Anda di halaman 1dari 10

M.

THAHA (220701044)
LANSEKAP
Dosen Pembimbing; Zya Diana Meutia, M.T.

1.Aspek alam dan lanskap apa yg bernilai dan membutuhkan proteksi?


2. Apa dampak perencanaan terhadap fungsi yg penting dari ekosistem dan
aspek.visual dari lansekap dan.bagaimana terjadinya?
3. Sebutkan tahapan kegiatan perencanaan lansekap?
4. Sebutkan tugas utama perencana lansekap?
5. Mengapa sebuah lansekap harus direncanakan?
6. Jelaskan perkembangan sejarah taman?
7. Apa bedanya taman barat dan taman timur, berikan contohnya?
8. Carilah contoh taman pada masa dahulu dan sekarang yg ada di Banda Aceh dan
jelaskan hubungan yg terjadi antara manusia dan lingkungannpada kedua contoh
taman tsebut.
9. Apa yg dimaksud dengan analisa tapak?
10. Sebutkan tahapan proses dan analisis perencanaan tapak?

Jawab:

1.Ada banyak aspek alam dan lanskap yang memiliki nilai ekologi, estetika, atau
budaya yang perlu dilindungi. Beberapa di antaranya termasuk:

-Keanekaragaman Hayati
-Ekosistem Penting.
-Lanskap Bersejarah dan Budaya.
-Zona Perlindungan Lingkungan
-Lanskap Estetika
-Habitat Satwa Liar
Perlindungan aspek-alasan ini melibatkan upaya konservasi, pengelolaan
berkelanjutan, dan kebijakan lingkungan yang bijaksana untuk memastikan bahwa nilai-
nilai alam dan lanskap ini dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.

2.Perencanaan memiliki dampak besar terhadap fungsi penting dari ekosistem dan
aspek visual dari lanskap. Berikut adalah beberapa dampak dan cara terjadinya:

1.Fungsi Ekosistem:
-Pencemaran: Perencanaan yang buruk dalam pengaturan limbah industri atau
domestik dapat mencemari air dan tanah, merusak ekosistem air tawar dan tanah.
-Pemisahan Lahan: Pembangunan jalan, bendungan, dan infrastruktur lainnya dapat
memisahkan ekosistem, menghambat migrasi hewan, dan mengganggu aliran air.

2.Aspek Visual Lanskap:


-Penghijauan dan Lanskap: Keputusan tentang penanaman pohon, taman, dan lanskap
perkotaan mempengaruhi penampilan visual kota. Pengelolaan yang buruk dapat
mengakibatkan kota yang kurang hijau dan indah.
-Preservasi Pemandangan Alami: Perencanaan lanskap yang baik dapat melibatkan
perlindungan pemandangan alami, seperti menjaga pandangan terbuka pada
pegunungan atau pantai.
Bagaimana terjadinya dampak ini tergantung pada kebijakan perencanaan,
penggunaan lahan, regulasi lingkungan, dan kesadaran masyarakat. Perencanaan
yang berfokus pada keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan keindahan visual dapat
membantu mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan aspek visual lanskap.
Hal ini dapat mencakup zonasi penggunaan lahan, pengelolaan limbah, penghijauan
perkotaan, dan upaya pelestarian alam.

3. Tahapan kegiatan perencanaan lanskap dapat bervariasi tergantung pada proyek dan
tujuannya, tetapi umumnya melibatkan beberapa tahap berikut:

1.Studi Awal (Preliminary Assessment):


-Identifikasi tujuan perencanaan lanskap.
-Pengumpulan data mengenai lokasi, topografi, iklim, tanah, dan lingkungan sosial.
-Analisis kebutuhan dan masalah yang harus dipecahkan.

2.Perencanaan Konseptual (Conceptual Planning):


-Pengembangan visi dan konsep desain.
-Penentuan struktur umum dari lanskap yang diinginkan.
-Penyusunan rencana awal dengan berbagai elemen seperti jalan, taman, dan
penataan vegetasi.

