SOSIALISASI GENDER

DALAM PEMBANGUNAN
Oleh, HJ.NURHYAYATI,SE.M.SI
APAKAH GENDER ITU ?
GENDER ADALAH PEMBAGIAN PERAN SERTA
TANGGUNGJAWAB LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
YANG DITETAPKAN OLEH MASYARAKAT
MAUPUN BUDAYA. GENDER BUKANLAH
KODRAT, MELAINKAN BUATAN MANUSIA,
BUATAN MASYARAKAT ATAU KONSTRUKSI
SOSIAL YANG DAPAT BERUBAH DAN DAPAT
DIPERTUKARKAN.
APAKAH SEKS ITU ?

SEKS ADALAH PEMBAGIAN JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERDASARKAN
BIOLOGIS DAN MERUPAKAN KETENTUAN
TUHAN OLEHNYA ITU DISEBUT KODRAT
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN IALAH : VAGINA,
INDUNG TELUR, RAHIM SERTA FUNGSI HORMON YANG
ANTARA LAIN MEMBANTU MENGELUARKAN SUSU IBU
(ASI)

ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI IALAH : PENIS, SPERMA DAN

FUNGSI HORMON LAKI-LAKI YANG MELENGKAPINYA.

ALAT-ALAT REPRODUKSI TERSEBUT TIDAK DAPAT

DIPERTUKARKAN, MERUPAKAN KODRAT TUHAN YANG
DIBAWA SEJAK LAHIR.
 CIRI KHAS GENDER SEKS
SEKS GENDER
- TIDAK BISA BERUBAH - DAPAT BERUBAH
- TIDAK BISA DIPERTUKARKAN - DAPAT DIPERTUKARKAN
- BERLAKU SEPANJANG MASA - TERGANTUNG BUDAYA
- BERLAKU DIMANA SAJA MASING-MASING
- DITETAPKAN OLEH TUHAN - BERBEDA ANTARA
KODRAT KELOMPOK MASYARAKAT DAN

ANTARA SATU SUKU DENGAN

LAINNYA
- DITENTUKAN OLEH
MASYARAKAT/BUDAYA NON-
KODRAT.
MENGAPA GENDER PERLU DIKETAHUI ?
KARENA PERBEDAAN GENDER SECARA SOSIAL TELAH
MELAKUKAN PERBEDAAN HAL, TANGGUNGJAWAB,
PERAN,FUNGSI BAHKAN RUANG,AKTIVITAS LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN DALAM MASYARAKAT.

MENGENAL GENDER BERARTI

MEMAHAMI PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN DARI SUDUT PANDANG NON KODRAT,
BUKAN DARI SUDUT PANDANG KODRAT
(SEKS/BIOLOGIS).
 BILA DIKELOMPOKKAN PERAN YANG DIKERJAKAN
PEREMPUAN, DAPAT DIBAGI MENJADI TIGA MACAM PERAN
SEBAGAI BERIKUT :
1. PERAN DOMESTIK
SELAIN PERAN PRODUKTIF (MELAHIRKAN) YANG KODRAT
ITU, MAKA PEREMPUAN MELAKUKAN JUGA PEKERJAAN
DIRUMAH, SEPERTI MENGAMBIL AIR/ MENGUMPUL KAYU
BAKAR KHUSUS DI DAERAH PEDALAMAN), MEMASAK,
MENGASUH ANAK, MENCUCI, MEMBERSIHKAN RUMAH,
MENGANTAR ANAK KEDOKTER, MERAWAT ATAU MENJAGA
ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT LAINNYA.
2. PERAN PRODUKTIF
KEGIATAN YANG LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
MENYUMBANG PADA PENDAPATAN KELUARGA TANPA MELIHAT
KEGIATAN ITU DIBAYAR ATAU TIDAK. CONTOH BERKEBUN,
MEMELIHARA TERNAK, BURUH LEPAS, MEMBANTU TETANGGA
DALAM PEKERJAAN TERTENTU SERTA KEGIATAN LAINNYA.
3. PERAN SOSIAL
MELIPUTI PARTISIPASI DALAM KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK,
MISALNYA DALAM KEGIATAN ORGANISASI MASSA. KEGIATAN
TERSEBUT DAPAT BERUPA KEIUKUT SERTAAN DALAM
PERTEMUAN-PERTEMUAN ORGANISASI TINGKAT DESA,
PEMBERIAN HAK SUARA, BERPARTISIPASI DALAM KELOMPOK-
KELOMPOK MINAT, GIAT DALAM KEGIATAN PARTAI, PELAYANAN
MASYARAKAT DAN SEBAGAINYA. DENGA KATA LAIN PERAN
SOSIAL ADALAH PERAN YANG BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT
LUAS.
APAKAH YANG DIMAKSUD ISU GENDER ?

ISSU GENDER MENYANGKUT MASALAH

KETIDAK ADILAN YANG MENIMPA LAKI-LAKI
MAUPUN PEREMPUAN, AKAN TETAPI DALAM
BANYAK KASUS, KETIDAK ADILAN ITU BANYAK
MENIMPA PEREMPUAN YANG DIALAMINYA
BAIK DIRUMAH, DITEMPAT KERJA, MAUPUN
MASYARAKAT.
MENGAPA GENDER DIPERMASALAHKAN ?
PERBEDAAN BIOLOGIS ATAU SEKS
MELAHIRKAN PERBEDAAN GENDER, DAN
PERAN GENDER INI SELANJUTNYA
MENDORONG TIMBULNYA KETIDAK ADILAN
GENDER. PERBEDAAN GENDER MEMBAWA
AKIBAT DISKRIMINASI. DISKRIMINASI INILAH
YANG MENJADI PERMASALAHAN.
APA ITU DISKRIMINASI GENDER ?
DISKRIMINASI GENDER PADA DASARNYA
ADALAH SETIAP PERBEDAAN PENYINGKIRAN
ATAU PEMBATASAN YANG DILAKUKAN
SESEORANG KARENA ALASAN GENDER,
SEHINGGA MENGAKIBATKAN PENOLAKAN HAK
DASAR ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL
SERTA BUDAYA.
 AKIBAT KETIDAK SETARAAN DAN KETIDAK ADILAN GENDER

 PERNOMOR DUAAN (SUBORDINATION)

- PEREMPUAN SEBAGAI “KONCO WINGKING” (ORANG
BELAKANG)
- HAK DALAM PERKAWINAN PEREMPUAN DINOMOR
DUAKAN.
- BAGIAN WARIS PEREMPUAN LEBIH SEDIKIT.
- PEREMPUAN DINOMOR DUAKAN DALAM PELUANG
POLITIK,JABATAN, KARIR, PENDIDIKAN DAN SEBAGAINYA.
 PEMINGGIRAN (MARGINALISATION)
- UPAH PEREMPUAN LEBIH KECIL
- IZIN USAHA PEREMPUAN HARUS DIKETAHUI OLEH AYAH (JIKA
MASIH LAJANG DAN SUAMI JIKA SUDAH MENIKAH).
- PERMOHONAN KREDIT HARUS SEIZIN SUAMI
- PEMBATASAN DI BIDANG KESEMPATAN KERJA BAGI
PEREMPUAN.
- KEMAJUAN TEKNOLOGI INDUSTRI MEMIKIRKAN PERAN
SERTA PEREMPUAN.
 BEBAN GANDA (DOUBLE BURDEN)
- PEREMPUAN BEKERJA DI LUAR MAUPUN DI DALAM RUMAH
- LAKI-LAKI BEKERJA DAN MASIH HARUS SISKAMLING
- PEREMPUAN SEBAGAI PERAWAT, PENDIDIKAN ANAK
SEKALIGUS PENDAMPING SUAMI, PENCARI NAFKAH
TAMBAHAN.
- LAKI-LAKI MENCARI NAFKAH UTAMA SEKALIGUS KEPALA
KELUARGA.
KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER (KKG)
KEADILAN GENDER ADALAH PERLAKUAN ADIL YANG DIBERIKAN BAIK
LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN.
KEADILAN GENDER TERCIPTA KARENA :
1. KONSTRUKSI BUDAYA
2. HUBUNGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN (HUBUNGAN GENDER) YANG TIDAK
BERIMBANG.

