Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO

DINAS KESEHATAN
RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE
Jln. Kusno Tongkodu No. 149, Limboto Kabupaten Gorontalo
email : rsud.hah.gorontalo@gmail.com Telp./Fax : (0435) 880-008

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. HASRI AINUN HABIBIE
PROVINSI GORONTALO

NOMOR : 800/RSUD-HAH/SK/ /I/2024

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA


INTEGRITAS (ZI) DI LINGKUNGAN RSUD dr. HASRI AINUN
HABIBIE MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

DIREKTUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan Reformasi


Birokrasi untuk mempercepat terciptanya tata kelola
Pemerintahan yang baik, bersih, efektif dan efisien dalam
melayani masyarakat secara cepat, tepat dan
professional Pemerintah Provinsi Gorontalo akan
melaksanakan Pembangunan Zona Integritas pada
Perangkat Daerah;
b. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun
Habibie sebagai Unsur pelayanan dalam masyarakat
harus berbuat untuk menciptakan suatu lembaga yang
bersih dari korupsi, pungli, menerima gratifikasi dan
praktek- praktek penyimpangan yang tidak sesuai
dengan undang-undang dan peraturan lainnya;
c. bahwa untuk membangun zona integritas menuju
wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah bersih
dan melayani (WBBM) harus dilakukan dengan berbagai
upaya seperti penyampaian laporan harta penyelanggara
Negara (LHKPN), penandatanganan pakta integritas dan
semua pihak mulai pimpinan sampai kebawahnya harus
punya komitmen yang kuat untuk membangun zona
integritas ini dan merubah pola piker dan budaya kerja
(Mindset) sehingga masing-masing memposisikan diri
sebagai pelayanan masyarakat yang baik dan bukan
minta dilayani;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dengan huruf a, b dan c diatas maka perlu
membentuk dan menetapkan Tim Kerja Pencanganan
Pembangunan Zona Integritas (ZI) di Lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun Habibie
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan menerbitkan
Surat Keputusan Direktur RSUD dr. Hasri Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo;
e. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Surat
Keputusan ini dipandang cakap dan mampu
melaksanakan tugasnya sebagai Tim Kerja Pencanangan
Pembangunan Zona Integritas (ZI) di lingkungan
Pemerintah Provinsi Menuju Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi bersih melayani (WBBM);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 140
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tentang
Negara Republik Indonesia nomor 3874);
3. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan atas undang - undang nomor 31 Tahun 1999
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi;
4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Negara Republik
Indonesia Nomor 5038).
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81
Tahun 2011 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
Tahun 2010-2025
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2014 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang
9. Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 52 Tahun 2014
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBMM) di Lingkungan Instansi
Pemerintah
Memperhatikan : Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
100/6060/SJ tanggal 27 Oktober 2015 Tentang
Pembangunan Zona Integritas Lingkup Pemerintah
Daerah.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DR. HASRI AINUN HABIBIE


TENTANG PEMBENTUKAN TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA
INTEGRITAS (ZI) DILINGKUNGAN RSUD DR. HASRI AINUN
HABIBIE MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)
KESATU : Membentuk Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas (ZI) di
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun
Habibie Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dengan susunan
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Tim mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pekerjaan yang mendukung keberhasilan
pembangunan zona integritas (ZI) di lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Hasri Ainun Habibie menuju wilayah
bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani
(WBBM).
b. Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak terkait untuk
kelancaran tugas dimaksud.
KETIGA : Memerintahkan Kepada Tim untuk melaksankan tugas dengan
penuh tanggungjawab dan melaporkan hasilnya kepada
Direktur RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Gorontalo, Januari 2024

Direktur,

dr. Fitriyanto Rajak


NIP.19830712201101 1 001

Tembusan :
1. Pj. Gubernur Gorontalo
2. Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo
3. Inspektur Provinsi Gorontalo
4. Masing – masing yang bersangkutan.
Lampiran I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri
Ainun Habibie Provinsi Gorontalo
Nomor : 800/RSUD-HAH/SK/ /I/2024
Tanggal : Januari 2024

No Kedudukan Nama Jabatan


Dalam Jabatan

TIM SEKRETARIAT
1 Pembina Dr. Fitriyanto Rajak Direktur
2 Ketua Ns Arifandy Pelealu Kepala Bidang Keperawatan
M.Kep
3 Wakil Ketua Dra.Sriyulianti MH Kepala Bagian Administrasi
Dungga Umum dan Kepegawaian
4 Sekretaris Syukriyanto Sabihi, Kasubag Program dan Evaluasi
SKM
No Nama Jabatan Objek Evaluasi Ket.
Kelompok Kerja Manajemen Perubahan (AREA I )
1 Ketua dr. Irma Cahyani Ranti Transformasi sistem
2 Sekretaris dr. Melina Megawati dan mekanisme
kerja organisasi
3 Anggota drg. Yolandari Ali serta mindset dan
4 Ririn Adam, ST.Keb cultureset

Kelompok Kerja Penataan Tatalaksana (AREA II )


1 Ketua Rosnawati Karim, Efisiensi dan
S.Pd,M.Kes efektivitas sistem,
2 Sekretaris Mohammad Rizal proses dan prosedur
Pakaya, S.Si,Apt. M.Si kerja
3 Anggota Hasan Abdullah, SKM
4 Yolanda Donsu, SKM

Kelompok Kerja Penataan Sistem Manajemen SDM


Aparatur ( AREA III)
1 Ketua Nurlalila Djakaria, Peningkatan
S.Kom profesionalisme SDM
2 Sekretaris Margareta Naue, A.Md. aparatur
Kep
3 Anggota Sri rahmawati rivai
4 Ratmanengsi

Rapia
5
Kelompok Kerja Penguatan Akuntabilitas (AREA IV)
1 Ketua Novanda Suratinoyo, Peningkatan
S.Akun,M.Si kapasitas dan
2 Sekretaris Sri Endang Badu, S.Si Akuntabilitas
Kinerja
3 Anggota Putri widayawati
Tinungki, SE
Kelompok Kerja Penguatan Pengawasan (AREA V)
1 Ketua Abdul Majid Tanta Penyelenggaraan
pemerintahan yang
2 Sekretaris Meilda syafitri S.STP, bersih dan bebas
M.Si KKN
3 Anggota Rini Pembengo, SE, MM

Kelompok Kerja Peningkatan Kualitas Pelayanan


Publik (AREA VI)
1 Ketua Fienka Hamzah, SST Peningkatan kualitas
dan inovasi
2 Sekretaris Prasetyo Abdi Utama pelayanan publik
Biki, S.Kep,Ns
3 Anggota Merri Sosilowati Kadir
4. Dr. Dicky Saputra
5. Egha Hamzah,S.Kep,
Ns
6. Gelar Putra Fitra,
S.Farm,Apt
7. Fahriyani Panigoro,
AAK
8. Ferawati Suatinoyo

Gorontalo, Januari 2024

Direktur,

dr. Fitriyanto Rajak


NIP.19830712201101 1 001
Lampiran II : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun
Habibie Provinsi Gorontalo
Nomor : 800/RSUD-HAH/SK/ /I/2024
Tanggal : Januari 2024

Tugas dan Tanggung Jawab

I. Kelompok Kerja Manajemen Perubahan


1. Membentuk tim pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
2. Menyusun rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
3. Melakukan sosialisasi tentang pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
5. Membangun budaya kerja positif dan menerapkan nilai-nilai organisasi
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
6.

II. Kelompok Kerja Penataan Tatalaksana


1. Memastikan bahwa seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP) telah
disusun dan diterapkan dalam organisasi;
2. Melakukan evaluasi terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dalam organisasi;
3. Memastikan bahwa seluruh proses bisnis utama, pelayanan publik dan
administrasi pemerintahan telah memanfaatkan teknologi informasi;
4. Melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses bisnis utama, pelayanan publik dan administrasi pemerintahan;
5. Menyusun kebijakan tentang keterbukaan informasi publik.

III. Kelompok Kerja Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur


1. Menyusun rencana kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan
organisasi;
2. Menyusun kebijakan tentang pola mutasi internal;
3. Menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai;
4. Melakukan penilaian kinerja individu berdasarkan kinerja organisasi;
5. Melaksanakan penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
pegawai;
6. Melakukan pemutakhiran sistem informasi kepegawaian secara
berkala.

IV. Kelompok Kerja Penguatan Akuntabilitas


1. Melakukan pengelolaan akuntabilitas kinerja yang terdiri dari
pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan
kinerja;
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang menangani akuntabilitas
kinerja;
3. Melakukan pengukuran indikator kinerja;
4. Menyusun kebijakan terhadap pemberian reward and punishment
berdasarkan perjanjian kinerja.

V. Kelompok Kerja Penguatan Pengawasan


1. Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi;
2. Melakukan penilaian risiko dan menyusun rencana kegiatan
pengendalian risiko secara berjenjang;
3. Menyusun kebijakan tentang pengaduan masyarakat;
4. Menerapkan Whistle Blowing System
5. Melakukan identifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi
utama;

VI. Kelompok Kerja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


1. Menyusun kebijakan tentang Standar Pelayanan;
2. Melakukan publikasi tentang standar pelayanan dan maklumat
pelayanan;
3. Melakukan upaya dalam peningkatan kemampuan dan/atau
kompetensi tentang penerapan budaya pelayanan prima;
4. Menetapkan unit/penanggungjawab pengaduan dan konsultasi
pelayanan publik;
5. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik;
6. Mendorong penerapan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan
publik;

Anda mungkin juga menyukai