Oleh :
Muhamad Fikri Awalludin
2155201177
Di Susun Oleh :
Muhamad Fikri Awalludin
2155201177
Nama Nama :
…………………..
Nip : ……………… Nip :
……………………..
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
(…………………………..) (…………………………..)
(…………………………..)
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN HASIL
ABSTRAK
Sistem informasi aksesibilitas pengarsipan dokumen perceraian
masyarakat berbasis web adalah sebuah sistem yang dirancang untuk
mempermudah proses pengarsipan dan pencarian dokumen perceraian yang
disimpan di Pengadilan Agama Kelas 1.A Kota Tangerang. Sistem ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas pelayanan pengadilan
agama kepada masyarakat yang membutuhkan dokumen perceraian. Sistem ini
menggunakan metode waterfall dan pemodelan Unified Modeling Language
(UML) untuk analisis dan perancangan. Sistem ini juga menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data MySQL untuk implementasi. Sistem ini dapat
diakses melalui web browser oleh pengguna yang terdaftar dan memiliki hak
akses. Sistem ini dapat melakukan fungsi-fungsi seperti input, edit, hapus, cetak,
dan cari dokumen perceraian. Sistem ini juga dapat menampilkan laporan statistik
jumlah perceraian berdasarkan tahun, bulan, jenis, dan alasan perceraian. Sistem
ini diharapkan dapat membantu pengadilan agama dalam mengelola dokumen
perceraian secara lebih efektif dan efisien.
Tangerang,__,__,20__
Lembar Pengesahan
Abstrak
Abstract
KATA PENGANTAR
BAB I
Pendahuluan
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perceraian adalah akhir dari suatu perkawinan yang sah antara suami dan istri.
Perceraian dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perselisihan, kekerasan
dalam rumah tangga, perselingkuhan, ekonomi, dan sebagainya. Perceraian dapat
berdampak negatif bagi pasangan yang bercerai maupun anak-anak mereka,
seperti trauma psikologis, masalah sosial, hukum, dan ekonomi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kasus perceraian di Kota
Tangerang pada taun 2021 Pandemi COVID-19 juga berdampak pada angka
perceraian di Kota Tangerang. Pada tahun 2021, angka perceraian meningkat
sekitar 14% menjadi 3.480 perkara. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab
utama kenaikan angka perceraian selama pandemi.
Salah satu lembaga yang berwenang menangani perkara perceraian adalah
Pengadilan Agama. Pengadilan Agama adalah lembaga peradilan yang berwenang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara di tingkat pertama antara orang-
orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,
zakat, infaq, shadaqah, ekonomi syariah, dan perdata lainnya. Pengadilan Agama
memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pelayanan hukum kepada
masyarakat, termasuk dalam hal pengarsipan dokumen perceraian.
Pengarsipan dokumen perceraian adalah proses penyimpanan, pengelolaan,
dan penataan dokumen yang berkaitan dengan perkara perceraian, seperti surat
gugatan, surat jawaban, surat replik, surat duplik, surat bukti, surat keterangan,
akta cerai, dan lain-lain. Pengarsipan adalah proses penyusunan dan penyimpanan
surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat atau berkas dapat diketemukan
Kembali bila diperlukan(Dewi, 2011). Pengarsipan dokumen perceraian penting
dilakukan untuk memudahkan pencarian, pengambilan, dan penggunaan dokumen
yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti hakim, panitera,
pengacara, dan masyarakat.
Setiap tahun, Pengadilan Agama menerima ribuan hingga puluhan ribu
perkara perceraian. Akibatnya, ruangan arsip menjadi semakin penuh dan tidak
mencukupi untuk menyimpan semua dokumen dengan baik. Dalam mengelola
dan melakukan pencarian arsip di Pengadilan Agama masih dilakukan secara
manual. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya proses pelayanan, bahkan untuk
penyimpanan arsip masih dilakukan secara manual dengan menata setiap
dokumen pada ruangan khusus yang ditata di rak penyimpanan. Jika semakin
banyak perkara maka masalah penyimpanan ini menjadi hal yang penting. Dalam
hal kemudahan aksesibilitas dan transparansi informasi dokumen perceraian
masih belum masyarakat pahami dalam mengakses serta menggunakannya.
Kearsipan memegang peranan penting dalam efektifitas kegiatan dalam
sebuah perusahaan atau suatu organisasi. Yakni sebagai sumber informasi dan
sebagai sumber referensi bagi suatu perusahaan organisasi. Mengingat arti
pentingnya kearsipan atau Filling system, pemerintah Indonesia bahkan menaruh
perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini dapat terlihat dengan
adanya peraturan dan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional
(Ridwanto & Dwi Ade Handayani Capah, 2020). Memanfaatkan teknologi
berbasis website memungkinkan penyimpanan arsip surat bisa dilakukan dengan
mudah, akurat dan tidak hilang. Penyimpanan arsip tersebut bisa berupa file atau
softcopy sehingga memungkinkan kemudahan dan kenyamanan dalam hal
pencarian dan tidak rusak dimakan waktu (Ade Suryadi & Yuli Siti Zulaikhah,
2019).
Agar penyusunan kerja praktek tidak keluar dari pokok permasalahan yang
dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada :
c. Bagi Instansi
Berdasarkan observasi selama penelitian penulis mendapatkan informasi
berguna yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas di instansi.
Selain itu juga memberikan kemudahan bagi pegawai Pengadilan Agama dalam
melakukan pengarsipan data perkara perceraian, sehingga dapat dilakukan dengan
cepat, tepat dan akurat, meminimalisir kesalahan serta memberikan pelayanan
yang unggul kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi tentang referensi-referensi yang digunakan dalam
penulisan Kerja Praktik. Daftar Pustaka ditulis mulai dari A - Z.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Komponen (Component)
7. Pengolah sistem
8. Sasaran sistem
2.1.2 Informasi
1. Absolute Information
3. Philosophic Information
Jenis informasi ini merupakan konsep informasi
menghubungkan antara pengetahuan dan kebijakan
4. Subjective Information
5. Objective Information
6. Cultural information
2.1.4 Perancangan
2.2.1 Pengarsipan
Pengarsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan,
penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, dan
perawatan serta penyiapan arsip menurut sistem tertentu (Badri, 2007).
Pengarsipan adalah surat pekerjaan kantor atau pekerjaan tata usaha yang
banyak di lakukan oleh setiap badan usaha baik dalam pemerintahan
maupun usaha swasta (Surojo, 2006).
Dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2009 “Pengarsipan adalah
pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi yang
memiliki nilai kegunaan dengan teratur dan terencana, baik itu arsip yang
dibuat maupun diterima, agar mudah ditemukan kembali jika diperlukan”.
Berdasarkan pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa
Pengarsipan adalah suatu proses dalam pengelolaan dan menyimpan
catatan dokumen dengan sistem tertentu agar mudah ditemukan kembali
saat diperlukan.
System
Menspesifikasikan paket menampilkan yang
7
secara terbatas.
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain
yang bekerja sama untuk menyediakan
8 Collaboration
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
9 Use Case
ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
BAB III
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Obeservasi
Kebutuhan
Identifikasi Masalah
Wawancara
Pengumpulan Data
Survei pengunjung
Perpustakaan
Kesimpulan dan
Saran
c. Metode Kepustakaan