,99 3,5 AB proposal
74,00-79,99 3,0 B
65,00-73,99 2,5 BC
56,00-64,99 2,0 C
46,00-55,99 1,5 CD
36,00-45,99 1,0 D Tidak memenuhi syarat
0-35,99 0,0 E dan harus mengulang

6
2. Skripsi
Nilai hasil ujian skripsi dinyatakan sebagai berikut :
Skala Nilai Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
90,00-100 4,0 A Memenuhi syarat sebagai
80,00-89,99 3,5 AB skripsi
74,00-79,99 3,0 B
65,00-73,99 2,5 BC
56,00-64,99 2,0 C
46,00-55,99 1,5 CD
36,00-45,99 1,0 D Tidak memenuhi syarat
0-35,99 0,0 E dan harus mengulang

Komponen penilaian meliputi kemampuan presentasi, penguasaan materi


penelitian, dan teknik penyajian.

1.3.15 Syarat mengikuti Sidang Skripsi


1. Telah menyelesaikan 138 SKS.
2. IPK lebih besar atau sama dengan 2,00.
3. Nilai D tidak lebih dari 6 SKS atau maksimal di 2 Matakuliah.
4. Matakuliah yang tidak boleh mendapatkan nilai D adalah Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
5. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Politeknik Negeri Ambon.
6. Minimal melakukan 8 (delapan) kali bimbingan dengan Dosen Pembimbing
I dan atau Pembimbing II.
7. Naskah/laporan skripsi (format penulisan) telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing I dan II untuk maju dalam sidang skripsi.
8. Mempersiapkan keperluan sidang skripsi seperti daftar terlampir.
9. Telah mengikuti seminar hasil penelitian minimal 3 kali.
10. Dokumen yang harus diserahkan pada saat mendaftar sidang skripsi adalah:
• Laporan skripsi yang belum terjilid sebanyak lima rangkap
• Kartu bimbingan
• Form bebas administrasi
• DNS semester I s/d VII (asli)
• Form pengajuan sidang Skripsi
• Sertifikat TOEFL dengan skor minimal 380 atau sesuai ketentuan
• Bukti jurnal ilmiah
• Sertifikat kompetensi
• Form mengikuti seminar hasil penelitian

7
1.3.16 Kewajiban Setelah Dinyatakan Lulus Sidang Skripsi
1. Melakukan revisi/koreksi laporan skripsi (bila dalam ujian skripsi disarankan
ada perubahan).
2. Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji (atas
perubahan yang telah dilakukan).
3. Pengesahan laporan skripsi oleh Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing.
4. Pengesahan laporan skripsi ke Koord. Program Studi, Ketua Jurusan dan
Direktur (format naskah sudah dalam keadaan dijilid).
5. Membuat file PDF untuk naskah laporan skripsi lengkap dengan bookmark
logo Politeknik Negeri Ambon.
6. Menyerahkan software dan source code aplikasi serta file PDF dari naskah
laporan skripsi dalam CD dan atau prototype alat peraga.
7. Menyerahkan naskah laporan skripsi yang sudah ditandatangani ke
Perpustakaan.

8
BAB II
PROPOSAL SKRIPSI

2.1 Pendahuluan
Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat
untuk matakuliah skripsi dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan skripsi.
Proposal ini dikembangkan dari suatu masalah yang akan diuji untuk mengetahui
pemahaman mahasiswa akan latar belakang permasalahan, kerangka konseptual dan cara
pemecahannya secara terukur dan teruji.
Proposal dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan pelaksanaan
penelitian secara sistematis, metodologis dan logis, sehingga tugas penelitian
dilaksanakan dengan benar dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Pedoman ini dibuat agar diperoleh keseragaman, baik dalam penyusunan maupun
penulisan Proposal, dan berisi suatu pedoman, yang memuat petunjuk umum penyusunan
Proposal, tata cara penulisan, serta contoh format yang diperlukan.

2.2 Format Proposal


2.2.1 Sistematika Penulisan
Penulisan proposal skripsi sesuai dengan sistematika berikut :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka
3. Bab III Metode
4. Daftar Pustaka
5. Lampiran (bila ada)

2.2.2 Bagian Dari Proposal


Proposal terdiri dari 3 bagian, yaitu :
A. Bagian Awal Proposal
Bagian awal memuat sampul, judul, pengesahan, pengantar dan daftar (isi,
tabel, gambar, lampiran), terdiri dari :
1) Sampul
Sampul depan memuat judul proposal, lambang Politeknik Negeri Ambon,
nama mahasiswa, nama jurusan tempat penyusunan proposal, serta tahun

9
penilaian proposal, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Judul proposal harus memenuhi kriteria singkat, jelas, dan menunjukkan
masalah yang diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang
beragam;
b) Logo Politeknik Negeri Ambon dengan diameter 5 cm;
c) Nama mahasiswa harus ditulis lengkap dengan nomor induk mahasiswa;
d) Nama jurusan mencakup nama lembaga, jurusan, program studi, tahun,
yang disusun urut ke bawah;
e) Tahun yang dimaksud adalah tahun pelaksanaan penilaian proposal;
f) Sampul depan Proposal harus terbuat dari kertas bufallo, berwarna merah
tua, dengan ukuran sama dengan naskah proposal (kertas ukuran A-4);
g) Semua huruf pada sampul depan ditulis sesuai lampiran 1.
2) Judul
Lembar judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan kertas HVS
ukuran A-4, warna putih. Contoh Sampul depan Proposal dapat dilihat pada
lampiran 1.
3) Pengesahan Dosen Pembimbing
Lembar pengesahan memuat tulisan PENGESAHAN PROPOSAL, judul proposal,
nama penyusun, nomor induk mahasiswa, nama pembimbing, tanggal penilaian,
kolom persetujuan untuk dosen pembimbing I dan II, serta kolom pengesahan untuk
koord. program studi dan ketua jurusan. Contoh lembar pengesahan proposal dapat
dilihat pada Lampiran 2 a dan 2 b.
4) Kata pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat mengenai maksud penyusunan Proposal, dan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa pada keberhasilan penyusunan
Proposal. Kata pengantar tidak memuat hal-hal yang ilmiah. Di pojok kanan bawah
paragraf kata pengantar ini ditulis kata Ambon (bulan, tahun) dan nama penyusun.
Lampiran 9.
5) Daftar Isi
Daftar isi memberi informasi secara menyeluruh mengenai isi proposal, mulai dari
lembar judul hingga lampiran. Daftar isi dilengkapi dengan nomor halaman untuk
menemukan hal-hal yang diinformasikan. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada
Lampiran 10.
6) Daftar Tabel (bila ada)
Daftar tabel memuat urutan tabel yang terdapat dalam naskah proposal.
Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan bab, sub-

10
bab dalam bagian utama. Setelah nomor tabel kemudian ditulis judul tabel,
dan halaman tabel dalam naskah proposal. Contoh Daftar Tabel dapat dilihat
pada Lampiran 11.
7) Daftar Gambar (bila ada)
Daftar gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain yang
termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Proposal. Cara penulisan
daftar gambar sama seperti daftar tabel. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada
Lampiran 12.
8) Daftar Lampiran (bila ada)
Daftar lampiran memuat urutan lampiran yang terdapat dalam naskah Proposal.
Setelah nomor urut lampiran kemudian ditulis lampiran. Daftar Lampiran tidak
mencantumkan nomor halaman. Contoh daftar Lampiran dapat dilihat pada
Lampiran 13.

B. Bagian Utama Proposal


Bagian utama memuat pendahuluan, tijauan pustaka dan metode penelitian,
terdiri dari :
1) Bab I Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
hipotesis (bila ada), tujuan, dan manfaat penelitian.
a) Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah memuat alasan-alasan
penting dan perlunya meneliti masalah. Pada latar belakang permasalahan
juga dijelaskan kedudukan masalah yang diteliti dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas.
b) Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman
terhadap suatu permasalahan.
c) Rumusan Masalah Rumusan masalah memuat pernyataan singkat tentang
masalah yang diteliti, batasan masalah yang diteliti, yang dapat disusun
dalam kalimat pertanyaan.
d) Tujuan Penelitian Tujuan penelitian memuat sasaran yang akan diperoleh
dalam penelitian.
e) Manfaat Penelitian Manfaat penelitian memuat manfaat yang akan
diperoleh dari penelitian, baik untuk pengembangan ilmu, teknologi,
metodologi, atau pembangunan nasional.

11
2) Bab II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian mengenai landasan teori dan landasan empiris yang
mendukung pendekatan pemecahan masalah. Tingkat kedalaman dan keluasan
aspek-aspek yang diteliti, tergantung pada ketajaman analisis permasalahan. Selain
teori, hasil-hasil penelitian lain yang relevan, dapat juga disajikan dengan
menyebutkan sumber referensinya.

Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan tinjauan pustaka
melalui sumber bacaan, yang merupakan sub-bab adalah sebagai berikut :
a) Kajian Literatur.
Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b) Kajian Penelitian Terdahulu.
Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan. Lampiran 24;
c) Kerangka Pemikiran.
Diagram yang berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis
sebagai kepentingan penelitian, dimana kerangka berpikir tersebut dibuat
berdasarkan pertanyaan penelitian. Pertanyaan itulah yang menggambarkan
himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan antara beberapa konsep.
Lampiran 21.
d) Hipotesis.
Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang berisi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi
teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian, atau memuat
pernyataan singkat sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Lampiran 22.

3) Bab III Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian memuat tempat dan waktu penelitian, bahan dan alat
penelitian, jenis dan variabel penelitian, cara kerja atau cara pengumpulan
data, dan cara analisis data.
a) Tempat dan waktu
Memuat tempat pelaksanaan penelitian, baik penelitian yang dilaksanakan
di laboratorium atau di lapangan (dijelaskan wilayah administratifnya).

12
Kalau perlu diberi deskripsi singkat mengenai lokasi penelitian beserta
petanya. Waktu artinya waktu pelaksanaan penelitian. Lampiran 23.

b) Bahan dan alat.


Memuat uraian bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan
penelitian. Misalnya, bahan : listrik, elektronik, atau bahan-bahan lain
yang digunakan, dapat pula dijelaskan spesifikasinya. Demikian juga alat
yang digunakan dapat dijelaskan tingkat kehandalan, dan ketelitiannya.

c) Cara kerja
Memuat uraian rinci mengenai urutan pelaksanaan penelitian, mulai dari
persiapan hingga pengujiannya. Untuk penelitan eksperimental dapat
dikemukakan jenis rancangan percobaan, jumlah perlakuan, dan
replikasinya. Variabel penelitian memuat variabel/ parameter yang diamati
dan diukur, termasuk variabel yang dikendalikan. Di samping jenis-jenis
data penelitian (nominal, ordinal, interval dan rasio) dapat pula dijelaskan
satuan pengukurannya.

d) Cara analisis data memuat cara-cara pendekatan pengujian hipotesis (jika


ada), baik melalui analisis statistik deskriptif, inferensi, atau cara analisis
lainnya.
e) Untuk proposal yang tidak dapat menggunakan aturan tersebut di atas,
maka diatur oleh program studi masing-masing.

C. Bagian Akhir Proposal


Bagian akhir memuat jadwal pelaksanaan penelitian, anggaran, daftar pustaka,
dan lampiran.
1) Jadwal pelaksanaan penelitian memuat perkiraan lamanya persiapan dan
pelaksanaan penelitian dalam penyusunan skripsi.
2) Daftar pustaka disusun secara vertikal menurut urutan abjad dan secara
horizontal seperti pada contoh BAB IV.
3) Lampiran diberi nomor dengan angka Arab, tanpa nomor halaman.

13
BAB III
SKRIPSI

3.1 Pendahuluan
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana terapan pada program diploma
empat (D4) adalah skripsi. Skripsi adalah karya tulis mahasiswa mengenai hasil penelitian
(eksploratif, deskriptif, atau eksperimental), yang dilaksanakan sesuai dengan proposal
yang telah dinilai dan disetujui. Tugas penyusunan skripsi dimaksudkan untuk melatih
mahasiswa menuangkan hasil kegiatan penelitiannya secara metodologis, logis, dan
sistematis, ke dalam suatu karya ilmiah tertulis. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan pedoman penyusunan skripsi hasil perencanaan, atau hasil pemodelan, atau
hasil analisis.
Tujuan penyusunan pedoman umum penyusunan skripsi adalah sebagai pegangan
bagi mahasiswa dan pembimbing dalam penyusunan skripsi, sehingga diperoleh
kesamaan persepsi dan langkah-langkah antisipasinya dalam penyusunan naskah skripsi.
Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal skripsi, bagian utama skripsi, dan bagian
akhir skripsi.

3.2 Format Skripsi


3.2.1 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi sesuai dengan sistematika berikut :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka
3. Bab III Metode
4. Bab IV Hasil & Pembahasan
5. Daftar Pustaka
6. Lampiran (bila ada)

3.2.2 Bagian Dari Skripsi


Skripsi terdiri dari 3 bagian, yaitu :
A. Bagian Awal Skripsi
Bagian ini terdiri atas :
1. Sampul (cover)
Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul luar dicetak pada kertas karton

14
(hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Pada punggung
sampul luar dicantumkan nama penulis, judul skripsi dan tahun kelulusan.
Sampul luar skripsi berwarna merah tua. Pada sampul dicetak: judul skripsi
(huruf kapital, dianjurkan 12-15 kata); tulisan kata: SKRIPSI (huruf kapital), di
bawahnya diikuti dengan nama prodi dan minat/konsentrasi (bila ada); tulisan
kalimat: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Terapan; lambang Politeknik Negeri Ambon; nama lengkap penulis,
nomor induk mahasiswa; tulisan: Politeknik Negeri Ambon, Jurusan Teknik
Elektro dan tahun skripsi diajukan (Contoh sampul lihat Lampiran 3a & 3b).
Dalam hal penulisan judul skripsi, hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas serta tidak melebihi 15
kata.
b. Disajikan dalam kalimat deklaratif dan bukan kalimat tanya.
c. Sedapat mungkin dapat disajikan dalam satu kalimat.
d. Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda, membingungkan, terlalu
puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang mengada-ada.
2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dosen pembimbing memuat: tulisan kata: LEMBAR
PENGESAHAN; judul skripsi (huruf kapital); tulisan kata SKRIPSI; Nama
penulis; tulisan kata: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Terapan pada Politeknik Negeri Ambon.
Nama diikuti nomor induk mahasiswa (NIM) penulis; tulisan kata Skripsi ini
telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal......; tulisan
kata Dosen Pembimbing yang diikuti ruang di bawahnya untuk tanda tangan,
nama dan NIP atau NIK dosen pembimbing. Kata “Mengetahui”, “Ketua
Jurusan/Koord. Program Studi ”Contoh lembar pengesahan dosen
pembimbing ditunjukkan dalam Lampiran 4a & 4b.
3. Halaman Peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Pada
halaman ini bisa ditulis hal yang pribadi antara lain untuk siapa skripsi
tersebut dipersembahkan. Dalam penulisannya harus menggunakan bahasa
formal dan tidak boleh menampilkan foto. Contoh lembar peruntukan
ditunjukkan dalam Lampiran 5.

15
4. Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan
penulis bahwa gagasan dan masalah ilmiah dalam skripsi adalah asli
miliknya, bukan merupakan jiplakan ide atau masalah dari penulis lain.
Naskah skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya dengan
mematuhi Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di PerguruanTinggi. Contoh lembar orisinalitas
pernyataan inidisajikan pada Lampiran 6.
5. Halaman Ringkasan
Lembar Ringkasan harus ditulis dalam Bahasa Indonesia. Judul ringkasan
ditempatkan di sisi halaman bagian tengah atas. Ringkasan setidak-tidaknya
mengungkapkan latar belakang permasalahan, tujuan, metode dan hasil.
Ringkasan dimulai dengan nama penulis (menggunakan huruf kapital), jurusan,
bulan dan tahun pembuatan skripsi, judul skripsi (menggunakan huruf miring), serta
nama-nama dosen pembimbing tanpa gelar.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan. Ringkasan disusun dengan jumlah
300-700 kata (1-1,5 halaman) diketik satu spasi yang terdiri atas:
a. Latar belakang dan tujuan penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia);
b. Metode penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi literatur/ studi
perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia);
c. Hasil dan saran (bila perlu) ditulis dalam satu alenia; dan
d. Kata kunci maksimal 5.
Contoh lembar ringkasan ditunjukkan pada Lampiran 7. Sedangkan, ringkasan
dalam Bahasa Inggris (Summary) dapat dilihat pada Lampiran 8.
6. Halaman Summary
Summary adalah ringkasan yang ditulis dalam versi Bahasa Inggris dengan
menggunakan huruf miring.
7. Halaman Pengantar
Pengantar umumnya mengungkapkan ucapan terima kasih, harapan-harapan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Contoh lembar pengantar
tersaji dalam Lampiran 9.
8. Daftar Isi
Daftar isi memuat pengantar, daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub

16
bab, daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halaman. Contoh
halaman daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 10.
9. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam naskah
berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama
dengan judul tabel dalam naskah skripsi. Contoh daftar tabel ditunjukkan Lampiran
11.
10. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, peta,
diagram, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam naskah berikut nomor
halamannya. Judul gambar di halaman daftar gambar harus sama dengan judul
gambar yang tertulis dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar gambar
ditunjukkan dalam Lampiran 12.
11. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
naskah berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran
harus sama dengan judul lampiran dalam naskah. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkan dalam Lampiran 13.
12. Daftar Simbol
Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam naskah. Cara
penyajiannya adalah sebagai berikut:
a. Pada kolom pertama memuat besaran dasar, keterangan simbol.
b. Pada kolom kedua memuat satuan.
c. Pada kolom ketiga memuat simbol atau lambang.
d. Simbol lambang konstanta dan satuan ditulis huruf tegak, sedangkan simbol untuk
variabel dan fungsi ditulis dengan huruf miring/italic.
Susunan besaran-besaran dasar ditulis menurut urutan abjad. Contoh daftar
simbol ditunjukkan dalam Lampiran 14.
16. Daftar Singkatan (glossary) (bila ada)
Bila diperlukan Daftar Singkatan dapat dibuat dengan memuat istilah atau
singkatan yang perlu didefinisikan makna dan kepanjangannya untuk bisa dipahami
oleh pembaca umum.

17
B. Bagian Utama Skripsi
Skripsi harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah yang harus tampak jelas
dituliskan. Kebenaran ilmiah tersebut harus ternyatakan dengan adanya uraian yang
benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis sesuai dengan proposal
skripsi dalam penarikan kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji. Oleh karena
itu, pada bagian utama skripsi harus ada tulisan tentang argumentasi teoritik yang
benar, sahih dan relevan; dukungan fakta empiris; dan analisis kajian yang
mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap
permasalahan yang dikaji. Untuk itu, bagian utama skripsi setidak-tidaknya terdiri
atas :

1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi sedikitnya memuat
hal-hal berikut :
1) Latar Belakang
Pada intinya latar belakang mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu
dipermasalahkan sebagaikajian dalamskripsi. Permasalahan harus jelas terungkap
melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi harus ditulis. Penyusunan latar
belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan :
(i) diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. (ii)
diawali dari dunia empirik ke arah teoritik.
Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan
terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikajibermula pada kaidah-kaidah
dari konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasarkan konsep
khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan keadaan fakta-
fakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta
empirik yang kemudian dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik
tersebut.
2) Identifikasi masalah;
Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman terhadap suatu
permasalahan. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang berada
pada situasi tertentu, dapat dikenali ada tidaknya masalah yang akan
dipersoalkan.
3) Rumusan masalah;
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari Bab Pendahuluan, yang

18
umumnya dibaca terlebih dahulu oleh pembaca skripsi karena melalui rumusan
masalah dapat secara singkat diketahui hal apa yang akan dikaji dalam skripsi.
Rumusan masalah dapat ditulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan. Rumusan masalah dapat
pula berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (yang merupakan
rincian dari permasalahan yang akan dikaji) dan yang diikuti dengan pernyataan-
pernyataan tujuan, keinginan atau harapan yang merupakan jawaban atas
persoalan yang dikemukakan.
4) Pembatasan masalah / Lingkup pembahasan;
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi.
Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas.
Kemudian, yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari
pembatasan tersebut. Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya
membatasi diri pada ragam objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan
berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan ilmiah yang
dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas
dan tegas, tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil-
hasilyang diharapkan. Tujuan berkaitan langsung dengan rumusan masalah, dimulai
dengan kalimat:
a) Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, survey dan investigasi,
studi literatur, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan
untuk menentukan/mengidentifiksi/ mengevaluasi/menganalisis dstnya.
b) Kajian ini bertujuan untuk memperoleh/mengidentifikasi/ mengevaluasi/
menganalisis dan seterusnya.
6) Manfaat Penelitian
Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberikan manfaat
setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu
diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi biasanya
merupakan bagian kecil dari permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Oleh
sebab itu, dalam mengungkapkan manfaat penelitian/kajian/perencanaan/
perancangan/ survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kasus/
studi kelayakan tersebut tentunya tidak mengada-ada atau melebih-lebihkan

19
manfaat yang sebenarnya akan dicapai.
Selain ke enam sub-bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan ini, dapat pula
ditambahkan sub-bab lain yang dirasa perlu seperti: (a) Definisi Konsep, (b)
Sistematika Kajian atau sub-bab yang lain.

2. Tinjauan Pustaka
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya
pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut,
umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang sahih
maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensi-referensi atau
sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka.
Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram,
jurnal, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi
ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasil-hasil penelitian
yang telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi
ilmiah yang sangat kokoh.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan,
yaitu sebagai berikut:
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau
dipecahkan.
b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa
(berusia lebih dari 10 tahun) maksimal berjumlah 20% dari pustaka yang
digunakan.
Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat
banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang
dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan tinjauan pustaka
melalui sumber bacaan, yang merupakan sub-bab adalah sebagai berikut :
a. Kajian Literatur. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan
konsep-konsep yang dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Kajian Penelitian Terdahulu. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang
berhubungan dengan apa yang dipermasalahkan;

20
c. Kerangka Pemikiran. Diagram yang berperan sebagai alur logika sistematika
tema yang akan ditulis sebagai kepentingan penelitian, dimana kerangka
berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian. Pertanyaan itulah
yang menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan
antara beberapa konsep.
d. Hipotesis. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan
yang berisi jawaban sementara terhadap rumusan masalah, atau rangkuman
argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian.

3. Metodologi
Bab ini menjelaskan bagaimana kajian dilakukan. Sebagai kajian ilmiah maka
kebenaran fakta merupakan keharusan. Dengan demikian dalam bab ini harus
jelas terungkapkan bagaimana cara mencari fakta, instrumen yang digunakan,
teknik-teknik pengujian kebenarannya, dan lain-lain.
Seperti diketahui fakta empirik dapat dicari dari data yang telah ada (atau dari fakta
yang telah terjadi) maupun dari suatu fakta yang dicari melalui suatu eksperimen,
atau melalui suatu bentuk kegiatan ilmiah yang lain.
Apabila skripsi yang disusun berupa penelitian, maka dalam bab ini harus mampu
mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk di
dalamnya adalah uraian tentang variabel-variabel yang akan dikaji, populasi,
sampling, instrumen pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis
data yang akan digunakan. Selain itu pada akhir bagian Bab III dicantumkan
Diagram Alir Kajian Ilmiah.

4. Hasil dan Pembahasan


Pada Bab ini dituliskan laporan rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasil-
hasil penelitian/kajiannya/perencanaan/perancangan/survey dan investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan. Skripsi dapat berupa penelitian,
perencanaan, perancangan, survey dan investigasi, studi literatur, studi
perbandingan, studi kasus atau hasil studi kelayakan, maka susunan laporan ini
isinya dapat berbeda-beda. Skripsi yang berupa perencanaan, bab ini berisi
berbagai perhitungan perencanaan dan tampilan hasil perencanaannya, sedangkan
untuk kegiatan ilmiah yang lain isi bab ini tentu berbeda.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian-kajian teori dengan fakta-
fakta empirik yang telah diperoleh dalam upaya pengambilan kesimpulan. Tulisan

21
dalam bab ini setidak-tidaknya memberikan jawaban atas pertanyaan:
a. Seberapa tingkat kebenaran ilmiah dari pemecahan masalah yang telah
dihasilkan dan
b. Hal-hal spesifik apa yang penting untuk menjadi perhatian dari hal yang
dipermasalahkan.

5. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua sub-
bab, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan uraian jawaban dari
rumusan masalah yang dituliskan dari atau berdasar pada diskusi hasil kajian. Untuk
itu, disarankan agar pernyataan-pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian
kalimat-kalimat deklaratif yang tidak terlalu panjang, ringkas tetapi padat isi.
Setiap saran yang ditulis setidak-tidaknya harus mengungkapkan: (a) kepada siapa
saran itu diberikan, (b) apa saran yang diberikan dan (c) mengapa saran tersebut
diberikan. Saran harus berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan.

C. Bagian Akhir Skripsi


Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka, lampiran bila diperlukan. Lampiran
dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian
yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran dapat berupa: contoh
perhitungan, lembar contoh kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data
penunjang dan lain-lain.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun secara vertikal menurut urutan abjad dan secara
horisontal menurut pola: nama, tahun, judul, penerbit, kota tempat
diterbitkan, dan halaman. Contoh Daftar Pustaka dapat dilihat pada BAB IV.
2. Lampiran
Lampiran-lampiran diberi nomor dengan angka Arab, tanpa nomor halaman

22
BAB IV
TEKNIK PENULISAN

4.1 Format Penulisan


4.1.1 Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS minimal 80 mg ukuran A4. Apabila terdapat gambar-
gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya dilipat sesuai
dengan aturan yang berlaku.
4.1.2 Jenis Huruf
Naskah skripsi diketik dengan jenis huruf Times New Roman 12pt.
4.1.3 Margin
Batas pengetikan naskah mengikuti mirror margin sebagai berikut: 4 cm inside dari
kertas, dan 3 cm outside, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomor halaman.
Untuk bab baru sisi atas kertas 3 cm.
4.1.4 Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 10 ketukan atau indent 1 cm
(1 cm default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan,
sedangkan setelah tanda titik diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru,
judul bab diketik dengan huruf kapital, diletakkan ditengah atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir
sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital.
Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. Judul bab, sub-
bab dan sub-sub-bab ditulis dengan huruf tebal (bold).
4.1.5 Spasi
Jarak antara baris dalam naskah adalah satu setengah (1,5) spasi. Jarak antara paragraf
satu setengah (1,5) spasi. Jarak antara baris dalam judul bab, sub-bab, judul tabel dan judul
gambar serta dalam ringkasan diketik dengan jarak satu (1) spasi. Jarak antara judul bab
dengan judul sub bab adalah empat setengah (4,5) spasi.
4.1.6 Nomor Halaman
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii,
iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal skripsi,
penomoran halaman dimulai dari halaman judul. Sedangkan untuk bagian utama dan bagian akhir
skripsi, nomor halaman menggunakan angka Arab (1,2,3, dan seterusnya) yang diletakkan
pada sisi luar bawah.
4.1.7 Penggunaan Istilah
Istilah yang dipergunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
a. Tata bahasa dan ejaan
Istilah yang digunakan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan unsur bahasa
asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia
diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk kata Bahasa
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh kaidah yang
berlaku bagi unsur serapan dapat dilihat dalam Lampiran 16.
b. Bahasa asing
Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah dalam Bahasa Indonesia
sudah ada. Jika istilah dalam Bahasa Indonesia belum ada maka istilah tersebut hendaknya
ditulis sesuai dengan kata aslinya dan dicetak miring/italic.

4.2 Cara Pengutipan dan Penulisan Pustaka


4.2.1 Pengutipan
Dalam penulisan karya ilmiah seringkali menggunakan kutipan-kutipan untuk
memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan.
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain, dengan syarat harus
menyebutkan dari mana pendapat itu diambil.
Kutipan yang diijinkan adalah kutipan isi, kecuali produk perundangan dan
sejenisnya. Kutipan isi hanya berisi inti sari pendapat yang dikutip dan hendaknya diambil yang
benar-benar perlu saja.
Untuk penulisan langsung (direct notations) kutipan dilakukan dengan menuliskan: nama
belakang (last name) pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman, pada akhir kalimat kutipan.
Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
“Data hujan dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya
makin cermat (Subagio, 1986, p.12); atau: Subagio (1986) menyatakan bahwa “Data hujan
dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat”
(p.12). Bila lebih dari 1 halaman, ditulis: (Subagio, 1986, pp. 12-13). Untuk kutipan yang
berupa parafrase (paraphrase) dan sitasi tidak langsung, nomor halaman tidak diperlukan.
Misalnya cukup ditulis: (Subagio,1986).
- Bila terdapat dua penulis, tuliskana nama belakang penulis dan tahun. Misal
“Sebagaimana didemonstrasikan oleh James & Riyerson (1988) bahwa....atau

24
sebagaimana telah dibuktikan melalui riset (James & Ryerson, 1988).
- Bila terdapat 3-5 penulis, tuliskan nama semua penulis yang pertama kali. Untuk selanjutnya
tulis nama belakang penulis pertama dan diikuti “et al” dan tahun. Contoh: Juwono,
Surjono, Pramono, dan Wahyudi (2015) menyatakan bahwa......Juwono et al. (2015)
membuktikan bahwa....
- Intitusi / Lembaga (Corporate Authors)
Nama lembaga dieja seluruhnya untuk pertama kali dalamsitasi. Untuk selanjutnya bisa
singkatannya bila tidak membingungkan pembaca.
Sitasi pertama kali : (World Health Organization [WHO], 1999) untuk berikutnya : (WHO,
1999).
4.2.2 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis,
tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam menuliskannya
terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lain. Cara
penulisan daftar pustaka mengikuti American Psychological Association (APA) style yaitu
sebagai berikut:
a. Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi jarak
1.5 spasi.
b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri
(0,75 cm) atau disebut hanging indentation.
c. Urutan pustaka disusun menurut abjad nama penulis, tidak perlu memberikan nomor urut.
d. Sumber pustaka disajikan dalam urutan: nama pengarang, tahun terbitan, judul pustaka,
edisi, nama penerbit dan kota. Antara informasi itu dipisahkan dengan tanda titik, kecuali
kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
e. Judul pustaka diketik dengan huruf miring.
Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka :
a. Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang:
Knight, John F. (2001). Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia
Publishing House.
Nulle Lucas. (1989). Electrical Circuit and Instalation System. Jerman: Siemenstrade
2.
b. Kutipan dari buku dengan dua pengarang :
Pasandaran, E. & Taylor, C.D. (1984). Irigasi perencanaan dan Pengelolaan.
Jakarta: Gramedia.

25
Van Harten, P. & Setiawan, E. (1999). Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Jakarta: Trimitra
Mandiri.
c. Kutipan dari buku dengan banyak orang :
Belly, A., dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Jakarta: Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
d. Kutipan dari terjemahan :
Milman, H. (1982). Solution of Problems in Intergrated Electronics. Jilid I. Cetakan I.
Terjemahan M. Julius. Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
e. Kutipan dari artikel dalam sebuah buku:
Rifai, M.A. (1992). Bunga Rampai Metodologi Penelitian : 27-32. Penyunting M.A.
Rifai & A. Sakri. DitBinlitabmas. Jakarta.
Soentoro. (1984). Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia : 54-69.
Penyunting F. Kasryono. Jakarta: Obor.
f. Kutipan dari majalah dan koran:
Sapiie, S. (1975). Suatu Usul Pemecahan Untuk Indonesia. Prisma. IV (1). hlm. 19.
Suhardjono. (1991). Menggusur Drainase Mengundang Banjir. Surabaya Post. 13 Januari.
hlm. 19.
g. Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi):
Suroso, A. (1990). Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM.
Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
Tjitro, S. (2001). Simulasi Numerik Proses Pembekuan Alumunium Pada Pengecoran
Cetakan Pasir. Tesis. Tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.
h. Kutipan dari buku pedoman, peraturan, dan ensiklopedia:
Ditjen Cipta Karya. (1971). Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971.Jakarta: Ditjen Cipta
Karya.
Panitia Revisi PUIL. (1987). Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. Jakarta:
LIPI.
i. Kutipan dari pustaka elektronik yang didapat lewat internet:
Mitchel, W. J. (1995). City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MIT Press.
http://www.mitpress.mit.edu: 80/City of Bits/Pulling Glass/ Index.html. (diakses 1
Agustus 2008).
j. Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah:
Suhardjono. (1980). Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalah
dalam Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan ke IV. Pusat Penelitian

26
Universitas Brawijaya. Malang, 17-22 September 1980.
Nampiah & Rifai, M. A. (1987). Species of Alternaria in agricultural centers in Java.
Makalah dalam Symposium on Corp Pathogens and Nematodes. BIOTROP. Bogor,
21-23 February 1987.
k. Kutipan dari jurnal
Riyanto, D. (2013). Pengaruh Pemakaian Kapasitor Pada Lampu TL Terhadap
Efisiensi Daya Listrik Rumah Tangga, Jurnal Multitek Indonesia Vol. 7, No.1,
Ponorogo: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah.
Noor, F.A. (2017). Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus,
Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket. Jurnal Teknik
Elektro Vol. 9 No. 2, Semarang: Fakultas Teknik Unes.
Supriono & Satiawan, I Nyoman W. (2005). Peningkatan Kinerja Lampu TL
(Fluorescent) pada Catu Daya dengan Regulasi Tegangan Buruk, Jurnal Teknik
Elektro Vol. 5, No. 2. Surabaya: Universitas Petra.
l. Kutipan dari badan/organisasi sebagai pengarang:
UNESCO. (1980). Unisist Guide to Standards for Information Handling. Paris: UNESCO.
Badan Pusat Statistik. (2002). Statistik Potensi Desa Propinsi Banten. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
m. Kutipan dari prosiding pertemuan ilmiah:
Setiono, I. (2018). Pengaruh Pemakaian Kapasitor Pada Lampu Hemat Energi Terhadap
Kualitas Tingkat Pencahayaannya, Prosiding SNST ke-9. Fakultas Teknik Universitas
Wahid Hasyim. Semarang: Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Nampiah & Rifai, M.A. (1988). Species of Alternaria in agricultural centers in Java.
Penyunting Rivai, M.A. dkk. Proceedings of the Symposium on Corp Pathogens and
Nematodes. Bogor: BIOTROP.
Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara
penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama pengarang yang
kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup
membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut ini.
Pada penulisan di daftar kepustakaan tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan atau
pangkatnya, untuk nama Indonesia yang hanya terdiri dari satu unsur, dituliskan sebagaimana
adanya (misalnya: Suhardjono). Namun banyak nama yang terdiri dari dua unsur atau lebih.
Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad
Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga

27
dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma.
Contoh penulisannya menjadi: Mismail, B.: Bardja, M. F.: Lubis, M.
Sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bukan
merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita
Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan
didepan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, R.; Rukmanasari, D. A.; Mulyani, S.
Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek
Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto,
R.; Adam, A.; Wilardjo, L.).
Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama, dan nama
keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu
(Nasution, A. H.). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan
baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I. G. N.), namun bila masih ada nama keluarga
dibelakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di
depan (Pagehgiri, I. W. W.).
Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri dari
gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama keluarga
(Bush, George; Linsey, K. Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel van der, dan
seterusnya, seperti F.P. van Delen dituliskan van Delen, F.P. Nama-nama Cina atau Korea
yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin ditulis Lin, T. Y. Nama Jepang,
misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, M.
Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, maka sebagai
pengganti nama ditulis Nama Instansi atau Organisasi atau Penerbit yang mencetak atau
menerbitkan kepustakaan tersebut.
Untuk memudahkan mahasiswa dalam menggunakan gaya APA, bisa dimanfaatkan menu
yang ada di Microsoft Office yaitu Refrences. Di dalam ‘References’ pilih Style : APA. Untuk
selanjutnya ‘manage sources’ kemudian ‘insert citation’untuk kutipan dalam teks/paragraf’,
dan ‘Bibliography’ untuk daftar pustaka.
Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam Lampiran 15.

4.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan Singkatan, dan
Cetak Miring.
4.3.1 Persamaan
Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab
berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persamaan dimulai setelah

28
sepuluh ketikan spasi dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan
ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama
menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda
hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut. Berikut ini contoh suatu
persamaan ke 18 dalam bab ketiga:

V = R.I (Volt) ...................................................................... (3-18)

Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Selain itu, dalam penulisan
persamaan, huruf-huruf variabel dan fungsi ditulis miring/italic sedangkan untuk konstanta ditulis
tegak.
Contoh penggunaan persamaan dalam Skripsi ditunjukkan dalam Lampiran 16.
Persamaan dalam naskah yang disertai dengan nomor persamaan, harus diketik dengan huruf
P (kapital).
4.3.2 Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah di halaman berikutnya,
diformat rata kiri (left allignment) dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang
disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam naskah tetapi perlu, cantumkan
dalam lampiran.
Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor persamaan, tetapi
tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa titik. Antara
nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh dua ketikan spasi. Judul tabel ditulis di atas tabel
dengan jarak satu spasi, diketik miring (italic) dan huruf pertama setiap kata diketik kapital.
Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi
dan tidak diakhiri dengan titik.
Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf T
(kapital), seperti contoh berikut: Tabel 3.1.
Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus dicantumkan
sumbernya yang diletakkan di bawah tabel yang mengacu, dipisahkan oleh lima ketikan garis.
Acuan tersebut berupa kata “Sumber” atau “Catatan” dan diikuti oleh nama akhir
pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam Lampiran 18.
4.3.3 Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, dan peta. Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dan dengan memakai simbol yang jelas
maksudnya.

29
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran objek
foto letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris. Selain itu bisa dinyatakan
dengan skala objek foto tersebut, misalnya: skala 1 : 100.
Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul
gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.
Penulisan gambar diformat rata kiri (left allignment) dalam naskah yang disertai
dengan nomor gambar, huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf G (kapital) dan ditulis
miring (italic). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawah gambar dua spasi di
bawahnya. Judul ditulis tegak (reguler) dengan huruf kapital hamya pada awal kalimat, bila
judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi.
Contoh gambar ditunjukkan dalam Lampiran 19.
4.3.4 Lambang, satuan dan singkatan
Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan huruf font symbol dalam
fasilitas program perangkat lunak komputer. Sebagai contoh untuk tanda perkalian tidak
menggunakan huruf “x” tetapi menggunakan tanda perkalian dari huruf font symbol.
Kemudian rumus matematika diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak
memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah
dimengerti.
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu
misalnya: 25oC; 10 m×detik-1; 10 ppm; H2S4O .
4.3.5 Cetak miring
Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring, misalnya: heat
transfer, diffusion, sentong, iqro’ dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan
beberapa bagian dalam daftar pustaka.

30
Ganjil :
2018
Darmi Indriani Idhar 1318194013 DO

2020
Alrizda Salsabilla Nadjar 1320194022 DO
Ayu Rolobessy 1320194024 DO
Gred Majola Lalihatu 1320194007 DO
Maryo R. Manuputty 1318194003 Cuti

2021
Adan La Ode 1321194060 DO
Dian Maulana 1321194023 DO
Yandry Luhukay 1321194031 DO
Fredick Benhurd Ludji Kadja 1320194030 DO
Abu Mannan Hatala 1320194013 DO
Adi Fahri Samanery 1319194018 DO

2022
Petrus Maoky 1322194037 DO
Elrico Sarkol 1322194040 DO
Imanuel Rally Heryan Kastanya 1321194015 DO
Gillbertho I. Van Harling 1321194016 DO

Genap :
2018
Frando Wenly Wenno 1318194008 DO

2020
Claudio Lumoly 1320194004 DO
Bryan Adolof Kapitan 1320194026 DO
Nomaszu A. Nuniary 1320194010 DO
Muhammad Talaohu 1320194039 DO
Stiven Simon J. Seldjanten 1320194017 DO
Maryo R. Manuputty 1318194003 DO

2021
Marcella Mayaut 1321194003 DO
Aldair Sailan 1321194061 DO
Dandy Jeverson Luma 1321194035 DO
La Iksan Tomia 1321194050 DO
Muhammad Riezky Ely 1321194054 DO

31
32
BAB V
PENULISAN JURNAL ILMIAH

5.1 Pendahuluan
Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya
berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi karya tulis ilmiah (KTI).
Jurnal ilmiah berbentuk kumpulan artikel karya ilmiah yang didahului dengan
proses penelaahan sejawat untuk mendapatkan objektivitas setinggi mungkin.
Artikel dalam jurnal ilmiah sebagian besar ditulis oleh ilmuwan aktif
seperti mahasiswa, peneliti, dan profesor dari pada jurnalis profesional. Kebanyakan
jurnal sangat terspesialisasi, meskipun beberapa jurnal tertua seperti Nature menerbitkan
artikel dan makalah ilmiah di berbagai bidang ilmiah. Jurnal ilmiah memuat artikel yang
telah ditelaah sejawat, sebagai upaya untuk memastikan bahwa artikel memenuhi standar
kualitas jurnal dan validitas ilmiah.
Publikasi hasil penelitian merupakan bagian penting dari metode ilmiah. Penulis
artikel jurnal ilmiah mendeskripsikan eksperimen atau rumus tertentu dengan
memberikan detail yang cukup sehingga peneliti independen dapat mengulangi
eksperimen atau rumus tersebut untuk memverifikasi hasil.
Artikel jurnal ilmiah bisa berupa laporan hasil penelitian terbaru atau tinjauan
literatur. Beberapa jurnal ilmiah terkadang mengangkat topik tertentu dalam tiap nomor
yang dipublikasikan.

5.2 Naskah Jurnal Ilmiah


Naskah Jurnal Ilmiah memuat judul, nama penyusun, pembimbing skripsi, dan
instansi tempat penyelesaian penelitian. Didalam naskah jurnal memuat :
a. Abstrak dalam bahasa Inggris;
b. Pendahuluan, memuat uraian singkat mengenai latar belakang, tujuan, dan tinjauan
pustaka;
c. Metode penelitian;
d. Hasil dan pembahasan;
e. Kesimpulan dan saran;
f. Jumlah halaman maksimal 15 halaman, spasi 1, dengan huruf Times New Roman,

31
besar huruf 12, kertas HVS, A4, Contoh Naskah Jurnal Ilmiah dapat dilihat pada
lampiran 15.

5.3 Format penulisan


Format penulisan jurnal jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon (ELCO
jounal), sebagai berikut :
1. Judul
Judul dalam bahasa Indonesia terdiri dari 10-20 kata dengan ukuran kertas A4, huruf
Times New Roman, ukuran 24
2. Nama Penulis
Penulis Pertama, Penulis Ke-dua, Penulis Ke-3. Afiliasi Penulis (Program Studi/Fakultas
– Perguruan Tinggi) (Maksimal 5 penulis)
3. Abstrak
Dokumen ini memberikan instruksi pemformatan untuk penulis yang menyiapkan
artikel untuk publikasi di jurnal ELCO. Penulis harus mengikuti instruksi yang
diberikan untuk artikel yang akan diterbitkan. Penulis dapat menggunakan dokumen
ini baik sebagai set instruksi dan sebagai template. Abstrak harus ditulis maksimum
250 kata, mengandung informasi latar belakang, tujuan, metode, dan hasil penelitian.
Dalam abstrak tidak boleh ada rujukan/sitasi. Judul dan abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, termasuk kata kunci (4-8 kata).
4. Pendahuluan
Pendahuluan berisi kondisi atau masalah yang melatar belakangi atau menginspirasi
pelaksanaan kegiatan penelitian, data-data yang mendukung penelitian dari paper-
paper yang lain serta paragraph terakhir berisi tujuan penelitian.
5. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka mengurai tentang prinsip-prinsip utama dari konsep keilmuan atau
batasan-batasan, norma-norma yang berhubungan dengan analisis atau sintesis untuk
pemecahan masalah sehingga diperoleh hasil penelitian. Jika dalam artikel terdapat
kutipan, wajib menggunakan [1], [2] dan seterusnya.
6. Metode
Metode menguraikan cara/metode yang digunakan untuk melakukan penelitian
7. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Menjelaskan tentang hasil atau luaran penelitian yang membahas tentang perbedaan
antara hasil dengan teoritis ataupun dengan penelitian lain yang relevan. Penjelasan

32
dapat menggunakan tabel, gambar dan chart yang memudahkan pembaca dalam
memahami isi artikel.
b. Pembahasan
Gambar dan tabel harus ditulis di tengah (centered). Gambar dalam bentuk grafik
atau lainnya harus jelas terbaca dan terlihat. Pewarnaan gambar akan sangat
berpengaruh terhadap kejelasan gambar. Contoh gambar berupa grafik terlihat pada
Gambar 5.1, sedangkan untuk gambar dalam bentuk image tersaji pada Gambar 5.2.

Gambar 5.1. Gambar dalam bentuk grafik

Gambar 5.2. Gambar dalam bentuk image

Gambar 5.1 maupun Gambar 5.2 sebagai contoh penyajian gambar yang perlu
diperhatikan dan dipastikan bahwa penggunaan warna harus jelas dan kontras, serta
semua label teks dalam setiap gambar harus terbaca dengan jelas.
Gambar harus bernomor menggunakan angka. Judul gambar menggunakan font
Regular 10 pt dan ditulis rata tengah terhadap gambar.
Tabel harus bernomor menggunakan angka. Judul tabel diletakkan di atas tabel dan
dituliskan rata tengah terhadap tabel dengan font Regular kapital 10 pt.
c. Penutup
Bagian penutup naskah tidak memiliki sub bagian. Simpulan dan saran cukup
dituliskan dalam satu paragraf, tidak perlu dipisah.

33
8. Daftar Pustaka
Referensi utama adalah jurnal ilmiah. Sumber referensi minimal diterbitkan 10 tahun
terakhir. Penulisan referensi dapat menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley,
Zotero. Format penulisan menggunakan style IEEE.
Contoh format IEEE:
[1] N. F. Zamzami and P. Telkom, “Implementasi load balancing dan failover
menggunakan mikrotik router os berdasarkan multihomed gateway pada
warung internet” diga”,” DIGA””, Skripsi. UDINUS Indonesia., 2013.
Note:
Pastikan untuk memeriksa tata bahasa, ejaan dan plagiarisme sebelum mengirimkan
naskah Anda.

34
LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Proposal Skripsi, warna sampul
(hard cover) merah tua

14 pt

16 pt

12 pt

5 cm

12 pt

12 pt

42
Lampiran 2a. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Sebelum Seminar

43
Lampiran 2b. Contoh Lembar Pengesahan Proposal Skripsi Setelah Revisi

44
Lampiran 3a. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi

14 pt

16 pt

12 pt

5 cm
5 Cm

12 pt

14 pt

45
Lampiran 3b. Contoh Sampul Depan Skripsi
Warna sampul (hard cover) merah tua, tulisan hitam bold

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR


TRANSFORMATOR DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN
MENENGAH 20 KV PADA PENYULANG LAHA

TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM KELISTRIKAN MIGAS


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2022

46
Lampiran 4a. Contoh Lembar Pengesahan Skripsi Sebelum Ujian

47
Lampiran 4b. Contoh Lembar Pengesahan Skripsi Setelah Ujian

48
Lampiran 5. Contoh Lembar Peruntukan

Teriring Ucapan Terima Kasih kepada:


Ayahanda dan Ibunda serta
kakak-kakak tercinta

49
Lampiran 6. Contoh Lembar Orisinalitas

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan


saya dan berdasarka hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah
yang diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya.
tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan (plagiat), saya bersedia Skripsi saya dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 17 Tahun 2010, pasal 10 dan
pasal 12 ayat 1).

Ambon, ………….
Mahasiswa,

Materai Rp 10.000,-1

Tanda tangan
Nama Mahasiswa
NIM......................

1 Materai asli hanya satu saja yang lain dapat dicopy.


Naskah Skripsi yang bermaterai asli disimpan di ruang baca jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ambon.

50
Lampiran 7. Contoh Lembar Ringkasan

RINGKASAN

“ Pengaruh Penggunaan Kapasitor Pada Rangkaian Lampu Fluorescent (TL)


Terhadap Pengoptimalan Pemakaian Arus Dan Daya Listrik “
(Imanuel Latuny, Program Studi ST - TRSKM, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ambon,
Tahun 2022, Pembimbing Hamles L. Latupeirissa dan Arnold J. Kastanja)

Cahaya tampak lampu tabung Fluorescent jauh lebih terang dibandingkan


dengan lampu pijar pada kapasitas daya yang sama. Namun lampu tabung
Fluorescent (TL) bekerja dengan faktor kerja (Cos φ) yang sangat rendah ± 0,3 ÷
0,5, ini berarti lampu tabung Fluorescent akan menyerap arus listrik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan lampu pijar yang mempunyai faktor kerja (Cos φ) = 1
pada kapasitas daya yang sama.
Setelah mengadakan penelitian dan pengujian lampu tabung fluorescent yang
dirangkaikan dengan kapasitor guna mengoptimalkan pemakaian arus listrik, maka
diambil kesimpulan bahwa (i) merangkai rangkaian lampu tabung fluorescent
dengan kapasitor yang sesuai untuk memperoleh faktor kerja (Cos ) maksimum
(satu) dapat mengoptimalkan pemakaian arus listrik; (ii) pengoptimalan pemakaian
arus listrik dengan merangkai kapasitor 3 μF secara paralel pada rangkaian tabung
fluorescent 10 Watt/220 Volt, presentase pengoptimalan arus listrik yang dicapai
adalah 82,61 % (190 mA), presentase pengoptimalan daya listrik yang dicapai
adalah 55,99 % (11,20 Watt); (iii) pengoptimalan pemakaian arus listrik dengan
merangkai kapasitor 5 μF secara paralel pada rangkaian tabung fluorescent 20
Watt/220 Volt, presentase pengoptimalan arus listrik yang dicapai adalah 87,41 %
(347 mA), presentase pengoptimalan daya listrik yang dicapai adalah 72,78 %
(29,11 Watt) dan (iv) pengoptimalan pemakaian arus listrik dengan merangkai
kapasitor 7 μF secara paralel pada rangkaian tabung fluorescent 40 Watt/220 Volt,
presentase pengoptimalan arus listrik yang dicapai adalah 96,67 % (580 mA),
presentase pengoptimalan daya listrik yang dicapai adalah 94,50 % (75,60 VA).
Dengan demikian penggunaan Kapasitor yang tepat pada rangkaian Lampu Tabung
Fluorescent (TL) guna mengoptimalkan Pemakaian Energi Listrik dapat
dibuktikan.

Kata Kunci : kapasitor, lampu fluorescent, arus, daya listrik.

51
Lampiran 8. Contoh Lembar Summary

SUMMARY

"The Effect of Using Capacitors in Fluorescent Lamp (TL) Circuits on


Optimizing Electric Current and Power Usage"
(Imanuel Latuny, ST - TRSKM Study Program, Department of Electrical Engineering, Ambon State
Polytechnic, 2022, Advisors Hamles L. Latupeirissa and Arnold J. Kastanja)

The visible light of Fluorescent tube lights is much brighter compared to


incandescent lamps at the same power capacity. However, the fluorescent tube
lamp (TL) works with a work factor (Cos φ) which is very low ± 0.3 ÷ 0.5, this
means that the fluorescent tube lamp will absorb higher electric current compared
to incandescent lamps which require a work factor (Cos φ) ) = 1 at the same power
capacity.
After collecting research and testing of fluorescent tube lamps coupled with
capacitors to optimize the use of electric current, the conclusions are drawn (i)
assembling a series of fluorescent tube lamps with capacitors that are suitable for
generating maximum work (Cos Cos) (one) can be used using electric current ;
(ii) optimizing the use of electric current with 3 µF crawling capacitors in parallel
on the installation of a 10 Watt / 220 Volt fluorescent tube, presenting an electric
current optimization of 82.61% (190 mA), presenting the desired electrical power
optimization of 55.99% (11.20 Watt); (iii) electric current optimization by
assembling 5 µF capacitors in parallel on a 20 Watt / 220 Volt fluorescent tube
connection, presenting an electric current optimization reaching 87.41% (347
mA), the percentage of electric power optimization increasing is 72.78% ( 29.11
Watt) and (iv) optimizing the use of electric current by assembling 7 µF capacitors
in parallel on a 40 Watt / 220 Volt fluorescent tube circuit, presenting an electric
current optimization that reaches 96.67% (580 mA), optimizing electric current
that the success was 94.50% (75.60 VA). Thus the use of an appropriate capacitor
in the series of Fluorescent Tube Lights (TL) in order to optimize the Use of
Electric Energy can be proven.

Keywords: capacitor, fluorescent lamp, current, electric power.

52
Lampiran 9. Contoh Lembar Pengantar

PENGANTAR

(Sesuai Keinginan Penulis)

Ambon, .......................

Penulis

53
Lampiran 10. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
PENGESAHAN ........................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................. 3
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................. 3
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1.6. Sistematika Penulisan ........................................................... 4
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teoritis ...................................................................... 6
2.2 Kajian Studi Empiris Terdahulu ........................................... 15
2.3 Kerangka Pemikiran ………………………...…………….. 15
2.4 Hipotesis …………………………...……..………..……… 17
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .................................................................... 18
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................. 18
3.3. Waktu Penelitian .................................................................. 18
3.4 Jenis Data Penelitian …………………...……………….…. 20
3.5 Populasi, Sampel dan Unit Penelitian ………………..……. 21
3.6 Metode Pengumpulan Data ………………………..……… 21
3.7 Metode Analisis …….…………………….………..……… 21
3.8 Definisi Operasional ……………………………...……….. 22

54
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian .............................................................. 25
4.2. Analisa Pengoptimalan Arus dan Daya Listrik ..................... 28
4.3 Pembahasan ………………………………………..……… 51
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 53
5.2. Saran .................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 11. Contoh Daftar Tabel

55
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/220 Volt ……..…..…. 29
Tabel 4.2 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/210 Volt …....………. 30
Tabel 4.3 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/200 Volt ……....……. 31
Tabel 4.4 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/190 Volt …..…..……. 33
Tabel 4.5 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/180 Volt …....………. 34
Tabel 4.6 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 10 Watt/170 Volt ……....……. 36
Tabel 4.7 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 20 Watt/220 Volt …....………. 37
Tabel 4.8 Pengujian Rangkaian Lampu TL- 20 Watt/210 Volt ……....……. 39

Lampiran 12. Contoh Daftar Gambar

56
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Diagram Rangkaian Lampu Tabung Fluorescent (TL) .............. 6
Gambar 2.2. Diagram Dasar Rangkaian Lampu TL dengan
Perlengkapannya ....................................................................... 7
Gambar 2.3. Hubungan Kapasitif Rangkaian Lampu Tabung
Fluorescent (TL) ........................................................................ 8
Gambar 2.4. Hubungan Induktif Rangkaian Lampu Tabung
Fluorescent (TL) ........................................................................ 8
Gambar 2.5. Segitiga Daya ............................................................................. 11
Gambar 2.6. Konstruksi Kapasitor Perbaikan Faktor Daya ……………..….. 13
Gambar 2.7. Perubahan Tegangan, Muatan dan Arus dalam Kapasitor ......... 14
Gambar 2.8. Kerangka Pemikiran ………………………...……….….…...... 16
Gambar 2.9. Rangkaian Auto-transformator Penaik Tegangan …….....…..... 18

Lampiran 13. Contoh Daftar Lampiran

57
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Standar kebutuhan listrik industri dan rumah tangga .............. 108
Lampiran 2. Kebutuhan tenaga listrik industri di Indonesia
tahun 2000-2014 ..................................................................... 109

