Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

STANDARD OPERATING PROCEDURE


AKTIVITAS SURVEY

DIBUAT OLEH DITINJAU OLEH DISETUJUI OLEH DISETUJUI OLEH


STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

STATUS REVISI DAN PERSETUJUAN

No Bagian Yang
Halaman Disetujui Oleh Tanggal
Revisi Dirubah

Tanggal Terbit Halaman 2 dari 4

DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

1. TUJUAN

Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :

1) Menjadi pedoman bagi PIC Surveyor dalam melakukan proses survey activity.

2) Mengendalikan dokumen dan mekanisme pelaksanaan survey activity yang


sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
dan Lingkungan Hidup (SMMK3LH).

2. RUANG LINGKUP

Standar Operation Procedure (SOP) ini mengatur proses survey activity, dimulai
dari adanya Work Order (WO) dari Mine Plan sampai dengan proses hasil
perhitungan volume produksi Over Burden (OB). Adapun ruang lingkupnya
meliputi Engineering Dept. dan Production Dept.

3. REFERENSI

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 Tentang


Keselematan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum
a. Bagian Keempat : Juru ukur dan Peta Tambang Pasal 18 : Kewajiban Juru Ukur
Ayat (1) : " juru ukur tambang bertanggung jawab untuk menunjuk atau
menentukan arah dan batasbatas yang akan digali sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan".
Ayat (2) : " juru ukur harus segera melaporkan kepada petugas bertanggung jawab
atas pekerjaan penggalian apa bila telah mendekati (tidak kurang 50 meter) dari
tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti kantong-kantong air, gas-gas
berbahaya, semburan batu (rock burst) dan permukaan tanah atau penyangga-
penyangga yang dapatt membahayakan penggalian tersebut"
b. Bagian Keempat : Juru ukur dan Peta Tambang Pasal 17 : Juru ukur dan peta
tambang
Ayat (1) : " Hanya orang yang memiliki sertifikat juru ukur yang diakui Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang dapat diangkat menjadi juru ukur tambang".
c. Bagian Ketujuh : Pekerja Tambang pasal 26 : Persyaratan
Ayat (1) : " Pekerja tambang harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan sifat
pekerjaan yang akan diberikan kepadanya dan harus sehat jasmani dan rohani".

Tanggal Terbit Halaman 3 dari 4

DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

4. DEFINISI

1) Work Order (WO)

Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Engineering Dept. yang isinya


merupakan rincian kerja yang harus dilakukan oleh departemen terkait
selama periode waktu satu minggu. Pada akhir periode tersebut, departemen
terkait mengisi laporan pelaksanaan terhadap order yang ada dalam WO.

2) Pita Elevasi

Adalah pita yang berisi atribut berupa angka yang menunjukkan keterangan
status yang diberi tanda pita, bisa berupa elevasi atau ketinggian dari suatu
bench atau lantai pit pada PIT atau Disposal.

5. TANGGUNG JAWAB

1) Mine planner bertanggung jawab untuk memberikan pedoman dan informasi


pekerjaan

2) Surveyor bertanggung jawab untuk menempatkan pita-pita warna dilapangan


sesuai pedoman/arahan dari mine planner.

6. RINCIAN PROSEDUR

1) Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan setiap team survey harus melengkapi


peralatannya dengan pita berwarna dan spidol permanen. Dianjurkan, agar
perlengkapan tersebut selalu tersimpan di dalam tas atau tas pinggang.

2) Warna pita yang diunakan ada 6 (enam) yaitu : kuning, biru, merah orange, putih
dan hijau (fungsi tiap warna lihat pada point 7).

3) Surveyor harus selalu mengecek kelengkapan pita yang dibutuhkan.

4) Pita dibuat dengan lebar minimal 5 cm dan panjang minimal 50 cm.

5) Setiap pita yang dipasang harus diberi keterangan dengan singkat dan jelas. Contoh
penulisan : "Crest elevasi +5, actual +8, Cut 3" artinya posisi titik tersebut adalah
crest atau kepala slope elevasi 5 meter, sedangkan elevasi aktualnya 8 meter
sehingga harus digali (cut) 3 meter.
Tanggal Terbit Halaman 4 dari 4

DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

6) Pita yang akan dipasang harus diikatkan pada kayu dan ditancapkan kuat kedalam
tanah dengan ketinggian minimal 1 meter diatas tanah.

7) Jarak antar pita disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, setelah pita tidak
terpakai diserahkan ke bagian survey.

7. Pita survey yang digunakan untuk penandaan sebagai berikut

(KUNING) : Crest / Kepala Slope

(BIRU) : Toe / Kaki Slope

(HIJAU) : Elevasi

(KUNING DAN ORANGE) : Batu Bara / Over bourden

(MERAH) : Kepala Slope Batu Bara

(KUNING DAN HIJAU) : Mineout

(MERAH DAN ORANGE) : Jalan, Parit, Tanggul, lahan

(ORANGE) : Boundry / Batas Limit PIT

(MERAH DAN HIJAU) : Batas Survey Original

(HIJAU DAN BIRU) : Cropline Batubara

(PUTIH DAN BIRU) : Sequence Tambang

8. LAMPIRAN

Gambar letak standar pita

Tanggal Terbit Halaman 5 dari 4

DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


STANDARD OPERATING PROCEDURE

Kebijakan dan Prosedure Nomor Dokumen Status Dokumen Dibuat Oleh

Master Copy
SOP PITA SURVEY
Nomor Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
00

Highwall Lowwall

Crest

Crest Coal Mineout


Toe

Elevasi Overburden
Overburden
Coal/OB Batubara

Overburden

Tanggal Terbit Halaman 6 dari 4

DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK

Anda mungkin juga menyukai