i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidaya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Cara Menggunakan Web
Dengan Software Berbasis Open Source, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga
berterima kasih pada Bapak Muhammad Guntur selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang semakin maju ini berdampak juga pada ilmu teknologi dan pengetahuan yang juga
maju dan berkembang. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Seiring dengan berjalannya waktu, dalam dunia teknologi dan informasi, banyak sekali
perkembangan yang pesat, salah satunya adalah mengenai Perangkat Lunak atau bisa disebut
juga sebagai software. Pada dasarnya software dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu software
berbayar dan software tidak berbayar atau yang biasa disebut free software. Software yang
berbayar tentu saja memiliki perbedaan yang mendasar dengan software yang tidak berbayar.
Biasanya kualitas software berbayar lebih diunggulkan dari pada software tidak berbayar (free
software). Hal inilah yang menjadi suatu kendala bagi para pengguna (user).
Terkadang user atau yang biasa disebut sebagai pengguna menginginkan suatu software yang
tidak berbayar namun memiliki peforma atau kualitas yang baik. Oleh karena itu, seiring
dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun juga turut berkembang dan maju.
Maka mulai bermunculanlah suatu software yang boleh dikatakan tidak berbayar namun bisa
dikembangkan. Software atau perangkat lunak tersebut bisa disebut sebagai open source
software (perangkat lunak sumber terbuka). Melalui perangkat lunak ini, para pengguna bisa
mendapatkan software dengan tidak berbayar dan disediakan pula source untuk
mengembangkan software tersebut.
Open Source Software menjadi sangat menarik dan dianggap sebagai fenomena baru dari
keseluruhan ruang lingkup Teknologi Informasi. Fenomena Dampak dari teknologi Open
Source diharapkan mendapat perhatian dari industry software, dan dalam lingkungan
keseluruhan. Banyak orang percaya bahwa dampak dari Open Source Software dalam industri
teknologi informasi dan lingkungan pada umumnya akan membesar.
4
1.3 Tujuan
1. Bertujuan untuk mengetahui pengertian Open source Software
2. Bertujuan untuk mengetahui pengertian Free Software
3. Untuk mengetahui jenis-jenis lisensi Free Open Source Software
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Free Open Source Software
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Open Source Software juga dapat diartikan sebagai suatu jenis perangkat lunak yang kode
sumbernya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan dan disebarluaskan. Keberadaan
Open Source Software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula Open Source
Software diambil dari internet kemudian digunakan oleh pengguna lain dan diperbaiki
apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari Open Source Software ini kemudian
dipublikasikan kembali melalui internet yang memungkinkan pengguna lain menggunakan
dan memperbaikinya. Saat ini sangat mudah mendapatkan Open Source Software di
internet.
Pengembangan Open Source Software melibatkan banyak orang dari berbagai penjuru
dunia yang berinteraksi melalui internet. Maka bermunculanlah berbagai macam software
yang dibuat berbasis open source ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open
source ini telah melahirkan developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.
Dengan pola open source orang dapat membuat dan mengembangkan apa yang disebut
dengan free software. Software ini dapat digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak
cipta karena memang dikembangkan dengan pola open source.
6
Perangkat lunak bebas dan gratis (Free Software) adalah istilah yang diciptakan oleh
Richard Stallman dan Free Software Foundation yang mengacu kepada perangkat lunak
yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa
modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang
sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya.
Gerakan perangkat lunak bebas (Free Software Movement) yang merintis perangkat lunak
bebas berawal pada tahun 1983, bertujuan untuk memberikan kebebasan ini dapat
dinikmati oleh setiap pengguna komputer.
Dengan konsep kebebasan ini, setiap orang bebas untuk menjual perangkat lunak bebas,
menggunakannya secara komersial dan mengambil untung dari distribusi dan modifikasi
kode sumbernya. Walaupun demikian setiap orang yang memiliki salinan dari sebuah
perangkat lunak bebas dapat pula menyebarluaskan perangkat lunak bebas tersebut secara
gratis. Model bisnis dari perangkat lunak bebas biasanya terletak pada nilai tambah seperti
dukungan, pelatihan, kustomisasi, integrasi atau sertifikasi.
7
3. The BSD License, Software Distribution License. Lisensi ini relatif memiliki lebih
sedikit keterbatasan pada apa yang boleh dilakukan para developer. Termasuk boleh
membuat karya turunan yang bersifat proprietary.
4. The X Concortiun License. Lisensi yang digunakan oleh distribusi X Window. Lisensi
ini hampir membolehkan modifikasi apapun
5. The Artistic Adalah lisensi yang digunakan olch perl. Lisensi ini memodifikasi
beberapa aspek yang bersifat kontroversial pada GPL. Lisensi ini melarang penjualan
perangkat lunak, akan tetapi membolehkan penyertaan program lain yang dijual.
6. The MPL, Mozilla Public License Lisensi ini digunakan oleh netscape ketika
melepaskan Source Code browser netscape. Juga memperbolehkan para developer
untuk karya derivatif yang bersifat proprietary.
7. The QPL, Q Public License Lisensi yang digunakan Trolltech ketika melepaskan
library Q.
Berikut Lisensi-lisensi lain yang telah disetujui oleh OSI melalui Lisensi Proses Review :
1. Academic Free License 3.0 (AFL-3.0)
2. Affero GNU Public License: See "GNU Affero General Public License 3.0 (AGPL-
3.0)"
3. Adaptive Public License (APL-1.0)
4. Apache License 2.0 (Apache-2.0)
5. Apple Public Source License (APSL-2.0)
6. Artistic license 2.0 (Artistic-2.0)
7. Attribution Assurance Licenses (AAL)%
8. BSD 3-Clause "New" or "Revised" License (BSD-3-Clause)
8
melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi
duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan Open Source Software menjadi
besar, karena ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama.
Membangun di atas karya lain
Dengan ketersediaan kode sumber untuk membangun program, waktu
pengembangan menjadi pendek. Banyak projek Open Source Software berbasis
program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang
diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih
memanfaatkan projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi,
sehingga menghemat jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya.
Bahkan jika kode sumber tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan
kode sumber memudahkan pengembang untuk belajar bagaimana projek lain
memecahkan masalah yang sama. Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak
orang menggunakan dan mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada
akan mudah ditemukan dan diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja
menerima laporan kesalahan, tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode
sumber, maka pengguna hanya bisa sebatas melaporkan. Pengembang Open Source
Software sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber
tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga menjelaskan lebih tajam apa
penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat mengirimkan kode
perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan kontrol terhadap
kualitas.
Mengurangi biaya perawatan
Biaya perawatan software sering sama atau lebih besar dari biaya pengembangan
awal. Jika sebuah perusahaan merawat software sendirian, maka pekerjaan itu
menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model pengembangan Open Source
Software, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna potensial,
sehingga mengurangi biaya perawatan per orang organisasi. Demikian pula
peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau
individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.
9
Legal
Indonesia berada pada posisi nomor 4 negara pembajak terbesar di dunia. Hal ini
menyebabkan posisi tawar-menawar Indonesia melemah didunia perdagangan, dan
menjadikan Indonesia menuai kecaman dari negara-negara lainnya. Open Source,
dengan berbagai kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source
diseluruh Indonesia akan menyebabkan tingkat pembajakan software di Indonesia
menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%.
Keamanan negara/perusahaan
Di tahun 1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa gas Uni Sovyet di Siberia.
Kekuatan ledakan tersebut sekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir
Hiroshima. 16 tahun kemudian baru diketahui oleh public bahwa ledakan tersebut
disebabkan oleh software komputer proprietary/tertutup yang telah diubah oleh
CIA. Software open source bebas dari bahaya ini, karena bisa dilakukan audit
terhadap kode programnya.
Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
Karena jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan
untuk mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan
salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source
code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tampa harus
menunggu dari vendor.
Kualitas hasil lebih terjamin
Karena banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih
baik. Sebagai contoh, Apache merupakan web server open source yang paling
banyak digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open
source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya produk open source
dikembangkan oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang
dikembangkan oleh individual saja.
Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan provek.
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software
development. Proyek biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh,
10
pengembangan server web Apache menarik ribuan orang untuk ikut
mengembangan dan memantau.
11
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Open source software merupakan software yang source codenya dapat diketahui oleh
pengguna open source software tersebut dan dapat dikembangkan.
2. Perangkat lunak bebas dan gratis (free software) adalah istilah yang diciptakan oleh
Richard Stallman dan Free Software Foundation yang mengacu kepada perangkat
lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan
atau tapa modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa
kebebasan yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya.
Bebas di sini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari, mengubah, menyalin atau
menjual sebuah perangkat lunak, seseorang tidak perlu meminta izin
3. Pada dasarnya pada open source software memerlukan adanya suatu lisensi.
Open Source Software biasanya akan mudah menjadi serangan dalam hal paten, karena
hanya sedikit perusahaan source-based yang mempunyai kemampuan keuangan untuk
melindungi diri terhadap serangan hak paten dalam penuntutan perkara. Selain itu juga,
jika paten dimunculkan pada teknologi atau teknik yang sangat luas, mungkin saja
untuk mengakali patent dan menciptakan suatu alternatif paten yang free.
1.2 Saran
Menurut kami kalau boleh dibandingkan, antara open source software dengan free
software, kami lebih tertarik terhadap open source software dibandingkan dengan free
software, karena open source software memang bisa didapatkan secara gratis (layaknya
free software) namun bisa dikembangkan lebih lanjut, sedangkan free software memang
bisa didapatkan secara gratis atau dengan kata lain cuma-cuma, namun terkadang masih
ada kekurangan dan terkadang harus membayar untuk mendapatkan produk yang
maksimal. Jadi untuk bisa mengembangkan softwarenya, lebih baik menggunakan open
source software (karena bisa mengubah dan memodifikasi kode sumber aplikasi). Dan
untuk mengurangangi pembajakan, alangkah lebih baik menggunakan free open source
12
software. Penggunaan Free Open Source Software akan membuat pengguna (user) atau
boleh dikatakan pemilik, menjadi lebih mandiri, dan akan menumbuhkan berpikir kreatif
dalam mengembangkannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
____Gerald.2013.source(http://geraldy20.blogspot.com/2013/02/manfaat-open-source.html)
____Andini.source: http://indah-andini.blogspot.com/ ____Frank.2008.Sejarah Open
Source.source(http://frankdjeby.wordpress.com/2008/11/17/sejarah-open-source-sistem-
operasi/)
____Anonim.2013.KeuntungandanKerugianSoftwareOpen.source(http://cassonsmart.blogspot.co
m/2012/03/keuntungan-dan-kerugian-software-open.html)
____FreeOpenSource.http://kaonedarman.wordpress.com/foss/apa-itu-freeopen-source-software/
____Suryanto.2010.Foss_FreeOpenSourceSoftware.source:(http://wdwisuryanto.staff.ipb
.ac.id/2010/02/10/foss-free-open-source software/)
14