Anda di halaman 1dari 3

00000 TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK

No.Dokumen : /SOP.UKM/ /2023


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2023
Halaman : 1/2
UPTD Kepala Puskesmas
Lahewa Timur
UPTD PUSKESMAS
LAHEWA TIMUR
Anumesra Zai, S.Kep., Ners., M.M
NIP. 19880301 201101 1 004
1. Pengertian Gizi buruk adalah keadaan gizi anak yang ditandai dengan 1
atau lebih tanda berikut :
- Sangat kurus
- Oedema minimal pada kedua punggung kaki
- BB/PB atau BB/TB <-3 SD
- LILA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
Tatalaksana gizi buruk adalah upaya untuk menemukan,
menangani secara dini dan tepat penderita gizi buruk

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan


tatalaksana balita gizi buruk
3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas tentang pengelolaan dan
pelaksanaan program
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012
tentang system Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor :
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Pengobatan Dasar di Puskesmas;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
h. Modul Pelatihan Pertumbuhan Anak Direktorat Bina
Gizi Kementrian Kesehatan RI Tahun 2011;
i. Buku Praktis Ahli Gizi Tahun 2003.

5. Prosedur 1. Alat :
a. Alat Tulis
b. Timbangan Dacin
c. Sarung Timbangan
d. Timbangan digital
e. Lila
f. Microtoa/ pengukur tinggi badan
g. Pengukur panjang badan
2. Bahan :
a. KMS
b. Leafleat
6. Langkah- 1. Persiapan
Langkah
a. Mempelajari laporan balita gizi buruk
b. Menyiapkan Alat (alat Antropometri)
c. Menyiapkan Instrumen Pelacakan (Form Pelacakan Gizi
buruk)
d. Berkoordinasi dengan Petugas Surveilans, dan dokter
puskesmas untuk melaksanakan pelacakan

2. Pelaksanaan
a. Klarifikasi laporan balita gizi buruk
b. Konfirmasi status gizi
c. Bersama dengan Petugas surveilans dan dokter Puskesmas
melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk sesuai
dengan form pelacakan kasus gizi buruk (Menimbang BB,
Mengukur TB dan memeriksa balita Gizi Buruk)
d. Pencatatan dan pelaporan kasus Balita Gizi Buruk
e. Membuat rencana Tindak Lanjut
7. Unit terkait a. Tenaga pelaksana gizi (TPG)
b. Dokter
c. Unit Poli Umum
d. Unit Farmasi
e. UKM Promkes
f. Unit KIA
g. Bidan Desa

8. Dokumen a. Kohort Bayi


terkait b. Kohort Balita
c. Arsip
9. Rekaman
Historis
Perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai