Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 PENGANTAR BISNIS EKMA4111

Nama : Salwa Nururrahma


NIM :050397068

Motivasi dalam bekerja dapat berangsur-angsur menghilang di tengah tumpukan beban


karyawanan yang tinggi. Semangat kerja yang rendah akan berdampak pada kinerja karyawan
yang semakin memburuk, produktivitas yang semakin rendah, dan pada akhirnya akan
menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan seorang
pemimpin yang mampu memompa kembali semangat kerja karyawan. Motivasi ibarat bensin
sebuah kendaraan, jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat beroperasi dengan baik.
Demikian halnya dengan motivasi karyawan di sebuah perusahaan. Jika Anda seorang atasan,
Anda harus selalu berusaha memotivasi karyawan Anda, selain meningkatkan kerja sama tim,
karyawan yang termotivasi akan membantu Anda meraih profit yang ditargetkan secara elegan.
Dewasa ini, perusahaan benar-benar dituntut untuk meningkatkan efisiensi dalam setiap
kegiatan operasionalnya. Salah satu cara mengantisipasinya adalah melalui pengembangan
sumber daya manusia yang lebih berkualitas dalam setiap keahlian yang dimilikinya. Tujuan
perusahaan dapat dicapai jika para karyawan memiliki gairah bekerja secara efektif, efisien dan
produktif untuk mencapai prestasi kerja secara optimal. Jika karyawan kurang bergairah dalam
bekerja maka sulit bagi perusahaan dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini menuntut
para pimpinan untuk menggunakan kewenangannya dan menjalankan fungsi-fungsi manajerial
dengan baik, untuk memperbaiki sikap dan perilaku karyawan supaya bekerja lebih giat dan
produktivitas kerjanya meningkat. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan
karyawan adalah hubungan yang saling menguntungkan. Disatu sisi perusahaan ingin
mendapatkan keuntungan yang besar, disisi lain karyawan menginginkan harapan dan
kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi perusahaan. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan
adalah situasi yang semakin kompetitif sehingga perusahaan tetap berorientasi pada efisiensi
dan efektifitas dalam proses produksinya. Meskipun demikian pimpinan harus memberi para
karyawan apa yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang baik dan tepat melalui
motivasi dengan memberikan pengakuan bahwa pekerjaan telah dilakukan dengan baik. Dari
artikel di atas, jelaskan bagaimana perusahaan memotivasi karyawan untuk menghasilkan
produk berkualitas dilihat dari:

1. Pengelolaan Tenaga Kerja (Skor 50)


2. Pengelolaan Hubungan Ketenagakerjaan (Skor 50)
Jawab

1. Pengelolaan tenaga kerja adalah salah satu aspek penting dalam manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan karyawan di perusahaan. Pengelolaan tenaga kerja
yang baik dapat memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas dengan cara:

• Perencanaan kerja. Perencanaan kerja adalah proses menentukan tujuan, sasaran,


strategi, taktik, dan aktivitas yang akan dilakukan oleh perusahaan dan karyawan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan kerja yang baik dapat memotivasi karyawan
dengan cara memberikan arah, fokus, dan prioritas kerja yang jelas, sehingga karyawan tidak
bingung, ragu, atau salah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perencanaan kerja juga dapat
membantu karyawan mengukur kemajuan dan pencapaian kerjanya, sehingga karyawan dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, serta melakukan perbaikan dan peningkatan yang
diperlukan.
• Pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan adalah proses memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang relevan dan dibutuhkan oleh karyawan untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas kerjanya. Pelatihan dan pengembangan yang terus-
menerus dapat memotivasi karyawan dengan cara meningkatkan rasa percaya diri,
profesionalisme, dan kreativitas karyawan, sehingga karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih baik, cepat, dan mudah. Pelatihan dan pengembangan juga dapat membuka
peluang karir dan pengembangan diri bagi karyawan, sehingga karyawan dapat meraih prestasi
dan penghargaan yang lebih tinggi.
• Umpan balik dan penghargaan. Umpan balik dan penghargaan adalah proses
memberikan informasi, saran, kritik, dan pujian kepada karyawan tentang kinerja dan perilaku
kerjanya. Umpan balik dan penghargaan yang konstruktif dan menghargai dapat memotivasi
karyawan dengan cara memberikan dorongan, dukungan, dan motivasi kepada karyawan untuk
terus berusaha dan berkembang. Umpan balik dan penghargaan juga dapat menunjukkan bahwa
perusahaan peduli, menghormati, dan mengapresiasi karyawan, sehingga karyawan merasa
diakui, dihargai, dan dicintai oleh perusahaan.
• Insentif dan kompensasi. Insentif dan kompensasi adalah proses memberikan imbalan,
baik berupa uang, barang, jasa, atau hal lainnya, kepada karyawan sebagai bentuk pengganti
atau penghargaan atas kinerja dan kontribusi kerjanya. Insentif dan kompensasi yang adil,
sesuai, dan menarik dapat memotivasi karyawan dengan cara memenuhi kebutuhan, harapan,
dan aspirasi karyawan, baik yang bersifat materiil maupun non-materiil. Insentif dan
kompensasi juga dapat menimbulkan rasa puas, bangga, dan bahagia bagi karyawan, sehingga
karyawan merasa termotivasi untuk bekerja lebih baik.
• Lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah kondisi fisik, sosial, dan psikologis yang
mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja. Lingkungan kerja yang
kondusif, aman, nyaman, dan sehat dapat memotivasi karyawan dengan cara menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, harmonis, dan kooperatif, sehingga karyawan merasa betah,
nyaman, dan tidak mudah stres. Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi kesehatan,
keselamatan, dan kenyamanan karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan optimal dan
tanpa gangguan.
• Partisipasi dan kerjasama. Partisipasi dan kerjasama adalah proses melibatkan karyawan
dalam pengambilan keputusan, penyampaian saran, ide, dan masukan, serta penyelesaian
masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan karyawan. Partisipasi dan kerjasama yang tinggi
dapat memotivasi karyawan dengan cara memberikan rasa hormat, penghargaan, dan
kepercayaan kepada karyawan, sehingga karyawan merasa dihormati, diikutsertakan, dan
memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Partisipasi dan kerjasama juga dapat
meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan integrasi antara perusahaan dan karyawan, sehingga
karyawan dapat bekerja secara tim, saling membantu, dan mengatasi hambatan yang ada.
• Budaya kerja. Budaya kerja adalah nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut,
dipercaya, dan dilakukan oleh perusahaan dan karyawan dalam menjalankan aktivitas kerjanya.
Budaya kerja yang positif, etis, dan profesional dapat memotivasi karyawan dengan cara
menciptakan identitas, visi, misi, dan tujuan yang sama antara perusahaan dan karyawan,
sehingga karyawan memiliki komitmen, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi terhadap
perusahaan. Budaya kerja juga dapat menentukan standar, kualitas, dan etika kerja yang
diharapkan oleh perusahaan dan karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik,
benar, dan bertanggung jawab.

2. Pengelolaan hubungan ketenagakerjaan adalah salah satu aspek penting dalam manajemen
sumber daya manusia yang berkaitan dengan hubungan antara perusahaan dan karyawan, serta
antara karyawan dengan karyawan, yang bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang
harmonis, adil, dan produktif. Pengelolaan hubungan ketenagakerjaan yang baik dapat
memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk berkualitas dengan cara:

• Komunikasi. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, pendapat, dan


emosi antara perusahaan dan karyawan, serta antara karyawan dengan karyawan, yang
bertujuan untuk mencapai pemahaman, kesepakatan, dan kerjasama yang baik. Komunikasi
yang efektif, terbuka, dan jujur dapat memotivasi karyawan dengan cara memberikan informasi
yang akurat, lengkap, dan tepat waktu, sehingga karyawan dapat mengetahui apa yang
diharapkan, diinginkan, dan dibutuhkan oleh perusahaan. Komunikasi juga dapat memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan saran, ide, masukan, dan keluhan, sehingga
karyawan merasa didengar, dimengerti, dan direspon oleh perusahaan. Komunikasi juga dapat
membangun hubungan yang saling percaya, menghormati, dan mendukung antara perusahaan
dan karyawan, serta antara karyawan dengan karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja
secara tim, saling membantu, dan mengatasi hambatan yang ada.
• Penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik adalah proses menangani dan menyelesaikan
konflik, perselisihan, dan masalah yang timbul di tempat kerja, baik yang bersifat interpersonal,
intrapersonal, maupun organisasional, yang dapat mengganggu kinerja dan kesejahteraan
karyawan. Penyelesaian konflik yang cepat, adil, dan profesional dapat memotivasi karyawan
dengan cara menghilangkan atau mengurangi ketidakpuasan, ketidakadilan, ketidaknyamanan,
dan ketakutan yang dirasakan oleh karyawan akibat konflik. Penyelesaian konflik juga dapat
memperbaiki atau memperkuat hubungan antara perusahaan dan karyawan, serta antara
karyawan dengan karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan damai, harmonis, dan
produktif. Penyelesaian konflik juga dapat menciptakan pelajaran, solusi, dan kesempatan yang
positif bagi perusahaan dan karyawan, sehingga karyawan dapat belajar, berkembang, dan
berinovasi.
• Hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
melekat pada perusahaan dan karyawan, baik yang bersumber dari undang-undang, peraturan,
perjanjian, maupun norma, yang berkaitan dengan hubungan kerja, seperti hak dan kewajiban
mengenai gaji, jam kerja, cuti, kesehatan, keselamatan, dan sebagainya. Hak dan kewajiban
juga mencakup perlindungan hukum bagi perusahaan dan karyawan, yang dapat memberikan
sanksi, ganti rugi, atau bantuan hukum jika terjadi pelanggaran, diskriminasi, atau eksploitasi
yang merugikan. Hak dan kewajiban yang dihormati dan dipenuhi dapat memotivasi karyawan
dengan cara memberikan rasa aman, nyaman, dan adil bagi karyawan, sehingga karyawan dapat
bekerja dengan tenang, percaya diri, dan bertanggung jawab. Hak dan kewajiban juga dapat
memberikan rasa hormat, penghargaan, dan kepercayaan antara perusahaan dan karyawan,
sehingga karyawan dapat bekerja dengan loyal, komitmen, dan dedikasi.
• Keterlibatan dan partisipasi. Keterlibatan dan partisipasi adalah proses melibatkan dan
memperhatikan karyawan dalam berbagai kegiatan, program, dan kebijakan yang berkaitan
dengan kesejahteraan, pengembangan, dan peningkatan kinerja karyawan, seperti kegiatan
sosial, olahraga, seni, budaya, pendidikan, pelatihan, penghargaan, dan sebagainya. Keterlibatan
dan partisipasi yang tinggi dapat memotivasi karyawan dengan cara memberikan rasa peduli,
perhatian, dan dukungan kepada karyawan, sehingga karyawan merasa dihargai, diapresiasi,
dan diperhatikan oleh perusahaan. Keterlibatan dan partisipasi juga dapat memberikan rasa
memiliki, bangga, dan termotivasi kepada karyawan, sehingga karyawan merasa menjadi
bagian dari perusahaan, dan berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Hubungan harmonis. Hubungan harmonis adalah hubungan yang saling menghargai,
menghormati, dan bersahabat antara perusahaan dan karyawan, serta antara karyawan dengan
karyawan, yang ditunjukkan dengan sikap, perilaku, dan komunikasi yang positif, sopan, dan
ramah. Hubungan harmonis yang terjalin dapat memotivasi karyawan dengan cara menciptakan
suasana kerja yang nyaman, menyenangkan, dan mendukung, sehingga karyawan merasa betah,
bahagia, dan tidak mudah stres. Hubungan harmonis juga dapat menciptakan kerjasama,
solidaritas, dan kebersamaan antara perusahaan dan karyawan, serta antara karyawan dengan
karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja secara tim, saling membantu, dan mengatasi
hambatan yang ada.

Sumber Referensi :
BMP EKMA4111
https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/pengantar-bisnis-sumber-elektronis/13197

Anda mungkin juga menyukai