3.Perencanaan Rinci (Detailed Planning):


-Perancangan lebih rinci dari elemen-elemen lanskap seperti taman, jalur pejalan kaki,
dan area rekreasi.
-Penentuan jenis tanaman yang akan ditanam.
-Penyusunan anggaran biaya dan jadwal pelaksanaan.

4.Persetujuan dan Izin (Approval and Permits):


-Mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang seperti pemerintah setempat dan
lingkungan.
-Memenuhi persyaratan izin yang diperlukan untuk proyek lanskap.

5.Pelaksanaan (Implementation):
-Pengerjaan fisik proyek lanskap sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
-Pengawasan pelaksanaan untuk memastikan kepatuhan terhadap rencana.

6.Pemeliharaan (Maintenance):
-Perawatan dan pemeliharaan elemen-elemen lanskap seperti tanaman, jalan, dan
fasilitas rekreasi.
-Pemantauan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.

7.Evaluasi dan Revisi (Evaluation and Revision):


-Mengevaluasi kinerja lanskap setelah beberapa waktu penggunaan.
-Jika diperlukan, melakukan revisi atau perbaikan terhadap desain atau pemeliharaan.
Tahapan-tahapan ini dapat berinteraksi dan tumpang tindih, dan proses perencanaan
lanskap bisa sangat fleksibel tergantung pada kompleksitas proyek dan perubahan
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan. Dalam semua tahap, penting untuk
melibatkan pemangku kepentingan seperti pemilik lahan, masyarakat setempat, dan
ahli lanskap untuk memastikan keberhasilan proyek.

4. -Analisis Lokasi
-Perencanaan Konseptual.
-Desain Detail.
-Pemilihan Tanaman.
-Manajemen Air.
-Penggunaan Lahan.
-Penghijauan Perkotaan.
-Rekayasa Lalu Lintas
-Pelestarian Lingkungan
-Konsultasi dan Kolaborasi
5.- Kepentingan Lingkungan: Perencanaan lanskap memungkinkan kita untuk
mempertahankan dan melindungi lingkungan alam. Ini dapat mencakup pelestarian
habitat alami, menjaga kualitas air dan tanah, dan mengurangi dampak negatif seperti
erosi dan pencemaran.
-Fungsi Sosial: Lanskap yang direncanakan dengan baik menciptakan ruang yang
dapat digunakan oleh masyarakat. Ini termasuk taman, taman bermain, taman kota,
dan ruang terbuka lainnya yang mendukung rekreasi, kebugaran, dan interaksi sosial.
-Fungsi Ekonomi: Lanskap yang dirancang dengan baik juga memiliki dampak ekonomi
positif. Misalnya, taman-taman yang indah dapat meningkatkan nilai properti di
sekitarnya, dan kawasan komersial yang menarik secara visual dapat menarik
pelanggan.
-Keindahan Estetika: Perencanaan lanskap dapat meningkatkan estetika lingkungan. Ini
mencakup penataan tanaman, penggunaan elemen arsitektur luar ruangan, dan
perencanaan tata kota yang menyenangkan mata.
-Kesehatan dan Kesejahteraan: Lanskap yang baik dapat memengaruhi kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Misalnya, memiliki akses ke ruang hijau dapat mengurangi
stres, meningkatkan kualitas udara, dan mendorong gaya hidup aktif.
-Penggunaan Lahan yang Efisien: Perencanaan lanskap membantu mengoptimalkan
penggunaan lahan, memastikan bahwa setiap potongan lahan digunakan sesuai
dengan tujuannya yang terbaik.
-Keberlanjutan: Perencanaan lanskap juga mencakup prinsip-prinsip keberlanjutan,
seperti penggunaan tanaman yang tahan kekeringan, manajemen air yang efisien, dan
peningkatan energi hijau, yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dan
biaya jangka panjang.
-Konservasi Warisan Budaya: Lanskap seringkali memiliki nilai budaya dan sejarah
yang perlu dilestarikan. Perencanaan lanskap yang baik memungkinkan kita untuk
melestarikan situs-situs bersejarah, monumen, dan nilai-nilai budaya lainnya.

Dengan merencanakan lanskap, kita dapat mengintegrasikan berbagai aspek ini


dengan baik, menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas hidup manusia dan
menjaga keberlanjutan lingkungan alam.

6. Perkembangan sejarah taman melibatkan evolusi konsep dan fungsi taman dari
masa ke masa. Ini adalah perjalanan panjang yang mencerminkan perubahan budaya,
sosial, dan ekonomi dalam masyarakat manusia. Berikut adalah beberapa poin penting
dalam perkembangan sejarah taman:
-Taman Kebun Asyur (Abad ke-2 SM): Taman tertua yang diketahui adalah Taman
Kebun Asyur di Mesopotamia (kini bagian dari Irak). Taman ini memiliki struktur
geometris dengan saluran air yang digunakan untuk irigasi dan tanaman hias.
-Taman Kebun Hangzhou (Abad ke-12 M): Taman Kebun Hangzhou di Tiongkok adalah
salah satu taman klasik Tiongkok yang indah. Taman ini mencerminkan prinsip-prinsip
desain taman Tiongkok yang berfokus pada harmoni dengan alam.
-Taman Renaissance (Abad ke-15 hingga ke-17): Selama periode Renaissance di
Eropa, taman bergeser dari fungsinya yang praktis sebagai taman kebun ke taman
yang lebih formal dengan struktur geometris. Taman Versailles di Prancis adalah contoh
terkenal dari taman gaya ini.
-Taman Romantis (Abad ke-18): Abad ke-18 melihat perkembangan taman romantik,
yang lebih menekankan pada keindahan alam dan tanaman yang alami. Taman Inggris
seperti Stourhead adalah contoh taman ini.
-Taman Publik Abad ke-19: Abad ke-19 melihat munculnya taman-taman publik di kota-
kota besar, sebagai respons terhadap urbanisasi yang cepat. Hyde Park di London dan
Central Park di New York adalah contoh taman publik terkenal.
-Taman Lanskap (Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20): Gaya taman lanskap
berkembang, yang lebih mengutamakan tampilan alami dan pelestarian lingkungan. Ini
mencerminkan minat dalam alam dan ekologi.
-Taman Modern (Abad ke-20 hingga Sekarang): Taman modern memiliki berbagai gaya
dan tujuan, termasuk taman kota, taman bermain, taman botani, taman air, dan taman
kontemporer yang berfokus pada kreativitas, inovasi, dan keberlanjutan.
-Taman Tematik (Abad ke-20 hingga Sekarang): Taman tematik seperti Disneyland
mempopulerkan konsep taman hiburan dengan tema yang menciptakan pengalaman
khusus untuk pengunjung.
-Taman Hijau dan Keberlanjutan (Abad ke-21): Dalam konteks modern, ada
peningkatan perhatian pada taman hijau perkotaan, taman berkelanjutan, dan taman
yang berfokus pada konservasi alam dan ekosistem perkotaan.
-Perkembangan sejarah taman mencerminkan evolusi budaya dan nilai-nilai
masyarakat dalam hubungannya dengan alam dan estetika. Taman masih menjadi
tempat penting untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan, dan penghijauan perkotaan di
zaman kita.

7. Taman-taman Barat dan Taman-taman Timur memiliki perbedaan dalam sejarah,


filosofi desain, elemen estetika, dan konsep utama. Perbedaan-perbedaan ini
mencerminkan perbedaan budaya dan nilai-nilai yang mendalam antara Barat dan
Timur. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara taman-taman Barat dan
Taman-taman Timur:

Taman Barat:
-Keteraturan Geometris: Taman-taman Barat cenderung memiliki struktur keteraturan
geometris, dengan jalan-jalan lurus, teratur, dan simetris. Desainnya seringkali
terinspirasi oleh gaya Renaissance dan arsitektur Klasik.
-Taman Formal: Taman-taman Barat lebih cenderung bersifat formal, dengan
pepohonan yang disusun dengan rapi, patung-patung, dan kolam-kolam yang seringkali
berbentuk geometris.
-Fokus pada Kemanusiaan: Taman-taman Barat menempatkan manusia sebagai pusat
perhatian, menciptakan tampilan yang dirancang untuk dilihat dan dinikmati oleh
manusia.
-Menghargai Kebun: Taman-taman Barat seringkali berfokus pada hortikultura dan
penataan taman bunga yang indah, dengan penekanan pada estetika bunga-bunga
yang berwarna-warni.
Contoh Taman Barat:
-Taman Versailles di Prancis adalah salah satu contoh paling terkenal dari taman Barat
dengan desain yang sangat formal, geometris, dan teratur.
-Kebun Raya Kew di London, Inggris, adalah taman botani yang mencampurkan unsur-
unsur taman Barat dengan elemen alamiah.
Taman Timur:
-Keharmonisan dengan Alam: Taman-taman Timur lebih cenderung menghormati alam
dan menciptakan kesan harmoni dengan lingkungan alam. Mereka mengikuti prinsip-
prinsip Taoisme dan Buddhisme yang menekankan keseimbangan dan keharmonisan.
-Taman Naturalistik: Taman-taman Timur seringkali memiliki tampilan yang lebih
naturalistik, dengan penggunaan batu, air, dan elemen-elemen alam lainnya yang
menggambarkan lanskap alamiah.
-Pentingnya Ruang Kosong: Ruang kosong dan ketidaksempurnaan dihargai dalam
taman-taman Timur sebagai simbol kesederhanaan dan kerendahan hati.
-Menghargai Batu dan Air: Batu dan air memiliki peran penting dalam taman-taman
Timur, dengan penggunaan batu-batu alamiah yang menumpuk dan air mengalir yang
sering diintegrasikan.

Contoh Taman Timur:


-Taman Kenrokuen di Kanazawa, Jepang, adalah salah satu taman Jepang yang
terkenal dengan desain yang naturalistik dan penggunaan air yang cerdas.
-Taman Ryoan-ji di Kyoto, Jepang, adalah contoh taman yang sangat sederhana
dengan taman batu Zen yang terkenal.

Penting untuk diingat bahwa perbedaan-perbedaan ini adalah umum, dan ada banyak
variasi dalam desain taman baik di Barat maupun di Timur. Seiring berjalannya waktu
dan interaksi budaya, taman-taman di seluruh dunia juga dapat mencampurkan
elemen-elemen dari kedua tradisi ini.

8. Di Banda Aceh, terdapat dua contoh taman yang bisa dijadikan perbandingan antara
masa dahulu dan sekarang: Taman Putroe Phang dan Taman Sari.
Taman Putroe Phang (Masa Dahulu):
-Masa Lalu: Taman Putroe Phang adalah taman yang memiliki sejarah panjang di
Banda Aceh. Dahulu, taman ini adalah taman istana kerajaan yang digunakan oleh
bangsawan Aceh untuk beristirahat dan mengadakan acara budaya. Taman ini memiliki
tumbuhan hijau dan pepohonan yang rindang, kolam-kolam, dan berbagai elemen
arsitektur tradisional Aceh.
-Hubungan Manusia dan Lingkungan: Pada masa lalu, Taman Putroe Phang adalah
tempat di mana hubungan manusia dengan lingkungan alam sangat erat. Taman ini
adalah tempat bagi masyarakat Aceh untuk berinteraksi dengan alam, merayakan
budaya mereka, dan menjaga keindahan taman tersebut. Tanaman-tanaman yang
ditanam di sana juga mencerminkan pentingnya tanaman dalam budaya Aceh.

Taman Sari (Sekarang):


-Masa Kini: Taman Sari adalah salah satu taman yang lebih modern di Banda Aceh
yang dibangun sebagai taman rekreasi umum. Taman ini memiliki fasilitas modern
seperti jogging track, area bermain anak-anak, dan area duduk. Desainnya lebih
bersifat formal dan praktis dibandingkan dengan Taman Putroe Phang.
-Hubungan Manusia dan Lingkungan: Taman Sari mencerminkan perubahan dalam
hubungan manusia dan lingkungan di Banda Aceh. Sebagai taman modern, fokusnya
adalah pada kenyamanan dan rekreasi, dan mungkin tidak memiliki hubungan yang
mendalam dengan alam seperti taman tradisional. Namun, taman ini masih
memberikan warga kota tempat untuk berinteraksi dengan alam perkotaan dan
menjalani gaya hidup sehat.

