Anda di halaman 1dari 100

Perancangan Dashboard Disburshment

PPOB Untuk BKKBN Se-Indonesia di PT Metranet

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Studi Strata Satu (S.1) Sistem Informasi

Oleh :
YAZID ARRDIANSYAH
22566001

HALAMAN JUDUL
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
JAYAKARTA
JAKARTA
2023
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAYAKARTA
PENGESAHAAN SKRIPSI

Nama : Yazid Ardiansyah

NIM : 22566001

Program : Strata Satu

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : Perancangan Dashboard Disburshment PPOB

Untuk BKKBN Se-Indoensia di PT Metranet

Telah disidangkan dan dinyatakan lulus pada sidang akhir skripsi Program Strata
Satu (S1), Program Studi Sistem Informasi STMIK Jayakarta pada tanggal ..
Februari 2024
Nama Penguji Tanggal Tanda Tangan
…………………… ……………………. ………………….
…………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… ……………………

Mengetahui,

Dr. Hardy Benry Simbolon, Ir, M.M,


NIDN: 0406115402

i
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAYAKARTA
PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Yazid Ardiansyah

NIM : 22566001

Program : Strata Satu

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : Perancangan Dashboard Disburshment PPOB

Untuk BKKBN Se-Indoensia di PT Metranet

Skripsi telah disetujui oleh pembimbing Skripsi untuk dipertahankan di depan


Tim Penguji Sidang Skripsi Studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Jayakarta (STMIK
Jayakarta).

Jakarta, 24 Januari 2024

Pembimbing I Pembimbing II

Zulhalim, S.Kom, MTI Johan, S.T, MMSI


NIDN : 0330108104 NIDN : 0324089401

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana pada Program
Studi Sistem Informasi STMIK Jayakarta.

Skripsi ini ku persembahkan untuk orang hebat yang membantu dalam hidup
saya:

1. Allah SWT Pencipta semesta alam yang telah memberiku hidup dan
berkah rizkynya.

2. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan do’a untuk anak-anaknya agar
menjadi sukses.

3. Istri yang selalu memberikan do’a untuk suaminya agar menjadi


sukses

4. Terimakasih banyak kepada bapak Ibnu Salam S.Kom rekan kerja di


PT Metranet yang sudah membimbing dan membantu mengerjakan
skripsi ini

5. Terimakasih banyak kepada dosen pembimbing saya yaitu Bapak


Zulhalim, S.Kom, M.TI atas bimbingannya dan juga nasihatnya, maaf
jika selama ini sudah banyak meropotkan bapak

6. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan dalam menyusun


penulisan skripsi ini.

“Resep kehidupan yang sukses adalah menemukan tujuan hidup, dan

kemudian menjalaninya” (Henry Ford)

iii
ABSTRAK

Yazid Ardiansyah (22566001). Perancangan Dashboard Disburshment PPOB


Untuk BKKBN Se-Indonesia di PT Metranet

Perkembangan bisnis di PT Metranet sangatlah pesat baik itu di sektor


digital maupun non-digital, Dalam kesempatan tersebut PT. Metranet juga
melakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan BKKBN se- Indonesia
yang sedang berfokus di Provinsi Jawa Tengah dengan 35 Kabupaten/Kota untuk
melakukan digitalisasi program percepatan penanganan stunting melalui layanan
enterprise divisi Cazbox. PT Metranet Belum memiliki sistem dashboard
pendistribusian PPOB dalam jumlah banyak sehingga kurang bisa bertahan dalam
persaingan dengan perusahaan yang lain. Dalam era informasi sekarang ini
kebutuhan terhadap informasi secara cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan
sebagai bahan pengambilan Keputusan. Maka dengan adanya sistem dashboard
selain mempermudah dan mempercepat dalam pendistribusian pulsa, e-wallet,
paket data untuk kader TPK di setiap BKKBN. Salah satu contoh yang penulis
ambil adalah perancangan dashboard disburshment PPOB untuk BKKBN Se-
Indonesia di PT Metranet yang belum memiliki system pendiistribusian PPOB
dalam jumlah yang sangat bnyak di satu waktu bersamaan , penulis ingin membantu
untuk mempermudah dan mempercepat proses pendistribuian PPOB dengan
dibuatkan sistem dashboard berbasis web.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 hingga Januari 2024 di


PT Metranet. Pemodelan dashabord PPOB menggunakan Metode Waterfall.
Kemajuan teknologi ini juga memberikan manfaat bagi partner bisnis di PT
Metranet. Dengan sistem dashabord PPOB, divisi sales dapat dengan mudah
menawarkan pendistribusian PPOB dalam jumlah besar atau banyak dalam satu
waktu. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan
kesalahan dalam pengelolaan data pemesanan.

Kata Kunci: dashboard disburshment ppob, pulsa, e-wallet.

iv
ABSTRACK

Yazid Ardiansyah (22566001). Perancangan Dashboard Disburshment PPOB


Untuk BKKBN Se-Indonesia di PT Metranet

Business development at PT Metranet is very rapid, both in the digital and


non-digital sectors. On this occasion, PT. Metranet also signed a cooperation
agreement with BKKBN throughout Indonesia which is currently focusing on
Central Java Province with 35 Regencies/Cities to digitize the program to accelerate
stunting handling through the Cazbox division's enterprise services. In the current
information era, the need for fast, precise and accurate information is very necessary
as a material for decision making. So with the dashboard system, it also makes it
easier and faster to distribute credit, e-wallets and data packages for TPK cadres in
each BKKBN. One example that the author took as a designer is the PPOB
distribution dashboard for BKKBN throughout Indonesia at PT Metranet which
does not yet have a PPOB distribution system in very large quantities at one time.
The author wants to help simplify and speed up the PPOB distribution process by
creating a dashboard-based system web.

The research was carried out from October 2023 to January 2024 at PT
Metranet. PPOB dashboard modeling uses the Waterfall Method. This
technological advancement also provides benefits for business partners at PT
Metranet. With the PPOB dashboard system, the sales division can easily offer
distribution of PPOB in large quantities or many at one time. This helps increase
operational efficiency and minimize errors in managing order data.

Keywords: PPOB disbursement dashboard, credit, e-wallet.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dimana skripsi ini penulis sajikan dalam bentuk buku
yang sederhana. Adapun judul skripsi yang penulis ambil sebagai berikut:
“Perancangan Dashboard Disburshment PPOB Untuk BKKBN Se-Indonesia
di PT Metranet”.

Tujuan penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Strata Satu (S1) STMIK Jayakarta. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas
dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan serta
kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala kesulitan tersebut
akhirnya dapat diatasi dengan baik juga lancar. Oleh karena itu pada kesempatan
ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor STMIK Jayakarta

2. Ketua Program Studi STMIK Jayakarta

3. Zulhalim, S.Kom, M.TI selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Bapak/ibu dosen Program Studi Sistem Informasi STMIK Jayakarta yang


telah memberikan penulis dengan semua bahan yang diperlukan.

5. Staff/karyawan/dosen dilingkungan STMIK Jayakarta.

6. Staf/karyawan di lingkungan PT Metranet

7. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa dalam memberikan dorongan
semangat dan dukungan yang sangat berarti selama menyelesaikan studi.

8. Istri tercinta yang telah memberikan doa dalam memberikan dorongan


semangat dan dukungan yang sangat berarti selama menyelesaikan studi.

9. Rekan-rekan mahasiswa yang berjuang bersama-sama dalam menyusun


skripsi.

vi
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih
jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 11 Januari 2024


Penulis

Yazid Ardiansyah
NIM. 225660001

vii
DAFTAR ISI
Halaman

PENGESAHAAN SKRIPSI ................................................................................... i

PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................... ii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iii

ABSTRAK........................................................................................................... iv

ABSTRACK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1


1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 1
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.5 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 6


2.2 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 8
2.2.1 Perancangan ................................................................................ 8
2.2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................... 8
2.2.3 Konsep Dasar Informasi ............................................................. 10
2.2.4 Konsep Dasar Database ............................................................. 11
2.2.5 Dashbaord .................................................................................. 11
2.2.6 Payment Point Online Banking (PPOB) ...................................... 14
2.2.7 CodeIgniter ................................................................................. 15
2.2.8 MySQL........................................................................................ 15
2.2.9 MVC............................................................................................ 15
2.2.10 PHP .......................................................................................... 16
2.2.11 CSS .......................................................................................... 16
2.2.12 API ............................................................................................ 16
2.2.13 Python ...................................................................................... 17
2.3 Model Pengembangan Peragkat Lunak .................................................. 17

viii
2.4 Metode Waterfall .................................................................................... 17
2.5 Unified Modelling Language (UML) ........................................................ 19
2.5.1 Activity Diagram .......................................................................... 19
2.5.2 Diagram Use Case ..................................................................... 20
2.5.3 Class Diagram ............................................................................ 21
2.5.4 Squence Diagram ....................................................................... 23
2.6 Metode Black Box................................................................................... 24
2.7 Flowchart ................................................................................................ 25
2.8 Visual Studio Code ................................................................................. 27
2.9 Navicate ................................................................................................. 27
2.10 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 29

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29


3.1.1 Waktu Penelitian ......................................................................... 29
3.1.2 Tempat Penelitian ....................................................................... 29
3.2 Paradigma Penelitian ............................................................................. 32
3.3 Desain Penelitian.................................................................................... 33
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................. 36
3.4.1 Subyek Penelitian ....................................................................... 36
3.4.2 Obyek Penelitian......................................................................... 36
3.5 Sumber Data dan Iinforman .................................................................... 36
3.5.1 Sumber Data............................................................................... 36
3.5.2 Informan Penelitian ..................................................................... 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................... 39
3.7.1 Manfaat Analisis SWOT .............................................................. 40
3.7.2 Langkah-Langkah Analisis SWOT .............................................. 40
3.7.3 Matrix SWOT .............................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 44

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................... 44


4.1.1 Analisis Sistem Berjalan ............................................................. 44
4.1.2 Evaluasi Sistem Berjalan ............................................................ 45
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 45
4.2.1 Analisa Kebutuhhan Pengguna .................................................. 45
4.2.2 Analisis Kebtuhan Fungsional dan Non Fungsional .................... 46
4.2.3 Disain Sistem Usulan .................................................................. 48
4.2.4 Class Diagtram ........................................................................... 56
4.2.5 Desain Basis Data ...................................................................... 57
4.2.6 Perancangan Tatap Muka/Interface ............................................ 62
4.2.7 Pengkodean Sistem .................................................................... 64
4.2.8 Implementasi Tampilan ............................................................... 68
4.2.9 Pengujian .................................................................................... 71
4.3 Pembahasan .......................................................................................... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 75

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 75

ix
5.2 Saran ...................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ........................................................................................................ 78

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 6
Tabel 2. Simbol Activity Diagram ........................................................................ 19
Tabel 3 Simbol Usecase Diagram ........................................................................ 20
Tabel 4 Simbol Class Diagram ............................................................................. 21
Tabel 5 Simbol Squence Diagram ........................................................................ 23
Tabel 6 Simbol Flowchart .................................................................................... 25
Tabel 7 Waktu Penelitian ...................................................................................... 29
Tabel 8 Data Informan Peneliti ............................................................................. 38
Tabel 9. Matrix SWOT ......................................................................................... 41
Tabel 10 Evaluasi Sstem ....................................................................................... 45
Tabel 11 Kebutuhan Fungsional ........................................................................... 46
Tabel 12 Analisis Kebuthan Non Fungsional ....................................................... 47
Tabel 13 . Perancangan Use Case ......................................................................... 50
Tabel 14 . Deskripsi Database ............................................................................... 57
Tabel 15. Rancangan Basis Data TH_ DISBURSHMENT ................................ 58
Tabel 16. Rancangan Basis Data TH_BALANCE_PUBLSHER ....................... 59
Tabel 17. Rancangan Basis Data TH_ PPOB_TRANS....................................... 59
Tabel 18. Rancangan Basis Data TH_PUBLISHER ........................................... 61
Tabel 19 Task Case Black Box ............................................................................. 71
Tabel 20. Nilai Pengujian ...................................................................................... 73
Tabel 21 . Pertanyaan Penilaian ............................................................................ 73
Tabel 22. Hasil Kuisioner ..................................................................................... 74
Tabel 23. Klasifikasi Presentase ........................................................................... 75

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 28
Gambar 2. Lokasi Kantor PT Metranet ................................................................. 30
Gambar 3. Gedung PT Metranet ........................................................................... 30
Gambar 4. Struktur Organisasi Subdir PT Metranet ............................................. 31
Gambar 5. Desain Penelitian ................................................................................. 34
Gambar 6. Flowchart Sistem Berjalan .................................................................. 44
Gambar 7. Desain Sistem Susulan ........................................................................ 49
Gambar 8. Usecase diagram ................................................................................. 50
Gambar 9. Activity Diagram Login ...................................................................... 51
Gambar 10. Activity Diagram Kelola data Disburshment .................................... 52
Gambar 11. Activity Diagram Kelola data Transaksi ........................................... 53
Gambar 12. Squence Diagram Login.................................................................... 54
Gambar 13. Squence Diagram Kelola Data Disburshment ................................... 55
Gambar 14. Diagram Kelola Data Transaksi ........................................................ 56
Gambar 15. Class diagram .................................................................................... 56
Gambar 16. Desain Data Base .............................................................................. 57
Gambar 17. Halaman Login .................................................................................. 62
Gambar 18. Rancangan Halaman Utama Dashboard ............................................ 63
Gambar 19. Rancangan Halaman Disburshment .................................................. 63
Gambar 20. Rancangan Halaman Data Transkasi................................................. 64
Gambar 21. Stuktur folder CI3 di Visual Studio Code ......................................... 65
Gambar 22. Folder Model ..................................................................................... 66
Gambar 23. Folder View ....................................................................................... 67
Gambar 24. Folder Controller ............................................................................... 68
Gambar 25. Halaman Login .................................................................................. 69
Gambar 26. Halaman Dashaboard ........................................................................ 69
Gambar 27. Tampilan Halaman Disburshment ..................................................... 70
Gambar 28. Tampilan Halaman Data Transaksi ................................................... 70

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keterangan Riset ...................................................................... 78
Lampiran 2 Pertanyaan Kuisioner ......................................................................... 79
Lampiran 3 Hasil Pengujian Sistem ...................................................................... 80
Lampiran 4 Lembar Bimbingan ............................................................................ 81

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan bisnis di PT Metranet sangatlah pesat baik itu di sektor digital
maupun non-digital, Dalam kesempatan tersebut PT. Metranet juga melakukan
penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan BKKBN se- Indonesia yang
sedang berfokus di Provinsi Jawa Tengah dengan 35 Kabupaten/Kota untuk
melakukan digitalisasi program percepatan penanganan stunting melalui layanan
enterprise divisi Cazbox.

Divisi Cazboz sub direktori PT Metranet sangat mendukung program


BKKBN untuk melakukan digitalisasi program penanganan stunting di Jawa
Tengah. Dukungan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk kerjasama seperti
pengadaan layanan layanan top up pulsa / kuota B2B2C, layanan top up e-wallet,
serta pembayaran tagihan khusus tim pendamping keluarga (TPK) untuk TPK yang
terdaftar.

Seiring dengan banyaknya kader tim pendamping keluarga (TPK) di setiap


kabupaten atau pun kota yang jumlahnya mencapai 100 ribu nomor telepon seluler
kader tim pendamping keluarga (TPK). Sehingga diperlukanlah sebuah sistem
informasi yang mudah dan praktis yang dapat diakses setiap saat.

Karena belum adanya sistem disburshment yang dapat mempercepat


pendistribuian pulsa, paket data serta e-wallet dalam jumlah banyak, Dimana
BKKBN Kabupaten/Kota dapat melihat progress pendistribusian secara realtime,
kegagalan transakasi, ataupun mendownload data secara realtime.

Maka dengan ini penulis mengambil sebuah judul skripsi “Perancangan


Dashboard Disburshment PPOB Untuk BKKBN Se-Indonesia di PT Metranet”. Di
harapkan dengan sistem disburshment ini dapat membantu memecahkan
permasalahan yang terjadi.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan hasil dari pengamatan yang sudah diteliti maka diperlukannya

1
2

sebuah rancangan aplikasi untuk mempermudah dalam pendistribusian pulsa, paket


data dan e-walet yang lebih terintegrasi. dan peneliti mencoba untuk
mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:

1. Belum memiliki sistem dashboard pendistribusian PPOB dalam


jumlah banyak sehingga kurang bisa bertahan dalam persaingan
dengan perusahaan yang lain.

2. Tidak adanya media yang secara langsung memberikan informasi


progress yang akurat dan realtime.

3. Tidak adanya media reporting untuk menjelaskan secara detail


kegagalan transaksi.

1.3 Pembatasan Masalah


Penelitian ini akan dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Perancangan Sistem ini hanya untuk di Provinsi jawa Tengah dengan


35 kabupaten/kota.

2. Akses informasi User admin maupun BKKBN tidak bisa di


tampilkan.

3. Bahasa pemrograman yang dipakai dalam penelitian ini adalah Hyper


Preprocessor (PHP) dengan Framework Codeigniter 3.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil dari latar belakang dan identifikasi permasalah yang telah
dijabarkan, maka dari itu permasalahan yang akan diuraikan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem dashboard

disburshment pendistribusian PPOB yang terintegrasi menggunakan

Framework Codeiginter 3 di PT Metranet?

2. Bagaimana system dashboard ini dapat memberikan informasi

progress pendistribuisan PPOB yang akurat dan realtime?


3

3. Bagaimana sistem ini memerlukan approval atau persetujuan dari

atasan yang bertanggung jawab?

1.5 Kegunaan Penelitian


Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat
sistem aplikasi Dashboard Disburshment PPOB yang dapat berjalan pada system
web browser sehingga memberikan kemudahan bagi pemakainya, mempercepat
pendistribusian pulsa, paket data dan E-wallet.

Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: :

1. Bagi Pengguna

Aplikasi ini dapat bermanfaat untuk memudahkan proses


disburshment pulsa, paket data dan E-Walet ke para kader BKKBN di
setiap kabupaten.

2. Bagi Peneliti

Manfaat yang didapat bagi peneliti adalah dapat


mengembangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan serta ilmu dan
pengetahuan baru yang tidak didapat dari perkuliahan.

3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi pemahaman serta referensi mengenai


konsep perancangan sistem dashabord disburshment PPOB.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah melihat dan mengetahui pembahasan yang ada pada
skripsi ini secara menyeluruh, maka perlu dikemukakan sistematika yang
merupakan kerangka dan pedoman penulisan skripsi. Adapun sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut :

Penyajian laporan skripsi ini menggunakan sistematika penulisan sebagai


berikut :

BAB I PENDAHULUAN
4

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,


batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab tinjauan pustaka ini meliputi :
A. Telaah penelitian yang berisi tentang hasil-hasil
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan.
B. Landasan teori yang berisi tentang pembahassan
pengertian Sistem, Informasi, PHP, Framework
CodeIgniter, Python, MySql.

BAB III METODE PENELITIAN


Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang
metode penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam
pengembangan sistem informasi. Agar sistematis,
bab metode penelitian meliputi :
A. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Analisa Kebutuhan
C. Alur Penelitian (disertakan Flowchart)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini terdiri dari ganbaran hasil penelitian dan
analisa. Baik dari secara kulitatif, kuantitatif dan
statistik, serta pembahasan hasil penelitian. Agar
tersusun dengan baik diklasifikasikan ke dalam :
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V PENUTUP
5

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh


penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan dapat
dikemukakan masalah yang ada pada penelitian serta
hasil dari penyelasaian penelitian yang bersifat
analisis obyektif. Sedangkan saran berisi
mencantumkan jalan keluar untuk mengatasi
masalah dan kelemahan yang ada. Saran ini tidak
lepas ditujukan untuk ruang lingkup penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Pengambilan penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan
perbandingan dan acuan. Selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan dengan
penelitian yang telah dilakukan, maka dengan penelitian yang telah dilakukan,
maka dengan tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasil penelitian terdahulu
sebagai berikut :

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

Penelti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


penlitian Penelitian
Nuh, EFEKTIVITAS PPOB Kuantitatif Bahwa penerapan
Mohammad PENERAPAN sistem PPOB sesuai
SISTEM PPOB dengan strategi
(PAYMENT pengukuran
POINT efektivitas sistem
ONLINE pelayanan, hal ini
BANK) PADA terbukti dengan
PT PLN AREA adanya tolak ukur
MADIUN yang telah terpenuhi,
(Studi Pada PT walau masih ada
PLN Area sedikit kekurangan
Madiun) dalam penerapannya.
Rizqi, Pengembangan PPOB, Web Kuantitatif Hasil pengujian
Miftahur Modul Web service kotak hitam dari
Service Pada semua
Situs PPOB kebutuhan
Untuk fungsional
Transaksi B2B didapatkan 100%
(Studi Kasus valid. Untuk
PT XYZ) pengujian web
service

6
7

dilakukan dengan
menggunakan
bantuan
dari aplikasi postman
dan juga dilakukan
dengan
menggunakan
aplikasi retail tiruan
yang dibuat oleh
peneliti.
Melin Sitorus Sistem Tagihhan, fasilitas teknologi
Informasi Pembayaran informasi yang dapat
Transaksi di akses oleh
Pembayaran pelanggan dengan
Tagihan Air Di mudah. “Sistem
PDAM Informasi Transaksi
Pembayaran Tagihan
Air di PDAM”
melalui cara
pembayaran SMS
(short message
service) dan
online/Payment
Point Online Bank
(PPOB),
Hafiidh Pengembangan Microservice, Kuantitatif Pengembangan
Aplikasi White PPOB Aplikasi White Label
Label PPOB PPOB berbasis Web
berbasis Web menggunakan
menggunakan Pemodelan Reuse
Pemodelan Oriented
Reuse Oriented Development (Studi
Development pada PT XYZ)
(Studi pada PT
XYZ)
8

2.2 Tinjauan Pustaka


2.2.1 Perancangan
Perancangan adalah proses menciptakan dan merancang sistem baru(Nur &
Arsyad, 2018). Perancangan adalah konsep yang berlaku untuk desain alat yang
berasal dari metode desain yang digunakan. Tujuan dari strategi perencanaan adalah
untuk memastikan bahwa langkah-langkah tersebut benar-benar realistis dengan
mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang telah terlibat. Berawal dari tujuan
tersebut, perancang mengerjakan perancangan (Wahyujati, 2022).

2.2.2 Konsep Dasar Sistem


1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling


berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu(Zufria, 2019). Sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia,
teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagau
suatu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang sama.

2. Karateristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1) Komponen Sistem (Component System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling


berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem

2) Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi


antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinakan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan suang
9

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun


di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung SIstem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara


satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung
ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang
lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam


sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6) Keluaran Sistem (Outpout)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan


diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem.
10

7) Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan


merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan
dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran


(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya


adalah sebagai berikut : Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik
(physical system)

1) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide


yang tidak tampak secara fisik. Sistem merupakan sistem yang ada
secara fisik.
2) Sistem Alamiah (natural system) dan system Buatan Masnusia
(human made system).

2.2.3 Konsep Dasar Informasi


Dalam dunia modern saat ini, informasi menjadi sangat penting dan berperan
sebagai kunci untuk membuka pintu kemajuan dan perkembangan. Sebagai contoh,
dalam bisnis, informasi dapat membantu pemilik usaha untuk membuat keputusan
yang tepat dan strategi yang efektif. Sedangkan dalam pendidikan, informasi
membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk sukses di masa depan.
11

Menurut (Raymond McLeod, 2001). dalam kutipan menyampaikan bahwa


”Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti, Informasi
sesungguhnya berasal dari data yang kemudian diproses sehingga data tersebut
memiliki arti bagi pemakainya.”.

2.2.4 Konsep Dasar Database


Secara umum database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara sistematik. Database bermula
dari ilmu komputer, akan tetapi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, makna
database kemudian meluas. Dengan adanya database banyak sekali hal yang dapat
diperoleh, antara lain ketepatan, kecepatan, dan kemudahan dalam pengambilan
informasi, selain itu juga dapat menghemat tempat penyimpanan.

Sistem database merupakan sistem yang bertugas memanajemen record


menggunakan komputer dan untuk menyimpan maupun mengambil Kembali
informasi yang diperlukan oleh pemakai. Selain itu sistem database juga bisa
diartikan sebagai gabungan antara dua unsur, yaitu databse dan sistem manajemen
database. Berikut adalah komponen dalam sistem database (Oktafiani, 2020):

1. Perangkat keras.

2. Sistem operasi.

3. Database.

4. Sistem manajemen database.

5. User.

6. Perangkat lunak

2.2.5 Dashbaord
1. Pengertian Dashbaord

Berikut adalah pengertian dashboard menurut beberapa ahli yaitu:

Menurut Stephen Few, dashboard adalah tampilan visual dari


informasi paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih
tujuan, dengan menggabungkan dan merangkainya dalam satu layar (single
screen) sehingga informasi dapat dipantau dengan sekilas pandang (Few,
12

2006).

Dashboard adalah sebuah antarmuka komputer yang banyak


menampilkan diagram, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert yang
dikonsolidasi ke dalam platform informasi yang dinamis dan relevan
(Wiley, n.d.).

Maka dapat disimpulkan bahwa dashboard adalah sebuah alat yang


menyajikan tampilan visual yang lebih mudah di pahami untuk mencapai
tujuan tertentu secara efisien dan merupakan transformasi dari sistem
informasi standar yang hanya menampilkan informasi secara tekstual.

2. Manfaat Dashabord

Manfaat utama dari penggunaan dashboard menurut (Eckerson, 2013)

yaitu dapat digunakan untuk :

1) Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dirancang oleh

manajeman tingkat atas kepada pihak-pihak yang berkepentingan

berdasarkan tingkatan dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

2) Memantau pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat

kemudian memungkinkan manajemen tingkat atas untuk melihat

permasalahan yang terjadi dari penerapan strategi dan menetapkan

cara untuk mengatasinya.

3) Menyajikan informasi secara sekilas dengan menggunakan grafik,

symbol bagan dan warna sehingga memudahkan pengguna dalam

memahami dan membuat persepsi yang benar

3. Jenis Dashabord

Dashboard dapat dikategorikan dalam beberapa jenis menurut (Wiley,

n.d.) :
13

1) Enterprise performance dashboard

Merupakan tampilan dashboard yang mengacu pada konsep

balanced scorecard yang digunakan untuk memantau kinerja

organisasi secara top-level.

2) Divisional dashabord

Merupakan tampilan dashboard yang digunakan untuk

bidang–bidang pada organisasi. Contohnya dashboard untuk

pemasaran, keuangan dan lainnya.

3) Process / activity monitoring dashboard

Merupakan tampilan dashboard yang digunakan untuk

memonitor proses yang dianggap kritis, seperti proses lalu lintas,

manufaktur, cuaca dan lainnya.

4) Application dashabord

Merupakan tampilan dashboard yang dibuat menyatu dengan

aplikasi, fungsinya untuk menjadi tampilan dalam menyajikan

informasi pengukuran secara menarik.

5) Customer dashboard

Merupakan tampilan dashboard yang digunakan oleh

organisasi untuk mendukung aktivitas yang berhubungan dengan

pelanggan.

6) Vendor dashboard

Merupakan tampilan dashboard yang digunakan oleh vendor

dalam berinteraksi dengan organisasi mitranya.

Kemudian dashboard diklasifikan menjadi 3 jenis menurut (Few, 2006) yaitu:


14

1) Operational dashboard

Merupakan dashboard yang berfungsi untuk memberi


informasi secara langsung untuk kepentingan yang harus ditanggapi
cepat, fokusnya digunakan untuk memantau aktivitas yang berubah
secara konstan. Penyajian informasinya dilengkapi dengan alert dan
bersifat dinamis dan realtime.

2) Tactical dashboard

Merupakan dashboard yang berfungsi memberi informasi


untuk menganalisa sebab suatu kejadian, fokusnya digunakan untuk
proses analisis dalam menemukan penyebab dari suatu kondisi
tertentu. Penyajian informasinya harus dilakukan secara “cerdas”
agar pengguna dapat melakukan analisis data kemudian dashboard
ini tidak memerlukan data secara realtime.

3) Strategic dashboard

Merupakan dashboard yang berfungsi untuk memberi


informasi untuk membuat keputusan, arahan dan capaian stategi
yang berfokus pada pengukuran kinerja level atas dan capaian tujuan
strategis organisasi. Penyajian informasinya dilakukan dengan
mekanisme sederhana yang mudah dipahami. Dashboard jenis ini
tidak memerlukan data secara realtime.

2.2.6 Payment Point Online Banking (PPOB)


PPOB singkatan dari Payment Point Online Bank merupakan sistem
pembayaran tagihan secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan
sebagai lembaga keuangan(Rizqi et al., 2020) . Noermayanti(Nuh, n.d.)
Mengatakan bahwa penerapan sistem PPOB sudah sesuai dengan pengukuran
efektifitas pelayanan. Hal ini terbukti dengan adanya tolak ukur yang sudah
terpenuhi. Dengan demikian adanya inovasi PPOB ini sudah terbukti dapat
meningkatkan efektifitas pelayanan pembayaran tagihan.
15

2.2.7 CodeIgniter
Codeigniter merupakan framework berbasis PHP yang digunakan untuk
mempercepat pengembang sistem dalam pengembangan aplikasi web. Pengertian
lain dari Codeigniter merupakan sebuah framework PHP yang bersifat sumber
terbuka yang menggunakan metode MVC (Model, View, Control) yang berguna
mempermudah pengembang sistem dalam membangun sistem web tanpa harus
membangunnya dari awal(Betha Sidik, 2018). Codeigniter sendiri memiliki
keunggulan berupa dokumentasi yang lengkap dan contoh-contoh dalam
penggunakaan kodenya. Codeigniter versi terbaru saat ini adalah codeigniter 4.
Codeigniter 4 merupakan hasil pengembangan dari versi sebelumnnya yaitu
codeigniter 3. Codeigniter 4 sendiri masih menggunakan konsep seperti
terdahulunya yaitu konsep MVC, sedangkan perbedaannya codeigniter 4
mendukung PHP versi 7.3 keatas. Codeigniter 4 sendiri dianggap lebih unggul pada
saat melakukan load test dan stress test pada pelaksaan penelitian.

2.2.8 MySQL
MySQL merupakan software yang digunakan dalam memanajemen database
yang menggunakan bahasa terstruktur yaitu Struktured Quert Language. SQL
memiliki beberapa fungsi perintah seperti select data, create data, update data, dan
delete data pada database. SQL sendiri menggunakan bahasa maupun query yang
sudah standar dalam database(Silvers, 2008). MySQL adalah software gratis yang
berlisensi GNU General Public License (GPL), tidak hanya tersedia lisensi yang
gratis tetapi MySQL juga menyediakan lisensi berbayar untuk para pengguna yang
merasa kurang dalam penggunaan GPL.

2.2.9 MVC
MVC adalah sebuah konsep untuk mengenkapsulasi data yang terdapat
pemrosesan, manipulasi, dan mendeskripsikan kedalam tampilan user
interface(Rasid Ridho, 2021). MVC termaksud kedalam tahapan implemetasi
sistem pada waterfall. Pada tahapan implemetasi sistem digunakan metode MVC
karena untuk memisahkan model, view, dan controller agar memudahkan pihak
pengembang sistem dalam menemukan code. MVC merupakan konsep arsitektur
memisahkan model, view, dan controller untuk mempermudah programmer web
dalam memelihara sistem pada saat memperbaiki atau mengembangkan sistem.
16

Dalam MVC memiliki 3 lapis arsitektur yaitu :

1. Model berfungsi sebagai pengelola informasi dan memperingati


apabila ada perubahan informasi. Data dan fungsi dalam pemrosesan
data merupakan bagian dari model.

2. View digunakan untuk mengatur tampilan yang akan ditampilkan


kepada pengguna sistem. View mengarah kepada model dan merender
tampilan. Apabila model berubah, view akan mereset tampilan yang
berubah dan menampilkan perubahan tersebut.

3. Controller merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam aksi


terhadap respon sistem dengan cara mengintruksikan model dan view
berdasarkan inputan dari pengguna.

2.2.10 PHP
PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa
pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk
pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML.

Adapun pengertian lain PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor,


yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan
untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi
kode HTML(Firman et al., 2016).

2.2.11 CSS
CSS atau Cascanding Style Sheets memiliki arti gaya menata halaman
bertigkat, yang artinya setiap satu elemen yang telah diformat dan di memiliki anak
dan telah diformat, maka dari elemen tersebut secara otomatis mengikuti format
elemen induknya

2.2.12 API
Antarmuka Program Aplikasi (API) menentukan aturan yang harus Anda
ikuti untuk berkomunikasi dengan sistem perangkat lunak lain. Developer
mengekspos dan membuat API sehingga aplikasi lain dapat berkomunikasi dengan
aplikasinya secara terprogram. Contohnya, aplikasi absensi mengekspos API yang
meminta nama lengkap pegawai dan rentang tanggal. Saat menerima informasi ini,
17

API memproses absensi pegawai secara internal dan mengembalikan jumlah jam
kerja dalam rentang tanggal tersebut.

Adapun pengertian Application Programming Interface atau API merupakan


integrasi dari dua bagian dari sistem aplikasi. Terdiri dari elemen function,
protocols, dan tools lainnya digunakan pengembang membuat sebuah aplikasi. Web
API terdapat beberapa hal mendukung fungsi CRUD yang bekerja melalui HTTP
protocol dengan method GET, POST, PUT dan DELETE(Yanti & Rihyanti, 2021).

2.2.13 Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif, berorinetasi objek dan
semantik yang dinamis. Python memiliki high-level struktur data, dynamic typing
dan dynamic binding. Python memiliki sintaks sederhana dan mudah dipelajari
untuk penekanan pada kemudahan membaca dan mengurangi biaya perbaikan
program. Python mendukung modul dan paket untuk mendorong kemodularan
program dan code reuse. Interpreter Python dan standard library-nya tersedia secara
gratis untuk semua platform dan dapat secara bebas disebarkan. Bahasa
pemrograman ini dibuat oleh Guido van Rossum dari Belanda pada tahun 1992.

2.3 Model Pengembangan Peragkat Lunak


2.4 Metode Waterfall
Menurut (Bassil et al., 2012) model waterfall SDLC (System Development
Life Cycle) adalah sebuah metodologi untuk merancang dan membangun sistem
perangkat lunak , yaitu proses perancangannya bertahap mengalir semakin kebawah
(mirip dengan air terjun). Adapun model pengembangan sistem adalah waterfall.

1. Analysis (Analisa Kebutuhan)

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif


untuk mengspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti apa yang di butuhkan user

2. Design (Desain)

Proses multi Langkah yang fokus pada desain pembuatan


program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
18

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean

3. Implementation (Pengkodean)

Desain harus ditransletkan kedalam perangkat lunak, hasil dari


tahapan ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah
dibuat pada tahapan sebelumnya.

4. Testing (Pengujian)

Pengujian fokus pada peragnkat lunak, secara segi lojik dan


fungsional untuk memastikan bahwa semua bagian sudah diuji, hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan mematikan keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Maintenance (Pemeliharaan)

tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak


mengalami perubahan Ketika sudah dikirim ke user, karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru, tahapan
pendukung dan pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan dimulai dari analisis spesifikasi untk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat program
baru.

Dengan demikian, metode waterfall dianggap pendekatan


yang lebih cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru dan
juga pengembangan software dengan Tingkat resiko kecil sewaktu
pengembangan yang cuukup lama.

Keuntungan menggunakan metode waterfall adalah prosesnya


lebih terstruktur, hal ini membuat kualitas software baik dan tetap
terjaga.
19

2.5 Unified Modelling Language (UML)


Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah standar penulisan atau

semacam blue print dimana didalamnya termasuk sebuah bisnis proses, penulisan

kelas-kelas dalam sebuah bahasa yang spesifik.

Terdapat beberapa diagram yang digunakan diantaranya activity diagram,


diagram use case, Class diagram dan Squence Diagram.

2.5.1 Activity Diagram


Activity Diagram bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state-
state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Adapun simbol-
simbol pada activity diagram sebagai berikut :

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

No Notasi Nama Keterangan

1 Start Point Digunakan untuk

menggambarkan titik awal

suatu aktivitas

2 End Point Digunakan untuk

menggambarkan titik akhir

suatu aktivitas.

3 Action State Digunakan untuk

menggambarkan suatu

aktivitas yang dilakukan.

4 Decision Digunakan untuk

menggambarkan pilihan

dalam mengambil

keputusan.
20

5 Fork Menunjukan adanya

percabangan secara paralel

dari suatu aktivitas

6 Join Menunjukan adanya

penggabungan aktivitas.

7 Swimlane Digunakan untuk

menggambarkan

pengelompokkan aktivitas

berdasarkan actor.

2.5.2 Diagram Use Case


Use case sesungguhnya merupakan unit koheran dari fungsional sistem atau
perangkat lunak yang tampak dari luar dan diekspresikan sebagai urutan pesan-
pesan yang dipertukarkan unit-unit sistem dengan satu atau lebih actor yang ada
diluar sistem. Adapun simbol-simbol pada Use Case diagram sebagai berikut :

Tabel 3 Simbol Usecase Diagram

No Notasi Nama Keterangan

1 Actor Digunakan untuk

menggambarkan orang,

sistem atau external entitas

yang menyediakan atau

menerima informasi dari

sistem.

2 Use Case Digunakan untuk

menggambarkan apa yang

dikerjakan sistem.
21

3 Association Digunakan untuk

menggambarkan hubungan

antara Actor dan Use Case

4 Extend Digunakan untuk

menggambarkan hubungan

antar Use Case, yang

termasuk didalam Use Case

lain (diharuskan).

5 Include Digunakan untuk

menggambarkan hubungan

antar Use Case, perluasan

dari Use Case lain jika

kondisi atau syarat

terpenuhi.

6 System Menspesifikasikan paket

yang menampilkan sistem

secara terbatas.

2.5.3 Class Diagram


Class Diagram sesungguhnya merepresentasikan suatu konsep diskret di
dalam aplikasi yang dimodelkan dengan sesuatu yang bersifat fisik. Adapun
simbol-simbol pada Class diagram sebagai berikut :

Tabel 4 Simbol Class Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Class Class adalah blok - blok
pembangun pada
pemrograman
berorientasi obyek.
Sebuah class
digambarkan sebagai
22

sebuah kotak yang terbagi


atas 3 bagian. Bagian atas
adalah bagian nama dari
class. Bagian tengah
mendefinisikan
property/atribut class.
Bagian akhir
mendefinisikan method
method dari sebuah class.
Assosiation Sebuah asosiasi
merupakan sebuah
relationship paling umum
antara 2 class, dan
dilambangkan oleh
sebuah garis yang
menghubungkan antara 2
class.
Garis ini bisa
melambangkan tipe-tipe
relationship dan juga
dapat menampilkan
hukum-hukum
multiplisitas pada sebuah
relationship (Contoh:
One-to-one, one-to-many,
many-to-many).
Composition Jika sebuah class tidak
bisa berdiri sendiri dan
harus merupakan bagian
dari class yang lain, maka
class tersebut memiliki
relasi Composition
terhadap class tempat dia
bergantung tersebut.
Sebuah relationship
composition digambarkan
sebagai garis dengan
ujung berbentuk jajaran
genjang berisi/solid.
Dependency Kadangkala sebuah class
menggunakan class yang
lain. Hal ini disebut
dependency. Umumnya
penggunaan dependency
digunakan untuk
menunjukkan operasi
pada suatu class yang
menggunakan class yang
23

lain. Sebuah dependency


dilambangkan sebagai
sebuah panah bertitik-
titik.
Aggregation Aggregation
mengindikasikan
keseluruhan bagian
relationship dan biasanya
disebut sebagai relasi
“mempunyai sebuah”
atau “bagian dari”.
Sebuah aggregation
digambarkan
sebagai sebuah garis
dengan sebuah jajaran
genjang yang tidak
berisi/tidak solid.
Generalization Sebuah relasi
generalization sepadan
dengan sebuah relasi
inheritance pada konsep
berorientasi obyek.
Sebuah generalization
dilambangkan dengan
sebuah panah dengan
kepala panah yang tidak
solid yang mengarah ke
kelas “parent”-
nya/induknya.

2.5.4 Squence Diagram


Sequence diagram memperlihatkan interaksi sebagai dua mantra (dimensi).
Mantra vertikal adalah sumbu waktu; waktu bertambah dari atas ke bawah. Mantra
horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang merepresentasikan objek-
objek mandiri yang terlibat dalam kalaborasi. Adapun simbol-simbol pada Squence
diagram sebagai berikut :

Tabel 5 Simbol Squence Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN


Object Object merupakan instance dari
sebuah class dan dituliskan
tersusun secara horizontal.
Digambarkan sebagai sebuah class
(kotak) dengan nama obyek
24

didalamnya yang diawali dengan


sebuah titik koma
Actor Actor juga dapat berkomunikasi
dengan object, maka actor juga
dapat diurutkan sebagai kolom.
Simbol Actor sama dengan simbol
pada Actor Use Case Diagram.
Lifeline Lifeline mengindikasikan
keberadaan sebuah object dalam
basis waktu. Notasi untuk Lifeline
adalah garis putus-putus vertikal
yang ditarik dari sebuah obyek.
Activation Activation dinotasikan sebagai
sebuah kotak segi empat yang
digambar pada sebuah lifeline.
Activation mengindikasikan
sebuah obyek yang akan
melakukan sebuah aksi.
Message Message, digambarkan dengan
anak panah horizontal antara
Activation. Message
mengindikasikan komunikasi
antara object-object.

UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.[8] UML adalah
bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantic.

2.6 Metode Black Box


Metode Blackbox Testing adalah sebuah metode yang dipakai untuk menguji
sebuah software tanpa harus memperhatikan detail software (Priyaungga et al.,
2020). Pengujian ini hanya memeriksa nilai keluaran berdasarkan nilai masukan
masing-masing. Tidak ada upaya untuk mengetahui kode program apa yang output
pakai. Proses Black Box Testing dengan cara mencoba program yang telah dibuat
dengan mencoba memasukkan data pada setiap formnya. Pengujian ini diperlukan
untuk mengetahui program tersebut berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

Salah satu jenis pengujian Blackbox Testing adalah dengan menggunakan


teknik State Transition Testing yang penulis gunakan untuk menguji masukan serta
25

membagi masukan kedalam kelompok-kelompok berdasarkan fungsinya. Sehingga


didapatkan sebuah test case yang akurat.

2.7 Flowchart
Menurut Nurmalina (Santoso & Nurmalina, 2017) Flowchart adalah
representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk
menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan
pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis
masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk
berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Adapun
jenis – jenis flowchart sebagai berikut : Bagan Alir Sistem, Bagan Alir Dokumen,
Bagan Alir Skematik, Bagan Alir Program, Bagan Alir proses. Adapun simbol-
simbol yang digunakan untuk menggambarkan flowchat diantaranya flowchat
sistem

Flowchart membantu memahami urutan-urutan logika yang rumit dan


panjang. Flowchart membantu mengkomunikasikan jalannya program ke orang lain
(bukan pemrogram) akan lebih mudah.

Tabel 6 Simbol Flowchart

Simbol Nama Keterangan

Pradefine proses Permulaan sub program

Decision Perbandingan,pernyataan,
penyeleksian data yang
memberikan pilihan
untuk Langkah
selanjutnya

Connector Penghubung bagian-


bagian flowchart yang
berada pada satu halaman.
26

Off Page Referance Penghubung bagian-


bagian flowchat yang
berada pada halaman
berbeda.

Terminator Permulaan / akhir


program

Procces Proses penghitung /


proses pengolahan data

Manual Oppartion Pengolahan yang tidak


dilakukan oleh computer

Document Menyatakan input berasal


dari dokumen dalam
bentuk kertas atau

output dicetak ke kertas.

Input/Output Proses input/ output data

Display Menyatakan peralatan


output yang digunakan
yaitu layar, plotter,
printer, dsb.
27

Storage Menyatakan input yang


berasal dari disk.

2.8 Visual Studio Code


Visual Studio Code merupakan Editor kode pertama, dan cross-platform
pertama, visual studio code merupakan Editor kode yang kuat dan cepat yang bagus
untuk sehari-hari untuk pengkodean yang serius. Visual Studio Code mencakup
dukungan bawaan untuk penyelesaian kode IntelliSense yang selalu ada, kode
sementik yang lebih banyak pemahanan, navigasi dan refactoring kode. Dalam
pratinjau kode mencakup built-in yang banyak mendukung pengembangan
ASP.NET Core dengan pengembangan C#, dan Node.js dengan TypeScript dan
JavaScript, didukung oleh teknologi dasar yang sama yang mendorong visual studio
code termasuk alat hebat untuk teknologi web seperti HTML, CSS, Less, Sass, dan
JSON. Visual Studio Code juga terintegrasi dengan paket manajer dan repositori,
dan membangun tugas-tugas umum lainnya untuk dilakukan setiap hari supaya alur
kerja lebih cepat VS Code terdapat Git, dan memberikan alur kerja dan sumber Git
yang hebat dan terintegrasi dengan Editor (Kahlert & Giza, 2016).

2.9 Navicate
Navicat adalah alat berbasis antarmuka pengguna grafis untuk mengelola
database MySQL Server. Dengan Navicat kita dapat dengan mudah mengelola
database MySQL dari antarmuka pengguna platform Microsoft Windows,
Macintosh dan Linux. Navicat dirilis dalam dua versi, yaitu versi premium untuk
MySQL pada tahun 2002 dan versi mirror pada tahun 2007 untuk penggunaan non-
komersil. Navicat Soft Premium adalah rangkaian DBMS dan perangkat lunak
pengembangan grafis untuk MySQL, Oracle, SQLITE dan Postgresql. Navicat
memiliki antarmuka pengguna seperti browser dan mendukung banyak koneksi ke
database jarak jauh dan local (Fadhilah et al., 2018).
28

2.10 Kerangka Pemikiran


Kerangka berpikir adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang
kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan.
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif,
sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan.
Berikut adalah kerangka pemikiran dalam proses Perancangan Sistem Dashboard
Disburshment PPOB untuk BKKBN Se-Indonesia:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua)
bulan, 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi
penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

Tabel 7 Waktu Penelitian

2023 - 2024

Kegiatan Oktober November Desember Januari

Pengajuan Proposal

Tahap Pengumpulan Data

Tahap Analisis Sistem

Tahap Pengembangan Aplikasi

Tahap Evaluasi dan Uji coba

Dokumentasi

3.1.2 Tempat Penelitian


Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Lingkungan Kantor PT. Metranet
di Mulia Business Park, Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 58-60, RT.2/RW.2,
Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12780.

29
30

Gambar 2. Lokasi Kantor PT Metranet

Gambar 3. Gedung PT Metranet


31

Metranet merupakan perusahaan teknologi Indonesia yang berperan


mempercepat transformasi digital di segala sektor. Metranet menjadi Digital
Enabler melalui fungsi scale-up governance inovasi digital di bawah Telkom
Indonesia untuk menjalankan Go To Market (GTM) dan menjadi produk yang
memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Visi :

Mempercepat & membina inovasi digital dengan manajemen peningkatan skala


yang maksimal produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

Misi :

1. Mewujudkan tujuan Telkom Group: membangun bangsa yang lebih


sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai terbaik kepada
pemangku kepentingan.

2. Mengutamakan penciptaan nilai dengan melibatkan seluruh pilar Pentahelix


(pemerintah, dunia usaha, akademi, komunitas, dan media) agar
mendapatkan dampak yang tepat sasaran dan besar.

3. Menjadi mitra terbaik sebagai digital Enabler dalam proses transformasi


digital di semua industri.

Berikut adalah struktur organisasi PT Metranet :

Gambar 4. Struktur Organisasi Subdir PT Metranet


32

3.2 Paradigma Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
memahami gejala-gejala yang tidak memerlukan kuantifikasi. Menurut Sugiyono
(2018:213) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat yang digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah
(eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dan di
analisis yang bersifat kualitatif lebih menekan pada makna. Metodologi penelitian
kualitatif bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fenomena atau obyek
penelitian melalui aktivitas sosial, sikap dan persepsi orang secara individu atau
kelompok. Peneliti kualitatif, mereka yang terlibat dalam bentuk penyelidikan ini
memiliki asumsi tentang pengujian teori secara deduktif, membangun perlindungan
terhadap bias, mengendalikan alternatif atau penjelasan kontrafaktual, dan mampu
menggeneralisasi dan mereplikasi temuan”.

Langkah pertama sebuah penelitian adalah memilih dan menetapkan


paradigma penelitian yang dapat dijadikan panduan selama proses penelitian. Guba
menguraikan paradigma sebagai seperangkat kepercayaan yang melandasi tindakan
sehari-hari maupun dalam kaitannya dengan pencarian keilmuan. Melalui
penetapan paradigma itulah, seorang peneliti dapat memahami fenomena apa yang
akan diteliti, baik berkaitan dengan asumsi bagaimana memandang objek
penelitian, dan bagaimana melaksanakan proses penelitian. Berdasarkan kajian
Firestone, Gioia dan Pitre, serta Kuhn; Creswell lebih jauh menjelaskan arti penting
paradigma dalam sebuah penelitian ilmiah sebagai berikut:

“Paradigma in the human and social sciences help us understand


phenomena: They advance assumptions about the social world, how science
shoould be conducted, and what constitutes legitimate problems, solutions, and
criteria of proof.”

Menurut Deddy Mulyana yang dikutip dari bukunya Metodologi Penelitian


Kualitatif yaitu:

“Metode penelitian kualitatif dalam arti penelitian kualitatif tidak


mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode
33

statistik. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku


manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubah menjadi
entitas-entitas kuantitatif.” (Deddy mulyana, 2013)

Karena langkah-langkahnya tidak linier seperti dalam penelitian kuantitatif,


melainkan sirkuler sehingga dapat dimulai dari manapun. Adapun tahapan-tahapan
penelitian kualitatif yang penulis bagi atas :

1. Orientasi atas bacaan

2. Wawancara ke lapangan

3. Eksplorasi : Mengumpulkan data berdasarkan fokus penelitian yang sudah


jelas

4. Member check : memeriksa laporan sementara penelitian kepada informan


atau kepada pembimbing

Adapun lasan peneliti menggunakan pendekatan studi fenomenologi dalam


penelitian ini adalah:

1. Data Bersifat emik yaitu berdasarkan nomor-nomor telepon para kader


BKKBN di setiap kabupaten

2. Pemilihan informan dilakukan dengan strategi purposive sampling.

3.3 Desain Penelitian


Menurut (Sugiyono, 2019), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode Penelitian
berhubungan erat dengan procedure, teknik, alat serta desain penelitian yang
digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang
dipilih.

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan sistem


ini adalah dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle)
dengan model waterfall.

Menurut (Tujni & Hutrianto, 2020), model waterfall merupakan salah satu
metode SDLC perangkat lunak yang terstruktur dengan lima tahapan yaitu
34

komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi dan deployment. Disebut


waterfall karena tahap pengembangan dilakukan secara satu per satu dan harus
menunggu selesai tahap sebelumnya.

Model waterfall ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak


secara sekuensial dimulai dari analisis, desain, coding/pengkodean, pengujian, dan
support & maintenance (Susilo & Kurniati, 2018). Aplikasi Sistem Informasi yaitu
dimulai dari analisis, desain, koding, pengujian. Maintenance seperti dijelaskan
pada Gambar berikut:

Gambar 5. Desain Penelitian


35

1. Analysis

Pada tahap Analysis diuraikan mengenai proses Disburshment,


identifikasi masalah serta pemecahan masalah yang ditemukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah menggunakan teknik analisis SWOT dengan pendekatan
secara kualitatif, yang terdiri dari Strenghts, Weakness, Opportunities
dan Threaths.

2. Design

Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan


kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada
waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran
dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian
tersebut, desain penelitian yang baik dapat memudahkan kita dalam
melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dalam
mengumpulkan data sebagai bahan laporan. Dalam tahapan desain
dijelaskan rincian panduan pembuatan aplikasi secara detail, adapun
alat yang digunakan yaitu menggunakan figma.

3. Implementation

Proses pengkodean merupakan tahapan untuk merancang


aplikasi menggunakan bahasa pemrograman untuk
mengimplementasikan desain yang telah direncanakan sebelumnya.
Adapaun perancangan pengkodean dalam penelitian ini menggunakan
framework Codeigniter 3.

4. Testing

Proses pengujian dalam perancangan merupakan tahapan


dimana proses perancangan sistem yang sudah dibuat diuji untuk
memastikan bahwa berfungsi dengan benar, sesuai dengan kebutuhan,
dan bebas dari kesalahan. Tujuan dari pengujian adalah untuk
36

memastikan kualitas dan keandalan aplikasi sebelum dirilis kepada


pengguna akhir. Adapun metode yang digunakan dalam proses
pengujian dalam perancangan sistem yang dibuat yaitu menggunakan
teknik Blackbox Testing.

5. Maintetnance

Pada tahap terakhir dalam Metode Waterfall, perangkat lunak


yang sudah jadi dioperasikan pengguna dan dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan memungkinkan pengembang untuk melakukan
perbaikan atas kesalahan yang tidak terdeteksi pada tahap-tahap
sebelumnya. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalaha, perabikan
implementasi unit sistem, dan peningkatan dan penyesuaian sistem
sesuai dengan kebutuhan.

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian


3.4.1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah populasi yang peneliti tentukan berdasarkan ciriciri
tertentu untuk mencapai suatu kesimpulan. Pada penelitian ini subjek yang dipilih
adalah sistem pendistribusian PPOB yang berbasis website.

3.4.2 Obyek Penelitian


Obyek penelitian adalah suatu value orang, benda atau peristiwa dengan
karakteristik yang berbeda yang diputuskan oleh peneliti untuk dapat membuat
suatu kesimpulan. Obyek penelitian ini, adalah perancangan sistem informasi
publikasi berbasis website.

3.5 Sumber Data dan Iinforman


3.5.1 Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data
sekunder.

1. Data Primer

Pengertian data primer menurut Umi


Narimawati(Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi
37

Komunikasi.....(Nuning Indah Pratiwi), n.d.) dalam bukunya


“Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data yang berasal dari sumber
asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi
ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui
narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang
kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung


memberikan data kepada pengumpul data, contohnya melalui orang
lain atau melalui dokumen dokumen(Sugiyono, 2009) .

3.5.2 Informan Penelitian


Informan penelitian yaitu subjek penelitian yang mana dari mereka data
penelitian dapat diperoleh, memiliki pengetahuan luas dan mendalam mengenai
permasalahan penelitian sehingga memberikan informasi yang bermanfaat.
Informan juga berfungsi sebagai pemberi umpan balik terhadap data penelitian.

Dalam penelitian ini key informan dan informan yang dipilih adalah para
pelaku Yang terkait langsung yakni pejabat BKKBN dan Head Of Sales Cazbox
yaitu Fajar Arifin sebagai key informan, sedangkan informan adalah para staff PT
Metranet sebagai informasi kebutuhan. adapun kriteria informan penelitian yang
peneliti anggap mampu dan mengetahui permasalahan ini, ciri-cirinya antara lain :

1. Berada diwilayah yang diteliti

2. Mengetahui permasalahan

3. Terlibat langsung dengan permasalahan

Untuk memudahkan dalam pencarian data dan informasi serta untuk lebih
jelasnya tentang data key informan dan informan dalam penelitian ini maka dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini :
38

Tabel 8 Data Informan Peneliti

No Keterangan Informan
1 Kepala BKKBN di Kabupaten Karang Anyar 1
2 Kader TPK di kabupaten Karang anyar 1
3 Head Of Sales PT Metranet (Fajar Arifin) 1

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang perlukan dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara


melakukan tanya jawab langsung kepada responden. Peneliti
melakukan wawancara perihal penyaluran atau mendistribukan pulsa,
paket data ke kader TPK di BKKBN disetiap kabupaten

2. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian


dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan
sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu dicatat dalam
suatu catatan observasi(Sugiyono, 2015) . Kegiatan pencatatan dalam
hal ini adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan yang
berkunjung lansung BKKBN distiap kabupaten,

3. Studi Literatur
Dalam hal kegiatan yang sudah dilakukan selain observasi
dan wawancara, Penulis mencari perbandingan dengan studi
sejenis dari beberapa penulisan di beberapa skripsi dan karya
ilmiah lain yang berhubungan dengan penelitian penulis.
39

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data menurut (Sugiyono, 2017) adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan menurut (Abdussamad,
2021) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Metode analisis
data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) atau dikenal
pula dengan nama K3A (kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman).

1. Strength (kekuatan) Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang


dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat
organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

2. Weakness (kelemahan) Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam


satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif
terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan secara efektif.

3. Opportunity (peluang) Merupakan situasi atau tren yang menguntungkan


dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan
membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor
yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

4. Threat (ancaman) Merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan


dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah
contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. SWOT dapat
diartikan sebagai sebuah analisis di dalam ilmu manajemen perusahaan
atau di dalam organisasi yang bertujuan untuk melihat kelebihan,
40

kekurangan, peluang dan tantangan untuk menetapkan suatu strategi dalam


rangka mencapai tujuan perusahaan. (Drs. H. Nasir Asman, 2021).

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis


SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi atau
kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.

3.7.1 Manfaat Analisis SWOT


Analisa SWOT bermanfaat apabila telah jelas ditentukan, dalam jenis apa
perusahaan beroperasi dan lain-lainnya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi
perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang
sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam
waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholder
(Mayang et al., n.d.).

3.7.2 Langkah-Langkah Analisis SWOT


Menurut Anwar dan Andi (2017), langkah-langkah dalam melakukan analisis
SWOT pada suatu perusahaan sebagai berikut:

1. Perusahaan harus memulai analisis SWOT dengan mendefinisikan


bisnisnya.

2. perusahaan harus mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan


ancaman (threats) pada bisnisnya saat itu.

3. Perusahaan harus menentukan kunci sukses (key success factors) dari


bisnis yang dijalankannya. Pengertian key success factors yaitu aktivitas
atau daerah di mana perusahaan harus benar-benar ahli agar sukses pada
bisnisnya dengan sepenuhnya mengeksploitasi peluang yang tersedia dan
melawan ancaman yang membahayakannya.

4. Perusahaan harus melihat ke dalam (look inward) dan mengevaluasi


kemampuannya yang berhubungan dengan keahlian dan keunggulan yang
ada pada organisasi yang memberikan kemampuan kepada perusahaan
untuk berhasil dengan baik pada aktivitas dan daerah yang
diidentifikasikan sebagai key success factors bagi bisnisnya.
41

5. Selanjutnya perusahaan secara objektif membandingkan kemampuannya


dengan key success factors. Perbandingan ini akan memberikan
perusahaan perkiraan yang tepat tentang kekuatan (strengths) dan
kelemahannya (weakness).

Analisis SWOT menggunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan


matriks eksternal factor evaluation (EFE), dimana IFE yang meliputi kekuatan dan
kelemahan dan EFE meliputi peluang dan tantangan.

3.7.3 Matrix SWOT


Alat yang digunakan dalam Menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis, seperti pada Tabel berikut:

Tabel 9. Matrix SWOT

STRENGTHS + WEAKNESSES –

1. Menjual Product
1. Belum adanya
PPOB yang
sistem
beragam
pendistribusian
2. Memberikan
2. Terbatasnya
persetujuan untuk
pengetahuan
merancang sistem
marketing perihal
3. Kepercayaan
merancang sistem
Konsumen terhadap
3. Belum adanya
bisnis disburshment
sistem dashboard
PPOB karena
monitoring
palayanan yang baik

OPPORTUNITIES + SO WO –
42

1. Permintaan
konsumen yang
begitu tinggi pada
bisnis
disburshment
1. Merancang
PPOB di PT 1. Menyediakan
sistem
Metranet sistem
informasi
2. Ketertarikan Monitoring dan
pendistribusian
pelanggan pada laporan untuk
PPOB yang
produk-produk pelangan
mudah.
PPOB yang ada di
PT Metranet
3. Kemajuan pada
teknologi dan
informasi

THREATS – ST WT

1. Miningkatkan
1. Semakin banyak
1. Selelu dilakuakn pengetahuan
usaha sejenis
pengembangan dengan
dengan sistem
sistem dan Mensosialisasikan
manajemen yang
penambahan biller penggunaan
lebih modern
dashabord

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi 46


yaitu sebagai berikut:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan


memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk


mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
43

eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan


cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT
bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari
ancaman eksternal.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian


4.1.1 Analisis Sistem Berjalan
Analisis sistem yang ada merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini
sedang berjalan di PT Metranet pada bagian Pendistribusian PPOB untuk BKKBN,
sistem yang digunakan masih sederhana dan manual yaitu dengan virtual machine
(VM) akan menjalankan sistem operasinya dengan perintah sintax, dan harus
memasuki server Database untuk secara manual melihat prodress dan menownload
hasil distribusi PPOB. Analisis system ini bertujuan untuk membuat system yang
baru agar terkomputerisasi dan terotomatisasi sehingga lebih efektif dan efisien.

Gambar 6. Flowchart Sistem Berjalan

44
45

4.1.2 Evaluasi Sistem Berjalan


Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi
yang sedang berjalan dalam proses sistem disburshment PPOB di PT Metranet
masih banyak kekurangan, setelah mengetahui sistem yang ada saat ini, penulis
meyimpulkan bahwa:

Tabel 10 Evaluasi Sstem

Permasalahan Solusi
Selama ini pendistribusian ppob BKKBN Membuat Dashbaord berbbasis web
di lakukan dengan sintax di VM atau yang dapat menonitoring aktivitas
secara manual dalam approval data pendistribusian
nomor telepon
bagian report data ke BKKBN langsung Membuat dashbaord berbaasis web
membuka akses Database yang dapat menarik data report
Akses ke VM yang di batasi atau hanya Membuat dashboard berbasis web
orang tertentu yang lebih aman dari segala serangan
Kurang efektifnya dalam pengelolaan Dapat mempermudah untuk
data mengolah data

4.2 Hasil Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem disburhsment berbasis web
sebagai media pendistribusian untuk membantu rencana kerja BKKBN pemberian
pulsa, paket data dan e-wallet kepada kader TPK di setiap BKKBN secara daring.
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah waterfall yang
digambarkan melalui perancangan sistem seperti Use Case Diagram, Activity
Diagram, Sequence Diagram, Perancangan Database dan Perancangan Tampilan.
Serta menjamin kualitas perangkat lunak yang dikembangkan dengan melakukan
pengujian menggunakan standar pengujian perangkat lunak ISO 25010.

4.2.1 Analisa Kebutuhhan Pengguna


Peracangan sistem yanga akan di rancang, yaitu sistem dashabord
disburshment, di harapkan mampu meningkatkan kinerja sales dan membangun
46

kepercayaan konsumen terutama BKKBN.

Faktor – faktor perlunya perancangan sistem yang diharapkan yaitu

1. Sistem Pendistribusian PPOB dalam jumlah banyak dalam sekali


tekan button,

2. Login, semua pengguna sistem dashabord memiliki username,


password, dan kreteria untuk dapat masuk ke dalam sistem Dashabord
Disburshment.

3. Sistem dapat memberikan informasi progress pendistribusian

4. Sistem dapat menampilkan hasil pendistribusian PPOB

4.2.2 Analisis Kebtuhan Fungsional dan Non Fungsional


A. Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsionalitas merupakan layanan sistem yang sangat


diperlukan dan merupakan analisis yang melihat bagaimana sistem
berinteraksi dengan pengguna sistem. Hasil implementasi ini didapatkan
dari hasil analisis kebutuhan pengguna serta melihat dari permasalahan
dan solusi yang diberikan. Berikut ini tabel kebutuhan fungsional dapat
dilihat pada Tabel

Tabel 11 Kebutuhan Fungsional

Permaslahan Solusi Kebutuhan Fungsional


Proses Disburshment di Pembuatan Fungsi Disburshment
lakukan melalui VM yang Dashboard
terbatasi akses nya berbasis Web
Progress Disburshment Membuat Fungsi Update Data
tidak bisa secara realtime, aplikasi Realtime
dan harus mengakses Dashbaord yang
Dabase dapat
menampilkan
47

Data Progress
secara realtime
Mendapatkan report hasil Membuaut
disburhment melalui akses aplikasi
database dashbboard yang
dapat
mendownload
hasil transaksi

B. Analisis Kebutuhan Non Fngsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk


mengidentifikasi dan mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem beserta
dengan hak akses pada sistem penjualan barang yang terjadi pada
dashboard disburhment PPOB. Setiap entitas memiliki hak akses yang
berbeda dalam menggunakan fungsi-fungsi di dalam sistem.

Tabel 12 Analisis Kebuthan Non Fungsional

Kriteria Kebutuhan Non Fungsional


Keamanan 1. Pengguna login menggunakan
username dan password di simpan
kedalam database.
2. Terdapat pembatasan akses antara
Head dan admin
3. Terdapat valildasi saat upload file
Usabilty Mempermudah pengguna agar dapat
menggunakan aplikasi dengan akses yang
sesuai dengan pengguna
Kecepatan Perlu adanya jaringan server tersendiri pada
Dashboard Disburshment agar dapat
digunakan website penjualan dengan baik.
48

4.2.3 Disain Sistem Usulan


Desain sistem yang diusulkan dapat dijelaskan melalui gambar tentang desain
sistem yang diusulkan. adapun perincian disain sistem usulan dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Pengguna sistem melakukan login

2. Penguna Admin PIC BKKBN di PT Metranet melakukan upload file


data yang akan di disburshment ke para kader TPK.

3. Data akan di Review Oleh Head of Sales

4. Jika data tidak sesuai yang di berikan BKKBN maka tidak akan di
approval

5. Jika data sesuai yang diberikan maka akan di approval oleh head sales

Berikut flowchart yang di usulkan pada PT Metranet :


49

Gambar 7. Desain Sistem Susulan

4.2.3.1 Use Case Diagram

Selanjutnya pada analisis sistem digambarkan dengan use case diagram,


activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Pada use case diagram
terdapat 3 aktor yang akan berinteraksi ke sistem yaitu head sales, admin PIC, dan
admin BKKBN . untuk lebih detailnya dapat di lihat pada gamabr.
50

Gambar 8. Usecase diagram

Tabel 13 . Perancangan Use Case


No Aktor Proses Use Keterangan
Case
1 Admin Login Admin melakukan login dengan
menginput username dan password
di aplikasi sistem
2 Admin Mengelola Admin mengelola data yang akan diupload untuk
data di distribusikan ke Kader TPK
3 Admin Mengelola Admin mencetak laporan Transaksi
BKKBN laporan
4 Head sales Mengolah Super Admin Akan melakukan Approval Data
Approval dari Admin
Data

4.2.3.2 Activity Diagram

Activity Diagram merupakan diagram yang memperlihatkan alur dari suatu


aktivitas ke aktivitas lain dalam suatu sistem. Berikut adalah activity diagram atau
diagram aktivitas dari aplikasi jasa finishing.

1. Activity Diagram Login

Activity diagram login berfungsi sebagai sistem keamanan. Sehingga


51

untuk bisa masuk kedalam sistem harus melakukan login terlebih dahulu.
Ketika login sistem akan memvalidasi data benar atau salah. Setelah sukses
maka sistem akan mengarahkan ke halaman dashboard.

Gambar 9. Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Kelola data Disburshment

Activity diagram ini menjelaskan kegiatan admin/petugas ketika ada


data nomor telepon Kader dari PIC BKKBN untuk di distribusikan. Activity
diagram ini megelola data nomor telepon yang dapat di lihat di gambar
berikut:
52

Gambar 10. Activity Diagram Kelola data Disburshment

3. Activity Diagram Kelola data Transaksi

Activity diagram ini menjelaskan kegiatan admin/petugas ketika


proses dosburshment selesai maka akan mendownload data traskasi untuk
di rekon atau pengecekan. Activity diagram megelola data transaksi yang
dapat di lihat di gambar berikut :
53

Gambar 11. Activity Diagram Kelola data Transaksi

4.2.3.3 Squence Diagram

Merupakan penggambaran langkah kerja yang di lakukan sebagai respon dari


sebuah elemen untuk menghasilkan keluaran tertentu, sequence diagram ini di
susun berdasarkan urutan waktu. Berikut adalah sequence diagram.

1. Squence Diagram Login

Pada gambar di bawah ini menggambarkan alur proses login .


54

Gambar 12. Squence Diagram Login

2. Squence Diagram Kelola Data Disburshment

Pada gambar di bawah ini menggambarkan alur proses kelola data


disburshment
55

Gambar 13. Squence Diagram Kelola Data Disburshment


3. Squence Diagram Kelola Data Transaksi

Pada gambar di bawah ini menggambarkan alur proses kelola data transaksi
56

Gambar 14. Diagram Kelola Data Transaksi

4.2.4 Class Diagtram


Untuk menggambarkan antar obyek dan hubungannya secara logik pada
sistem digunakan class diagram yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 15. Class diagram


57

4.2.5 Desain Basis Data


Desain basis data digunakan untuk rancangan penyimpanan data pada sistem
dashaboard disburshment ini memiliki 4 buah tabel, yaitu tabel publisher, tabel
balance publisher, tabel disburshment, table ppob traskasi,. Desain database dapat
dilihat pada Gambar dan deskripsi database dapat dilihat pada Tabel

Gambar 16. Desain Data Base


Tabel 14 . Deskripsi Database
No Nama Tabel Deskripsi

1 TH_PUBLISHER Menyimpan data user

2 TH_BALANCE_PUBLSHER Menyimpan data saldo user

3 TH_DISBURSHMENT Menyimpan report data disburshment


beserta file data

4 TH_PPOB_TRANS Menyimpan data transaksi


58

1. Rancangan Tabel TH_ DISBURSHMENT


Nama : TH_ DISBURSHMENT
Isi : Data disburshment
Primary key : id_inject

Tabel 15. Rancangan Basis Data TH_ DISBURSHMENT


No Name Type Length
1 id_inject varchar 12

2 id_partner varchar 12

3 nm_inject varchar 25

4 status_approve varchar 8

5 status_inject varchar 12

6 tgl_update datetime

7 tgl_inject datetime

8 user_approval varchar 12

9 user_upload varchar 12

10 inject_user varchar 12

11 nm_file text

12 id_file varchar 12

13 count_update int 0

14 total_update int 0

15

2. Rancangan Tabel TH_BALANCE_PUBLSHER

Nama : TH_BALANCE_PUBLSHER
Isi : Data user/partner
Primary key : id_inject
59

Tabel 16. Rancangan Basis Data TH_BALANCE_PUBLSHER


No Name Type Length
1 Id varchar 12

2 Publisher_id varchar 12

3 balance varchar 25

4 Create_at varchar 8

5 Update_at_inject varchar 12

3. Rancangan TH_ PPOB_TRANS

Nama : TH_ PPOB_TRANS


Isi : Data transaksi
Primary key : TH_ID

Tabel 17. Rancangan Basis Data TH_ PPOB_TRANS


No Name Type Length
1 TH_ID int 0

2 TH_TRX_ID varchar 32

3 TH_TRX_BILLER varchar 100

4 TH_TRX_INTERNAL varchar 40

5 TH_BILLER_NAME varchar 12

6 TH_CHANNEL_NAME datetime 30

7 TH_BILL_NUMBER datetime 35

8 TH_PRODUCT_CODE varchar 0

9 TH_AMOUNT varchar 12

10 TH_PRODUCT_NAME varchar 100

11 TH_TOTAL_AMOUNT int 0
60

12 TH_FEE_AMOUNT int 0

13 TH_MARGIN int 0

14 TH_ITEM_NAME varchar 15

15 TH_CUST_NAME varchar 100

16 TH_CUST_EMAIL varchar 80

17 TH_CUST_INFO text 0

18 TH_QTY int 0

19 TH_STATUS int 0

20 TH_ERR_INTERN varchar 8

21 TH_ERR_CODE varchar 8

22 TH_EXPIRED_TIME datetime 0

23 TH_DESCRIPTION Text 0

24 TH_ACCEPTED_TIME_CALLBACK datetime 0

25 TH_CALLBACK_CHANNEL text 0

26 TH_DETAILS text 0

27 CREATED_AT datetime 0

28 UPDATED_AT datetime 0

4. Rancangan TH_PUBLISHER

Nama : TH_ PPOB_TRANS


Isi : Data transaksi
Primary key : PC_ID
61

Tabel 18. Rancangan Basis Data TH_PUBLISHER


No Name Type Length
1 PC_ID int 12

2 PC_CODE varchar 55

3 PC_NAME varchar 30

4 PC_USERNAME varchar 32

5 PC_PASSWORD varchar 255

6 PC_STATUS Int 0

7 PC_STAGG varchar 25

8 PC_FUNCTION varchar 55

9 PC_MODEL varchar 25

10 PC_APP_DIS varchar 255

11 PC_DOUBLE_CEK varchar 25

12 PC_SKIP_INQ int 0

13 PC_TYPE varchar 25

14 PC_IP_WHITELIST text 0

15 PC_SECRET_TOKEN varchar 100

16 PC_NO_PKS varchar 100

17 PC_DATE_PKS datetime

18 CREATED_AT datetime

19 UPDATED_AT datetime

20 CREATED_BY varchar 25

21 UPDATED_BY varchar 25
62

4.2.6 Perancangan Tatap Muka/Interface


Perancangan interface atau antarmuka dilakukan sebelum melakukan
implementasi agar hasil yang didapat berjalan maksimal. Rancangan interface atau
antar muka ini terdiri dari, halaman login, halaman dashboard, disburshment data
disburshment dan halaman data approval. Adapun tools yang digunakan penulis
yaitu figma.

1. Rancangan Halaman Login

Pada halaman login merupakan halaman yang akan muncul pertama kali
pada saat aplikasi di jalankan, halaman login ini mempunyai username dan
password.

Gambar 17. Halaman Login


2. Rancangan Halaman Dashboard

Halaman dashboard adalah halaman yang muncul ketika admin telah


melakukan login, halaman home ini berisi tentang informasi partner.
63

Gambar 18. Rancangan Halaman Utama Dashboard


3. Rancangan Halaman Disburshment

Halaman disburshment adalah halaman yang muncul ketika admin telah


melakukan login, halaman home ini digunakan untuk memilih kategori
disburshment.

Gambar 19. Rancangan Halaman Disburshment


64

4. Rancangan Halaman Data Transkasi

Halaman disburshment adalah halaman yang muncul ketika admin telah


melakukan login, halaman home ini digunakan untuk menampilkan data
transksi di setiap partner.

Gambar 20. Rancangan Halaman Data Transkasi

4.2.7 Pengkodean Sistem


Dalam penerjemahan kode menggunakan framework codeigniter versi 3.
Sebuah framework PHP yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC
(Model, View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam
membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari awal.
Dalam situs resmi codeigniter, (Official Website CodeIgniter, 2022) menyebutkan
bahwa codeigniter merupakan framework PHP yang kuat dan sedikit bug.
Codeigniter ini dibangun untuk para pengembang dengan bahasa pemrograman
PHP yang membutuhkan alat untuk membuat web dengan fitur lengkap. Adapun
kode editor yang digunakan penulis yaitu Visual Studio Code yang digambarkan
sebagai berikut:
65

Gambar 21. Stuktur folder CI3 di Visual Studio Code


Selanjutnya penjelasan pembuatan program menggunakan framework
codeigniter 3 yang melibatkan model, view dan controller.

1. Models

Model berkaitan dengan logika bisnis dan interaksi basis data. Ini adalah
komponen yang digunakan untuk memperoleh, menyimpan, memperbarui,
dan menghapus data.
66

Gambar 22. Folder Model


2. View

View merupakan tampilan yang mengatur bagaimana data ditampilkan


kepada pengguna. Tampilan biasanya berupa halaman HTML yang
mencakup markup, tata letak, dan logika presentasi. Dalam CodeIgniter,
tampilan diimplementasikan menggunakan file-file View yang berisi
HTML dan kode PHP yang memungkinkan untuk memasukkan data
dinamis ke dalam tampilan.
67

Gambar 23. Folder View


3. Controller

Controller bertindak sebagai penghubung antara Model dan View. Ini


menerima input dari pengguna, memprosesnya, dan mengarahkan tindakan
yang sesuai ke Model atau View yang relevan. Controller mengatur alur
logika aplikasi dan menentukan bagaimana data diproses sebelum
ditampilkan ditampilan. Dalam CodeIgniter, controller diimplementasikan
menggunakan kelas PHP yang meng-extend CI_Controller.
68

Gambar 24. Folder Controller


4.2.8 Implementasi Tampilan
Implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem yang akan dilakukan
sesuai dengan perancangan database dan interface yang telah penulis buat
sebelumnya dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework
CodeIgniter. Berikut adalah implementasi sistem Dasboard Disburshment PPOB:

1) Halaman Login

Halaman login ini menampilkan form yang berisi username dan password
serta tombol login yang digunakan untuk validasi data pengguna dalam
mengakses sistem informasi.
69

Gambar 25. Halaman Login


2) Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 26. Halaman Dashaboard


70

3) Tampilan Halaman Disburshment

Gambar 27. Tampilan Halaman Disburshment


4) Tampilan Halaman Data Transkasi

Gambar 28. Tampilan Halaman Data Transaksi


71

5) Tampilan Halaman Data Approval

Tampilan Halaman Approval

4.2.9 Pengujian
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem aplikasi yang telah dibuat.
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah output yang dihasilkan sudah valid
atau belum. Untuk menguji kesesuaian sistem aplikasi, peneliti menggunakan
metode blackbox testing.

Pengujian blackbox bertujuan untuk mengetahui apakah program telah


menerima input, proses, dan output sesuai yang diinginkan.

Tabel 19 Task Case Black Box

No Modul Prasyarat Hasil yang di Hasil


harapkan pengujian

1 Login Sebelum Masuk halaman sesuai


masuk sistem, dashboard yang
admin harus berisi informasi
melakukan dashabord.
login terlebih
dahulu dengan
72

mengisi
username dan
password.

2 Input Admin telah Data mempreview Sesuai


Disburshment login sistem data upload dan

dan dapat menginput data


masuk halaman
disburshment
dan melakukan
upload file

3 Download Admin telah Dapat melihat data Sesuai


Data Transaksi login sistem transaksi dan dapat
dan dapat mendownload
masuk halaman dengan berbagai
format file
transaksi

4 Approval Admin telah Dapat melihat Data Sesuai


login sistem disburshment dan

dan dapat dapat melihat


progress secara
masuk halaman
realtime dan dapat
approval
update status
approval

4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan metode black box
testing yang menguji fitur-fitur halaman Dashboard Disburshment PPOB didapat
hasil pengujian bahwa aplikasi dapat berjalan sesuai keinginan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Dashboard Disburshment PPOB sudah sesuai dan berjalan
sesuai harapan

Tampilan halaman login sebagai langkah awal untuk masuk ke dalam sistem
pengajuan dashboard disburshment PPOB. Desain tampilan halaman form
disburshment yang akan digunakan untuk mengupload data para kader TPK.
73

Rancangan tampilan halaman data disburshment yang akan digunakan oleh head
untuk melakkukan approval ataupun progress disburshment.

Setelah melalui tahapan analisis sistem berjalan dan evaluasi, dilakukan


pengkodean berdasarkan rancangan user interface yang telah dibuat. Selanjutnya,
sistem yang telah dikodekan akan menjalani tahap pengujian untuk memastikan
fungsionalitas dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna.

Adapun parameter nilai pengujian sebagai berikut :

Tabel 20. Nilai Pengujian

Skor Nilai

5 Sangat Baik

4 Baik

3 Netral

2 Buruk

1 Sangat Buruk

Tabel 21 . Pertanyaan Penilaian

NO Pertanyaan Nilai

1 Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan 18


kebutuhan ?

2 Apakah sistem yang dibuat layak digunakan ? 17

3 Apakah sistem ini bermanfaat ? 22

4 Apakah sistem ini nyaman digunakan? 19

5 Apakah sistem ini mudah di operasikan atau 21


digunakan?

6 Apakah Anda setuju jika fitur yang ada di sistem ini 21


sudah berfungsi dengan baik?
74

7 Apakah sistem ini bisa digunakan dimana saja dan 25


kapan saja?

8 Apakah Anda setuju tata letak menu yang ada di 21


sistem mudah dimengerti?

9 Apakah kesesuaian warna dan gambar pada sistem 19


terlihat jelas?

Jumlah 184

Hasil dari kegunaan pengujian sistem dengan menggunakan kuesioner


sejumlah 9 pertanyaan kepada 5 responden yang mewakili karyawan.

Dari 9 pertanyaan yang dilakukan dalam kuesioner, hasil nilai dapat


dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 22. Hasil Kuisioner

Jawaban Jumlah Total Nilai

Sangat Baik 15 75

Baik 19 76

Netral 11 33

Buruk 0 0

Sangat Buruk 0 0

184

Berdasarkan hasil dari kuesioner, kemudian dilakukan perhitungan


menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang
umum digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak
digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis
Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Skala
Likert atau Likert Scale adalah skala penelitian yang digunakan untuk mengukur
75

sikap dan pendapat. (Meiryani, 2021).

Kemudian untuk mengetahui persentase kepuasan mengenai sistem yang


telah dirancang agar mendapatkan hasil kepuasan, maka dilakukan menggunakan
rumus index %. (Nugroho & Setiyawati, n.d.).

Yang Sangat Baik mempunyai skor = 5, total responden = 5, total dari


pertanyaan = 9.

Rumus kepuasan adalah Total Skor / Y x 100.

Y = Total Responden X Skor Sangat Baik X total Pertanyaan

Y=5x5x9

Y = 225

Kepuasan = Total Skor / Y x 100

Kepuasan = 184 / 200 x 100 Kepuasan = 81,8

Selanjutnya untuk melihat tabel interpretasi skor berdasarkan interval


terdapat pada tabel berikut:

Tabel 23. Klasifikasi Presentase

No Presentase Kreteria

1 0% - 19,99% Sangat Buruk

2 20% - 39,99% Buruk

3 40% - 59,99% Neetral

4 60% - 79,99% Baik

5 80% - 100% Sangat Baik

Berdasarkan dari semua perhitungan Skala Likert didapatkan kesimpulan


bahwa perancangan aplikasi yang dirancang sudah memenuhi kebutuhan dari
responden. Kesimpulan yang diambil dari nilai 81,8% dan dicocokkan berdasarkan
interval pada tabel skor interval, maka nilai yang didapatkan termasuk sangat baik.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini, telah dirancang sebuah sistem informasi pengajuan cuti
karyawan berbasis web menggunakan PHP dan basis data MySQL dengan
framework CodeIgniter 3. Sistem ini memberikan kemudahan bagi karyawan dalam
mendisbursh PPOB dalam jumalh besar. Dengan mengimplementasikan teknologi
web dan framework CodeIgniter 3. Sistem informasi ini dapat membantu
pencatatan transaksi, melihat update progress menjadi terkomputerisasi, serta
membuat perusahaan dapat menjadi lebih baik dalam pengelolaan sumber daya
manusia, khususnya pengelolaan bisnis PPOB. Dapat disimpulkan sebagai berikut::

1. Sistem yang dimana harus mendistribusikan perjajanjian pembelian pulsa di


BKKBN untuk para kader TPK masih harus di lakukan secara
terkoputerisasi sehingga mempercepat proses pendistribusian pulsa.

2. Tim Sales dan BKKBN dapat melihat inormasi progress pendistribusian


disburshment PPOB secara realtime dan akurat.

3. PIC admin sales dan admin BKKBN dapat mendownload hasil laporan
transaksi yang telah di sitribusikan untuk dapat di rekon bersama

5.2 Saran
Setelah selesai penulisan skripsi ini maka penulis mencoba memberikan saran
saran yang sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang penulis miliki.
Adapun beberapa saran yang akan di sampaikan penulis adalah sebagaiberikut :

1. Pembangunan sistem baru perlu dilakukan secepat mungkin jika keberadaan


akan sistem tersebut memang sudah diperlukan.

2. Perancangan sebuah sistem informasi yang menggunakan komputer perlu

diadakan pelatihan personil yang ada dan tertib di dalam sistem tersebut.

3. Melakukan penjagaan agar data para partner yang ada aman.

4. Melakukan pengembangan sistem untuk tetap mengikuti perkembangan


teknologi yang semakin meningkat.

75
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitia Kualitatif. In CV.Syakir Media Press
(Vol. 1999, Issue December).
Bassil, Y., Mohammed, N., Munassar, A., Govardhan, A., Leau, Y., Loo, W.
K., Tham, W. Y., Tan, S. F., Balaji, S., Capretz, L. F., Ahmed, F.,
Ruparelia, N. B., STOICA, M., MIRCEA, M., GHILIC-MICU, B., Basha,
S., Ponnurangam, D., Massey, V. and Satao, K. J., Bassil, Y., …
Govardhan, A. (2012). Making Sense of Software Development and.
International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT),
2(5).
Betha Sidik. (2018). Framework Codeigniter 3. Informatika Bandung.
Deddy mulyana. (2013). Metodologi penelitian kualitatif : paradigma baru ilmu
komunikasi dan ilmu sosial lainnya. PT Remaja Rosdakarya.
Drs. H. Nasir Asman, M. M. M. M. (2021). STUDI KELAYAKAN BISNIS
(Pedoman Memulai Bisnis Era Revolusi Industri 4.0). Penerbit Adab.
Eckerson, W. (2013). Performance Dashboard: Measuring, Monitoring, and
Managing Your Bussiness. The Data Wareshouse Institute.
Fadhilah, M. R., Tulloh, R., & Novianto, H. (2018). Perancangan dan
Implementasi database Server Dengan MariaDB dan Linux Centos.
Proceeding of Applied Science, 4(3).
Few, Stephen. (2006). Information dashboard design : the effective visual
communication of data. O’Reilly.
Firman, A., Wowor, H. F., & Najoan, X. (2016). Sistem Informasi
Perpustakaan Online Berbasis Web. In Teknik Elektro dan Komputer
(Vol. 5, Issue 2).
Mayang, A., Astuti, I., & Ratnawati, S. (n.d.). Analisis SWOT Dalam
Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus di Kantor Pos Kota
Magelang 56100). In Anissa Mayang Indri) Jurnal Ilmu Manajemen (Vol.
17, Issue 2).
Nugroho, A. A., & Setiyawati, N. (n.d.). PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI APLIKASI IT INVESTMENT LOG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS : PT. XYZ) Design and Implementation Web-Based
Applications of IT Investment Log (A Case Study: PT.XYZ).
http://journal.ubm.ac.id/jbase
Nuh, M. (n.d.). EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PPOB (PAYMENT
POINT ONLINE BANK) PADA PT PLN AREA MADIUN (Studi Pada PT
PLN Area Madiun). In JAP) (Vol. 1, Issue 5).
Nur, R., & Arsyad, M. (2018). Perancangan Mesin-Mesin Industri. In
Deepublish.
Official Website CodeIgniter. (2022).
Oktafiani, C. (2020). Sistem Manajemen Basis Data. Sistem Informasi &
Manajemen Basis Data, April.
Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi.....(Nuning Indah
Pratiwi). (n.d.).
Priyaungga, B. A., Aji, D. B., Syahroni, M., Aji, N. T. S., & Saifudin, A. (2020).
Pengujian Black Box pada Aplikasi Perpustakaan Menggunakan Teknik
Equivalence Partitions. Jurnal Teknologi Sistem Informasi Dan Aplikasi,
3(3). https://doi.org/10.32493/jtsi.v3i3.5343

76
77

Rasid Ridho, M. (2021). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI POINT


OF SALE DENGAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA CV
POWERSHOP. In JURNAL COMASIE.
Raymond McLeod. (2001). Sistem Informasi Manajemen (7th ed., Vol. 2).
Prenhallindo.
Rizqi, M., Tolle, H., & Hanggara, B. T. (2020). Pengembangan Modul Web
Service Pada Situs PPOB Untuk Transaksi B2B (Studi Kasus PT XYZ)
(Vol. 4, Issue 10). http://j-ptiik.ub.ac.id
Santoso, S., & Nurmalina, R. (2017). Perencanaan dan Pengembangan
Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna
Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah
Laut). Jurnal Integrasi, 9(1).
Silvers, F. (2008). Relational Database Management System (RDBMS). In
Building and Maintaining a Data Warehouse.
https://doi.org/10.1201/9781420064636.ch4
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Metode
Penelitian Bisnis., 129.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D).
Sugiyono. (2019). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. In
Bandung:Alfabeta.
Tujni, B., & Hutrianto, H. (2020). PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
MONITORING WELLIES DENGAN METODE WATERFALL MODEL.
Jurnal Ilmiah Matrik, 22(1).
https://doi.org/10.33557/jurnalmatrik.v22i1.862
Wahyujati, B. B. (2022). Aplikasi metode Morphological Chart pada
perancangan Robot Belajar Baca (ROBOCA) untuk anak usia dini.
Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan Dan Perancangan
Produk), 5(2). https://doi.org/10.24821/productum.v5i2.6917
Wiley, J. (n.d.). ENTERPRISE DASHBOARDS DESIGN AND BEST
PRACTICES FOR IT SHADAN MALIK.
Yanti, S. N., & Rihyanti, E. (2021). Penerapan Rest API untuk Sistem
Informasi Film Secara Daring. Jurnal Informatika Universitas Pamulang,
6(1), 195. https://doi.org/10.32493/informatika.v6i1.10033
Zufria, I. (2019). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. In CV. Pusdikra
Mitra Jaya.
78

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Riset


79

Lampiran 2 Pertanyaan Kuisioner


80

Lampiran 3 Hasil Pengujian Sistem


81

Lampiran 4 Lembar Bimbingan


82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi
Nama Lengkap : Yazid Ardiansyah
NIM : 22566001
Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta / 30 Desember 1991
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Tanah Manisan RT09/Rw003
No7 Kel. Cipinang Cempedak, Kec.
Jatinegara – Jakarta Timur

B. Data Pendidikan Formal


SDN 06 : Lulus Tahun 2003
SLTP Dewi Sartika : Lulus Tahun 2006
SMA BUDAYA : Lulus Tahun 2009
D3 BSI Jakarta : Lulus Tahun 2014

C. Data Pendidikan Non Formal


Udemy Node.js: The Complete Guide to Build RESTful APIs 2020
Baba Studie (Node JS) 2022

D. Riwayat Pekerjaan
Sinar Mas Land : 2014 – 2018
Asiatech : 2018 – 2019
PT Metranet : 2019 – Sekarang
83
84
85

Anda mungkin juga menyukai