KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak
Dhien Meulaboh Nomor 141 tahun 2021 tentang Kebijakan
Pedoman Pelayanan Intensif.
PROSEDUR
RESUSITASI NEONATUS
A. Persiapan resusitasi
1. persiapan keluarga / konseling antenatal yaitu persiapan
yang dilakukan sebelum bayi lahir dengan data Riwayat
kehamilan ibunya , Riwayat persalinan , dan perkiraan
yang akan muncul setelah bayi lahir.
2. persiapan tim terdiri dari :
a. leader yaitu tim yang bertugas sebagai airway dan
breathing.
b. cirkulasi yaitu tim yang bertugas memeriksa denyut
jantung dan melakukan kompresi dada jika diperlukan.
c. equipment yaitu tim yang bertugas menyiapkan alat dan
obat-obatan yang dibutuhkan selama proses resusitasi
bayi.
3. persiapan tempat dan alat resusitasi.
a. tempat resusitasiyang tidak terlalu keras dan tidak
terlalu lunak seperti infant warmer yang sudah
dihangatkan minimal 30 menit sebelum bayi lahir.
b. alat resusitasi terdiri dari ;
- 3 lembar kain yang sudah dihangatkan.
- topi
- alat penghisap lendir seperti suction dan mesin suction
yang dipastikan menyala dan berfungsi dengan baik.
- balon dan sungkup dengan berbagai ukuran dan
dipastikan berfungsi dengan baik.
- ETT , stilet dan laringoskope yang sudah dipastikan
lampunya menyala dan batre berfungsi dengan baik.
- puls oksimetri
- stetoscope
- abocath yg disediakan sesuai ukuran
- cairan infus dan infus set mikro
- spuit dengan berbagai macam ukuran disesuaikan
kebutuhan.
- obat epineprin
4. Ketika bayi lahir dilakukan penilaian yaitu : apakah
bayi segera menangis atau tidak , apakah bayi cukup
bulan atau tidak , apakah tonus otot baik atau tidak.
Lakukan penilaian apgar score
5. jika salah satu pertanyaan diatas terjawab iya segera
lakukan IMD ke ibu bayi dan melakukan rawat
gabung ibu dan bayi nya
- jaga kehangatan
-pantau usaha napas , LDJ dan spo2
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Perawat memberi salam dan menjelaskan tujuan dan
prosedur dilakukan resusitasi neonatus.
2. Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah.
3. Perawat memakai APD
4. Segera lakukan Langkah awal resusitasi dengan
cara:
a. Posisikan bayi diinfant warmer yang sudah
dihangatkan.
b. Hisap lendir jika di temukan ada lendir disaluran
pernapasan.
c. Rangsang taktik dan keringkan bayi dengan
mengganti kain yang basah dengan kain yang
kering dan hangat serta memasang topi.
d. Posisikan Kembali dan lakukan penilaian dengan
memasang pulse oksimetri dan nilai usaha
bernafas.
e. Jika LDJ kurang dari 100 x/m lakukan ventilasi
tekanan positif dengan irama siklus pompa lepas
lepas selama 60 detik.dengan kecepatan 40-60
x/m
f. Jika dalam 15 detik pertama dilakukan ventilasi
spontan tidak ada pengembangan dada maka
lakukan koreksi SRIBTA.
- S = Cek sungkup apakah ada kebocoran atau
tidak
- R = Reposisikan kepala setengah extensi
- I = Isap lendir Kembali
- B = Buka mulut dan posisikan sungkup
- T = Tambah tekanan balon pompa
- A = Aternatif dilakukan intubasi
5. Setelah dilakukan VTP selama 60 detik lakukan
penilaian ulang usaha napas dan LDJ
6. Bila usaha napas lemah dan LDJ kurang dari 60 x/m
lakukan VTP dan kompresi dada dengan
perbandingan 1:3 ( 1 kali ventilasi 3x kompresi )
selama 60 detik dengan kedalaman 3-4 cm
kecepatan 40-60 x/ m
7. Setelah dilakukan VTP dan kompresi dada selama
6o detik lakukan penilaian ulang usaha napas dan
LDJ bila napas spontan ada LDJ lebih dari 100 x/m
tapi bayi merintih , retraksi dada ada , cyanosis ada
lakukan pemasangan CPAP dengan PEEP 7 CMH20
RESUSITASI NEONATUS
Usia gestasi < 32 minggu atau berat lahir < 1500 gram
langsung dibungkus plastic tanpa dikeringkan terlebih
dahulu kecuali wajah, kemudian dipasang topi
RESUSITASI NEONATUS