Dalam perbandingan ini, kita bisa melihat perubahan dalam pendekatan manusia
terhadap lingkungan dari masa lalu ke masa kini. Taman tradisional seperti Taman
Putroe Phang mencerminkan hubungan yang lebih mendalam dengan alam dan
budaya lokal, sementara taman modern seperti Taman Sari lebih berfokus pada aspek-
aspek praktis dan rekreasi. Namun, keduanya memiliki nilai penting dalam konteks
kehidupan perkotaan, yang menggambarkan evolusi hubungan manusia dengan
lingkungan mereka.

9. Analisis tapak adalah suatu proses yang dilakukan dalam perencanaan dan desain
lanskap untuk memahami secara mendalam karakteristik dan potensi suatu lokasi atau
tapak yang akan direncanakan. Tujuan dari analisis tapak adalah untuk mengumpulkan
data dan informasi yang diperlukan agar perencana atau desainer lanskap dapat
membuat keputusan yang tepat dalam merancang suatu proyek lanskap yang sesuai
dengan konteks lingkungan yang ada.
10. Proses dan analisis perencanaan tapak melibatkan sejumlah tahapan yang berfokus
pada pemahaman mendalam tentang karakteristik dan potensi suatu lokasi yang akan
direncanakan. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam proses ini:

-Identifikasi Tujuan dan Kebutuhan: Pada tahap awal, identifikasi tujuan utama dari
proyek lanskap dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Apakah tujuannya adalah untuk
rekreasi, konservasi lingkungan, atau tujuan lainnya?
-Analisis Awal: Melakukan analisis permukaan dan pemetaan awal untuk memahami
topografi, tanah, vegetasi, dan elemen lain yang ada di tapak. Ini juga mencakup
pemahaman tentang iklim dan aspek-aspek mikro-iklim yang relevan.
-Analisis Ekologi: Mempelajari aspek-aspek ekologi tapak, termasuk habitat alami,
keanekaragaman hayati, dan spesies yang ada. Ini penting untuk pelestarian alam dan
pelestarian lingkungan.
-Analisis Sosial dan Budaya: Memahami sejarah, budaya, dan masyarakat yang ada di
sekitar tapak. Ini mencakup pengumpulan data tentang penggunaan lahan saat ini,
nilai-nilai budaya, dan kebutuhan masyarakat.
-Analisis Fungsional: Menentukan fungsi utama dari proyek lanskap, seperti penentuan
jenis fasilitas yang akan dibangun (taman bermain, taman kota, dll.) dan bagaimana
fasilitas tersebut akan digunakan.
-Analisis Hukum dan Regulasi: Memeriksa semua peraturan, perizinan, dan regulasi
yang berlaku untuk proyek lanskap, termasuk zonasi penggunaan lahan dan
persyaratan perizinan lingkungan.
-Analisis Anggaran dan Sumber Daya: Menentukan anggaran yang tersedia untuk
proyek dan mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, termasuk tenaga kerja,
bahan, dan peralatan.
-Perencanaan Konsep: Merancang konsep dasar untuk proyek lanskap yang mencakup
ide-ide awal dan visi desain.
-Analisis Estetika: Menganalisis aspek estetika dari tapak, termasuk elemen-elemen
visual yang dapat meningkatkan tampilan lanskap.
-Pemetaan dan Penggambaran: Menghasilkan peta, gambar, dan dokumen teknis yang
merinci rencana lanskap dengan rincian seperti tata letak jalan, penanaman tanaman,
dan fasilitas lainnya.
-Evaluasi dan Revisi: Meninjau ulang rencana lanskap yang telah dibuat dan melakukan
revisi jika diperlukan berdasarkan umpan balik dari pemangku kepentingan atau
masalah yang mungkin muncul selama proses analisis dan perencanaan.
-Implementasi: Setelah rencana lanskap final disetujui, tahap implementasi dimulai,
yang melibatkan konstruksi fisik dari proyek lanskap sesuai dengan rencana.
-Pemeliharaan dan Pengelolaan: Setelah proyek selesai, pemeliharaan dan
pengelolaan lanjutan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan kinerja optimal
dari lanskap yang telah direncanakan.
.

Anda mungkin juga menyukai