Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI UNIQLO DALAM MENGUASAI PASAR DUNIA DAN

MEMPERTAHANKAN REPUTASI

Oleh: Elena Jovanka Denisa

Sejarah Singkat Uniqlo

Uniqlo adalah perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang produksi pakaian
kasual. Brand yang berfokus pada pakaian kasual ini didirikan pada tahun 1985 oleh seorang
pengusaha toko jahit di Kota Hirashima bernama Tadashi Yanai (Permana & Yoga, 2018).
Pada awal pendiriannya, nama dari brand ini bukanlah Uniqlo, melainkan Unique Clothing
Warehouse.

Uniqlo kerap kali mengusung tema-tema kreatif dan menggunakan bahan-bahan yang
berbeda dari brand fashion lainnya. Banyak program yang dijalankan oleh Uniqlo untuk
menarik minat dan “simpati” para pembeli. Uniqlo pernah bekerja sama dengan brand dan
perusahaan yang sudah dikenal secara mendunia, seperti Disney, Sesame Street, Marimekko,
Hana Tajima, Lego, dan masih banyak lagi. Melalui strategi kerja sama ini, nama Uniqlo kian
melambung hingga pada tahun 2020 mendapat prestasi sebagai Most Valuable Fashion Brand
di peringkat ke-17 (Fashion United , 2020).

Model dan Strategi Bisnis Uniqlo

Uniqlo sendiri merangkum model bisnisnya ke dalam tiga proses, yang sekaligus
menjadi kegiatan utama dalam mempertahankan umur dan nama baik brand-nya, proses
tersebut adalah perancangan desain, produksi, dan pemasaran (Ayuni, 2020). Ketiga proses ini
akan dipertanggungjawabkan kepada departemen terkait. Departemen tersebut secara berturut-
turut adalah Departemen Riset dan Pengembangan, Departemen Merchandiser, Departemen
Produksi, dan Departemen Penyimpanan (Permana & Yoga, 2018).

Melalui tahapan dalam model bisnis tersebut, Uniqlo berhasil membaca peluang pasar
yang kemudian dimanfaatkannya untuk strategi memenuhi target jual beli. Pada tahap desain,
Uniqlo memastikan rancangannya sebagai sesuatu yang autentik sekaligus unik, yang mana hal
ini juga akan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan strategi promosi. Uniqlo juga
mempersiapkan teknik produksi dengan penelitian dan pertimbangan tertentu demi menjaga
kualitas produk-produknya.

Model Bisnis Uniqlo

Sumber: https://www.fastretailing.com/eng/group/strategy/UNIQLObusiness.html (2018)

Strategi Uniqlo dalam Mempertahankan Umur dan Reputasi Brand

Uniqlo hadir untuk memberikan apa yang milenial inginkan: kreativitas, kenyamanan,
kesejukan, dan tentunya kebahagiaan. Strategi pertama yang dipilih Uniqlo sudah pasti tetap
bertahan pada produksi pakaian kasual yang simple. Selanjutnya, Uniqlo memilih menjadi
trendsetter dengan mengambil peluang yang tengah hangat di masyarakat: memanfaatkan
trend hangat yang kemungkinan besar akan diminati dalam periode panjang. Sebagai contoh,
pada Juli 2020, Uniqlo dan Hana Tajima berkolaborasi meluncurkan produk Musim
Semi/Panas dengan teknologi “Changing Bodies”, yaitu LifeWear fleksibel yang
menyesuaikan suhu tubuh wanita yang berubah-ubah.

Kesuksesan global Uniqlo diraih dengan kejelian strateginya dalam mengolah model
dan desain yang netral yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama serta dapat disesuaikan
dengan berbagai kebutuhan milenial. Salah satu tujuan dari strategi tersebut adalah untuk
mendapatkan kepercayaan dan loyalitas para konsumen. Ketercapaian loyalitas atau brand
loyalty ini terbukti ketika —dari sekian banyak perusahaan fashion— produk Uniqlo tetap
dipilih dan konsumen merasa bahwa “Pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan
produk Uniqlo sebanding dengan kualitas yang diberikan”. (Chandra & Subagio, 2019)
Selain mendongkrak kualitas produk, Uniqlo juga melakukan aksi strategis melalui
program-program sosial dan ramah lingkungan serta sustainability untuk mendorong
masyarakat terlibat dalam aksi penyelamatan bumi dari kerusakan lingkungan. Dilansir dari
detik.com, pada Maret 2021, Uniqlo memilih Doraemon secara resmi menjadi duta global
untuk kampanye sustainability-nya. Dua perusahaan tersebut mengangkat pesan “Mengubah
masa depan kita melalui kekuatan pakaian” pada kampanye kali ini. Untuk membuktikan
keseriusannya, Uniqlo dan Doraemon mengganti warnanya menjadi hijau. Kampanye ini juga
dijadikan Uniqlo sebagai momentum untuk membersihkan nama brand-nya dari isu-isu buruk.

Strategi digital marketing yang dilakukan Uniqlo pun tidak boleh dilewatkan. Sebagai
brand pakaian yang diakui di seluruh dunia, Uniqlo amat peka dengan peluang dan keuntungan
yang bisa mereka dapatkan melalui praktik-praktik pemasaran secara digital. Meski sudah
hadir di 21 negara dengan ±2.196 gerai, Uniqlo tetap mempermudah konsumennya dengan
menghadirkan layanan aplikasi bernama UNIQLO ID agar mereka dapat berbelanja dari
rumah. Mengusung tagline “Shop From Home”, aplikasi ini dirancang sedemikian rupa untuk
membuat konsumennya “betah” memilih produk-produk yang ditawarkan.

Kemampuan Adaptasi Uniqlo di Era Digital

Uniqlo dapat bertahan dan berkembang dengan baik karena kemampuan adaptasinya
yang baik terhadap masyarakat serta teknologi. Perusahaan ini berhasil mempertahankan
citranya tanpa harus mengikuti arus atau pun trend yang sedang hangat-hangatnya di
masyarakat. Jika ditinjau dari segi produksi, terbukti bahwa Uniqlo telah menyematkan
berbagai teknologi unik dalam produknya, seperti pakaian yang mampu menyesuaikan suhu
tubuh, jaket berbahan antikeringat, dan lain sebagainya. Uniqlo juga gencar melakukan
promosi melalui kegiatan digital marketing, contohnya adalah pemanfaatan Instagram untuk
branding produk.

Penulis: Elena Jovanka Denisa lahir pada tanggal 02 November 2001 di Padang, Sumatra
Barat, dan kini menjabat sebagai Head of Public Relations Department di Uniqlo Co., Ltd..
Penulis menyelesaikan gelar sarjananya di Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas
Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Setelah dua tahun mendapatkan gelar sarjana,
penulis melanjutkan pendidikannya di University of Melbourne, Australia. Kini, penulis juga
aktif dalam berbagai organisasi kehumasan, salah satunya Perhumas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuni, R. F. (2020). PENGARUH LIFESTYLE, BRAND IMAGE DAN PERCEIVED VALUE


TERHADAP PURCHASE INTENTION PADA BRAND UNIQLO DI INDONESIA. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB.
Chandra, Y. P., & Subagio, H. (2019). ANALISA PENGARUH PRODUCT QUALITY TERHADAP
BRAND LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL
MEDIATOR PADA BRAND UNIQLO. JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, 6.
Fashion United . (2020). News: Fashion United. Retrieved from Fashion United Web Site:
https://fashionunited.com/i/most-valuable-fashion-brands/
Ngantung, D. (2021). Uniqlo Hadirkan Doraemon Tak Lagi Warna Biru Tapi Hijau, Ini Alasannya.
Retrieved April 7, 2021, from https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-5503537/uniqlo-
hadirkan-doraemon-tak-lagi-warna-biru-tapi-hijau-ini-
alasannya?_ga=2.15667574.1310792801.1617779491-157930758.1601448444
Oktaviani, F., & Rustandi, D. (2018). Implementasi Digital Marketing dalam Membangun Brand
Awareness. PRofesi Humas, 3, 1-20.
Permana, G. P., & Yoga, I. M. (2018, Desember ). ADAPTASI MODEL BISNIS UNIQLO
DENGAN MENGADOPSI CANVAS BUSINESS MODEL DAN 360◦ BUSINESS MODEL.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 3, 111-123.
PT. FAST RETAILING INDONESIA. (2020, Juli 22). Berita Web Uniqlo | UNIQLO ID. Retrieved
April 7, 2021, from uniqlo.com:
https://www.uniqlo.com/id/corp/pressrelease/2020/07/hana_tajima_untuk_uniqlo_2020.html
PT. FAST RETAILING INDONESIA. (2020). Tentang Uniqlo | UNIQLO ID. Retrieved April 7,
2021, from uniqlo.com: https://www.uniqlo.com/id/corp/

Anda mungkin juga menyukai