GANGGUAN PSIKOLOGIS Menstruasi-Perkawinan - 8 November 2023
GANGGUAN PSIKOLOGIS Menstruasi-Perkawinan - 8 November 2023
MASA REPRODUKSI:
Menstruasi, Perkawinan
Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si.
Rabu, 8 November 2023
Beberapa istilah
• Menstruasi: perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal
yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali.
• Menarche: menstruasi pertama kali.
• Dysmenorrohea: Nyeri menstruasi/haid.
• Kompleks kastrasi: fantasi atau pun gambaran yang mengerikan
terkait dengan pertama kali melihat darah yang keluar dari proses
menstruasi.
• Teori “cloaca” adalah teori yang memandang saluran buang air besar
atau membuang kotoran merupakan tempat bermuaranya saluran
kencing dan usus, yang menyatakan segala sesuatu yang keluar dari
rongga tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan, dan merupakan
tanda noda dan tidak suci.
Fobia
Ketakutan yang tidak beralasan
atau tidak riil, kecemasan atau
ketakutan terhadap menstruasi
secara terus-menerus serta
berlebihan yang tidak segera
diatasi. Gejala ini bisa mengarah
ke tingkah laku patologis.
Fobia pertama kali digunakan
sebagai istilah kedokteran oleh
Celcus, seorang Romawi, pencipta
ensiklopedi.
Hipokondria
Hipokondria: rasa hati yang sangat
tertekan, kemurungan patologis,
kadang-kadang bersamaan
dengan ketakutan-ketakutan yang
tidak beralasan terhadap
kesehatannya dan diikuti fantasi-
fantasi sakit.
Paranoid
Paranoid adalah reaksi-reaksi
kegilaan, bayangan-bayangan dan
pikiran-pikiran kegilaan.
Psychogene amenorrhoe
• Psychogene amenorrhe adalah tertundanya atau terhentinya haid
yang bersifat patologis karena gangguan psikis.
• Jika anak gadis pada haid pertamanya terjadi penolakan, maka
kejadian ini bisa mengakibatkan proses pengereman fungsional yang
berubah jadi retensi menstruasi (keberhentian haid).
• Hal ini dapat diakibatkan oleh reaksi dari kejutan atau reaksi shock
yang dialami oleh gadis remaja ketika mengalami perdarahan atau
menstruasi yang pertama. Tapi pada usia yang lebih tua penolakan
tersebut bisa menimbulkan penyakit psychogene amenorrhe.
Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan dengan
tujuan untuk membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan
melangsungkan keturunan
berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Five Levels of Communication
(Gary Chapman, 2012)
Kau bisa memberi tempat bagi raga tapi tidak bagi jiwa mereka
Sebab jiwa mereka hidup di rumah esok yang takkan mampu kau singgahi sekalipun dalam mimpi
Kau boleh berikhtiar untuk kebaikan mereka namun jangan pernah berupaya menjadikan mereka seperti dirimu
Lengkung busur itu mencari tanda di atas jalan lurus yang tak berujung, dan Dia melengkungkanmu dengan
daya-Nya agar panah-panah-Nya melesat cepat dan jauh
Berlengkunglah dengan riang bersama lengan busur itu
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah sekaligus busur yang mantap
Poligami/poliandri
• Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu istri
atau suami.
• Dampak psikologis: perasaan inferior istri dan menyalahkan diri
karena merasa tindakan suaminya berpoligami adalah akibat dari
ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan biologis suaminya.
• Pola ini dipopulerkan kembali sejak perang dunia I dan II. Pola ini
dianjurkan karena mengingat banyaknya perawan-perawan tua dan
janda-janda muda yang diakibatkan oleh kedua peperangan tersebut.
Perkawinan eugenis
• Perkawinan eugenis adalah perkawinan yang dilakukan untuk memperbaiki
keturunan untuk memperbaiki atau memuliakan ras.
• Sejarah perkawinan ini terjadi pada saat perang dunia II (1939-1945)
berkecamuk, Hitler mengkomandokan sebagian pasukannya untuk menjarah
dan menculik banyak gadis-gadis cantik dari berbagai negeri bahkan dari
negara lain yang diduduki Jerman untuk di”ternakkan” dari kamp-kamp
khusus. Dengan kekerasan mereka digauli oleh laki-laki Jerman pilihan dengan
tujuan suatu periode wanita-wanita ini melahirkan suatu generasi muda yang
unggul (berdarah Aria murni), baik cantik maupun inteligen yang tinggi. Tapi
pola ini sangat dikecam oleh seluruh peradaban manusia di dunia.
Prinsip Konseling
Person Centered Therapy (Carl R. Rogers, Psikolog Humanistik)
• Konselor melakukan pra-interaksi (bagian pertama komunikasi
terapeutik).
• Pertemuan tatap muka.
• Klien adalah pusat konseling.
• Konselor tidak mengarahkan tetapi merefleksikan.
• Lebih dari sekadar menyelesaikan masalah, melainkan klien dan
konselor sama-sama bertransformasi menjadi pribadi kuat.
• Konseling yang berhasil terlihat pada respons klien, nuansa emosi,
hubungan menguat.
Peran bidan
• Caregiver
• Leader
• Edukator
• Motivator
• Konselor