Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI Bengkel Dinamo Soponyono

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti US


Tahun Pelajaran 2023/2024 di SMK Kristen Nusantara Kudus

Disusun Oleh :

Nama : 1.
2.
Kelas : XII TITL
Program Keahlian : Teknik Ketenaga Listrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK KRISTEN NUSANTARA KUDUS


Alamat : Jln. Mejobo Mlatinorowito, Kec Kota, Kab. Kudus Jawa Tengah,
Telp. (0291) 436030 FAX. (0291) 4251044, Kode Post: 59319
E-MAIL : smkk_nusantara@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SMK KRISTEN NUSANTARA KUDUS

TEMPAT :

Bengkel Dinamo Soponyono


Jl. Wergu Wetan Kec. Kota Kudus

Disetujui dan disahkan sebagai Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Kristen Nusantara Kudus

Pada Tanggal ………………. Bulan …………….. 2023


Di Bengkel Dinamo Soponyono

Mengesahkan
Pembimbing Industri

.......................
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Yang bertanda tangan di bawah ini , atas nama Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dari :
Nama : 1.
2.
3.
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Sekolah : SMK Kristen Nusantara Kudus

Menyatakan bahwa siswa tersebut telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Bengkel Dinamo Soponyono dari tanggal 15 Mei 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023

Pada Tanggal ....................Bulan .................. Tahun 2023

Mengesahkan

Ketua Program Keahlian Guru Pembimbing


Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Edi Suharto,S.Pd Moch Bayu Raharjo.ST

Mengetahui
Kepala SMK Kristen Nusantara

Esti Dwi Suryani,S.Pd


IDENTITAS SISWA

1. Nama : ......................
2. NIS : ......................
3. Kelas / Program : XII / Teknik Ketenagalistrikan
4. Tempat, Tanggal Lahir : .......................
5. Jenis Kelamin : Laki - Laki
6. Agama : Islam
7. Golongan Darah : -
8. Nama Sekolah : SMK Kristen Nusantara Kudus
9. Alamat Sekolan : Jln. Mejobo Mlatinorowito, Kec Kota, Kab. Kudus Jawa
Tengah, Telp. (0291) 436030 FAX. (0291) 4251044, Kode Post: 59319
E-MAIL : smkk_nusantara@yahoo.com
10. Alamat Siswa : ...........................................................................

11. Telp / HP : ...................


12. Nama Orang Tua
a. Nama Ayah : .....................
b. Nama Ibu : .....................
13. Alamat Orang Tua : ......................................................

Kudus, Agustus 2023

……………………..
IDENTITAS SISWA

1. Nama : ......................
2. NIS : ......................
3. Kelas / Program : XII / Teknik Ketenagalistrikan
4. Tempat, Tanggal Lahir : .......................
5. Jenis Kelamin : Laki - Laki
6. Agama : Islam
7. Golongan Darah : -
8. Nama Sekolah : SMK Kristen Nusantara Kudus
9. Alamat Sekolan : Jln. Mejobo Mlatinorowito, Kec Kota, Kab. Kudus Jawa
Tengah, Telp. (0291) 436030 FAX. (0291) 4251044, Kode Post: 59319
E-MAIL : smkk_nusantara@yahoo.com
10. Alamat Siswa : ...........................................................................

11. Telp / HP : ...................


12. Nama Orang Tua
a. Nama Ayah : .....................
b. Nama Ibu : .....................
13. Alamat Orang Tua : ......................................................

Kudus, Agustus 2023

……………………..
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah, petunjuk dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat di
Bengkel Dinamo Soponyono dengan baik. Sekaligus penulis dapat menyusun laporan ini
sebagai bukti bahwasanya penulis telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di tempat in, dunia usaha dan dunia industry.
Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis dapat menambah wawasan
dan pengalaman, serta dapat mempraktikan ilmu yang telah di dapat dari sekolah sebagai
penunjang selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dengan diadakannya Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini, Penulis tidak canggung dalam menghadapi dunia usaha yang
sesungguhnya. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Pimpinan , Supervisor dan Staf Bengkel Dinamo Soponyono
2. Bapak .......................selaku Manajer Bengkel Dinamo Soponyono
3. Bapak ........................... selaku Guru Pembimbing PKL dari DUDI
4. Ibu EstiDwi Suryani,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Kristen Nusantara Kudus
5. Bapak Edi Suharto,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik.
6. Bapak ........................... selaku Guru Pembimbing PKL dari Sekolahan
7. Bapak/Ibu Guru dan Teman-teman sekolah yang telah membantu kami dalam
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga dalam pembuatan
laporan ini.
Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi penulis
menyadari bahwa laporan ini banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. dan penulis berharap laporan ini akan
bermanfaat bagi para pembaca.

Kudus, Agustus 2023


Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI………………………………………….. iii
IDENTITAS SISWA………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….……………. 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan........................................................................ 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan………………………………………….… 2

BAB II TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN


A. Sejarah Tentang Perusahaan………………………………………………. 3
B. Struktur Organisasi………………………………………………………… 3
C. Visi Dan Misi Perusahaan…………………………………………….…… 4
D. Profil Perusahaan………………………………………………………..…… 4
E. Aset Perusahaan…………………………………………………...………. 5
F. Tata Tertib Perusahaan……………………………………………………. 5
G. Jam Kerja Perusahaan………………………………………………….……... 6

BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


A. Dasar Teori……………………………….………………………………… 7
B. Pembahasan…………………………………………….…………………... 9

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………… 15
B. Saran……………………………………………………..………………… 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….……… 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Foto, Gambar Kerja, dll)……………………… 17
DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi…………………………………………………………. 3
2. Gambar 2.1 Profil Perusahaan……………………………………………… 4
3. Tabel 2.1 Aset Perusahaan…………………………………………………. 5
4. Tabel 2.2 Jam Kerja Perusahaan…………………………………………… 6
5. Gambar 3.1 Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3)………… 9
6. Gambar 3.2. Miniature Circuit Breaker (MCB)…………………………… 10
7. Gambar 3.3. Tap Konektor………………………………………………… 11
8. Gambar 3.4 Fuse Link…………………………………………………….. 13
9. Gambar 3.5 Perawatan Jaringan…………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan
program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan kerja langsung di dunia untuk kerja
mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat di bentuk melalui tiga unsur utama yaitu
ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan di
kuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat di ajarkan tetapi
dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
yang profesional dibidangnya. Melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan
ilmu yang didapat sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Praktik Kerja
Lapangan (PKL), kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Ada beberapa peraturan tentang Praktik Kerja Industri dan Putusan Menteri. Adapun
peraturan tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1. Tercantum dalam UU. No. 02 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional Yaitu Untuk
Menyiapkan Peserta Didik Melalui Kegiatan Bimbingan, Pengajaran, Atau Latihan Bagi
Peranan Dimasa Yang Akan Datang.
2. Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Yang Bertujuan
Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Sebagai Anggota Masyarakat Dalam
Mengadakan Hubungan Timbal Balik Dengan Lingkungan Social, Budaya, Dan Alam
Sekitar Dan Meningkatkan Pengetahuan Peserta Didik Untuk Melanjutkan Pendidikan
Pada Jenjang Yang Lebih Tinggi Dan Untuk Mengembangkan Diri Sejalan Dengan
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Serta Kebudayaan.
3. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1922 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Pendidikan Nasional.
4. Keputusan Menteri No 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa ”Dalam
Melaksanakan Pendidikan Dilaksanakan Melalui Dua Jalur Yaitu Pendidikan Didalam
Sekolah Dan Pendidikan Diluar Sekolah”.

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1. Praktek Kerja Lapangan (PKL) salah satu syarat untuk USBN dan UNBK Tahun
Pelajaran 2023/2024 di SMK Kristen Nusantara Kudus.
2. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kerja yang sesuai dengan tuntunan
lapangan kerja.
3. Meningkatkan efektifitas proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
5. Sebagai bahan evakuasi dan juga tolak ukur dalam usaha meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan.
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki skill dalam bidang Teknik Ketenagalistrikan.

