Anda di halaman 1dari 3

Pengertian kunci torsi

Kunci momen atau torsi merupakan kunci jenis SST yang biasa ditemukan di bengkel-
bengkel kendaraan bermotor. SST (Special Service Tools) merupakan peralatan yang
khusus dirancang untuk merakit komponen otomotif dan alat ini tidak dapat diganti
dengan peralatan lainnya.
Pada umumnya, kunci torsi berbentuk bulat memanjang. Ujung bagian atasnya
berbentuk pen yang nantinya akan ditancapkan ke kunci shock. Sedangkan di ujung
bagian bawah dekat gagang pegangannya terdapat sebuah penyetel momen.
Penyetelan tersebut dapat disesuaikan dengan kekencangan yang dibutuhkan. Ukuran
kekencangan pada kunci tersebut nantinya akan ditunjukkan dalam bentuk angka.
Fungsi

Selain digunakan untuk mengeratkan mur dengan baut, kunci torsi biasanya juga
digunakan sebagai alat pengukur kekencangan baut atau mur. Dengan menggunakan
kunci torsi ini, Anda dapat mengetahui berapa nilai kekencangan yang paling tepat pada
baut dan mur.
Mur atau baut sebenarnya sudah disertai dengan nilai kekencangannya masing-masing,
namun tidak semua baut dan mur yang dipasangkan dengan erat itu bagus. Di beberapa
keadaan, ada juga ditemukan baut dan mur yang justru mengalami kerusakan jika
dipasang terlalu erat.
Dalam kondisi inilah kunci torsi sangat diperlukan. Dengan kunci torsi, mur dan baut
dapat terpasang dengan baik dan sesuai, tidak terlalu kendor atau terlalu erat.
Berkat kunci tersebut, tingkat kekencangan keduanya tidak juga dapat menyebabkan
baut atau mur ulir sehingga dol atau bahkan patah. Fungsi kunci momen tersebut sangat
penting sekali bukan?

Jenis

 Deflecting Beam Torque Wrench

Deflecting beam torque wrench merupakan salah satu jenis kunci torsi yang
menggunakan jarum sebagai penunjuk nilai kekencangannya. Bentuk dari kunci ini
seperti pedang dengan kunci soket di salah satu ujungnya dan jarum di ujung yang
lainnya.
Jarum yang ada pada kunci torsi tersebut nantinya akan bergerak sesuai besaran
momen mur dan baut. Alat ini memang sangat mudah digunakan, namun posisi bacanya
harus dilakukan dengan seksama supaya tidak keliru.

 Dial Indicator Torque Wrench

Jenis kunci torsi yang satu ini menggunakan dial indicator untuk menunjukkan besaran
momen pengencangannya. Seiring dengan pengencangan yang dilakukan, jarum
pada dial indicator akan bergerak menunjukkan skala tertentu.
Tingkat ketelitian yang dimiliki oleh dial indicator torque wrench terbilang cukup tinggi.
Ketelitian yang bisa dicapai berkisar antara 0.01 sampai 0.001 mm. Kunci torsi jenis dial
indicator umumnya digunakan pada industri otomotif.
 Pneumatic Torque Wrench

Pneumatic torque wrench merupakan kunci torsi yang memanfaatkan tekanan udara
dalam mengencangkan baut dan mur. Alat yang satu ini banyak digunakan oleh baut-
baut yang membutuhkan pengencangan besar.
Kunci torsi pneumatik memiliki getaran yang sangat sedikit dan akurasi yang sangat baik
pula. Kemampuan yang dimiliki berkisar antara 118 Nm sampai 47,600 Nm. Udara yang
mengalami kompresi merupakan sumber tenaga dari kunci torsi pneumatik ini.

 Hydraulic Torque Wrench

Hydraulic torque wrench merupakan kunci torsi yang memanfaatkan tenaga hidrolik
dalam proses pengencangan bautnya. Kelebihan dari kunci momen jenis yang satu ini
adalah bobotnya ringan dan ukurannya lebih kecil.

 Click Type Torque Wrench

Kunci torsi model klik sangat mudah digunakan. Nilai kekencangan dapat disesuaikan
tanpa perlu melihat jarum indikatornya. Nilai kekencangan juga hanya bisa diketahui
melalui bunyi klik. Jadi, ketika pengencangan telah sampai pada skala yang diinginkan,
kunci akan berbunyi `klik`.
Namun, kunci torsi ini harus diatur ukuran momennya terlebih dahulu sebelum
digunakan. Click type torque wrench bisa dikatakan sebagai kunci torsi yang handal dan
sangat akurat.

 Digital Torque Wrench

Digital torque wrench terbilang sebagai kunci torsi yang canggih. Bagaimana tidak?
skala baca pada kunci yang satu ini dilakukan secara digital. Dengan demikian,
kesalahan dalam membaca dapat dikurangi.

Cara penggunaan

Cara kerja kunci torsi sebenarnya hampir sama dengan kunci pada umumnya. Namun,
perbedaan kunci momen dengan yang lainnya ada pada indikator ukur di dekat gagang
pegangannya.
Supaya Anda lebih paham lagi bagaimana cara menggunakan kunci torsi, mari simak
ulasannya di bawah ini.

 Longgarkan Mur Penyetel

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk menggunakan kunci torsi adalah
melonggarkan mur penyetelnya. Jika mur telah dilonggarkan, maka selanjutnya Anda
harus menggeser skala kekencangan mur.
Geser sampai jarum terletak pada angka yang diinginkan. Nilai kekencangan mur satu
dengan yang lainnya harus dibuat sama agar tidak rusak karena tegangan yang
berbeda.

 Kunci Batas Beban

Jika mur penyetel sudah berhasil dilonggarkan, maka yang harus Anda lakukan
selanjutnya adalah mengunci batas beban. Penguncian tersebut bisa dilakukan dengan
mengencangkan mur pengunci. Dengan demikian, batas beban akan terkunci.

 Gunakan Kunci Biasa untuk Mengencangkan Mur dan Baut

Fungsi kunci momen memang untuk mengencangkan baut dan mur. Namun, gunakan
pula kunci biasa di awal pengerjaan. Jika mur dan baut sudah agak mengencang, baru
Anda gunakan kunci torsi untuk lebih menguatkannya.

 Pasang Kunci Soket

Sebelum menggunakan kunci torsi untuk mengencangkan baut dan mur, kunci soket
harus dipasang terlebih dahulu. Silahkan Anda pasang kunci soket yang sebelumnya
telah disesuaikan ukurannya dengan baut atau mur ke kunci torsi.

 Masukkan Mur atau Baut ke Kunci Soket

Langkah selanjutnya adalah memasang kunci soket ke baut atau mur yang telah sesuai
ukurannya. Masukkan baut atau mur tersebut ke kunci soket melalui lubang yang
terdapat pada ujung kunci torsi.
Namun, terlebih dulu Anda pasang mur atau baut ke benda yang hendak dieratkan.
Baru kemudian Anda bisa memasukkan baut atau mur tersebut ke kunci soketnya.

 Putar-Putar Kunci Torsi

Langkah terakhir dari cara menggunakan kunci torsi adalah memutar-memutar kunci
tersebut searah dengan jarum jam.
Putar-putar kunci torsi sampai pada nilai kekencangan yang diinginkan. Jika Anda
menggunakan model klik, maka putar-putar kunci torsi sampai ada bunyi `klik`.
Sedikit catatan, jika mur atau baut yang hendak dikencangkan memiliki momen puntir
yang besar, sebaiknya Anda lakukan secara bertahap. Semisal pengencangan baut
yang memiliki momen sebesar 8 kg, maka harus dilakukan secara bertahap, yaitu mulai
dari 4 - 6 - 8 kg.

Anda mungkin juga menyukai