Anda di halaman 1dari 1

Alur cerita Telaga Warna bermula dari sebuah Kerajaan Kutatanggeuhan yang dipimpin

oleh seorang raja bijaksana, yaitu Prabu Suwartalaya, yang beristri Ratu Purbamanah.

Dikisahkan, pasangan raja dan ratu ini sangat menginginkan keturunan.Setelah bertahun-
tahun menikah, raja dan ratu tak kunjung dikaruniai anak.Sesuai petunjuk dari ayahnya, demi
mendapatkan keturunan, sang raja pergi ke sebuah gua untuk bertapa.
Benar saja, setelah bertapa selama beberapa lama, ratu diberi kehamilan

Mereka pun sangat senang menyambut kelahiran bayinya. Setelah sang putri lahir dengan
sehat dan selamat, Prabu Suwartalaya mengumumkan kabar gembira tersebut kepada
seluruh rakyatnya.

Seluruh rakyat kerajaan pun tahu bahwa anak raja diberi nama Nyi Mas Ratu Dewi
Rukmini Kencana Wungu. Putri Rukmini tumbuh menjadi perempuan cantik yang disayangi
oleh kedua orang tuanya sekaligus seluruh rakyatnya.

Pada masa kanak-kanaknya, hampir setiap hari rambut sang putri selalu dikucir dengan
pita berwarna biru. Dikarenakan hal itu, putri mendapatkan julukan Dewi Kuncung Biru oleh
teman-temannya.

Dewi Kuncung biru tumbuh dengan penuh kasih sayang. Ia hampir selalu mendapatkan
apapun keinginannya, tanpa terkecuali, termasuk saat perayaan usia 17 tahun. Selain
meminta kepada ayahnya untuk menggelar pesta megah, Dewi Kuncung Biru meminta
hadiah permata, berlian, emas, dan mutiara.

Dewi Kuncung Biru pun mengajukan permintaan yang tak masuk akal, yakni saat pesta,
dirinya ingin setiap rambutnya dihiasi dengan emas permata dan berlian indah.

Permintaan yang terakhir sontak membuat raja terkejut. Permintaan tak masuk akal itu
pun langsung ditolak oleh raja dan membuat Dewi Kuncung Biru marah. Singkat cerita,
kemarahannya terdengar hingga ke luar istana.

Seluruh rakyat lantas gotong royong mengumpulkan harta kekayaan mereka demi
memenuhi permintaan putri raja. Pada mulanya raja menolak bantuan dari rakyat
itu.Namun, dia akhirnya menerimanya dan mengundang seluruh rakyatnya untuk menghadiri
pesta ulang tahun putrinya. Saat pesta tiba, hadiah yang dikumpulkan rakyatnya tersebut tak
sesuai dengan keinginan sang putri yang manja. Di pesta itu, Dewi Rukmini membuang kotak
perhiasan yang diberikan kepadanya.

Semua orang hanya terdiam. Melihat kelakuan putrinya, Ratu Purbamanah tak kuasa
menahan tangis. Setelah itu, secara tiba-tiba, tanah di kerajaan terguncang dan lantai istana
secara mendadak terbelah. Cuaca buruk datang diiringi badai, kilat, dan guntur yang
bergemuruh. Genangan air semakin meluas sehingga merendam istana kerajaan.

Air yang membanjiri area tersebut kemudian membentuk sebuah danau atau telaga.
Kejanggalan terjadi ketika badai yang sebelumnya sangat kuat tiba-tiba berhenti. Kemudian,
air di danau itu mulai menampilkan warna-warni yang indah. Konon, penyebab terjadinya
perubahan warna air di Telaga Warna adalah perhiasan putri yang tersebar di dasar danau.

Anda mungkin juga menyukai