Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rosinta Atmasari

NPM : 23530430
Kelas : PGSD H

TOPIK 1 AKSI NYATA (UNGGAH PORTOFOLIO)


COMPUTATIONAL THINKING

Hasil diskusi pada bagian Ruang Kolaborasi (dapat berupa slide presentasi/laporan).
Nama/No Kelompok Kelompok 4
No Induk/Nama Mahasiswa Afnestya Happy Kharismatika (23530188)
Novita Estyawati (23530386)
Oky Lestari (23530397)
Rosinta Atmasari (23530430)
Tara Sinta Dwi Astuti (23530463)
Hasil Diskusi secara Umum:
Computational Thinking (CT) adalah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan
berstrategi dalam menentukan atau memilih solusi yang efektif, efisien, optimal untuk
dikerjakan oleh agen pemroses informasi (manusia/computer). CT berfokus pada cara
berpikir dalam menemukan cara penyelesaian persoalan dalam kehidupan sehari-hari baik
dengan bantuan computer maupun tanpa bantuan computer.
Disini kita belajar untuk menyelesaikan persoalan dengan cara yang efektif, efisien, dan
optimal. Sehingga berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan dengan
Computational Thinking (CT) sebagai contoh kegiatan memasak mie instan, memasak nasi,
mencuci pakaian, membuat kue, menjahit baju.
Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “computer” TIK dan
robot tapi membutuhkan CT yaitu
1. Mencuci Pakaian
2. Memasak Nasi
3. Membuat Roti Brownis
4. Menjahit Baju
5. Memasak Mie Instan
Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari- hari
Jawaban yang sudah tepat
1. Mencuci Pakaian
• Dekomposisi akan dilakukan ketika akan menentukan dan mengelompokkan apa
saja proses yang akan dilakukan seperti memisahkan pakaian sesuai dengan
kegunaannya, menyiapkan ember dan alat cuci, proses mencuci, menjemur dan
lainnya
• Pengenalan pola, akan dilakukan ketika kita kan melihat pakaian yang akan dicuci,
ketika memilah pakaiannya kita akan mengetahui jenis pakaian yang menunjukk an
bahwa pakaian mana yang layak di cuci atau tidak.
Feedback yang diberikan kelompok lain pada saat Demonstrasi Kontekstual
Nama/No Kelompok Kelompok 4
No Induk/Nama Mahasiswa Afnestya Happy Kharismatika (23530188)
Novita Estyawati (23530386)
Oky Lestari (23530397)
Rosinta Atmasari (23530430)
Tara Sinta Dwi Astuti (23530463)
Feedback/pertanyaan Tanggapan/solusi
1. Mengapa pemecahan masalah adalah Pemecahan masalah adalah keterampilan
keterampilan penting dalam pemikiran penting dalam pemikiran komputasional
komputasional? karena mencerminkan inti dari cara kita
menggunakan konsep-konsep komputasi
untuk mengatasi tantangan dan menemukan
solusi. Beberapa alasan mengapa pemecahan
masalah menjadi keterampilan kunci dalam
pemikiran komputasional meliputi:
 Pemecahan masalah melibatkan
pengembangan dan implementasi
algoritma
 Pemecahan masalah memerlukan
analisis yang cermat terhadap situasi atau
masalah yang dihadapi
 Dalam pemikiran komputasional,
pemecahan masalah sering melibatkan
kreativitas dalam merancang solusi yang
efektif dan efisien.
2. Mengapa algoritma penting dalam CT? Algoritma memiliki peran sentral dalam
Computational Thinking (CT) dan menjadi
keterampilan penting karena:
 Algoritma adalah serangkaian langkah-
langkah atau instruksi yang diterapkan
secara sistematis untuk menyelesaikan
suatu tugas atau masalah
 Algoritma adalah dasar dari proses
pemecahan masalah
 Algoritma membantu menciptakan solusi
yang optimal dan efisien
• Abstraksi dalam mencuci pakaian yaitu kita bias menemukan pakaian mana yang
kotor dan kita akan mengidentifikasi pakaian menurut tingkat kekotorannya.

2. Memasak Nasi
• Dekomposisi : pada tahap awal memasak nasi, mari kita menyiapkan langkah-
langkah untuk memecahkan masalah dengan menyiapkan beras, air, tempat nasi
hingga penanank nasi (rice cooker)
• Pengenalan pola : penegnalan pola dengan memahami dalam proses memasak nasi
dari memasak air dulu, memasak beras hingga menyalakan mesin penanak nasi
tersebut
• Abstraksi : sebuah pandangan beberapa nasi yang dibutuhkan dalam memasak nasi,
masukkan beras di rice cooker beserta air dan nyalakan
• Algoritma: sudah memahami polanya dari diatas, masukkan beras secukupnya, air
secukupnya hingga nyalakan mesin penanank nasi

3. Membuat Roti Brownis


• Dekomposisi :memecahkan sruktur komponen dasar pembentuk brownies menjadi
tepung, telur, gula, mentega, coklat, susu, keju, backing powder, air
• Pengenalan pola: mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue browniz yang
dimulai dari tahap persiapan hingga packing memerlukan waktu 60 menit dengan
menggunakan 1 unit oven.
• Abstarksi: melihat dan mengidentifikasi pola pembeuatan browniz secara umum.
Jika dalam 1 jam dengan 1 unit oven diperoleh 1 box browniz maka perlu 100 jam
untuk menghasilkan 100 box browniz
• Algoritma : mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step
by step, langkah demi langkap, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat
menggunakan langkah/ informasi tersebut untuk menyelesaikan permsalahan yang
sama. Misalnya tahapan membuat kue browniz yang palig efektif dan efisien sesuai
dengan pola dan abstraksi sebelumnya higga tahap packing, diurutkan secara
lengkap, terukur dan kreatif
4. Menjahit Baju
• Dekomposisi dengan menyiapkan alat dan bahan untuk membuat baju seperti
benang, jarum, mesin jahit, gunting, dll.
• Pengenalan pola yaitu mengukur panjang lengan, lingkar dada, panjang badan sesuai
dengan ukuran badan.
• Abstraksi dengan pembuatan desain dan pola yang akan dibuat sesuai dengan model
dan ukuran baju.
• Algoritma yaitu langkah-langkah yang dilakukan ketika menjahit baju.

5. Memasak Mie Instan


• Decomposition :menyiapkan mie, merebus air, menyiapkan alat-alat masak,
menyiapkan bumbu
• Abstraksi :merebusnya jangan terlalu lama, menyiapkan bumbu yang sudah ada
• Pattern recognition: merebus mie selama 4 menit, menyiapkan telot, memberi bumbu
tambahan seperti saos& kecap, tambahkan bumbu lain sesuai selera
• Algoritma : masak air hingga mendidih, siapkan mie instan yang akan di masak,
masukkan mie instan pada air yang sudah mendidih, tunggu hingga mie menjadi
lunak, siapkan bumbu mie goring pada piring, angkat mie yang sudah lunak, masukan
pada piring yang sudah ada bumbunya tadi, aduk hingga bumbunya merata,
tambahkan bawang goring dan telur setengah matang di atas mie, mie goreng siap
untuk dihidangkan dan di makan.

Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari- hari


Jawaban yang tidak tepat yaitu tidak ada.
Hasil refleksi yang diisikan pada Aksi Nyata.

TOPIK 1 AKSI NYATA


COMPUTATIONAL THINKING (CT)

Apa harapan/target Anda dalam mengikuti mata kuliah ini?


Dalam mengikuti mata kuliah Computational Thinking (CT), harapan saya adalah dapat
memahami pola pikir Computational Thinking (CT) dan mampu mengaplikasikannya dalam
memecahkan berbagai masalah. Saya juga berharap dapat memperoleh pemahaman baru tentang
proses penyelesaian masalah dan merasa tertarik untuk lebih menggali pola pikir Computational
Thinking (CT). Pentingnya mengajarkan Computational Thinking (CT) di sekolah juga terkait
dengan penguasaan kecakapan berpikir komputasi sebagai teknik pemecahan masalah yang luas
dan relevan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari CT?


Setelah mempelajari Computational Thinking (CT), pemahaman baru yang dapat diperoleh
termasuk kemampuan untuk menganalisis masalah kompleks, memecah masalah menjadi
bagian-bagian kecil, dan mengembangkan solusi yang efektif. Computational thinking
(CT) juga melatih pola pikir untuk berpikir secara logis, kreatif, dan terstruktur, serta
memungkinkan generalisasi penyelesaian untuk berbagai masalah berbeda. Kemampuan ini
penting dalam mengasah keterampilan problem solving dan dianggap sebagai salah satu
keahlian vital di era digital dan industri 4.0.

Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT dalam kehidupan Anda?


Computational Thinking (CT) adalah metode pemecahan masalah yang melibatkan pemecahan
masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini adalah
keterampilan penting di dunia yang didorong oleh teknologi saat ini, karena membantu individu
menghadapi tantangan dengan cara yang terstruktur dan logis. Penerapan Computational
Thinking (CT) dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari semakin dikenal. Dalam konteks
Indonesia, terdapat peningkatan penekanan pada pengintegrasian Computational Thinking (CT)
ke dalam kurikulum sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi pasar kerja yang terus
berkembang dan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mereka. Empat dasar
CT, yang meliputi dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan desain algoritma, sangat
penting untuk mengembangkan pemikiran logis dan keterampilan pemecahan masalah yang
kreatif.. Pentingnya CT tidak terbatas pada ilmu komputer namun meluas ke berbagai aspek
kehidupan, termasuk humaniora, matematika, dan pemecahan masalah sehari-hari.. Secara
keseluruhan, kehadiran CT dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari dianggap sebagai aset
berharga yang membekali individu dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang
dalam masyarakat yang didorong oleh teknologi.

Bagaimana perasaan Anda setelah belajar mengenai CT?


Computational Thinking (CT) adalah pendekatan pemecahan masalah yang melibatkan
pemecahan masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah
dikelola, mengidentifikasi pola dan hubungan, mengembangkan algoritma untuk memecahkan
masalah, serta menguji dan menyempurnakan solusi. Ini adalah keterampilan yang penting
untuk dimiliki di era digital saat ini, dan penguasaannya dapat membantu individu menjadi
pemecah masalah dan pemikir kritis yang lebih baik.

Apa potensi kendala yang mungkin akan Anda alami selama mengikuti kuliah ini? Jika
ada, tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengantisipasinya?
Selama mengikuti kuliah Computational Thinking (CT), beberapa kendala yang mungkin akan
dihadapi adalah kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang abstrak, kesulitan dalam
memecahkan masalah yang kompleks, dan kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasi kendala tersebut, beberapa tindakan yang
dapat dilakukan adalah memperdalam pemahaman konsep-konsep dengan membaca referensi
tambahan, berlatih memecahkan masalah secara teratur, dan mencoba menerapkan konsep-
konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai