Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN JEMBATAN KANDANG BABI
(GANDONG 3)

LINGKUP PEKERJAAN :

Secara garis besar lingkup pekerjaan ini adalah :


a. Mobilisasi
b. Pasangan batu
c. Pekerjaan Galian Biasa
d. Pekerjaan Timbunan Pilihan
e. Pekerjaan Beton
f. Baja Tulangan

MANAGEMENT PROYEK
Management Proyek akan ditangani oleh tenaga ahli dari Perusahan yang
berpengalaman dalam Implementasi Proyek besar dengan teknologi tinggi, sehingga
keberhasilan pekerjaan akan terjamin dan terealisir menurut persyaratan yang ditentukan.

Personil yang dilibatkan dalam pekerjaan ini adalah mereka mereka yang kapasitas dan
produktifitasnya telah ditingkatkan dengan baik oleh management Perusahaan.

Struktur proyek ini akan dipimpin dikelola oleh tim management yang dipimpin oleh
seorang General Superintendent. General Superintendent oleh perusahaan akan diberi
wewenang penuh dalam mengelola proyek ini sehingga diharapkan proyek ini akan berhasil
dengan baik.

General Superintendent sebagai wakil perusahaan di lapangan akan memimpin dan


mengontrol keseluruhan aktifitas proyek.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 1 dari 6


METODE PENCAPAIAN TARGET
Untuk mencapai taret dengan tepat, sistem management akan didukung oleh elemen
lain yang berupa perangkat lunak sebagai alat pengontrol dan perangkat keras sebagai alat
pendukung pekerjaan fisik lapangan.

 Sistem pengawasan proyek


Pengawasan / kontrol merupakan management yang sangat penting untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan proyek. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
pengawasan harus disiapkan dan dituangkan dalam daftar yang mengacu pada jadual
urutan, dilengkapi dengan peralatan, material serta penjadualan tenaga kerja.
Program utama yang dituangkan dalam perancanaan kerja akan dirinci di lapangan
dengan menyesuaikan kondisi lapangan.
 Pengadaan peralatan
Pengadaan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini sesuai dalam daftar
peralatan lampiran penawaran ini, sedangkan jadual pengadaannya akan dirinci
secara detail di lapangan.

 Tenaga kerja
Tenaga kerja meliputi :
- Personil inti proyek
- Tenaga, mekaink dan operator
- Mandor, tukang dan pekerja
Personil yang digunakan adlah personil yang berpengalaman dalam proyek sejejnis
berskala besar sebagai personil inti..

 Koordinasi keterkaitan
Dalam implementasi kerja akan didapat banyak kagiatan dimana satu sama lain akan
saling berkaitan sehingga diperlukan koordinasi yang terintegrasi sesuai waktu serta
urgensi masing-masing, hal ini dimaksudkan agar penyelesaian seluruh kegiatan
proyek ini sesuai dengan jadual waktu pelaksanaan. Koordinasi ini antara lain dapat
dicapai dengan rapat rutin mingguan / bulanan yang dihadiri oleh personil lapangan
yang dipimpin oleh General Superintendent.

 Keaman proyek
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Perusahaan akan menempatkan petugas
keamanan yang bekerja untuk mengawasi kegiatan pekerja proyek, mengotrol
material, peralatan dan lain-lain.

 Quality kontrol
Untuk menjamin bahwa hasil kerja seperti yang dikenendaki perlu dilakukan quality
control untuk memeriksa suatu pekerjan.
Kualifikasi pemeriksaan terdiri dari :
- Semua material yang dipakai
- prosedur kerja yang diperlukan
- seleksi tenaga kerja
- Pemakaian peralatan yang diperlukan
- Pekerjaan itu sendiri

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 2 dari 6


RENCANA MUTU PROYEK
A. Material
No. Material Jenis Test Periode Test Referensi
1 Pasir Gradasi, kadar lumpur    
2 Agregat Abrasi, gradasi    
3 Semen Copy sertifikat pabrik    
4 Besi Tulangan Ukuran, uji tarik    
5 Agregat A & B Gradasi    

B. Proses
No. Proses Jenis Test Periode Test Referensi

1 Pembesian jarak tulangan, ikatan, jumlah Rutin  

2 Bekisting penyangga, rapat Rutin  


Slump, pemadatan, sambungan
3 Pengecoran Rutin  
cor
    pemberhentian cor,    
    pengambilan sampel    
4 Timbunan dan Percobaan pemadatan, Rutin  
  Agregat A & B pemadatan    
5 Penghamparan Kepadatan, ekstraksi Rutin  
    marshal (core drill)    

C. Hasil Pekerjaan
No. Proses Jenis Test Periode Test Referensi
1 Beton Silinder/kubus sesuai umur Rutin  
2 Aspal Penetrasi, titik tumbuk Rutin  
    titik nyala, daktiitas    

D. Peralatan
No. Proses Jenis Test Periode Test Referensi
1 Semua peralatan Surat-surat kendaraan, Rutin  
    kalibrasi, prosedur operasi    
Pemeliharaan
       

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 3 dari 6


K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)


adalah merupakan bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dubutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian pengkajian
dan pemeliharaan kebijalan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja yang bertujuan
menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sistem Manajemen K3L dijalankan dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga


kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yng terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Program K3L ini dususun untuk dapat digunakan seagai pedoman didalam
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan K3L di perusahaan sebagai panduan didalam
menerapkan sistem manajemen K3L secara keseluruhan.
Diharapkan program ini dapat dimenfaatkan oleh seluruh petugas proyek dalam
rangka membuat langkah-langkah pengamanan atau pengurangan risiko terhadap
kecelakaan kerja dan dampak lingkungan.
Sasaran utama dari penerapan Manajemen K3L di proyek adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan dmpak lingkungan, dan jika mungkin tetap terjadi, adalh
memperkecil risiko dengan metode pengamanan dan alat pelindung diri.

PENGATURAN LALU LINTAS

Pengaturan lalu lintas ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan
bagi pengguna jalan di sekitar lokasi pekerjaan.
Pengaturan lalu lintas ini terdiri dari :
 Penyediaan alat-alat lalu lintas
 Pengecekan, perlindungan dan perawatan sepanjang area konstruksi
 Pemasangan alat-alat pengendali lalu lintas
 Petugas pengaman lalu lintas di sepanjang lokasi pekerjaan.
Kontraktor akan memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan
kondisi yang baik.
Tumpahan tanah dan material lain yang sudah tidak terpakai akan disingkirkan dan
kondisi dikembalikan seperti semula. Alat pengatur lalu lintas akan dipasang pada titik-titik
tertentu sepanjang area pekerjaan.
Adapun alat-alat lalu lintas tersebut adalah :
 Rambu-rambu
 Lampu-lampu
 Penghalang / barier
 Rubber cone
 Petunjuk arah dan petunjuk jalan
 Pagar penghalang sementara
 Bendera-bendera,
 Dan lain-lain

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 4 dari 6


METODE KERJA

I. Mobilisasi
 Meliputi penyediaan lahan, kantor, bengkel, gudang untuk kantor kontraktor dan
penempatan peralatan dan bahan selama kegiatan pelaksanaan.
 Penyediaan fasilitas kantor seperti papan tulis, filing cabinet, meja dan kursi rapat,
alat transportasi, komunikasi dan sebagainya seperti tertuang pada kontrak
 Penyediaan alat penguji laboratorium sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.
 Melaksanakan kegiatan administrasi dan rekaman proyek seperti rekayasa
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan, Back up, foto dokumentasi dan
gambar pelaksanaan (Shop Drawing dan Asbuilt Drawing)
 Mobilisasi dan Demobilisasi

II. Pekerjaan Galian


Galian Tanah biasa
 Pengerjaan Galian dengan mengunakan alat exavator, dengan kedalaman sesuai
dengan ukuran dan elevasi pada gambar kerja atau shop drawing.
 Tanah Bekas Galian dibuang keluar lokasi lapangan dengan menggunakan alat
dump truck ketempat yang telah ditentukan.

III.Timbunan Pilihan
 Pengerjaan timbunan pilihan dilakukan dengan menggunakan alat Excavator,
Dump truck, water tank truck dan alat pemadat.
 Material timbunan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan dan jenis material urugan
yang sesuai sepesifikasi urugan pilihan atau telah disetujui oleh pihak direksi.
 Pelaksanaan pekerjaan timbunan dilakukan dengan menimbun secara perlapis lalu
dipadatkan sambil dilakukan penyiraman, setelah padat baru kemudian dilakukan
penimbunan lapis berikutnya sehingga urugan benar-benar padat dan sesuai dengan
yang kita harapkan.

IV. Pekerjaan Beton


 Pelaksanaan Pekerjaan Beton mengunakan alat Concrete Mixer, dan Vibrator
Concrete dan alat bantu.
 Material didatangkan ke lokasi pekerjaan yang terdiri dari semen, agregate Halus
(pasir beton), agregate Kasar 2/3 dan air.
 Material dan air semen dicampur dengan perbandingan dan kekentalan sesuai yang
disyaratkan sehingga mencapai mutu beton sesuai kebutuhan dan sesuai dengan
Jobmix Formula Beton.
 Campuran Beton di tuang pada cetakan atau bagesting yang telah disiapkan dan
setelah baja tulangan terpasang, kemudian digetar dengan vibrator concrete dan
diratakan.
 Pemeliharaan (Curing) beton dilakukan dengan cara penggenangan air dan siraman
air selama umur beton yang disyaratkan.
 Selanjutnya pembongkaran begesting pada umur beton minimal 21 hari setelah
pengecoran.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 5 dari 6


V. Pekerjaan Pembesian.
 Untuk pekerjaan pembesian, sebelum kita pasang besi kita cek dulu, dan kita
pastikan jarak dan diameter besi yang akan kita pasang.
 Kemudian besi kita pasang sesuai dengan jarak dan diameter besi pada gambar
kerja atau shop drawing.
 Untuk pemasangan kita pastikan besi kita ikat antara tulangan pokok dan tulangan
pembagi dengan kokoh dan benar, sehingga bisa tercapai kekuatan yang kita
inginkan.
 Setelah besi terpasang semua kita cek beton decking dan selimut betonnya, jangan
sampai besi menempel pada begesting, atau tidak ada selimut betonnya.
 Kemudian setelah selesai kita bersihkan sisa-sisa kotoran yang ada, sebelum
dilakukan proses pengecoran.

VI Pekerjaan pemasangan Beton Pratekan Precast


 Sebelum kita pasang girder beton precast kita pastikan posisi dan kedudukannya
sesuai dengan elevasi dan koordinat yang ditentukan pada gambar shop drawing.
 Untuk Erection pemasangan girder kita menggunakan alat crane untuk mengangkat
girder yang akan kita pasang.
 Girder kita angkat dengan crane dan kita letakkan pada bentang jembatan yang
akan kita pasang girder.
 Setelah girder terpasang semua, kita pasang diafragma beton pada girder tersebut
untuk memperkuat kedudukan girder, diafragma kita pasang seuai dengan gambar
kerja atau shop drawing.
 Setelah diafragma terpasang semua kemudian kita pasang RC plat diatas balok
girder tersebut, RC plat disini berfungsi sebagai penganti begesting lantai
jembatan.
 Setelah itu baru kita melaksanakan pekerjaan pembesian.

PENUTUP

Demikian metode pelaksanaan ini dibuat secara garis besar, selanjutnya dalam
pelaksanaan akan dibuat secara lebih detail. Mudah-mudahan dapat memberikan gambaran
yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini.

Madiun, 21 Mei 2012


PT. PELANGI NUSANTARA

Hj. NUNUK SITI ALFIAH


Direktris

Metode Pelaksanaan Pekerjaan hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai