Anda di halaman 1dari 7

Topologi Jaringan

Pernahkah kalian mendengar istilah jaringan komputer? Pasti pernah kan? Ternyata jaringan
komputer dan topologi komputer saling berhubungan loh, kok bisa? Jadi, jaringan komputer itu
hubungan antara dua komputer atau lebih yang tujuannya itu untuk saling tukar informasi. Kalau
topologi itu caranya menghubungkan komputer-komputer itu, baik menngunakan kabel maupun yang
nirkabel. Tapi bukan hanya komputer loh, topologi jaringan juga menghubungkan komputer dengan
hardware yang lain. Topologi jaringan sering kali dipakai suatu perusahaan, lembaga, atau pun badan
institusi agar antaranggota bisa saling melakukan komunikasi dengan cepat dan aman.

Ada banyak cara di mana jaringan dapat diatur dan setiap jenis topologi memiliki kelebihan
dan kekurangannya sendiri. Itulah mengapa jika Anda bertanggung jawab untuk memilih topologi
untuk jaringan Anda, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum membuat keputusan.
Jumlah node yaitu jumlah mesin di jaringan Anda, anggaran, dan tujuan jaringan adalah faktor
terpenting dalam memutuskan topologi jaringan mana yang harus dipilih.

Pengertian Topologi Jaringan


Secara umum topologi jaringan itu cara yang mengatur dua komponen, yaitu pengaturan fisik dan
logis dari node dan koneksi dalam jaringan. Node biasanya menyertakan perangkat seperti sakelar,
router, dan perangkat lunak dengan fitur sakelar dan router. Topologi jaringan sering direpresentasikan
sebagai grafik.
Topologi jaringan menggambarkan susunan jaringan dan lokasi relatif arus lalu lintas. Administrator
dapat menggunakan diagram topologi jaringan untuk menentukan penempatan terbaik untuk setiap
node dan jalur optimal untuk arus lalu lintas. Dengan topologi jaringan yang terdefinisi dengan baik
dan terencana, organisasi dapat lebih mudah menemukan kesalahan dan memperbaiki masalah,
meningkatkan efisiensi transfer datanya
Ada dua jenis koneksi dalam sistem jaringan komputer. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Topologi Jaringan Fisik

Fisik berarti dapat dijelaskan sebagai bagian dari jenis koneksi menggunakan benda yang yang nyata.
Ini adalah koneksi fisik dalam jaringan seperti kabel, router, sakelar, kabel, dll. Ini adalah tata letak
fisik node dan koneksi antara node jaringan.
2. Topologi Jaringan Logis

Ini dapat dijelaskan sebagai bagian non-nyata dari koneksi atau konfigurasi perangkat lunak jaringan.
Ini menunjukkan bagaimana data mengalir di dalam jaringan. Contoh konfigurasi tersebut
adalah VLAN (Virtual LAN). Topologi logis dari dua sistem dapat sama meskipun memiliki
topologi fisik yang berbeda.

Cara Kerja Topologi Jaringan

Dengan kebutuhan terhadap komputer dan jaringan yang terus meningkat dari waktu ke waktu,
konektivitas menjadi sesuatu yag penting dalam keseharian setiap orang. Tidak hanya untuk
kebutuhan individu saja, tapi juga untuk keperluan organisasi seperti sekolah, instansi pemerintahan,
perusahaan, perpustakaan, universitas, rumah sakit, dan lain-lain. Membangun jaringan yang memiliki
dapat terhubung dengan cepat dan lancar tentunya juga akan membuat berbagai urusan sehari-hari jadi
lebih mudah.

Topologi fisik dan topologi non-fisik dalam sebuah jaringan harus sama-sama diterapkan dengan baik.
Sebuah topologi jaringan bekerja dengan menghubungkan komputer-komputer dalam agar menjadi
sebuah jaringan dan bisa berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi ini membuat node-node dalam jaringan bisa mengirim data, menerima data, hingga
berbagi akses. Untuk menghubungkannya, dapat menggunakan kabel ataupun sambungan wireless.
Beberapa topologi logis membutuhkan server untuk membagi sumber daya pada komputer-komputer
dalam jaringan.

Sementara, beberapa jenis topologi lainnya tidak memerlukan hal itu dan dapat langsung mengirim
data menuju node. Bagaimana sistem dan perbedaan dari tiap jenis topologi jaringan tersebut akan
kita pahami di pembahasan selanjutnya.

Macam-macam Topologi Jaringan

Metode untuk membuat topologi jaringan memiliki banyak variasi, tergantung pada pilihan dan
kebutuhan penggunanya. Masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut ini
adalah macam-macam topologi jaringan

1. Topologi Bus/Linear

Topologi jaringan linear/bus disebut juga topologi runtut. Topologi linear/bus adalah jenis topologi
paling sederhana di mana bus atau saluran umum digunakan untuk komunikasi dalam jaringan
Topologi linear dirangkai dengan urut menggunakan kabel utama yang dihubungkan pada setiap titik
yang terdapat dalam komputer. Bus terhubung ke berbagai tap dan dropline. Keran adalah
konektornya, sedangkan dropline adalah kabel yang menghubungkan bus dengan komputer. Dengan
kata lain, hanya ada satu saluran transmisi unt]uk semua node. Ciri utama topologi linear adalah
memiliki skema yang serupa dengan topologi bus dan menggunakan konektor BNC serta kabel RJ 58.
Topologi ini memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Mudah dalam melakukan pengembangan jaringan.


2. Efisien dalam pemakaian kabel sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi rendah.
3. Skema jaringan sederhana dan mudah untuk dibangun.
4. Proses penambahan atau pengurangan terminal tidak mengganggu sistem yang sedang berjalan.

Selain itu kelemahan dari jaringan ini antara lain:

1. Potensi untuk terjadi collision cukup tinggi. Karena itulah, topologi jenis ini hanya sesuai untuk
jaringan komputer dalam skala kecil.
2. Keamanan data kurang terjamin.
3. Jika ada penambahan jumlah pengguna, proses transfer data akan menjadi lamban.
4. Wajib menggunakan perangkat tambahan seperti repeater untuk koneksi jarak jauh dan terminator.
5. Ada batasan maksimal jumlah node yang bisa tersambung dalam satu sistem topologi.
6. Rusaknya kabel penghubung utama akan membuat keseluruhan sistem akan rusak.
7. Sulit untuk mendeteksi kerusakan jika terjadi masalah.

2. Topologi Star

Konfigurasi jaringan star merupakan konfigurasi dimana beberapa komputer terhubung pada sebuah
node pusat yang dapat berupa hub atau switch. Setiap perangkat terhubung langsung ke pusat,
membentuk struktur seperti bintang. Dalam topologi ini, pertukaran data terjadi melalui pusat, yang
disebut juga stasiun primer, ke stasiun sekunder atau node yang terhubung. Kelebihan topologi star
antara lain dapat diandalkan, karena kerusakan pada satu node tidak berdampak pada keseluruhan
jaringan. Kabel yang digunakan umumnya UPT dengan konektor RJ 45, dan aliran data mengalir dari
node ke server pusat, kemudian diarahkan ke tujuan. Sakelar di tengah menyimpan alamat perangkat
yang terhubung menggunakan CAM (Content Addressable Memory).

Berikut ini adalah kelebihan sistem topologi jaringan star:

1. Mudah untuk dirancang.


2. Memiliki fleksibilitas yang tinggi karena proses penambahan atau pengurangan jaringan komputer
tidak akan mengganggu arus informasi.
3. Lebih mudah untuk menemukan sumber permasalahan jika terdapat gangguan di salah satu node.

Sedangkan, berikut ini adalah kekurangan sistem topologi jaringan star:

1. Perangkat pusat menjadi penentu utama keberlangsungan seluruh sistem. Sehingga, kerusakan
jaringan pusat akan menyebabkan keseluruhan sistem komunikasi menjadi terhambat.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun jaringan instalasi jenis ini cukup tinggi karena
membutuhkan banyak kabel. Setiap satu jaringan komputer dihubungkan langsung menuju server
pusat dan membutuhkan server dengan performa tinggi.

