Anda di halaman 1dari 3

 Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas

misalnya :
 Kedatangan bangsa Barat di Indonesia
 Kedatangan bangsa Portugis
Bartolomeu Diaz pada tahun 1486 berlayar ke timur yang dilanjutkan Alfonso
d’Albuquerque. Pada tahun 1511 Portugis menguasai Malaka sebagai pintu masuk
Indonesia. Mereka berhasil mencapai Maluku pada tahun 1512.
 Kedatangan Bangsa Inggris
EIC (East Indian Company) merupakan kongsi dagang Inggris yang juga sampai di
Indonesia. Namund alam perjalanan sejarah Inggris tidak melakukan penguasaan di
Indonesia. Salah satu penyebabnya Belanda lebih berhasil menguasai Indonesia
 Kedatangan Bangsa Belanda)
Pada tahun 1602 persekutuan dagang Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost-Indische
Compagnie/Perserikatan Maskapai Hindia Timur). Kongsi ini berbertujuan menghindari
persaingan tidak sehat diantara para pedagang.
 Perubahan masyarakat akibat Kolonialisme dan Imperialisme
Imperialisme dan kolonialisme Barat memiliki berbagai dampak bagi bangsa Indonesia.
Penjajahan bangsa Barat dengan pendudukan Jepang memiliki pengaruh yang berbeda.
Kebijakan dan interaksi yang terjadi pada masa tersebut menyebabkan perubahan dan
dampak dalam berbagai bidang seperti berikut ini!
Aspek Kolonialisme Pendudukan Jepang
Geografi Pengembangan berbagai Eksploitasi lahan perkebunan untuk produksi tanaman
teknologi pertanian, perluasan jarak yang berguna untuk mesin perang.
penggunaan lahan
perkebunan.
Ekonomi Pengenalan tanaman siap Jepang menekankan tanaman
ekspor salah satunya rempah- pangan dengan kewajiban setor padi untuk
rempah, penemuan kepentingan perang.
berbagai barang tambang di
Indonesia, dan masyarakat
mulai mengenal mata uang.
Pendidika Pendidikan berkembang Pengenalan budaya Jepang
n pesat. Munculnya Taman seperti semangat Jepang
Siswa di Yogyakarta sebagi (Nippon Seishin), lagu Kimigayo (lagu kebangsaan
salah satu pionir pendidikan Jepang), menghormati bendera Hinomaru, serta
di Indonesia. Perguruan tinggi melakukan gerak badan
seperti ITB dan IPB. (taiso) dan seikerei. Bahasa
Sekolah dibedakan menjadi Indonesia menjadi bahasa
sekolah pribumi dan untuk pengantar dan bahasa Jepang
bangsa Eropa. menjadi bahasa utama di
sekolah-sekolah.
Politik Akibat kebijakan kolonialisme Kebebasan berorganisasi pada masa pendudukan
muncul rasa Jepang dibatasi. Hanya organisasi bentukan Jepang
senasib dan munculnya yang diijinkan. Hal ini mendorong terjadinya Gerakan
organisasi pergerakan bawah tanah atau
nasional untuk menghadapi pergerakan sembunyi- sembunyi
pemerintahan kolonial.
Budaya Berbagai perubahan budaya Jepang mengajarkan lagu
pada masa penjajahan kebangsaannya Kimigayo,
Belanda adalah dalam seni ajaran Shintoisme dan budaya menghormati matahari.
bangunan, tarian, cara
berpakaian, bahasa, dan
teknologi. Seni bangunan
dengan gaya Eropa dapat
kalian temukan di berbagai
kota di Indonesia. Selain itu,
bahasa Belanda dan agama
nasrani mulai menyebar di
Indonesia.
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi antara
lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas
buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber

Kehidupan Masa Kolonialisme dan Imperialisme dan Perubahan masyarakat akibat


Kolonialisme dan Imperialisme
1. Kongsi Dagang/ VOC
Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC). VOC
didirikan di Amsterdam. Tujuan dibentuknya VOC yaitu menghindari persaingan yang tidak
sehat sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan memperkuat kedudukan
Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.
2. Pengaruh Monopoli Perdagangan
Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli
dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal dengan devide
et impera. Belanda mengadudomba kerajaan satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat
kerajaan. Ketika terjadi permusuhan, maka Belanda akan memihak salah satunya. Keadaan ini
yang memperkeruh hubungan antarkerajaan di Indonesia. Akibat monopoli, rakyat Indonesia
sangat menderita. Rakyat tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa
menjual hasil bumi hanya kepada VOC.
3. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa
Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811), melakukan berbagai kebijakan seperti pembangunan
militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Jalan tersebut dibangun
dengan tujuan utama untuk kepentingan militer pemerintah kolonial. Selain untuk kepentingan
pertahanan dan militer, jalur tersebut merupakan penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa
yang merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor.
4. Pengaruh sistem Tanam Paksa
Pada tahun 1830, Van Den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Kebijakan
ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat Perang Jawa atau
Perang Diponegoro (18251830) dan Perang Belgia (1830- 1831). Ketentuan kebijakan
pelaksanaan Tanam Paksa penuh dengan penyelewengan sehingga semakin menambah
penderitaan rakyat Indonesia. Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh
pegawai Belanda maupun pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat
tersebut antara lain sebagai berikut.
 Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang
dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang
dimiliki rakyat.
 Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
 Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.
 Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
5. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
Monopoli dagang pada masa kolonialisme sangat merugikan masyarakat Indonesia. Adanya
kongsi dagang membuat masyarakat harus mengalami kerugian karena hasil bumi hanya dapat
dijual pada kongsi dagang tersebut dengan harga di bawah pasaran.
6. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Abad ke-19 merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah menentang
Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan perlawanan rakyat Indonesia menyebabkan Belanda
mengalami krisis keuangan untuk membiayai perang. Namun, perlawanan di berbagai daerah
tersebut belum berhasil membuahkan kemerdekaan. Berikut ini sebagian perlawanan tersebut:
 Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)
 Perang Aceh
 Perang Diponegoro (1825-1830)
7. Masa Pendudukan Jepang
Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang
menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah, mengibarkan bendera
merah putih yang berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan
menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
Jepang justru lebih kejam dalam menjajah bangsa Indonesia. Jepang melakukan beberapa
kebijakan antara lain sebagai berikut.
 Membentuk Organisasi Sosial
 Membentuk Organisasi Militer
 Romusha
 Eksploitasi Kekayaan Alam
Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat
Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan
bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah.

B. GLOSARIUM
VOC = Vereenidge Oostindische Compagnie.
Kolonialisme = Penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara
Imperialisme = Sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan
kekuasaan dan keuntungan lebih besar.
Monopoli = Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai