SISTEM PEMILIHAN

UMUM DI INDONESIA
DAN DI BEBERAPA
NEGARA DIDUNIA
• KELOMPOK 13
• ANGGOTA:
• AZIZAH WIZA ARATUL (E1B022197)
• LILA ANGGRAENI (E1B022155)
 • PEMILIHAN UMUM (PEMILU) ADALAH
PROSES PEMILIHAN ORANG-ORANG
UNTUK MENGISI JABATAN-JABATAN
POLITIK TERTENTU. JABATAN-JABATAN
TERSEBUT BERANEKA RAGAM, MULAI
PENGERTIAN DARI PRESIDEN, WAKIL RAKYAT DI
BERBAGAI TINGKAT PEMERINTAHAN,

PEMILU SAMPAI KEPALA DESA. DALAM PEMILU,

PARA PEMILIH DALAM PEMILU JUGA
DISEBUT KONSTITUEN, DAN KEPADA
MEREKALAH PARA PESERTA PEMILU
MENAWARKAN JANJI-JANJI DAN
PROGRAM-PROGRAMNYA PADA MASA
• DALAM KONSTITUSI NEGARA KITA, PASAL 1 AYAT
(2) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (UUD RI 1945)
MENYEBUTKAN: “KEDAULATAN ADALAH
DITANGAN RAKYAT, DAN DILAKUKAN
SEPENUHNYA OLEH MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT.” MAKNA
KEDAULATAN RAKYAT YANG DIMAKSUD SAMA
DENGAN MAKNA KEKUASAAN TERTINGGI, YAITU
KEKUASAAN YANG TERAKHIR DALAM
WEWENANG
 PENTINGNYA PEMILU

PEMILU MERUPAKAN
PEMILU SANGATLAH
PEMILU MERUPAKAN SARANA BAGI
PENTING BAGI
SARANA PERWUJUDAN PEMIMPIN POLITIK
SEBUAH NEGARA,
KEDAULATAN RAKYAT UNTUK MEMPEROLEH
DIKARENAKAN:
LEGITIMASI

PEMILU MERUPAKAN PEMILU MERUPAKAN

SARANA BAGI RAKYAT SARANA UNTUK
UNTUK MELAKUKAN
BERPARTISIPASI PENGGANTIAN
DALAM PROSES PEMIMPIN SECARA
POLITIK KONSTITUSIONAL
 ASAS-ASAS PEMILU

LANGSUNG: BERARTI MASAYARAKAT SEBAGAI PEMILIH MEMILIKI HAK UNTUK MEMILIH SECARA LANGSUNG TANPA ADA
PERANTARA

UMUM: BERARTI PEMILIHAN UMUM BERLAKU UNTUK SELURUH WARGA NEGARA YANG MEMENUHI PERSYARATAN,
TANPA MEMBEDA-BEDAKAN AGAMA, SUKU, DAN RAS

BEBAS: BERARTI SELURUH WARGA NEGARA YANG MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PEMILIH PADA PEMILIHAN
UMUM, BEBAS MENENTUKAN SIAPA YANG AKAN DICOBLOS

RAHASIA: BERARTI DALAM MENENTUKAN PILIHANNYA, PEMILIH DIJAMIN KERAHASIAAN PILIHANNYA

JUJUR: BERARTI SEMUA PIHAK YANG TERKAIT DENGAN PEMILU HARUS BERTINDAK DAN BERSIKAP JUJUR SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

ADIL: BERARTI DALAM PELAKSANAAN PEMILU, SETIAP PEMILIH DAN PESERTA PEMILAHAN UMUM MENDAPAT
PERLAKUAN YANG SAMA, SERTA BEBAS DARI KECURANGAN PIHAK MANA PUN
SISTEM • ZAMAN DEMOKRASI PARLEMENTER (1945-

PEMILIHAN 1965)
• ZAMAN DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1965)

UMUM DI • ZAMAN DEMOKRASI PANCASILA (1965-1998)

• ZAMAN REFORMASI (1998-SEKARANG)
INDONESIA
 SISTEM PEMILIHAN UMUM DI
BEBERAPA NEGARA DI DUNIA
SISTEM PLURALITAS
(SISTEM DISTRIK)
MERUPAKAN SISTEM SISTEM PROPORSIONAL
SISTEM CAMPURAN PADA
PEMILU YANG DIDASARKAN IALAH SISTEM DIMANA
DASARNYA BERUSAHA
ATAS KESATUAN PRESENTASE KURSI DI
MENGGABUNGKAN APA
GEOGRAFIS, SETIAP DEWAN PERWAKILAN
YANG TERBAIK DALAM
KESATUAN GEOGRAFIS RAKYAT YANG DIBAGIKAN
SISTEM DITRIK DAN SISTEM
MEMILIKI SATU WAKIL PADA TIAP-TIAP PARTAI
PROPORSIONAL, JIKA KITA
DALAM DEWAN POLITIK DISESUAIKAN
BERTANYA SISTEM YANG
PERWAKILAN DENGAN JUMLAH SUARA
DIGUNAKAN DI INDONESIA
RAKYAT,DINAMAKAN SISTEM YANG DIPEROLEH TIAP-TIAP
YAKNI PELAKSANAAN
DISTRIK KARENA WILAYAH PARTAI POLITIK, DALAM
PEMILU YANG TELAH
NEGARA DIBAGI DALAM SISTEM INI PARA PEMILIH
BERLANGSUNG
DISTRIK-DISTRIK PEMILIHAN AKAN MEMILIH PARTAI
MENGGUNAKAN SISTEM
YANG JUMLAHNYA SAMA POLITIK, BUKAN CALON
PEMILIHAN MEKANIS
DENGAN JUMLAH ANGGOTA PERSEORANGAN SEPERTI
PROPORSIONAL.
BADAN PERWAKILAN DALAM SISTEM DITRIK
RAKYAT YANG
DIKEHENDAKI.