335-Article Text-1906-1-10-20210622
335-Article Text-1906-1-10-20210622
JURNAL ABDIDAS
http://abdidas.org/index.php/abdidas
Abstrak
Target kegiatan pengabdian adalah sebuah sekolah yang terletak di pinggiran Kota Medan tepatnya Perumnas
Simalingkar Medan Tuntungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visual yang baik dan menarik
adalah memperbaiki fisik bangunan. Upaya tersebut berupa aplikasi seni mural, selain dianggap memperindah tampilan
fisik bangunan, seni mural ini juga dapat memperkuat karakter sebuah kawasan. Metode yang dilakukan adalah dengan
metode sosialisasi, membuat konsep desain, kemudian praktik dengan bimbingan pembuatan mural, serta monitoring dan
evaluasi. Mural yang dihasilkan dalam bentuk mural edukasi dengan beberapa ragam pengetahuan. Hasil kegiatan ini
berupa adanya peningkatan ekonomi, peningkatan ilmu seni bagi mitra terpilih sekaligus memperbaiki visual bangunan
sekolah. Evaluasi kegiatan ini menghasilkan umpan balik yang positif, potensi keberlanjutan kegiatan pembuatan mural
ini bisa dilakukan pada lokasi yang lain dengan konsep atau tema yang berbeda sehingga semakin banyak masyarakat
yang mendapat edukasi dan keterampilan dalam memperbaiki visual bangunan. Pengabdian masyarakat berupa
pembuatan mural disekolah ini terlaksana dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan, dari hasil sosialisasi
sampai dengan proses pengerjaan para peserta sangat antusias dan sangat senang bisa mempelajari cara-cara dalam
pembuatan mural. Peserta mendapat keterampilan baru yang belum pernah diperoleh sebelumnya sebagai bekal dalam
membuat suatu inovasi juga memberi warna baru pada tampilan visual sekolah dalam meningkatkan proses belajar
mengajar.
Kata kunci: visual, mural, edukasi, sekolah, seni
Abstract
The target of this community service activity is a school which located of the edge of Medan City, be precise, Perumnas
Simalingkar Medan Tuntungan. One of the efforts that can made to create good and attractive visuals is to improve the
physical building. This effort is in the form of mural art applications, apart from being considered as beautifying the
physical appearance of the building, this mural art can also strengthen the character of an area. The method used is the
socialization method, making design concepts, then practicing with the guidance making murals, as well as monitoring
and evaluation. The outcome of the activities it will be an increase in economic, an increase in the science of the art for
partner elected and improve visual school buildings. The evaluation of this activity resulted in positive feedback, the
potential for sustainability of this mural-making activity could be done in other locations with different concepts or
themes so that more and more people will receive education and skills in improving the visuals of buildings. The
community service in the form of making murals at this school was carried out well as planned, from the results of the
socialization to the process of making the participants very enthusiastic and very happy to be able to learn ways to make
murals. Participants gain new skills that have never been obtained before as a provision in making an innovation as well
as giving a new color to the visual appearance of the school in improving the teaching and learning process.
Keywords: Visual, mural, education, school, art.
Copyright (c) 2021 Zhilli Izzadati Khairuni, Liana Atika, Rumila Harahap, Kemala Jeumpa
Corresponding author
Address : Jalan Lukah no 4 LK IV Medan Amplas ISSN 2721- 9224 (Media Cetak)
Email : zhilli_ft@unimed.ac.id ISSN 2721- 9216 (Media Online)
DOI : https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i3.335
PENDAHULUAN
Yayasan perguruan Ar-ridha adalah salah
satu sekolah Islam yang berada di Perumnas
Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan,
Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan. Berdiri
pada tahun 2000, di Jalan Karet Raya No. 68 AA
Perumnas Simalingkar. Sekolah ini sempat
menjadi pilihan masyarakat setempat dikarenakan
lokasi yang strategis dan kualitas guru-guru yang
baik. Perkembangan dunia pendidikan yang
semakin meningkat menyebabkan banyak sekolah-
sekolah swasta bermunculan. Hal ini menjadi salah
satu pertimbangan orang tua dalam memilih
sekolah, salah satunya fasilitas. Pada saat ini, jika
diamati terdapat beberapa gedung sekolah yang
mulai kurang perawatan, sehingga kegiatan para
Gambar 1. Kondisi Sekolah sebagai Mitra PKM
murid menjadi terganggu salah satu contoh kondisi
cat yang terkelupas, atap bocor atau lantai yang
Gambar sekolah ini memperlihatkan lokasi
pecah-pecah (Wahyudi et al., 2017). Sekolah yang
sekolah yang berapa di pinggir jalan besar.
menjadi objek pengabdian berada di pinggir jalan
Sekolah ini memiliki halaman yang luas sebagai
besar, sehingga memudahkan akses kendaraan,
area bermain dan juga memiliki lapangan upacara
terjangkau oleh kendaraan yang lalu lalang akan
yang digunakan sebagai lapangan olahraga. Jika
tetapi kurang menarik untuk dilihat. Berikut ini
dilihat dari kelengkapan fasilitas sebuah sekolah
adalah tampilan sekolah berdasarkan pengamatan
seperti lapangan, area bermain, mushalla dan
sementara. Tampilan fasad bangunan pada sebuah
sebagainya. Maka sekolah ini termasuk sekolah
kawasan sekolah memiliki peran penting untuk
yang memenuhi syarat fasilitas yang baik, hanya
membangun sebuah karakter visual kawasan yang
saja perawatan yang kurang disiplin oleh
dapat menggambarkan identitas citra kawasan.
pengelola/pengurus sekolah tersebut. Lokasi yang
Sebuah karakter tersebut akan memudahkan orang
dipilih adalah sebuah sekolah dengan tingkat
dalam mengenali sebuah kawasan (Harani &
penurunan siswa yang terjadi dari tahun ke tahun,
Motic, 2017).
hal ini menyebabkan penurunan kualitas dan
kuantitas manajemen sekolah dalam pengelolaan
biaya internal, sehingga biaya operasional untuk
perawatan sekolah tidak dapat dialokasikan. Jika
hal ini dibiarkan maka dapat diprediksi sekolah yang mencangkup pada konsep visual, audio dan
akan ditutup. Dari hasil analisa sementara kinestetik. Sekolah, guru-guru dan fasilitas
pengusul melihat kondisi sekolah yang sudah merupakan sarana utama yang dapat menentukan
mulai tidak terawat dan ingin memberikan solusi perkembangan pada potensi seorang anak didik
untuk menampilkan wajah baru sekolah dengan sedangkan prasarana merupakan suatu bagian
konsep seni/art yang dituangkan dalam bentuk pendukung dari kegiatan tersebut. Guru adalah
mural edukasi. Selain memperbaiki visual pada aktor utama dalam kegiatan pendidikan yang
sekolah, diharapkan mural tersebut dapat bergantung terhadap prasarana sekolah yang
bermanfaat bagi guru dan siswa untuk menambah tersedia, seperti: toilet, kantin, dan khususnya
minat belajar. Dalam suatu program untuk pendidikan anak usia dini adalah ruang
pengembangan dan pembangunan lingkungan, bermain anak (Hantono et al., 2020).
peran serta masyarakat dituntut lebih aktif dan Solusi permasalahan mitra yang menjadi
adanya kesadaran rasa memiliki. Masyarakat prioritas pengusul PKM adalah sebagai berikut: 1)
berhak dan dapat berperan dalam hal-hal membuat sebuah survei ke beberapa sekolah
pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengawasan, (maks.2-3 sekolah) yang berada berdekatan untuk
evaluasi, dan pada akhirnya masyarakat juga mengetahui kondisi penurunan minat masyarakat
berhak menikmati hasil dan manfaatnya. Inilah terhadap sekolah yang menjadi target pengabdian,
yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat 2) memberi pemahaman dan membuka wawasan
dalam sebuah pembangunan lingkungannya kepada pengelola/pengurus sekolah mengenai
(Yusuf, 2014). pentingnya tampilan fisik bangunan terhadap
Hasil analisa situasi yang telah dijabarkan, penilaian orang tua dalam memilih sekolah anak.
diketahui bahwa permasalahan yang ada di sekolah Dengan pemahaman tersebut dapat meningkatkan
ini sebagai berikut: 1) keberadaan sekolah yang ekonomi sekolah, 3) memberi pemahaman dan
pernah memiliki masa kejayaannya perlahan-lahan wawasan bagi pengelola, guru-guru terhadap
sirna dengan banyaknya bermunculan sekolah- edukasi untuk meningkatkan kemampuan anak
sekolah swasta lain yang lebih menarik secara melalui visual, audio dan kinestetik yang bisa
tampilan fisik, 2) pengelola/pengurus sekolah diberikan di luar kelas agar guru dan siswa dapat
belum memiliki ide khusus untuk memperindah berinteraksi dengan baik. Melalui penampilan
tampilan fisik bangunan, dan perawatan sebatas aneka variasi pada warna dan bentuk gambar, serta
mengecat bangunan setiap tahunnya. Ditambah garis atau yang lain, beragam ilustrasi dengan
lagi dengan meredupkan perekonomian sekolah pengaturannya diselang-seling tersebut akan
tersebut yang menyebabkan terbatasnya biaya membuat dinding mempunyai daya tarik tersendiri,
operasional untuk perawatan gedung, 3) kondisi khususnya pada anak-anak (Yasa, 2020).
sekolah yang minim edukasi seperti taman bermain
kenyamanan dalam pengamatannya. Mural dapat sebagai petanda atau penanda identitas suatu
diproduksi baik di dalam maupun luar ruangan. tempat (Ramadani & Sabiruddin, 2018).
Sejarah mencatat bahwa mural sudah ada sejak Manfaat dalam menggunakan seni mural,
jaman prasejarah, yaitu 31.500 tahun silam, yang sebagai berikut: 1) Meningkatkan Kreativitas.
terdapat di lukisan gua di Lascaux, di selatan Bukan hanya membuat ruang tampak indah,
Perancis. Di Indonesia sendiri tercatat bahwa namun juga memberi nilai lebih pada ruangan
lukisan dinding juga sudah ada sejak jaman tersebut. Dapat merangsang daya seni dan
prasejarah, yaitu di jaman Mesolitikum. Pada saat imajinasi pada orang yang melihatnya, kreativitas
itu lukisan dinding digunakan sebagai tanda bahwa merupakan kunci utama yang harus dimiliki oleh
pernah ada manusia yang telah menghuni dan guru untuk anak usia dini guna menciptakan
melangsungkan kehidupan di gua tersebut. kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
Sejarah seni rupa juga mencatat, lukisan (Fitriatien, Ninik Mutianingsih, Restu Ria
mural yang terkenal adalah Guernica atau Wantika, Liknin Nugraheni, & Eko Sugandi,
Guernica y Luno karya Pablo Picasso, yang dibuat 2020). 2) Memberi Kesan Dinding yang Luas.
saat perang sipil Spanyol di tahun 1937. Mural ini Melalui gambar, pola, dan warna tertentu yang
dibuat dalam rangka memperingati pengeboman ditampilkan oleh lukisan mural di dinding, dapat
tentara Jerman di sebuah desa kecil. Sementara di membuat dinding rumah terkesan lebih luas dan
Indonesia sendiri juga tercatat bahwa ketika perang lapang. 3) Media Edukasi. Sering kali lukisan
untuk meraih kemerdekaan, banyak para pahlawan mural juga digunakan sebagai sarana edukasi.
dan masyarakat menggunakan media mural untuk Misalnya dengan memberi penyuluhan untuk
mengobarkan semangat dalam meraih melakukan sesuatu, baik secara langsung maupun
kemerdekaan (Nababan, 2019). tidak langsung.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan Beberapa teknik dalam mebuat seni mural
untuk memperbaiki kualitas visual sebuah kawasan sebagai berikut: 1) Teknik Proyektor. Cara
adalah dengan seni mural. Selain dianggap melukisnya ialah dengan memanfaatkan gambar
memperindah tampilan kawasan, keberadaan yang keluar dari proyektor dan melukisnya.
gambar-gambar dan warna ini juga dapat Dengan hanya mengikuti bentuk bayangan dan
memperkuat karakter sebuah kawasan. Oleh sebab mewarnainya, lukisan mural dapat diselesaikan.
itu, keberadaan bangunan sebagai media mural Untuk menggunakan teknik ini, juga harus
berupa dinding sangat diperlukan. Dinding tidak memperhatikan pencahayaan yang ada dalam
hanya berfungsi sebagai pembatas ruang, namun ruangan. Usahakan cahaya yang ada di buat
juga dapat digunakan sebagai media untuk seminim mungkin, agar gambar yang keluar dari
memperindah ruangan. Mural juga dapat dijadikan proyektor terlihat dengan jelas. 2) Teknik Kertas
Karbon. Teknik kedua ini masih dapat
dikategorikan sebagai teknik yang mudah, karena yang dapat memperindah bangunan dan
hanya cukup meniru gambar aslinya menggunakan menjadikan lingkungan kawasan memiliki daya
kertas karbon, kertas transfer, atau kertas kopi. tarik yang berbeda. Selain memberikan
Teknik ini sangat direkomendasikan bagi pemula pengetahuan sesuai pada materi yang telah
yang masih ragu untuk membuat mural dnegan dibagikan, tim pengabdian juga memberi motivasi
goresan tangan sendiri. Tetapi, dalam kepada pengelola dan guru-guru untuk
menggunakan teknik ini juga harus berhati-hati mempelajari pembuatan mural dan manfaat apa
karena kertas tidak boleh goyah sedikitpun. 3) yang didapat dari kegiatan PKM ini. Partisipasi
Teknik Skala. Dengan menggunakan perbandingan warga sekolah dalam kegiatan mural di lingkungan
dalam skala tertentu agar gambar dapat diperbesar. sekolah, menjadi salah satu media pengenalan
Rancanglah terlebih dahulu konsep dinding kamar warga sekolah terhadap pemeliharaan dan menjaga
melalui software desain menggunakan skala yang lingkungan menjadi lebih indah dan sehat (Chotib,
tepat. Selanjutnya berikan garis-garis vertikal dan 2012).
horizontal sebagai skalanya. Dan cetak hasil Pemahaman peserta dapat diukur dengan
olahan desain tersebut. 4) Teknik Langsung. proses tanya jawab. Setelah metode ceramah
Teknik yang terakhir adalah teknik yang perkenalan teori maka dilanjutkan dengan
digunakan oleh pemural profesional dengan alasan memperkenal alat dan bahan apa saja yang akan
menghemat waktu pengerjaan. Karena sudah digunakan pada kegiatan ini. Alat dan bahan
terbiasa membuat mural, tidak ada kesulitan berarti dipersiapkan oleh tim pengusul dan panitia
saat membuat mural dengan konsep yang rumit pelaksana. Setelah itu dilanjutkan dengan
sekalipun. Hasilnya, tentu saja terlihat indah dan pemberian penjelasan sekaligus mencontohkan
tidak miring. Tetapi bagi yang merasa dirinya proses pembuatan mural pada dinding yang telah
masih terbilang pemula, disarankan untuk ditentukan, dengan metode demonstrasi. Peserta
menghindari teknik ini kalau tidak ingin pelatihan langsung praktik pembuatan mural yang
membuang-buang waktu, biaya dan tenaga yang didampingi oleh tim pelaksana. Pelaksanaan
sudah dikeluarkan dengan percuma. praktik ini tim pelaksana dibantu 5 orang
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
dibuat untuk memberikan pemahaman kepada UNIMED, yang berperan sebagai asisten instruktur
pengelola sekolah serta mendampingi dan dan Mahasiswa Jurusan Pendidkan Seni Rupa
memberi pelatihan dalam pembuatan mural. sebagai mitra pada kegiatan PKM. Tugas asisten
Kegiatan ini di awali dengan pemberian materi instruktur adalah membimbing dan mendampingi
dalam sebuah sosialisasi mengenai pengetahuan peserta kegiatan dalam proses pembuatan mural,
umum mengenai teknik dan seni mural, potensi dan mitra sebagai pembuatan mural sehingga
mural, serta fungsi mural sebagai unsur estetika dalam pelaksanaannya lebih mudah dan lancar.
Proses Penggambaran
Kegiatan ini telah melibatkan mahasiswa
dari 2 fakultas yaitu mahasiswa teknik dan juga
mahasiswa seni, untuk menyelaraskan lintas
bidang ilmu serta membuat pengetahuan
mahasiswa semakin kaya akan pengalaman.
Berikut ini proses penggambaran konsep pada
dinding yang sudah di cat dasar (gambar 5).
Evaluasi
Tema Mural
Materi Mural
Kreativitas
Keterampilan
Wawasan
0 2 4 6 8 10
pada kegiatan ini, sehingga para peserta sangat pembuatan mural, dimana peserta mendapat
tertarik dan antusias untuk mengikuti kegiatan keterampilan baru yang belum pernah diperoleh
tersebut. Dari pertanyaan uraian yang diberikan sebelumnya sebagai bekal dalam membuat suatu
mengenai kritik dan saran pada kegiatan inovasi juga memberi warna baru pada tampilan
pembuatan mural, para peserta menilai kegiatan ini visual sekolah sehingga membuat semangat dalam
sangat positif dan berharap dengan adanya proses belajar mengajar. Hal ini dilihat dari hasil
tampilan visual baru pada sekolah, para guru dan evaluasi berupa umpan balik kepada peserta
murid semakin semangat dalam belajar sehingga kegiatan pengabdian pembuatan mural edukasi.
dapat menciptakan prestasi yang baik untuk Dampak positif bagi tampilan visual yang baik ini
mengenalkan sekolah kepada masyarakat, menambah kesan yang terlihat lebih indah dan
sehingga semakin banyak murid yang tertarik pada ceria, selain itu dampak dari aspek psikologi
sekolah ini. diharapkan dapat menambah minat belajar serta
Dengan adanya umpan balik yang positif minat mengajar guru-guru semakin meningkat dan
pada kegiatan ini, potensi keberlanjutan kegiatan proses edukasi dalam bentuk mural ini bisa
pembuatan mural ini bisa dilakukan pada lokasi dimanfaat untuk pengetahuan.
yang lain dengan konsep atau tema yang berbeda
sehingga semakin banyak masyarakat yang UCAPAN TERIMA KASIH
mendapat edukasi dan keterampilan dalam Ucapan terima kasih disampaikan kepada
memperbaiki visual bangunan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) UNIMED pada program PKM PNBP
SIMPULAN 2020, yang sangat mendukung program
Proses kegiatan dilakukan oleh beberapa pengabdian ini berlangsung dengan baik. Serta
dosen sebagai tim pengabdian dengan melibatkan dukungan dari Jurusan Pendidikan Teknik
mahasiswa agar ilmu dan pengetahuan dapat Bangunan Fakultas Teknik dan Fakultas Seni
diaplikasikan langsung ke masyarakat. Kegiatan Univesitas Negeri Medan. Kepada Sekolah SDI
pengabdian kepada masyarakat ini juga sebagai Ar-ridha yang sudah bersedia menjadi mitra
bentuk aktivitas dosen dalam menerapkan nilai- kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
nilai ilmu pengetahuan yang sudah didapat.
Pengabdian masyarakat berupa pembuatan mural DAFTAR PUSTAKA
di sekolah ini terlaksana dengan baik sesuai
Chotib, Sjahidul Haq, 2012, Kajian Seni Mural/
dengan yang telah direncanakan. Graffity sebagai media informasi dan
sosialisasi program sekolah yang peduli dan
Dari hasil sosialisasi sampai dengan proses
ber-wawasan lingkungan, Madinah, 8(2),
pengerjaan para peserta PKM sangat antusias dan 111.
sangat senang bisa mempelajari cara-cara dalam Fitriatien, S. R., Ninik Mutianingsih, Restu Ria
Wantika, Liknin Nugraheni, & Eko Sugandi.
(2020). Pengenalan Konsep Matematika pada Yusuf, A. W., (2014). Partisipasi masyarakat
Anak Usia Dini melalui Lagu. Dinamisia : dalam pembangunan kota yang berkelanjutan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, dan berkeadilan, Administrasi Publik, 11(2),
4(2), 311–321. 58.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3939
Hantono, D., Ashadi, Purwantiasning, A. W.,
Anisa, Nur’aini, R. D., & Sari, Y. (2020).
Pengadaan Taman Bermain Anak Untuk
Peningkatan Kualitas Pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda II Dusun
Gunung Leutik Kabupaten Bogor.
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(2), 236–241.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3897
Harani, A. R., & Motic, K. (2017). Pengaruh
Fasade Bangunan Terhadap Karakter Visual
Kawasan (Studi Kasus: Pecinan Semarang,
Malaysia dan Singapura). Jurnal
Pengembangan Kota, 1-8.
Nababan, R.S., (2019). Karya Mural Sebagai
Medium Mengkritisi Perkembangan Jaman
(Studi Kasus Seni Mural Karya Young
Surakarta) Proceeding: International
Conference on Art, Design, Education, and
Cultural Studies (ICADECS)
Ramadani, F. R., & Sabiruddin, H. (2018). Peran
Sosial Dalam Seni Mural di Kota Samarinda.
e-Jurnal Ilmu Komunikasi UNMUL.
Thamrin, N. H., & Noviana, M. (2020).
Pendampingan Pembuatan Mural Sebagai
Upaya Perbaikan Visual Kawasan Loa Buah,
Samarinda Kota Samarinda, Aksiologiya:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4(1),
91–99.
Wahyudi, A. T., Natadjaja, L., Wicandra, O. B.,
Waluyanto, H. D., (2017). Kajian Partisipasi
Masyarakat dalam Kegiatan Mural (Studi
Kasus: Mural Dinding Sekolah TK YBPK
Sekar Indah Malang), NIRMANA,17(2),87–
95. https://doi.org/10.9744/nirmana.17.2.87-
95
Yasa, A. D. (2020). Membudayakan Keterampilan
Menulis pada Mading Kelas untuk Melatih
Kreativitas Siswa. DIKEMAS (Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat), 4(2), 242–
249. https://doi.org/10.32486/jd.v4i2.490