3. Topologi Ring
Ini adalah metode topologi jaringan yang banyak digunakan di perusahaan. Sesuai dengan namanya,
metode ini menghubungkan antarkomputer dengan cara membentuk rangkaian seperti sebuah
lingkaran. Untuk membuat jaringan berbentuk lingkaran tertutup seperti sebuah cincin, setiap
komputer perlu dihubungkan secara seri satu sama lain. Sistem topologi jaringan berbentuk ring
dibuat untuk bisa saling berinteraksi dalam keadaan dekat atau jauh. Ciri khusus topologi ring adalah
menggunakan kabel tipe UTP dan Patch Cable membentuk jaringan menyerupai lingkaran sederhana
yang terdiri dari beberapa node disusun secara seri. Pergerakan data berjalan satu arah sehingga tidak
ada kemungkinan untuk bertabrakan.
Cara kerja topologi jaringan ring dijelaskan sebagai berikut:
1. Setiap node pada sentral memiliki penguat sinyal di kedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat
saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses
penerimaan dan penerusan sinyal.
2. Token juga berfungsi sebagai pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.

Berikut ini adalah kelebihan topologi jaringan berbentuk ring:

1. Mudah untuk dirancang.


2. Untuk level rangkaian sederhana, topologi ring termasuk lebih bagus daripada pilihan lain seperti
topologi jaringan bus.
3. Mudah untuk melakukan instalasi baru.
4. Penggunaan kabel yang hemat.
5. Kecepatan aliran data lebih tinggi.
6. Tidak memiliki risiko collision karena aliran data berjalan dengan satu arah.

Sedangkan berikut ini adalah kekurangan topologi jaringan berbentuk ring:

1. Jika ada kerusakan di satu sisi, keseluruhan sistem akan terganggu.


2. Kecepatan aliran data tergantung dari banyaknya jumlah node di dalam jaringan. Jadi, tipe topologi
ini tidak cocok digunakan untuk sistem yang memiliki banyak jaringan.
3. Sinyal semakin lemah jika node yang dituju jaraknya cukup jauh.
4. Proses untuk menambah atau mengurangi perangkat jaringan memengaruhi keseluruhan system.

4. Topologi Tree
Topologi jaringan berbentuk tree (pohon) merupakan bentuk gabungan dari sistem topologi bus dan
star, di mana jaringan topologi bus menjadi konektor utama beberapa topologi star. Jika diibaratkan
dengan bentuk seperti pohon, topologi bus adalah batang utama yang menghubungkan beberapa
topologi star sebagai rantingnya. Topologi tree sangat cocok untuk dipakai membangun jaringan yang
terdiri dari banyak komputer. Karena bentuk jaringannya yang serupa dengan pohon, topologi
jaringan jenis ini juga bisa disebut dengan topologi bertingkat.
Ciri-ciri topologi jaringan tree adalah memiliki kabel utama sebagai penghubung beberapa hub di
jaringan star, memiliki tingkatan atau hierarki, komunikasi dalam jaringan dilakukan melalui hub, dan
memiliki hub sebagai server pusat pengatur arus informasi.
Berikut ini adalah kelebihan topologi jaringan tree.
1. Sesuai dengan kebutuhan jaringan komputer dalam skala besar.
2. Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah.
3. Jika salah satu stasiun sekunder mengalami kerusakan, tidak akan mengganggu keseluruhan sistem.
4. Arus informasi data dilakukan secara point to point.
Berikut ini adalah kekurangan topologi jaringan tree.
1. Seluruh jaringan akan tergantung dengan kabel penghubung utama.
2. Peran hub cukup penting sehingga jika terjadi kerusakan, akan menyebabkan pengaruh yang besar
pada sistem topologi.
3. Sistem hierarki membuat jaringan yang berada di hierarki bawah menjadi terpengaruh dengan
kerusakan sistem yang berada di atasnya.
4. Perawatan jaringan cukup susah untuk dilakukan.
5. Biaya yang diperlukan untuk membangun topologi model ini cukup mahal.
6. Instalasi topologi tree cukup susah untuk dilakukan.
7. Memiliki kemungkinan besar untuk terjadi collision di kabel utama.

5. Topologi Mesh

Topologi jaringan mesh atau jala adalah sistem topologi di mana koneksi antar komputer saling
terhubung secara langsung satu sama lain. Koneksi antarkomputer secara langsung seperti ini disebut
dedicated link. Pada umumnya, jenis topologi jaringan seperti ini diperuntukkan pada sistem topologi
yang memiliki perangkat komputer sedikit. Jaringan topologi mesh dapat meningkatkan kecepatan
proses transfer data karena langsung dikirim menuju komputer yang dituju tanpa perantara.
Ciri-ciri topologi mesh yang paling terlihat adalah menggunakan banyak kabel karena koneksi
langsung dihubungkan antarkomputer. Selain itu, topologi mesh biasanya memiliki lebih dari dua port
I/O, serta memiliki konfigurasi yang berbeda pada setiap node. Cara kerja topologi mesh sangat
sederhana karena data yang dikirim langsung menuju node yang ditujukan. Kabel yang saling
terhubung antarkomputer membuat arus data informasi berlangsung dengan cepat.
Berikut ini adalah kelebihan topologi mesh:
1. Dengan dedicated link, data yang ditransfer mengalir lebih cepat ke komputer yang dituju.
2. Kerusakan salah satu komponen tidak akan memengaruhi komponen jaringan yang lain.
3. Keamanan data terjamin dibandingkan dengan topologi jenis lainnya.
4. Mudah mengidentifikasi sumber kerusakan jika terjadi gangguan.
Berikut ini adalah kekurangan sistem topologi mesh:
1. Menggunakan banyak kabel dan port I/O.
2. Proses instalasi jaringan cukup susah untuk dibangun.
3. Biaya yang diperlukan menjadi lebih tinggi.
6. Topologi Hybrid

Topologi jaringan jenis hybrid merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis topologi jaringan yang
berbeda. Biasanya, topologi seperti ini digunakan pada perusahaan yang mengambil alih perusahaan
lain. Berikut ini adalah kelebihan topologi hybrid:

1. Fleksibel dan efisien karena dapat memadukan tipe jaringan topologi yang berbeda tanpa perlu
melakukan perombakan.
2. Tipe jaringan bisa disesuaikan dengan tujuan tertentu.
3. Kecepatan jaringan cukup stabil.

Berikut ini adalah kekurangan topologi hybrid:

1. Biaya pengelolaan dan perawatan menjadi cukup tinggi karena skema topologi gabungan cukup
rumit.
2. Instalasi jaringan cukup susah untuk dibangun.
3. Jaringan tipe ini membutuhkan perangkat jaringan yang cukup banyak, yaitu hub, switch, router,
access point, LAN card, dan wireless card.

6. Topologi Peer to Peer


Topologi jaringan peer to peer adalah topologi jaringan yang menghubungkan dua komputer dengan
satu buah kabel. Bisa dibilang bahwa topologi jaringan jenis ini adalah yang paling sederhana
dibandingkan dengan yang lain. Setiap komputer di dalam jaringan topologi peer to peer dapat saling
berinteraksi tanpa adanya server. Setiap komputer bisa menjadi client dan server secara bergantian.
Kelebihan topologi jaringan peer to peer adalah komunikasi dapat dilakukan tanpa perangkat
tambahan seperti hub dan switch, biaya yang diperlukan murah, dan proses instalasi mudah untuk
dilakukan. Kekurangan topologi jaringan peer to peer adalah keamanan data yang kurang terjamin,
proses penyimpanan data tergantung dari computer, sehingga jika komputer mengalami kerusakan,
akan mengganggu proses arus data.

Cara Memilih Topologi yang Tepat untuk Bisnis Kita

Saat memilih topologi jaringan untuk bisnis, ada beberapa faktor kunci perlu dipertimbangkan:
1. Kebutuhan Bisnis: Menentukan persyaratan bisnis, seperti tingkat transmisi data dan kapasitas
penanganan data real-time.
2. Skalabilitas: Pilih topologi yang dapat dengan mudah berkembang seiring pertumbuhan bisnis.
Misalnya, topologi Star lebih skalabel karena memungkinkan penambahan atau penghapusan
node dengan mudah.
3. Hemat Biaya: Evaluasi biaya pemasangan, pemeliharaan, dan peningkatan jaringan. Cari
keseimbangan antara efisiensi biaya dan kinerja jaringan. Topologi yang sederhana seperti
Star atau Ring mungkin lebih ekonomis.
4. Keamanan: Keamanan data harus menjadi prioritas utama. Topologi Mesh dapat dianggap
sebagai opsi yang lebih aman karena setiap node memiliki koneksi khusus, mengurangi risiko
kehilangan data.
Setiap topologi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan harus
mempertimbangkan kebutuhan bisnis yang spesifik.

Anda mungkin juga menyukai