Anda di halaman 1dari 4

Hasil analisis dan pembahasan uji perbandingan

Pengujian yang dilakukan menggunakan metode uji beda rata-rata yaitu uji oneway

anova (untuk lebih dari 2 kelompok perlakuan). Sebelum dilakukan pengujian tersebut, ada

asumsi yang mendasari yaitu normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk, dan uji

homogenitas ragam antar kelompok dengan Levene’s test. Jika data yang digunakan tidak

memenuhi salah satu atau semua asumsi, maka dilakukan pengujian pengganti, yaitu uji

kruskal wallis. Jika hasil oneway anova berbeda signifikan, maka dilanjutkan uji tukey, dan

uji lanjut untuk uji kruskall wallis adalah mann whitney. Jika notasi hasil uji lanjut berbeda

antar 2 kelompok berbeda, maka kedua kelompok tersebut berbeda signifikan, tetapi jika

notasi antar 2 kelompok sama, maka kedua kelompok berbeda tidak signifikan.

1. Uji asumsi anova (data tahap 2)

Terdapat dua uji asumsi yang digunakan sebelum analisis oneway anova yaitu uji

normalitas data dan uji homogenitas ragam.

1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data variabel yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak sehingga untuk bisa melanjutkan ke uji selanjutnya. Hipotesis

uji normalitas sebagai berikut:

H0 : Data berdistribusi normal;

H1 : Data tidak berdistribusi normal.

Untuk menguji asumsi ini, digunakan uji Shapiro-Wilk dengan kriteria pengambilan

keputusan adalah terima H0 jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, dan keputusan tolak

H0 jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Hasil pengujian sebagai berikut:

1
Tabel 1. Uji normalitas
Variabel Statistic Signifikansi
Ekspresi MMP-13 0.952 0.190

Berdasarkan tabel 1 diatas, didapatkan dari pengujian normalitas, nilai signifikansi

variabel ekspresi MMP-13 sebesar 0.190 lebih besar dari α (0.05), maka dapat diambil

keputusan terima H0 yang artinya data berdistribusi normal.

1.2. Uji homogenitas ragam

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah ragam data antar kelompok yang

digunakan homogen atau tidak. Hipotesis uji homogenitas sebagai berikut:

H0 : Ragam Data antar kelompok homogen;

H1 : Ragam Data antar kelompok tidak homogen (heterogen).

Untuk menguji asumsi ini, digunakan Levene’s test of Equality of Error Variances

dengan kriteria pengambilan keputusan adalah terima H0 jika nilai signifikansi lebih besar

dari 0.05, dan keputusan tolak H0 jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Hasil pengujian

sebagai berikut:

Tabel 2. Uji Homogenitas


Variabel Statistic Signifikansi
Ekspresi MMP-13 0.334 0.719

Berdasarkan tabel 2 diatas, didapatkan nilai signifikansi dari pengujian Levene

variabel ekspresi MMP-13 sebesar 0.719 lebih besar dari α (0.05), maka dapat diambil

keputusan tolak H0 yang artinya ragam data antar kelompok homogen.

Setelah dilakukan pengujian asumsi normalitas data dan homogenitas ragam antar

kelompok, Maka untuk uji perbandingan variabel ekspresi MMP-13 digunakan uji oneway

anova.

2
2. Uji Beda rata-rata

Hipotesis analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antar kelompok berdasarkan variabel

yang diukur;

H1: Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antar kelompok berdasarkan variabel yang

diukur.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika nilai F hitung > F tabel, dan p-value < 0.05, maka H0 ditolak;

Jika nilai F hitung < F tabel, dan p-value > 0.05, maka H0 diterima.

2.1. Variabel Ekspresi MMP-13

Tabel 3. Rata-rata angka Ekspresi MMP-13 pada masing-masing kelompok


Kelompok Rata-rata Standard Deviasi
K1 (Kontrol) 20.4316 b 1.86668
K2 (+ Vehikulum) 20.2275 b 2.11085
K3 (+ krim EGCG 5%) 14.5883 a 1.89788
F hitung = 28.585
p-value = 0.000
F tabel = 3.354

Gambar 3. Rata-rata angka Ekspresi MMP-13 pada masing-masing kelompok

3
Rata-rata angka ekspresi MMP-13 tertinggi pada kelompok K1 (Kontrol) sebesar

20.43±1.87, dan rata-rata angka ekspresi MMP-13 terendah pada kelompok K3 (+ krim

EGCG 5%) yaitu sebesar 14.59±1.90. Untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan rata-

rata angka ekspresi MMP-13 yang signifikan secara statistik, maka selanjutnya akan

dilakukan analisis statistik Oneway anova.

Berdasarkan hasil uji Oneway anova, diperoleh nilai F hitung yang lebih besar dari F

tabel (28.585 > 3.354) dan nilai p-value yang lebih besar dari α (0.000 < 0.050), sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata angka ekspresi MMP-

13 antar kelompok. Untuk melihat letak perbedaannya, maka dilakukan analisis Tukey. Hasil

uji lanjut menunjukkan bahwa rata-rata angka ekspresi MMP-13 terendah pada kelompok K3

berbeda signifikan dengan kelompok K1 dan K2, tetapi kelompok K1 dan K2 tidak berbeda

signifikan.

Anda mungkin juga menyukai