Lampiran 14. Contoh Daftar Simbol

58
DAFTAR SIMBOL

Besaran Dasar Satuan dan Singkatannya Simbol


Daya, Pancaran Fluks Watt atau W P
Fluks magnit Weber atau Wb Ф
Frekuensi Hertz atau Hz f
Gaya Newton atau N F
Massa kilogram atau kg m
Induktansi Henry atau H H
Kapasitas listrik Farad atau V C
Kerapatan fluks magnit Tesla atau T T
Konduktansi listrik Siemens atau S S
Kuat penerangan Lux atau Lx E
Massa kilogram atau kg m
Panjang meter atau m l
Temperatur dalam celcius derajat celcius atau °C T
Tekanan Pascal atau Pa p
Tekanan, Kerja, Banyaknya Panas Joule atau J W

59
Lampiran 15. Contoh Format Artikel Ilmiah di Lingkungan POLNAM

60
61
62
63
Lampiran 16. Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan
dari Berbagai Bahasa Asing

Asing Serapan Asing Serapan


analysis analisis rhytm ritme
autotrope autotrop scheme skema
construction kontruksi ratio rasio
cubic kubik thrombosis trombosis
classification klasifikasi nucleolus nukleus
activity aktivitas extra ekstra
active aktif excess ekses
central sentral zygote zigot
acclimatization aklimatisasi accu aki
vacctine vaksin effect efek
chromosome kromosom text teks
technique teknik contex konteks
effective efektif project proyek
descrition deskripsi percentage persentase
synthesis sintesis primair primer
system sistem formeel formal
zeolite zeolit rationeel rasional
frequency frekuensi rational rasional
qualiteit kualitas quality kualitas
efficient efisien physiology fisiologi
contour kontur analogy analogi
phase fase quadratic kuadratik
preudo pseudo phosphor fosfor
ptyalin ptialin aquarium akuarium
equator ekuator physiology fisiologi

64
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan

Contoh penulisan persamaan dalam yang terletak dalam Bab 2 dengan nomor urut 1:
𝐶𝑥𝑡
𝐿𝑥𝑊 = 225𝑥𝐾 𝑥105 ..................................... (2.1)

dimana :
L = panjang elektroda atas (cm)
W = lebar elektroda atas (cm)
C = nilai kapasitansi (μF)
t = ketebalan lapisan dielektrik (cm)
K = konstanta dielektrik pasta yang digunakan

65
Lampiran 18. Contoh Penulisan Tabel

Contoh penulisan tabel yang terletak pada Bab 4 dengan nomor urut 3:

Tabel 4.3 Data transformator distribusi penyulang Karpan I

Kapasitas Rugi
Merk Rugi Tembaga
No. Gardu Trafo Besi % pf
Trafo (Watt)
(kVA) (Watt)

1 KTAKP1001 200 Unindo 550 2850 85


2 KTAKP1002 250 Unindo 650 3250 85
3 KTAKP1003 250 Starlite 600 3000 85
4 KTAKP1004 200 Unindo 550 2850 85
5 KTAKP1005 200 Unindo 550 2850 85
6 KTAKP1006 200 Unindo 550 2850 85
7 KTAKP1007 200 Unindo 550 2850 85
8 KTAKP1008 400 Unindo 930 4600 85
9 KTAKP1009 315 Sintra 770 3900 85
10 KTAKP1010 200 Unindo 550 2850 85
11 KTAKP1011 250 Starlite 600 3000 85
12 KTAKP1012 250 Starlite 600 3000 85
13 KTAKP1013 250 Unindo 550 3250 85
14 KTAKP1014 200 Starlite 600 2400 85
15 KTAKP1015 200 Starlite 600 2400 85
16 KTAKP1016 200 Unindo 550 2850 85
17 KTAKP1017 200 Unindo 550 2850 85
18 KTAKP1018 200 Unindo 550 2850 85
19 KTAKP1019 200 Unindo 550 2850 85
20 KTAKP1020 200 Starlite 600 2400 85
21 KTAKP1021 250 Starlite 600 3000 85
22 KTAKP1022 200 Starlite 600 2400 85
23 KTAKP1023 200 Unindo 550 2850 85
Sumber: PT. PLN Persero Cab. Ambon (2017, h.23)

66
Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan

Contoh penulisan nama gambar yang terletak dalam Bab 4 dengan nomor urut 27 :

Gambar 4.27 Grafik Hubungan Daya dan Kapasitor (Kapasitif Tunggal) TL-20
Watt/220 Volt
Sumber : H.L. Latupeirissa, (2019)

Contoh Gambar kutipan

Contoh penulisan nama gambar kutipan yang terletak dalam Bab 2 dengan nomor urut 7 :

Gambar 2.7 Perubahan tegangan, muatan, dan arus dalam kapasitor


Sumber : Didik Riyanto, (2013, h. 75)

67
Lampiran 20. Contoh Kerangka Pemikiran

2.3 Kerangka Pemikiran


Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam mempelajari dan melakukan
penganalisaan, maka diperlukan suatu kerangka pemikiran yang jelas. Algoritma kerangka
pemikirannya dibuat sebagai berikut :
1. Kondisi awal penggunaan lampu tabung fluorescent (TL), sangat tinggi pemakaian arus
dan daya listrik.
2. Tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan beberapa pengujian dengan
menambahkan kapasitor pada rangkaian lampu tabung fluorescent (TL).
3. Apabila hasil pengujiannya tidak sesuai dengan target, maka pengujian kembali dilakukan
dengan mengganti nilai kapasitas (µF) kapasitor.
4. Jika hasil pengujiannya sesuai dengan target, maka kondisi selesai.
Gambar 2.8 berikut menunjukkan bagan atau kerangka pemikiran dalam penelitian :

Pemakaian Arus dan


Rangkaian Lampu
KONDISI AWAL Daya Listrik yang
TL Tanpa Kapasitor
tinggi

RangkaianLampu TL
tanpa Kapasitor

Rangkaian Lampu TL
TINDAKAN Melakukan Uji dengan Kapasitor
Laboratorium hubungan Induktif

Rangkaian Lampu TL
dengan Kapasitor
hubungan Kapasitif

Rangkaian Lampu TL dengan Kapasitor, dapat


KONDISI AKHIR
mengoptimalkan pemakaian Arus dan Daya Listrik

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran

68
Lampiran 21. Contoh Hipotesis

2.4 Hipotesis
Dalam penelitian ini, kesimpulan sementara atau hipotesis yang ditetapkan adalah
“Dengan menggunakan kapasitor yang sesuai pada rangkaian lampu tabung fluorescent (TL),
dapat mengoptimalkan penggunaan arus dan daya listrik.” Hipotesis inilah yang menjadi arah
penelitian.

69
Lampiran 22. Contoh Road Map

3.2 Waktu Penelitian


Waktu yang direncanakan dalam pelaksanaan penelitian pengaruh penambahan
kapasitor pada rangkaian lampu fluorescent (TL) terhadap pengoptimalan pemakaian arus dan
daya listrik, dapat dilihat pada lampiran 1 proposal penelitian ini.
Sedangkan rencana penelitian secara terperinci dan tahapan atau proses yang dilakukan
agar tujuan penelitian yang dilakukan terlaksana dengan baik dan sesuai rencana, dapat dilihat
pada peta petunjuk (roadmap) penelitian berikut :

Gambar 3.1 Peta Petunjuk (roadmap) Penelitian

70
Lampiran 23. Contoh Kajian Peneliti Terdahulu

2.2 Kajian Peneliti Terdahulu


Pengaruh penambahan kapasitor pada rangkaian lampu fluorescent (TL) terhadap
pengoptimalan pemakaian arus listrik ini merupakan pengembangan konsep pencahayaan dan
luminasi yang sebelumnya telah diangkat oleh :
“Peningkatan Kinerja Lampu TL (Fluorescent) pada Catu Daya dengan Regulasi
Tegangan Buruk” (Supriono , I Nyoman Wahyu Satiawan). Lampu TL dapat menyala dengan
baik apabila dicatu (dipasang) pada sumber tegangan yang sesuai dengan rating tegangan
lampu TL tersebut, misal 220 volt, 50 Hz. Daerah Pedesaan (di Indonesia) pada umumnya
sumber tegangan (listrik) memiliki regulasi tegangan yang buruk. Buruknya regulasi tegangan
pedesaan mengakibatkan lampu TL sulit bahkan tidak dapat menyala. Lampu TL sebagai
sumber penerangan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan lampu pijar.
“Pengaruh Pemakaian Kapasitor Pada Lampu TL Terhadap Efisiensi Daya Listrik
Rumah Tangga” (Didik Riyanto). Pemanfaatan kapasitor pada lampu TL diharapkan mampu
memberi solusi bahwa lampu TL dari segi keawetannya lebih tahan lama dari pada lampu LHE,
tetapi lampu TL memiliki kekurangan yaitu membutuhkan daya yang besar disaat awal
menyalakan karena lampu TL menghasikan power factor yang tinggi. Untuk menghilang kan
power factor peneliti mencoba memberikan kapasitor pada rangkaian lampu TL diharapakan
dapat meminimali power factor yang timbul.

71
Lampiran 24.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL

Menimbang : a. bahwa setiap perguruan tinggi mengemban misi utuk mencari, menemukan,
mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran;

b. bahwa untuk memenuhimisitersebut, mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga


kependidikan yang berkarya di bidang akademik di perguruan tinggi memiliki
otonomi keilmuan dan kebebasan akademik;

c. bahwa dalammelaksanakan otonomi keilmuan dankebebasan akademik,


mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikanwajib menjunjung tinggi kejujuran
dan etika akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam
menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat
tumbuh dan berkembang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu


menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5007);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan


dan Organisasi Kementerian Negara;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai

72
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG


PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI
PERGURUAN TINGGI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai.
2. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing- masing
bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.
3. Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang
bertujuan agar tidak terjadi lagi plagiat di lingkungan perguruan tinggi.
4. Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan
Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.
5. Gaya selingkung adalah pedoman tentang tata cara penulisan atau pembuatan karya ilmiah yang
dianut oleh setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni.
6. Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan
di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik
yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.

