No Dokumen : /SOP/UKM/Pusk-KTK/XII/2020
No.Revisi : 001
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Yuldawati, MKM
KTK NIP. 19690227 200212 2 003
1. Pengertian Pelacakan kasus gizi buruk adalah serangkaian penyelidikan atau
investigasi terhadap faktor risiko terjadinya gizi buruk dan penemuan
kasus bayi/balita gizi buruk di suatu wilayah
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu penemuan
kasus baru bayi/balita gizi buruk dan dapat dilakukan secara cepat
3. Kebijakan a. UUD.No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
b. Kepmenkes RI No.145/Menkes/SK/I/2007 tentang pedoman
penanggulangan bencana kesehatan
c. PERMENKES NO.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
d. Permendagri No 19 tahun 2011 tentang pedoman pengintegrasian
layanan sosial dasar di posyandu
e. Keputusan Kepala Puskesmas KTK No.188.45/19.5/ADM/Pusk-
ktk/I/2017 Tentang pelacakan kasus gizi buruk
4. Referensi a. Buku petunjuk pelaksanaan surveilans gizi, Kementerian Kesehatan
Republik indonesia, 2015
b. Buku Pedoman penanganan dan pelacakan kasus balita gizi
buruk,Depkes RI.2009
c. Buku pegangan kader,Kemenkes, 2012
5. Alat dan bahan a. Alat tulis
b. Surat tugas
c. Timbangan
d. Alat ukur panjang baan / tinggi badan
e. Format pelacakan
6. Prosedur a. Petugas mempelajari laporan bayi/balita gizi buruk dari petugas
Pustu/Poskeskel dan pembina wilayah
b. Petugas menyiapkan sarana antropometri
c. Petugas berkoordinasi dengan dokter Puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan balita gizi buruk
d. Petugas melakukan pengukuran ulang antropometri (melakukan
penimbangan BB dan pengukuran TB)
e. Petugas melakukan rujukan ke Puskesmas TFC untuk tatalaksana
gizi buruk
f. Petugas membuat pencatatan dan pelaporan kasus balita gizi buruk
ke Dinas Kesehatan
7. Diagram alir Pelaporan gizi
buruk dari
pustu/poskeskel
dan pembina
wilayah