PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Menurut Direktoran Pendidikan Menengah Umum (1995:7),
Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.
Temopat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau
ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas
laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan
percobaan dan penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1)
“Laboratorium adala suatu ruangan tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang di tunjang oleh adanya seperangkat alat-
alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang
lengkap”. Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) “pada
konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali
istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu
ruangan yang di dalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktiukum”.
Laboratorium adalah bagian integral dari bidang akademik (bukan
bagian dari rumah tangga atau administrasi), maka manajemen
laboratorium perlu direncanakan seiring dengan perencanaan
akademik (program dan anggarannya). Peranan laboratorium sangat
besar dalam menentukan mutu pendidikan karena Laboratorium yang
menghasilkan karya-karya ilmiah yang membanggakan, yang tak dapat
dilakukan oleh institusi lainnya. Sehingga bagi perguruan tinggi yang
bermutu, Laboratorium menjadi bagian yang di kedepankan.
II. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen laboratorium?
b. Apa saja komponen manajemen operasional laboratorium?
c. Bagaimana rincian kegiatan dari masing-masing perangkat
manajemen laboratorium
1. Tata Ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi
dengan baik. Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak
perencanaan gedung sampai pada pelaksanaan pembangunan. Tata
ruang yang baik mempunyai: pintu masuk (in), pintu keluar (out), pintu
darurat (emergency-exit), ruang persiapan (preparationroom), ruang
peralatan (equipment-room), ruang penangas (fumehood), ruang
penyimpanan (storage-room), ruang staf (staff-room), ruang teknisi
(technician-room), ruang bekerja (activity-room), ruang
istirahat/ibadah, ruang prasarana kebersihan, ruang toilet, lemari
praktikan (locker), lemari gelas (glass-rack), lemari alat-alat optik
(opticals-rack), pintu jendela diberi kawat kasa, agar serangga dan
burung tidak dapat masuk, fan (untuk dehumidifier), ruang ber-AC
untuk alat-alat yang memerlukan persyaratan tertentu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tata ruang merupakan pusat
aktivitas didalam laboratorium.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional
yang terampil dan didukung oleh adanya manajemen laboratorium
yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-
hari.
B. Saran
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dari segala segi.
Semoga penulis dapat belajar dalam pembuatan laporan dan lebih
lengkap dalam segi materi yang terdapat didalam nya.
DAFTAR PUSTAKA
Djas, Fachri, 1998. Manajemen Laboratorium (Laboratory
Management). Penataran Pengelolaan Laboratorium (Laboratory
Management). Fakultas Kedokteran USU, Medan
Djas, Fachri, Syaiful Bahri Daulay, 1997, Manajemen Laboratorium
(Laboratory
Management). Penataran Tenaga Laboran dalam Lingkungan Fakultas
Pertanian USU, Medan
Djas, Fachri, 1998. Manajemen Peralatan Laboratorium Terpusat di
USU. Lokakarya