7. Karya adalah hasil karya akademik atau non-akademik oleh orang perseorangan, kelompok,
atau badan di luar lingkungan perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentasikan,
maupun dibuat dalam bentuk tertulis.
8. Perguruan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan pada jalur formal yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi, berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut,
atau Universitas.
9. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di
bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan lain
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan
sebutan rektor untuk universitas atau institut, ketua untuk sekolah tinggi, direktur untuk

73
politeknik/akademi.
11. Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan
bidang akademik pada aras perguruan tinggi atau dapat pada aras fakultas.

12. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.

BAB II
LINGKUP DAN PELAKU

Pasal 2

(1) Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:


a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi
dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber
secara memadai;
d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari kata-kata dan/atau kalimat,
gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain
sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

(2) Sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas orang perseorangan atau kelompok
orang, masing-masing bertindak utuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu
badan, atau anonim penghasil satu atau lebih karya dan atau karya ilmiah yang dibuat,
diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik.

(3) Dibuat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:


a. Komposisi musik;
b. Perangkat lunak komputer;
c. fotografi
d. lukisan
e. sketsa
f. patung; atau
g. hasil karya dan/atau karya ilmiah sejenis yang tidak termasuk huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, huruf e, atau huruf f.

(4) Diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa :


a. buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit atau perguruan tinggi;
b. artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah, atau surat kabar;
c. kertas kerja atau makalah profesional dari organisasi tertentu;
d. isi laman elektronik; atau

74
e. hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak termasuk huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d.

(5) Dipresentasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa :


a. presentasi di depan khalayak umum atau terbatas;
b. presentasi melalui radio/televisi/video/cakram padat/cakram video digital; atau
c. bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk dalam huruf a, dan huruf b.

(6) Dimuat dalam bentuk tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa cetakan dan/atau
elektronik.

(7) Pernyataan sumber memadai apabila dilakukan sesuai dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalm gaya selingkung setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni.

Pasal 3

Plagiator di perguruan tinggi adalah:


a. satu atau lebih mahasiswa;
b. satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga kependidikan atau;
c. satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga kependidikan bersama satu atau lebih mahasiswa.

BAB III
TEMPAT DAN WAKTU

Pasal 4

Tempat terjadi plagiat :

a. di dalam lingkungan perguruan tinggi, antar karya ilmiah mahasiswa, dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan dan dosen terhadap mahasiswa atau sebaliknya.
b. di dalam lingkungan perguruan tinggi, antar karya ilmiah mahasiswa, dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan dan dosen terhadap mahasiswa atau sebaliknya.
c. dari dalamlingkungan perguruan tinggi terhadap karya ilmiahmahasiswa dan/atau dosen/
peneliti/tenaga kependidikan dari perguruan tinggi lain, karya dan/atau karya ilmiah orang
perseorangan dan/atau kelompok orang yang bukan dari kalangan perguruan tinggi, baik dalam
maupun luar negeri;

d. diluar perguruan tinggi ketika mahasiswa dan/atau dosen/peneliti/tenaga kependidikan dari


perguruan tinggi yang bersangkutan sedang mengerjakan atau menjalankan tugas yang diberikan
oleh perguruan tinggi atau pejabat yang berwenang.

Pasal 5

Waktu terjadi plagiat:


a. selama mahasiswa menjalani proses pembelajaran;
b. sebelum dan setelah dosen mengemban jabatan akademik asisten ahli, lektor, lektor kepala, atau
guru besar/profesor.

75
c. sebelumdansetelah peneliti/tenaga kependidikan mengemban jabatan fungsional dengan jenjang
pertama, muda, madya, dan utama.
BAB IV
PENCEGAHAN

Pasal 6

(1) Pimpinan Perguruan Tinggi mengawasi pelaksanaan kode etik mahasiswa/ dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan yang ditetapkan oleh senat perguruan tinggi/organ lain yang sejenis, yang antara lain
berisi kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat.

(2) Pimpinan Perguruan Tinggi menetapkan dan mengawasipelaksanaan gaya selingkung untuk setiap
bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi.

(3) Pimpinan Perguruan Tinggi secara berkala mendiseminasikan kode etik mahasiswa/
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yang sesuai agar tercipta budaya
antiplagiat.

Pasal 7

(1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkandilingkungan perguruan tinggiharus dilampirkan pernyataan
yang ditandatangani oleh penyusunnya bahwa:
a. karya ilmiah tersebut bebas plagiat
b. apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka
penyusunnya bersedia menerima sanksisesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pimpinan Perguruan Tinggi wajib mengunggah secara elektronik semua karya ilmiah
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda (Garba Rujukan Digital) sebagai titik akses terhadap karya
ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 8

(1) Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik dan
kenaikan pangkat dosen selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus dilakukan
penelitian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (dua) orang dosen yang memiliki
jabatan akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan akademik
dan kualifikasi akademik dosen yang diusulkan.

(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul
pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik tersebut diproses pada:
a. tingkat jurusan/departemen/bagian, untuk jabatan akademik asisten ahli dan lektor;
b. tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik/organ lain yang sejenis pada aras fakultas
dan/atau aras perguruan tinggi untuk jabatan akademik lektor kepala dan guru besar/profesor.

(3) Untuk kenaikan jabatan akademik guru besar/profesor dilakukan pula penilaian sejawat sebidang
oleh paling sedikit 2 (dua) guru besar/profesor dari perguruan tinggi lain.

76
Pasal 9

(1) Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awalatau kenaikan jabatan fungsional dan
kenaikan pangkat peneliti/tenaga kependidikan selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga
harus dilakukan penelitian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (dua) orang
sejawat sebidang yang memiliki jabatan fungsionaldan kualifikasi akademik yang setara atau lebih
tinggidari jabatan fungsional dan kualifikasi akademik peneliti/tenaga kependidikan yang
diusulkan.

(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul
pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional tersebut diproses pada perguruan
tinggiyang bersangkutan.

BAB V
PENANGGULANGAN

Pasal 10

(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua jurusan/departemen/ bagian membuat
persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan karya/atau karya ilmiah yang diduga
merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa.

(2) Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen sejawat sebidang untuk


memberikan kesaksian secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan
mahasiswa.

(3) Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan
ketua jurusan/departemen/bagian.

(4) Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti terjadi plagiat, maka ketua
jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator.

(5) Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya
plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga melakukan plagiat.

Pasal 11

(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Perguruan
Tinggi membuat persandingan antara karya ilmiah dosen/peneliti/tenaga kependidikan dengan
karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.

(2) Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggimeminta senat akademik/organ lain yang sejenis untuk
memberikan pertimbangan secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.

77
(3) Sebelum senat akademik/organ lain yang sejenis memberikan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), senat akademik/organ lain yang sejenis untuk melakukan telaah tentang:

a. kebenaran plagiat;
b. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah plagiator,
yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan.

(5) Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan
pembelaan di hadapan sidang senat akademik/organ lain yang sejenis.

(6) Apabila berdasarkan persandingan dan hasil telaah telah terbukti terjadi plagiat, maka senat
akademik/organ lain yang sejenis merekomendasikan sanksi untuk dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan sebagai plagiator kepada Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi untuk dilaksanakan.

(7) Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah, ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya
plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang
diduga melakukan plagiat.

BAB VI
SANKSI

Pasal 12

(1) Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal
10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. Pembatalan ijazah mahasiswa apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

(2) Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang tebukti melakukan plagiat sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 11 ayat (6), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat, terdiri atas
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian hak dosen /peneliti/tenaga kependidikan;
d. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
e. pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi yang
memenuhi syarat;
f. perberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
g. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/ tenaga kependidikan;
atau
h. pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

78
(3) Apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, huruf g, dan
huruf h menyandang sebutan guru besar/profesor/ahli penelitiutama, maka dosen/peneliti/tenaga
kependidikan tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru
besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau pejabat yang berwenang atas usul
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau atas usulperguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta;

(4) Menteri atau pejabat yang berwenang dapat menolak usul untuk mengangkat kembali
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dalam jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama atas usul
perguruan tinggi lain, apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut pernah dijatuhi sanksi
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) huruf f atau huruf g serta dijatuhi sanksi tambahan
berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama.

(5) Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3), Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada plagiator dan kepada pemimpin
perguruan tinggi yang tidak menjatuhkansanksi kepada plagiator.

(6) Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pernyataan Pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang melakukan tindakan
hukum dalam bidang akademik.

Pasal 13

(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c dijatuhkan
sesuaiproporsiplagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g,
dijatuhkan sesuai proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja dan/atau
berulang.

(3) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.

(4) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja
dan/atau berulang.

(5) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak menghapuskan sanksi lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

79
BAB VII
PEMULIHAN NAMA BAIK
Pasal 14
Dalam hal mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan tidak terbukti melakukan plagiat,
pemimpin perguruan tinggi melakukan pemulihan nama baik yang bersangkutan.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Agustus 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

MOHAMMAD NUH

80

Anda mungkin juga menyukai