C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Adapun manfaat pembuatan dari Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL), manfaatnya
adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri di lapangan sehingga setelah selesai dari
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Kristen Nusantara Kudus dapat terjun kelapangan
kerja industri dan dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan
handal.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan
visi dan misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK Kristen Nusantara Kudus
4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

BAB II
TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN

A. SEJARAH TENTANG PERUSAHAAN


Badan Usaha Milik Swasta pada awalnya memiliki pembangkit listrik yang berada di
Desa Sido Urip, yang dibangun pada tahun 1973. Ketika itu dipimpin oleh Bapak Zul
Amran, waktu itu pembangkit masih dikelola oleh Daerah (Pemda), dan Unit Pembangkit
Listrik berada di Desa Tebing Kaning dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTM).
Pemerintah melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam mengelola Perusahaan
Persero yang umumnya berada diseluruh Indonesia. Sehingga perusahaan listrik hasil kerja
sama dengan pihak swasta berganti nama yang tadinya PLN sebagai Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) menjadi PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Kerberadaan pembangkit di Desa Sido Urip telah dua kali mengalami pergantian pimpinan
dari Bapak Zul Amran diganti oleh bapak Mak’ruf Mulyadi.
Atas inspirasi Pemimpin PT. PLN (Persero) Rayon Arga Makmur dalam
memperhatikan dan menimbang tentang keputusan yang diambil untuk melakukan
perbaikan karena kesulitan yang dialami masyarakat dalam membayar tagihan rekening
listrik dan kurangnya informasi yang menjangkau lokasi tempat pembayaran yang waktu itu
masih di kelola oleh KUD yang bertempat di Kemumu yang sekarang bernama KMAK
(Koperasai Manunggal Karsa).
B . STRUKTUR ORGANISASI

……………………………………..

C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


a. Visi
“Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia Yang Bertumbuh Kembang, Unggul, dan
Terpercaya Dengan Bertumpu Pada Potensi Insani”.

b. Misi
1. Menjalani bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorientasi pada keputusan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadi tenaga listrik, menjadi media untuk meningatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
5. Menjadikan PT. PLN (Persero) menjadi lebih maju untuk kedepannya.

D. PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 2.1
Profil Perusahaan
a PT. PLN (Persero) Rayon Arga Makmur, awalnya merupakan Badan Usaha Milik Swasta
yang pada waktu itu memiliki pembangkit listrik yang berada di Desa Sido Urip, yang
dibangun pada tahun 1973. Ketika itu dipimpin oleh Bapak Zul Amran, waktu itu
pembangkit masih dikelola oleh Daerah (Pemda), dan unit pembangkit Listrik berada di
Desa Tebing Kaning dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTM). Pemerintah melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam mengelola
Perusahaan Persero yang umumnya berada diseluruh Indonesia. Sehingga perusahaan listrik
hasil kerja sama dengan pihak swasta berganti nama yang tadinya PLN dan sekarang
menjadi PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
E. ASET PERUSAHAAN
Barang Inventaris yang dimiliki PT. PLN (Persero) Rayon Arga Makmur guna untuk
menunjang kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
ul Amran, waktu itu pembangkit masih dikelola oleh Daerah (Pemda), dan unit pembangkit Listrik
berada di Desa Tebing Kaning dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM).
Pemerintah melakukan kerja sama dengan pihak swasta dalam mengelola Perusahaan
Persero yang umumnya berada diseluruh Indonesia. Sehingga perusahaan listrik hasil kerja
sama dengan pihak swasta berganti nama yang tadinya PLN dan sekarang menjadi PT. PLN
(Persero) sebagai Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
No Nama Jenis Merk/Type Jumlah

1. Komputer PC ATK Acer 5 Unit


2. Meja dan Kursi Furniture Olympic 10 Unit
3. Tang Special Tools - 3 set
4. Obeng Special Tools - 3 set
5. Tespen Special Tools - 2 set
6. Peralatan Safty Special Tools - 2 set
7. Multi Tester Special Tools - 2 set
8. Helm Special Tools - 30 buah
9. Batrek Special Tools - 3 set
10. Egrek Special Tools - 3 set
11. Setok Special Tools - 3 set
12. Setok Garanding Special Tools - 3 set
Tabel 2.1 Aset Perusahaan
F. TATA TERTIB PERUSAHAAN
Dsesiplin kerja merupakan salah satu sikap yang harus ditanamkan pada diri masing-
masing karyawan dan merupakan kunci dari keberhasilan serta kesuksesan pekerjaan secara
maksimal. Adapun Tata tertib yang berlaku di PT. PLN (Persero) Rayon Arga Makmur
adalah :
1. Menjalani sikap jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
2. Menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Istirahat dan Teliti dalam bekerja.
4. Piket pelayanan tehnik dilaksanakan selama 24 Jam, guna mengatasi keluhan pelanggan
kelistrikan dengan jadwal yang telah di tentukan oleh pimpinan, yang terdiri dari :
o Piket Pagi dari jam 07.30 - 12.00 WIB
o Piket Siang dari jam 14.00 - 21.00 WIB
o Pikar Malam dari jam 21.00 - 07.00 WIB.
5. Bersikap ramah dan sopan kepada pelanggan.
G. JAM KERJA PERUSAHAAN
Jam kerja PT. PLN (Persero) Rayon Arga Makmur dibuka setiap hari dengan 5 hari
kerja dan libur 2 (dua) hari yaitu hari sabtu dan minggu.
JAM JAM JAM
NO HARI MASUK ISTRIRAHAT PULANG
1. Senin 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
2. Selasa 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
3. Rabu 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
4. Kamis 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
5. Jum’at 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
6. Sabtu Libur Libur Libur
7. Minggu Libur Libur Libur
Tabel 2.2 Jam Kerja Perusahaan
Yang BAB III ini diisi terkait kegiatan saat PKL
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1. KIPAS ANGIN


3.1.1. Pendahuluan
Uraian………..
3.1.2. Peralatan dan Alat Ukur
Uraian………..
3.1.3. Bahan
Uraian………..
3.1.4. Permasalahan/Kerusakan yang sering terjadi
Uraian………..
3.1.5. Cara memperbaiki
Uraian………..
3.1.6. Gambar Rangkaian & Cara Kerja
Uraian………..
3.1.7. Perawatan
Uraian………..

3.2. Motor Listrik 1 Phasa


3.2.1. Pendahuluan
Uraian………..
3.2.2. Peralatan dan Alat Ukur
Uraian………..
3.2.3. Bahan
Uraian………..
3.2.4. Permasalahan/Kerusakan yang sering terjadi
Uraian………..
3.2.5. Cara memperbaiki
Uraian………..
3.2.6. Gambar Rangkaian & Cara Kerja
Uraian………..
3.2.7. Perawatan
Uraian………..

3.3. ……………………….
Merah yang kebawah ini jangan disalin , ini Cuma
CONTOH….!!!!!!
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Jaringan Listrik
Jaringan listrik adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif
seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus,
dan saklar. Istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan listrik, di mana jaringan
listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang lebih luas seperti dalam
jaringan distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan
listrik di masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan
prinsip dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur
transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi. Sirkuit listrik ini sering dibahas
dan dianalisis dalam tiga macam respons (tanggap waktu) respons-nya terhadap arus atau
tegangan DC (Direct Current, atau arus baterai misalnya), respons-nya terhadap arus atau
tegangan AC (Alternating Current, seperti arus PLN misalnya), dan respons-nya terhadap
waktu transien. Listrik arus DC sering dikenal juga sebagai listrik arus searah, dan listrik
arus AC diartikan juga sebagai listrik arus bolak-balik. Aliran listrik dapat dihubungkan
melalui beberapa macam bentuk rangkaian, karena bentuk rangkaian sangat berpengaruh
terhadap kuatnya arus listrik.

2. Jenis Jaringan listrik


1) Rangkaian Seri adalah suatu rangkaian listrik di mana input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya. Kelebihan menggunakan rangkaian seri salah satunya adalah
menghemat biaya, karena hanya menggunakan sedikit kabel penghubung. Sedangkan
kekuarangan atau kelemahan dari rangkaian seri adalah jika salah satu komponen dicabut
atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
2) Rangkaian Paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Kelebihan dari
susunan paralel adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan salah satu kelemahan menggunakan
rangkaian paralel adalah biaya yang dibutuhkan lebih mahal karena membutuhkan kabel
penghubung yang lebih banyak.
3) Rangkaian Campuran Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik
gabungan dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.
Sedangkan berdasarkan konfigrasi, sistem jaringan distribusi dapat dikelompokkan menjadi
3 (tiga) macam, yaitu :
1) Sistem Jaringan Distribusi Radial
Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan
murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang
merupakan sumber dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang
dilayani. Satu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-
pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak
sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak
sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu
induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya
relatif besar dan saluran cabang-cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih
kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.
2) Sistem Jaringan Distribusi Loop
Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan
rangkaian saluran membentuk ring, yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah
saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih
baik, karena drop tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.
3) Sistem Jaringan Distribusi Spindel
Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM)
yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar. Sistem jaringan distribusi speindel
sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti peningkatan keandalan atau
kontinuitas pelayanan sistem, dan menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan.

B. PEMBAHASAN
1. Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3).

Gambar 3.1 Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan,
proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan
kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-
tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun
jaringan.
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk
setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik. Undang undang
no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur
pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Latar belakang
keselamatan kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan,
sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yang banyak kaitannya
dengan keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikan dengan luasnya jangkauan
dan besarnya daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat yang masih terbatas
pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan. Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu
utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan
dan penggunaan daya listrik
Tujuan dari K3 Kelistrikan :
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya
2. Mencegah timbulnya akibat listrik :
o Bahaya sentuhan langsung
o Bahaya sentuhan tidak langsung
o Bahaya kebakaran
2. Miniature Circuit Breaker (MCB)
Untuk melindungi keselamatan kita sendiri maupun keamanan perangkat listrik rumah kita,
kita perlu memilih dan menentukan MCB/Breaker yang sesuai dengan kebutuhan yang
tentunya kita perlu mengenal MCB dan darti kodenya.

Gambar 3.2 Miniature Circuit Breaker (MCB)


Arus Maximal pada MCB sesuai ditunjukkan pada gambar adalah 60A, dari beberapa
produsen umumnya sudah cukup jelas menampilkan kapasitas MCB untuk mengalirkan
arus listrik. Range tegangan umumnya yang digunakan adalah 230 – 400 V. Kapasitas
Breaking maksudnya adalah nilai arus dimana jika MCB diberi arus listrik hingga 6000A
maka MCB tidak akan rusak, sebaliknya jika arus yang masuk ke MCB lebih dari 6000A
maka MCB akan rusak. Bedakan putus kontak dengan rusak. Kelas Energi maksudnya
besaran energi yang bisa dialirkan oleh MCB dalam satuan Joule, terdapat 3 kelas yaitu 1, 2,
dan 3 dimana angka 3 adalah yang terbaik.
Cara kerja MCB
MCB bekerja dengan cara memutuskan hubungan listrik yaitu dengan memanfaatkan panas
yang dihasilkan dari aliran listrik sesuai dengan beban listrik yang digunakan, karena pada
bagian kontak MCB terdapat bimetal yang akan terputus kontaknya jika panasnya cukup
untuk memuaikan bimetal atau dengan kata lain arusnya melebihi kapasitas MCB itu sendiri
MCB umumnya dipasang pada setiap KWH Meter yang berfungsi sebagai pengaman jika
terjadi korsleting listrik dan juga tentunya sebagai pembatas arus atau batas pemakaian daya
sesuai dengan daya terpasang di rumah kita. Sehingga tentunya nilai kapasitas MCB akan
berbeda-beda tergantung kapasitas daya terpasang dari PLN.
Terdapat banyak pilihan daya jenis ukuran MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A,
20A, 25A, 32A bahkan 60A seperti contoh gambar diatas. Untuk menghitung kapasitas arus
maximal yang bisa dialirkan MCB mudah saja yaitu dengan cara mengalikan kapasitas arus
MCB dengan tegangan PLN yaitu 220 V.
Misalnya :
o Untuk MCB 6A :
6A x 220V = 1320 VA
o Untuk MCB 10A :
10A x 220V = 2200 VA
Jadi untuk MCB 10A bisa dialirkan arus listrik maximal sebesar daya reaktif sebesar
2200VA yang secara kasarnya konsumen sering menyebutnya Watt, walaupun secara
perhitungan sebenarnya berbeda. Dari rumus diatas juga tentunya diketahui tidak
sembarangan dalam menentukan ukuran MCB yang akan dipasang di sebuah instalasi
listrik, tentunya jika diketahui daya maksimal keseluruhan di sebuah rumah adalah 1300
VA maka MCB yang dipasang bukanlah yang 6A tetapi dipasang ukuran MCB yang lebih
besar. Alasannya adalah supaya ketika semua alat listrik di rumah dinyalakan bersamaan
MCB tidak turun / trip / jepret. Selain itu harus diperhatikan bahwa penggunaan MCB yang
tidak sesui bisa menyebabkan kebakaran karena listrik
t;text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l1 level1 lfo1'> 5. Bersikap ramah dan sopan
kepada pelanggan.
3. Tap Konektor
Spesifikasi teknik ini dibuat untuk keperluan pengadaan material listrik LV Tap Connector
Kedap Air SR dengan bahan dasar aluminium.

Gambar 3.3. Tap Konektor


a). Material
o Body dari Thermoplastik fiber reinforce 30%.
o Washer, Bolt & Nut M.8 dari galvanis steel.
o Contact plate dari aluminum alloy.
o Grase dengan droppinga poin 187°C.
o Baut kepala ganda (overtoque).
Peralatan listrik yang dimaksud dari bahan aluminium campuran yang konduktivitasnya
disesuaikan dengna bahan penghantarnya
o Baut berkepala ganda (overtoque) harus terbuat dari thermoplastik dan dapat dikencangkan
sampai patah untuk menjamin kontak yang sempurna.
o Tahan terhadap tekanan mekanis dan perubahan cuaca yng buruk atau panas yang timbul
sebagai akibat material tersebut dalam keadaan berfungsi.
o Tahan terhadap pengaruh dari bahan - bahan yang dapat menimbulkan karat (korosi).
b). Ukuran
o 6-25/6-25 mm
o 6-25/35-70 mm
o 35-70/35-70 mm (2 buat)
c). Tipe
o Kedap Air
o Gigi Lurus
d). Alat dan Bahan Pemasangan TAP
1). Alat
o Tang kombinasi
o Kunci pass 13
o Carter
2). Bahan
o Konektor
o Kabel Tc 2x16
e). Langkah kerja
o Siapkan 2 bahan versing konektor untuk dikendorkan dengan kunci pass
o Masukan konektor pada jaringan kabel TC yang min atau netral dari jaringan utama dan
jaringan kerumah, kunci dengan kunci pass sampai terik.
o Masukan ujung kabel jaringan yang bertanda (berparit) dari arus utama dengan arus
penyambung yang kerumah dikunci dengan baut konektor menggunakan kunci pass yang
terik agar tidak terjadi percikan bunga api.
o Setelah semuanya selesai dikerjakan mohon periksa kembali bagian sambungan tersebut agar
lebih yakin tidak terjadi masalah serta tutup bagian sekerupnya dengan penutup yang ada
pada conector tersebut.
o Lakukan penyalaan pada MCB utama untuk dialiri arus listrik pada rumah yang akan
disuplai, buatlah seaman mungkin agar tidak terjadi hal-hal berbahaya terutama andongan
kabel TC tersebut dengan tiang penyangga dan gunakan paku kabel pada sekering rumah
yang disuplai.
4. Mengganti Fuse Link

Gambar 3.4 Fuse Link


a). Alat dan Bahan
Alat
o Tang
o Stick
b). Bahan
o Fuse link
c). Proses Pengerjaan
o Pertama lepas CO menggunakan stick, dalam proses ini kita mesti hati-hati karna stick
terkena pada jaringan atau sangkut pada jamper.
o Setelah CO di lepas dan diturunkan kita langsung membuka tutup CO yang didalamnya
berisi fuse link.
o Kemudian membuka tutup atas setelah itu buka juga di bagian bawah yang menahan fuse
link dengan menggunakan tang.
o Setelah itu ganti fuse link sesuai perintah pembimbing.
o Setelah di ganti, kancing sekuat mungkin bagian bawah yang menahan fuse.
Adapun hasil yang di capai dalam pemasangan FCO ( Fuse Cut Out ) yaitu FCO dapat
digunakan dengan baik dan benar.

5. Right Of Way (ROW) atau Ruang Bebas

Gambar 3.5 Perawatan Jaringan


Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2015, Right Of Way (ROW) atau
ruang bebas adalah ruang yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan
di sepanjang konduktor SUTT, SUTET, atau SUTTAS di mana tidak boleh ada benda di
dalamnya demi keselamatan manusia, makhluk hidup, dan benda lainnya serta keamanan
operasi SUTT, SUTET, dan SUTTAS.
Oleh sebab itu maka dilakukan pemangkasan pohon yang berada di dekat jaringan listrik
milik PLN. Tujuan dari pemangkasan pohon tidak hanya untuk menjaga keamanan pasokan
listrik, namun juga menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan disekitar jaringan
listrik. Posisi aman jarak Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan pepohonan atau
bangunan di bawahnya adalah kurang lebih 3 meter. Dalam melaksanakan pembersihan
jaringan listrik dari benda-benda yang berpotensi mengganggu kontinuitas pasokan listrik
tersebut, PLN memiliki Tim Khusus yang disebut Tim ROW. Tim yang bertugas setiap hari
ini, selain melakukan pemangkasan batang pohon, juga melakukan pembersihan kawat
listrik dari tali atau kerangka layang-layang, umbul-umbul, dan benda-benda lain yang
mengganggu jaringan listrik.
Hal ini dilaksanakan secara rutin setiap hari untuk menjaga kehandalan pasokan listrik serta
mengamankan lingkungan sekitar termasuk masyarakat, sebab pohon yang berada terlalu
dekat dengan jaringan PLN berpotensi menyalurkan listrik ke tanah di sekitarnya. Hal ini
dapat mengakibatkan konsleting yang berpotensi menimbulkan sengatan listrik dan bahaya
lainnya

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menyusun laporan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa, Praktek


Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa sangat perlu disamping menambah pengalaman
dan membentuk mental, juga dapat menyesuaikan teori-teori yang didapat disekolah,
dengan praktek keseharian dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Loyalitas dan tanggungjawab serta inisiatif yang ditunjukan oleh semua senior
merupakan contoh yang sangat baik dan sangat perlu bagi saya.

B. SARAN
Berdasarkan pengalaman penyusun pada saat melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), penyusun mempunyai banyak pengalaman menyenangkan
maupun yang agak kurang menyenangkan. Untuk itu melalui kesempatan ini
penyusun akan memberikan beberapa saran kepada sekolah, pihak industri dan adik-
adik kelas yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) :
1. Bagi Sekolah
a. Hubungan dengan industri lebih ditingkatkan lagi agar di tahun mendatang siswa
lebih mudah untuk memilih tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Sekolah memberikan pembekalan yang lebih terhadap siswa yang melakukan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
c. Sebaiknya pihak sekolah lebih detail dalam memberikan gambaran tentang
penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Bagi Pihak Industri
Sebaiknya siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), diberi tugas semaksimal mungkin
sehingga siswa mempunyai banyak pengalaman kerja.
3. Bagi Adik-adik Kelas
a. Selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL), harus mematuhi semua
peraturan yang berlaku, serta membina kerjasama yang baik dengan karyawan
tempat kita PKL.
b. Menjaga sikap selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan kerjakan semua
pekerjaan yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sekolah Elektronik-Teknik_distribusi_tenaga_listrik_jilid_1,2 dan 3. Departemen


Pendidikan
https://yantekbansel.wordpress.com/2012/06/30/langkah2-menanammendirikan-tiang-
beton-sutr/
http://mataramelectric.blogspot.co.id/2015/07/perencanaan-dan-pemasangan-instalasi.html
http://ibnubahrulrama.blogspot.co.id/2013/11/kwh-meter-dugunakan-untuk-
mengukur.htmlhttp://sir.stikom.edu/1398/4/BAB_II.pdf
http://ariputramayuhda.blogspot.co.id/2015/03/contoh-laporan-prakerin-smk-karya.html
http://www.google.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN (GAMBAR KERJA dll)

Anda mungkin juga menyukai