DI RUMAH SAKIT
Oleh
NIM 18020088
Oleh
NIM 18020088
ii
SISTEM KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT
ABSTRAK
iii
LEMBAR PENGESAHAN
oleh
Disahkan oleh
Mengetahui,
Ketua Program Dosen Pembimbing
Studi
Fire and Safety
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................ii
ABSTRAK.........................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BAB I LATAR BELAKANG.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum........................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................3
1.3 Manfaat................................................................................................3
1.3.1 Manfaat Bagi Akamigas Balongan........................................................4
1.3.2 Manfaat Bagi Mahasiswa.......................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................5
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja............................................................5
2.1.1 Kesehatan Kerja.....................................................................................5
2.1.2 Kesehatan Kerja.....................................................................................6
2.2 Pengertian SMK3.................................................................................7
2.2.1 Tujuan Smk3..........................................................................................8
2.3 Kewajiban penerapan SMK3....................................................................8
2.4 Proses SMK3.............................................................................................9
2.5 Persyaratan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan......................................................................................................10
2.6 Prinsip penerapan SMK3........................................................................11
2.7 Penerapan SMK3.....................................................................................11
2.8 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Rumah
Sakit...............................................................................................................14
vi
BAB III METODOLOGI..................................................................................16
3.1 Pendahuluan.......................................................................................16
3.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................16
3.3 Pengolahan Data................................................................................16
3.4 Penyajian Data...................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................17
4.1 Hasil........................................................................................................17
4.1.1 Program Rumah Sakit XY....................................................................17
4.2.1 Prosedure..............................................................................................23
4.2 Pembahasan.............................................................................................26
4.2.1 Program................................................................................................26
4.2.2 Prosedur................................................................................................27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................29
5.1 Kesimpulan..............................................................................................29
5.2 Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................31
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
peralatan, fasilitas dan sumber daya manusia dari kecelakaan yang dapat
Hampir tidak ada tempat kerja yang sama sekali bebas dari sumber
lingkungan yang terjadi di dalam proses kerja industri atau yang berkaitan
factor yang bergerak dalam satu kesatuan berantai dan merupakan faktor
1
penyebab kecelakaan kerja yaitu lingkungan, bahaya, peralatan, dan
manusia
2
perusahaan dalam mencapai sebuah keberhasilan, oleh karena itu karyawan
merupakan sebuah aset berharga bagi perusahaan yang harus dijaga atau
diberi perhatian khusus dan dikembangkan untuk kepentingan bersama.
Selain diberikan perhatian, perusahaan juga harus mengelola sumber daya
manusia tersebut untuk mendapatkan sebuah hasil yang maksimal dalam
mencapai tujuan dari perusahaan. Dalam mengelola sumber daya manusia
diperlukan sebuah manajemen yang dapat mengelola sumber daya secara
terencana, sistematis dan efisien agar perusahaan dapat berkembang dengan
baik dan tujuan perusahaan juga tercapai dengan maksimal. Berkembang
atau tidaknya suatu perusahaan tergantung pada kualitas dan perilaku
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Salah satu hal
yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam manajemen sumber daya
manusia adalah keselamatan kerja. Masalah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini
ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Kondisi
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal tenaga kerja adalah faktor
penting bagi kegiatan perusahaan, karena perusahaan tidak bisa lepas dari
yang namanya tenaga kerja.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
3
1.3.1 Manfaat Bagi Akamigas Balongan :
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun di
upaya perlindungan dengan tujuan agar tenaga kerja dengan orang lain
yang berbeda dalam tempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat (UU
No.1/ 1970).
untuk:
6
7
7
8
8
2.3 Kewajiban penerapan SMK3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 pasal 5:
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaanya.
2. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berlaku bagi
perusahaan:
9
Dimulai dari Plan yaitu membuat suatu rencana yang baik sebelum
mulai bekerja, Do yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang
telah disusun, Check yaitu memeriksa pekerjaan apakah telah susai dengan
rencana, dan Action yaitu mengambil tindakan koreksi atau perbaikan atas
penyimpangan yang ada dan menyusun rencana baru.
10
11
11
12
B. Perencanaan
1. Perencanaan K3 berdasarkan: penelaahan awal peraturan dan
sumber daya.
2. Rencana K3 memuat: tujuan dan sasaran, skala prioritas, upaya
pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka indikator
pencapaian, sistem pertanggung jawaban. waktu,
3. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko dari kegiatan, produk barang dan jasa.
4. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
dan setelah itu mendiseminasikan kepada seluruh tenaga kerja.
5. Menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 yang dapat diukur.
6. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3
sekaligus menjadi informasi keberhasilan pencapaian SMK3.
7. Menetapkan system pertanggung jawaban dan sarana pencapaian
kebijakan K3. untuk
C. Pelaksanaan Rencana K3
1. Penyediaan SDM.
2. Penyediaan sarana dan prasarana organisasi/unit K3, anggaran,
prosedur kerja, informasi pelaporan, pendokumentasian,
instruksi kerja. Kegiatan pelaksanaan meliputi:
a. Tindakan pengedalian.
Tindakan pengendalian harus diselenggarakan oleh setiap
perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan, produk, barang dan jasa
yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan atau PAK.
b. Perancangan dan rekayasa
Tahap perancangan dan rekayasa meliputi: Pengembangan,
verifikasi, tinjauan ulang, validasi, dan 13 penyesuaian.
c. Prosedur dan instruksi kerja
Prosedur dan instruksi harus dilaksanakan dan ditinjau ulang secara
berkala terutama jika terjadi perubahan bahan baku, peralatan,
12
13
13
14
b. Perencanaan K3RS
14
4. Pengelolaan B3 dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja;
15
15
16
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pendahuluan
Tipe penelitian yang dipergunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Tipe ini
dilakukan dengan cara memperoleh data dari buku-buku, jurnal atau sumber
yang berlaku.
rumah sakit.
17
BAB IV
4.1 Hasil
A. Plan
18
mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi
perusahaan, untuk meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan
sehingga mampu meningkatkan mutu dan kinerja organisasi secara
berkesinambungan untuk memuaskan pelanggan.
Sistem ISO 9001:2008 ini fokus pada efektivitas dan proses
1. Kualitas
Berdasarkan perspektif TQM (Total Quality Management), kualitas
dipandang secara lebih komprehensif atau Holistik, dimana bukan hanya aspek
hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses, lingkungan, dan
sumber daya manusia. Perspektif ini dirumuskan secara rinci oleh Goetsch dan
Davis (dalam Tjiptono dan Chandra:2011) yang mendefinisikan kualitas
sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
19
2. Pelayanan
Menurut Djumana dalam Novelia (2009), pelayanan adalah usaha yang
dilakukan oleh seseorang atau suatu pihak untuk kepentingan orang atau pihak
lain. Usaha ini dapat berwujud barang atau jasa. Sedangkan pelayanan dalam
arti luas menurut Daviddow dan Utal dalam Novelia (2009) adalah setiap usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan ( whatever enchances
customer satisfaction ) . Pelayanan kepada pelanggan sangat penting sehingga
ada ungkapan pelanggan adalah raja, pelanggan adalah nomor satu
3. Pengendalian
Pengendalian menurut Vincent Gasperz dalam Ilham (2012),
pengendalian adalah “Kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan
memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai dengan yang
direncanakan.”Sedangkan pengendalian menurut Glenn A. Welsch, Hilton, dan
Gordon yang diterjemahkan Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam Berry
(2008) adalah “Suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien
yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan.”
4. Pengendalian kualitas
Pengendalian kualitas (quality control) menurut Dr. K. Ishikawa (dalam
Herawan:2011) adalah “Suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang,
dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana
pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari
pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.”Sedangkan menurut Vincent
Gasperz dalam Ilham (2012), pengendalian kualitas adalah “Teknik dan
aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi standar kualitas yang
diharapkan.”
B. DO
1. Pembelian
Kegiatan pembelian fasilitas K3 di Rumah Sakit XY dilakukan sesuai
dengan prosedur sendiri. Ketika jumlah harga barang kurang dari 25 juta rupiah
20
maka pembelian dilakukan oleh pihak Rumah Sakit sedangkan apabila melebihi
25 juta rupiah maka cara yang dilakukan adalah melalui Investasi.
Spesifikasi alat yang akan dibeli diperhatikan dan harus memenuhi
standar yang ada. Seperti ANSI untuk peralatan safety dan NFPA untuk alat
kebakaran.
2. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
Keamanan bekerja di Rumah Sakit XY meliputi:
a. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri yang ada di Rumah Sakit XY adalah sebagai berikut:
1. Safety Helmet
Standar: ANSI Z89.1 - 2003. Type I class G dan E
2. Safety Glassess (Spectacles) Standar ANSI Z87.1 2003. High
level Protection for frame and lens
3. Safety Glassess
Standar ANSI Z87.1 2003. High level Protection for frame and lens
4. Safety Shoes
Standar SNI
standard
5. Particulate Respirator R or P series
Standar: NIOSH Title 42 CFR 84-
1995
6. Particulate Respirator (Welding and metal
pouring) Standar: NIOSH Title 42 CFR 84-1995
7. General Use Hand Gloves
Standar: Not Required
8. Flame Resistant Clothing
Standar: NFPA 2112 and ASTM F-1506
21
c. pemasangan safety hand troll
Pemasangan Safety Hand Trail di Rumah Sakit XY ditempatkan pada
dinding yang dilewati pasien atau pada jalur evakuasi dan di kamar mandi.
Safety Hand Trail berfungsi untuk pegangan untuk pasien pada saat berjalan
kaki dan duduk.
e. Pemilahan Sampah
Sampah di Rumah Sakit XY dipilah menjadi 2 jenis yaitu sampah
infeksius dan sampah non-infeksius.
Sampah Infeksius adalah sampah yang terkontaminasi darah, cairan
tubuh, eksresi, sekresi yang dapat menular pada indvidu lain, sarung tangan,
22
infus set, blood set, pembalut luka, kasa, BARREL dan PLUINGER pada spuit
vial obat.
C. Check
23
a. Inspeksi Fire Protection
Standar yang digunakan adalah peraturan Pemerintah No. 50
Tahun 2012 pemantauan kelayakan fasilitas penaggulangan untuk
kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan, Smoke and Heat Detector,
Fire Alarm, Hydrant. NPFA adalah standar yang digunakan.
b. Medical Check UP
Selain pemeriksaan alat, para pekerja yang ada di Rumah Sakit
XY juga diperiksa kesehatannya oleh pihak Rumah Sakit. Pemeriksaan
kesehatan dilakukan bertahap, yaitu: Prakerja, Medical Check Up yang
dilakukan pada saat sebelum bekerja, biasanya dilakukan pada saat
masuknya pekerja baru. Saat kerja, Medical Check Up yang dilakukan
pada saat sudah bekerja dan dilakukan sesuai jadwal. Pasca kerja,
Medical Check Up yang dilakukan setelah para pekerja selesai dalam
bekerja, biasanya dilakukan pada saat kontrak pekerja sudah habis.
2. Audit SMK3
Audit dilakukan oleh internal rumah sakit yang akan di dalakukan
setahun sekali
D. Action
Di Rumah Sakit XY program yang terdapat pada action yaitu:
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen Direketur utama sebagai
pimpinan di Rumah Sakit XY berkomitmen setelah dilakukannya audit dan
pemeriksaan maka hasil tersebut akan dijadikan sebagai bahan untuk
perbaikan.
4.2.1 Prosedure
Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit XY ada pada tahap proses DO dan CHECK. DO, CHECK, dan
terdiri dari elemen nomor 5 sampai dengan 12 yang didalamnya terdapat
beberapa program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit XY
24
A. Prosedur Pembelian
Prosedur Pembelian fasilitas K3 di Rumah Sakit XY:
a. Pembelian dilakukan oleh pihak Rumah Sakit apabila tidak melebihi
angka pembelian Rp. 25.000.000,00.
b. Pembelian yang melebihi angka terebut maka pembelian fasilitas
K3 dialihkan menggunakan cara investasi.
c. Spesifikasi dari alat yang dibeli diperhatikan dan harus memenuhi
standar yang ada, seperti ANSI, NFPA dan lainnya.
d. Pembelian dilakukan untuk mengendalikan potensi bahaya yang
sebelumnya telah teridentifikasi dan hasil inspeksi.
25
C. Prosedur Standar Pemantauan
a. Seluruh peralatan pendukung kinerja K3 harus memenuhi standar yang
telah ditentukan.
b. Seluruh karyawan yang baru masuk kerja, maupun karyawan lama
diwajibkan untuk melakukan MCU sesuai dengan jadwal yang ditentukan. c.
Pengukuran kualitas air IPAL harus dilakukan setiap hari.
d. Genset diperiksa kelayakannya setiap seminggu sekali.
26
H. Prosedur Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
a. Pelatihan dilakukan secara berkala.
b. Setiap karyawan harus mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rumah
Sakit XY.
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Program
Program SMK3 di Rumah Sakit XY sudah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Program yang ada sudah memenuhi 12
elemen SMK3, yaitu:
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen.
2. Strategi pendokumentasian.
3. Peninjauan ulang desain dan kontrak.
4. Pengendalian dokumen.
5. Pembelian.
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3.
7. Standar Pemantauan.
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan.
9. Pengelolaan material dan perpindahannya.
10. Pengumpulan dan penggunaan data.
11. Pemeriksaan sistem manajemen (Audit SMK3)
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan.
Semuannya sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi apabila
mengingat Standar OSHAS 18001, terdapat program Surveillance audit
(Audit Pengawasan) yang harus dilakukan sedangkan pada peraturan yang
dipakai tidak terlaksana. Program SMK3 di Rumah Sakit XY sudah mampu
mendukung untuk meningkatkan kinerja K3 dengan sudah diterapkannya
manajemen K3 yang baik dengan sumber daya manusia yang berkompeten
dan didukung dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Top Manajemen atau
Direktur.
27
4.2.2 Prosedur
Prosedur di Rumah Sakit XY pada dasarnya sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012 akan tetapi masih sangat kurang untuk
dinyatakan sesuai. Prosedur yang dipakai adalah prosedur dari Rumah Sakit
sendiri, prosedur yang dipakai dapat dilaksanakan dengan baik. Prosedur
yang dibuat sudah dapat mendukung sedikitnya beberapa program penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012.
28
Sedangkan pada prosedur yang dipakai hanyalah menerangkan
mengenai batasan biaya/uang yang diapakai dalam setiap pembelian
barang maupun jasa. Selain itu prosedur yang ada pada Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 05 Tahun 1996 untuk
elemen yang lainnya juga belum sesuai karena sangat kurangnya
informasi mengenai prosedur, pada dasarnya tujuan dari prosedur yang
dibuat itu sama dan mendukung untuk diimplementasikan. Prosedur
yang ada pada hasil penelitian sangat kurang sehinggan penulis hanya
membandingkan dan mengolah data sesuai dengan yang didapat, maka
untuk prosedur bisa dinyatakan belum sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek dengan judul “Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja” setelah dievaluasi dalam bentuk laporan
tertulis maka penyusun dapat menyimpulkan hasil kerja praktek di perusahaan
batubara, sebagai berikut :
1. Program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah
Sakit XY sudah berjalan dengan baik memakai Peraturan Pemerintah No.
50 Tahun 2012 dengan 12 elemennya walaupun belum sepenuhnya sesuai
dengan ketentuannya.
5.2 Saran
1. Semua program SMK3 harus dijalankan dengan ketentuan yang ada pada
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 agar dapat memenuhi
persyaratan sepenuhnya.
30
kurangnya informasi dan izin dari Manajemen Mutu mengenai prosedur,
31
maka penulis menyarankan agar Rumah Sakit Pertamina Cirebon memakai
prosedur yang sudah menjadi ketentuan dalam penerapan SMK3 di suatu
Rumah Sakit.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
LAMPIRAN
34
PERSONAL
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kab Cianjur, Kec Cianjur Rt 01 Rw 11
HP : 085524860624
Email : rajaakbar019@gmail.com
A. Pendidikan Formal
35
KUNJUNGAN LAPANGAN
Tanggal :
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
Hormat Saya,
36