a. Gunting Syafruddin
Dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar & mengatasi defisit anggaran, pada 20
Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafruddin Prawiranegara, mengambil kebijakan memotong
semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Melalui
kebujakan ini, jumlah uang yang beredar bisa dikurangi.
Dampak dari pelaksanaan Finek ini, banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya,
sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan Belanda itu.