BIRO ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
Jalan Pahlawan Nomor 9 Semarang Kodepos 50243Telepon (024)8311174 (20
saluran) Faksimile (024) 83111266 http://www.jatengprov.go.id
DASAR
Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 37 tahun 2013
tentang Pedoman
Penyusunan SOP
Dilingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
KONSEP PEMBAGIAN SOP ADMINISTRATIF DAN SOP TEKNIS
SOProsedur KEGIATAN
Aktor/Pelaku Isi
Pelayanan
Rutin
Penugasan
SOP YANG BAIK
1. 2. 3.
1. 2. 3.
EVALUASI JUMLAH & FORMAT SOP
ASPEK
+ OUTPUT
+ KETERANGAN
Ruang
lingkup/
aktivitas Objek/
waktu
diawali pe aktivitas
(Bersifat
tambahan)
EVALUASI TERHADAP ISI
1 2 3
Tanggal
Tanggal revisi
pemberlakuan
Pejabat yg
mengesahkan Nama SOP
(Kepala OPD)
IDENTITAS SOP
Keterkaitan Perlengkapan/peralatan
Peringatan Pencatatan/pendataan
URAIAN PROSEDUR
Kalimat prosedur Persyaratan
• Bahan/hal
• Setiap kalimat prosedur
diawali me-
Pelaksana Waktu
• Waktu penyelesaian dibuat sesuai kemampuan
• Penentuan pelaksana/pihak pelaksana (dipengaruhi juga jumlah dan
yang terlibat kemampuan sarpras)
Simbol Output
• Hasil setiap prosedur
• Output prosedur dapat menjadi syarat prosedur
• Letak simbol berada pada berikutnya. (Misalnya: Output prosedur ke-1
menjadi syarat pada prosedur ke-2)
jabatan yang tepat
HASIL EVALUASI
Revisi SOP
Penggabungan SOP
Penghapusan SOP
PENETAPAN SOP
Pengambilan
keputusan
menggambarkan semua jenis dokumen sebagai
bukti pelaksanaan kegiatan.
Dokumen
Penggandaan
dokumen
menggambarkan semua jenis pengarsipan
dokumen dalam bentuk kertas/manual.
Arsip manual
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
semua jenis penyimpanan dalam bentuk data/file.
File
menggambarkan perpindahan aktivitas dalam satu
halaman.
Konektor
Konektor
Garis alir
FORMAT SOP
1. HALAMAN JUDUL
Judul SOP
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
...............................................
Alamat SKPD
Lambang daerah
2. INFORMASI PROSEDUR YANG AKAN DISTANDARKAN
Kepala OPD,
NAMA
Pangkat
NIP
NOMOR SOP
Bentuk penomoran:
Mandiri (menyusun tata urutan nomor tersendiri)
Berdasarkan pengaturan tentang sistem penomoran yang
diatur di lingkungan pemerintah daerah masing-masing.
SOP yang direvisi nomor tidak perlu diubah.
CONTOH:
DINKES/SEKR/1
DINKES/SEKR/SB_PROG/4
DINKES/BID_YANKES/10
TANGGAL PEMBUATAN
Kepala........;
Tembusan:
1. Kepala.....
2. Kepala.......
URAIAN PROSEDUR
Langkah kegiatan secara rinci dan
sistematis dari prosedur yang distandarkan.
Contoh:
Menerima dan mempelajari usulan...
Menyiapkan konsep ....
Memeriksa dan menelaah konsep...
Menadatangani konsep...
Menggandakan ...
Menyimpan...
PELAKSANA
Diisi dengan jabatan yang melakukan suatu proses/aktivitas
Jabatan meliputi: JFU/JFK/STRUKTURAL.
Dapat dimulai dari pejabat yang terendah ke pejabat yang
tertinggi atau sebaliknya (disesuaikan dengan alur
proses/aktivitas)
KELENGKAPAN
Diisi dengan penjelasan mengenai daftar peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan SESUAI
MASING-MASING TAHAP pada uraian prosedur.
WAKTU
Diisi dengan lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
suatu proses/kegiatan
Waktu sesuai masing-masing tahap pada uraian prosedur.
Waktu dibuat dalam kondisi normal, dan dibuat untuk
penyelesaian waktu maksimal, namun dengan pendekatan
rasional.
Waktu tunggu tidak termasuk dalam hitungan.
OUTPUT
Diisi dengan hasil/keluaran dari suatu proses/kegiatan.
Hasil/Keluaran sesuai masing-masing tahap pada uraian
prosedur.
PENGESAHAN
Format:
KEPALA DINAS/BADAN ...............