KESETARAAN GENDER BERARTI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN MENIKMATI

STATUS YANG SAMA DAN MEMILIKI KONDISI YANG SAMA UNTUK
MENGGUNAKAN HAK-HAKNYA DAN KEMAMPUANNYA SECARA PENUH
DALAM MEMBERIKAN KONSTRIBUSINYA KEPADA PEMBANGUNAN
POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA.
PROSES PERLAKUAN ADIL TIDAK TERCIPTA, KESETARAAN GENDER TIDAK
TERCAPAI.
MANA YANG GENDER DAN MANA YANG SEKS
PERNYATAAN GENDER SEKS
- LAKI-LAKI MEMILIKI SPERMA
- LAKI-LAKI TIDAK PANTAS MENGERJAKAN PEKERJAAN DAPUR/MASAK
- PEREMPUAN COCOKNYA MENJADI SEKERTARIS
- PEREMPUAN EMOSIONAL DAN LAKI-LAKI RASIONAL
- LAKI-LAKI TEGAS DAN COCOK MENJADI PEMIMPIN
- PEKERJAAN DIRUMAH DAN DIDAPUR ADALAH SEPENUHNYA TANGGUNGJAWAB PEREMPUAN
- MENDIDIK ANAK ADALAH SEPENUHNYA TANGGUNGJAWAB PEREMPUAN
- PEREMPUAN SIFATNYA LEBIH TELITI
- LAKI-LAKI CENDERUNG SEMBARANGAN
- PEREMPUAN PENAKUT, TIDAK BERANI MOGOK
- PEREMPUAN MENYUSUI BAYI
- PEREMPUAN TIDAK PANTAS JADI PEMIMPIN
- PEREMPUAN MEMILIKI OVUM
- ANAK LAKI-LAKI SAJA YANG PANTAS BERPENDIDIKAN TINGGI
- HANYA LAKI-LAKI YANG PANTAS MENCARI NAFKAH
- PEREMPUAN MEMILIKI RAHIM
- LAKI-LAKI AGRESIF
- PEREMPUAN BOROS
- LAKI-LAKI HEMAT
- TUGAS PEREMPUAN MEMBUAT SUSU BOTOL UNTUK BAYINYA
- PEREMPUAN MEMPRODUKSI ASI
- LAKI-LAKI MENGHAMILI
- PEREMPUAN MENGURUS ANAK
- PEREMPUAN MENGASUH ANAK
DIMENSI GENDER DALAM POLITIK FORMAL

ADA TIGA INSTITUSI POLITIK FORMAL YANG

RELEFAN YAITU :
I. PARTAI POLITIK
II. BADAN LEGISLATIF
III.BADAN EKSEKUTIF/BIROKRAT
I. PARTAI POLITIK
SECARA SEDERHANA PARTAI POLITIK DIDEFENISIKAN SEBAGAI
SEKELOMPOK ORANG YANG TERORGANISIR, MEMILIKI NILAI DAN
KEPENTINGAN BERSAMA.
BERTUJUAN : MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN
KEKUASAAN POLITIK MELALUI CARA-CARA
KONSTITUSIONAL.

KOMPONEN UTAMA DALAM PARTAI POLITIK YAITU :

- MERUPAKAN KUMPULAN ORANG
 DIBENTUK DAN BEROPERASI BERDASARKAN ATURAN FORMAL.
 DIIKAT OLEH SUATU NILAI (IDEOLOGI) DAN KEPENTINGAN YANG SAMA.
 YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN MASYARAKAT
PEMILIH.
- AGAR DAPAT BERKUASA (SESUAI ATURAN YANG BERLAKU) DAN
MENGHASILKAN KEBIJAKAN PUBLIK.
BENTUK KEBIJAKAN UNTUK PEREMPUAN DIATUR DALAM DUA
UNDANG-UNDANG YAITU :
- UNDANG-UNDANG NO.2 TAHUN 2008
- UNDANG-UNDANG NO.2 TAHUN 2011

MELALUI PENGATURAN DI DUA UNDANG-UNDANG TERSEBUT

DIHARAPKAN PARTAI POLITIK SEBAGAI INSTITUSI FORMAL YANG
MENJALANKAN FUNGSI REKRUITMEN POLITIK MEMILIKI
KOMITMEN UNTUK MENINGKATKAN REPRESENTASI POLITIK
PEREMPUAN.
HASIL PEMILU 2014 MENUNJUKKAN REPRESENTASI DI DPR,
MASIH SAMA HASIL PEMILU 2009 BAHKAN ADA DAERAH YANG
MENURUN ATAU MASIH JAUH DARI TARGET MINIMAL 30%
UNDANG-UNDANG NO.2 TAHUN 2011
 MELIBATKAN 30 % PEREMPUAN SEBAGAI PENDIRI PARTAI
POLITIK
 KEPENGURUSAN PARTAI POLITIK MEMUAT 30 %
PEREMPUAN
 REKRUITMEN CALEG MELIBATKAN KETERWAKILAN 30 %
PEREMPUAN
PARTAI POLITIK YANG MENGIKUTI PEMILU LEGISLATIF 2019 :
16 PARTAI , 2 PARTAI TIDAK MENGAJUKAN CALONNYA
(PARTAI GARUDA DAN PKPI)

JUMLAH PARTAI DI BONE 14 PARTAI.

 PARTAI PKB, GERINDRA, PDIP, GOLKAR, NASDEM, BERKARYA,
PKS, PERINDO, P3, PSI, PAN, HANURA, DEMOKRAT DAN PBB.
JUMLAH CALEG DI BONE
 DAPIL I : LAKI 86 PEREMPUAN 44 = 130
 DAPIL II : LAKI 58 PEREMPUAN 38 = 96
 DAPIL III : LAKI 77 PEREMPUAN 39 = 116
 DAPIL IV : LAKI 61 PEREMPUAN 45 = 106
 DAPIL V : LAKI 79 PEREMPUAN 44 = 123

 JUMLAH LAKI : 361

 PEREMPUAN : 210
 JUMLAH LAKI DAN PEREMPUAN : 571
II. BADAN LEGISLATIF
DI INDONESIA YANG DISEBUT BADAN LEGISLATIF ADALAH :
- DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) TINGKAT NASIONAL
- DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (TINGKAT PROPINSI DAN–
KABUPATEN/KOTA)
- DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) ANGGOTANYA ADALAH
PERWAKILAN SETIAP PROPINSI

LEGISLATIF ATAU PARLEMEN MERUPAKAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT YANG

ANGGOTANYA TERDIRI DARI WAKIL RAKYAT YANG DIPILIH MELALUI PEMILIHAN
UMUM.

PENCALONAN PEREMPUAN SEBAGAI ANGGOTA LEGISLATIF DIJAMIN OLEH

UNDANG-UNDANG
- UNDANG-UNDANG NO.12 TAHUN 2003
- UNDANG-UNDANG NO.10 TAHUN 2008
- UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 2012.
 PRESENTASI PEREMPUAN LEGISLATIF (DPRD KAB.BONE)
PERIODE PEREMPUAN LAKI-LAKI JUMLAH
2009- 2014 9 KURSI 36 KURSI 45 KURSI
16 % 31 % 100 %
2014 – 2019 6 KURSI 39 KURSI 45 KURSI
11 % 89 % 100 %

ANGGOTAN LEGISLATIF PEREMPUAN PROPINSI SULAWESI SELATAN 18%

KABUPATEN BANTAENG PRESENTASI PEREMPUAN LEGISLATIF 30 %
III. BADAN EKSEKUTIF/BIROKRASI
PENGERTIAN BIROKRASI DAPAT DIBATASI SEBAGAI KESELURUHAN APARAT
NEGARA, BAIK SIPIL MAUPUN MILITER YANG MELAKUKAN TUGAS
MEMBANTU PEMERINTAH DAN MEREKA MENERIMA GAJI DARI NEGARA
(PEMERINTAH) KARENA STATUSNYA ITU.

BIROKRASI HARUS NETRAL SECARA POLITIK YANG DIWUJUDKAN DENGAN

ATURAN BAHWA :
PEGAWAI NEGERI TIDAK BOLEH BERPARTAI POLITIK DAN TIDAK BOLEH
DICALONKAN UNTUK MENDUDUKI JABATAN POLITIK.
PEREMPUAN DI BIROKRASI :
KESENJAANGAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI PARTAI POLITIK DAN
LEGISLATIF DAPAT JUGA KITA JUMPAI DI LINGKUNGAN BIROKRASI.
 ESELON I
-

39 = PEREMPUAN 5 LAKI 34
ESELON II
III A 82 = PEREMPUAN 12 LAKI 65
ESELON III III B 167 = PEREMPUAN 45 LAKI 118

IV A 839 = PEREMPUAN 345 LAKI 421

ESELON IV IV B 382 = PEREMPUAN 120 LAKI 112
KEBIJAKAN NETRAL DAN BERPERSPEKTIF DAN BIAS GENDER
TERDAPAT 282 : PERDA KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA YANG
MERUGIKAN KAUM PEREMPUAN :
- SUMATERA BARAT, SUMATERA SELATAN, JAWA BARAT, ACEH, PROPINSI
YANG PALING BANYAK MERUGIKAN KAUM PEREMPUAN ADALAH :
- PROPINSI ACEH : (PERDA) NO.11 TAHUN 2002 PELAKSANAAN SYARIAT
ISLAM BIDANG AQIDAH, IBADAH DAN SYARIAT ISLAM. CARA BERBUSANA,
PEREMPUAN DILARANG PAKAI CELANA KETAT DAN TIDAK BOLEH
MENGANGKANG SAAT DIBONCENG SEPEDA MOTOR.
- PERDA KOTA TANGERANG NO.8 TAHUN 2005 TENTANG PELARANGAN
PELACURAN. SETIAP ORANG YANG SIKAP ATAU PERILAKUNYA
MENCURIGAKAN SEHINGGA MENIMBULKAN SUATU ANGGAPAN MEREKA
ADALAH PELACUR, DILARANG BERADA DI JALAN UMUM, PENGINAPAN,
LOSMEN, HOTEL, TEMPAT HIBURAN ATAU TEMPAT-TEMPAT LAINNYA.
 DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH : AGAR SEMUA SISWI SEKOLAH
(PEREMPUAN) DI PARABUMULI UNTUK MENGIKUTI TES KEPERAWANAN
KARENA BANYAK SISWA YANG BERBUAT MESUM PROSTITUSI.

SELAIN KASUS DIATAS YANG BIAS GENDER ADA JUGA LAHIR PERDA YANG
BERPERSPEKTIF GENDER KABUPATEN DONGGALA (SULTENG). PERDA
NO.12/2006 TENTANG PEREMPUAN DALAM PEMERINTAHAN DESA.
KESIMPULAN

 KETERLIBATANPEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK BELUM

MENUNJUKKAN KONDISI YANG MEMUASKAN

 REPRESENTASI PEREMPUAN DI LEGISLATIF MASIH RENDAH BELUM

MENCAPAI ANGKA 30 %.

 TINGKATKAN SDM KAUM PEREMPUAN.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH