Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas penyusunan Laporan SMK3 “Home Industri
Tempe Bpk Jatmiko Bandar Lampung” dapat terselesaikan. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum mata kuliah SMK3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Demes selaku Dosen Mata
Kuliah SMK3 yang telah membimbing kami dalam penyelesaian Laporan ini,
sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Hal itu disebabkan karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian demi perbaikan Laporan di masa yang akan datang. Kami
berharap Laporan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 5
A. Latar Belakang......................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
C. Tujuan ..................................................................................................................... 7
D. Manfaat .................................................................................................................. 7
BAB II .............................................................................................................................. 9
GAMBARAN UMUM INDUSTRI ........................................................................................ 9
A. Sejarah Industri ....................................................................................................... 9
B. Identitas Industri ..................................................................................................... 9
C. Lokasi Industri ......................................................................................................... 9
D. Sarana dan Prasarana.............................................................................................. 9
BAB III ........................................................................................................................... 12
PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN ............................................................... 12
A. Waktu dan Lokasi .................................................................................................. 12
B. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 12
C. Langkah Praktikum ................................................................................................ 12
BAB IV ........................................................................................................................... 13
Hasil dan Pembahasan .................................................................................................. 13
A. Hasil Kegiatan dan Pembahasan ............................................................................ 13
1. Cara membuat tempe secara Tradisional ............................................................... 13
2. Perancangan Sistem K3 dan Perencanaan Implementasi K3 ................................... 13
3. Perencanaan Implementasi K3............................................................................... 14
4. Risk Assesmen ....................................................................................................... 18
5. Penilaian House keeping ....................................................................................... 22
BAB V ............................................................................................................................ 23
PENUTUP ...................................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 24
LAMPIRAN................................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu industri kecil di Indonesia adalah industri tempe. Industri tempe
merupakan bentuk kegiatan ekonomi yang bersifat kecil, dan tidak
membutuhkan banyak tenaga kerja. Menurut UU No. 5 tahun 1984 tentang
perindustrian, industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
yang mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancangan bangun dan perekayasaan industri.
Home Industri milik Bpk Jatmiko ini merupakan pengolah tempe yang
sudah lama sejak 2005 hingga sekarang.Home industri ini juga sudah memliki
perkembangan zaman dan masih memakai alat yang sederhana dan
konvensional, hal yang dipaparkan oleh bapak Jatmiko selaku pemilik home
industri tempe ini menyatakan bahwa industri tempe yang dikembangkan nya
memberikan penghasilan yang baik untuk keluarga dan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan teknologi dalam
melaksanakan Inspeksi/Pengawasan Kesehatan Lingkungan di Home
Industri pengolah tempe Bpk Jatmiko.
2. Tujuan Khusus
a. Menyusun rencana kegiatan observasi dan penilaian
b. Melaksanakan kegiatan observasi dan penilaian
c. Menganalisis hasil observasi dan penilaian
d. Menyimpulkan hasil observasi dan penilaian
e. Menyusun laporan kegiatan observasi dan penilaian
f. Mempresentasikan hasil kegiatan observasi dan penilaian
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan pengawasan
kesehatan lingkungan di dunia nyata.
b. Memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam membuat
perencanaan,risk assesment, dan penilaian housekeeping dan
penyusunan laporan kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan di
tempat kerja.
c. Membina mahasiswa agar menjadi seorang pengawas
Sanitasi/Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Controler) di
home industri pengolah tempe Bpk Jatmiko di Bandarlampung.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan lahan praktik yang
sekaligus pengguna lulusan.
b. Pemenuhan kompetensi lulusan yang dirumuskan dalam capaian
pembelajaran lulusan (CPL).
3. Bagi Home Industri
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengatasi masalah
Sanitasi/Kesehatan Lingkungan di tempat kerja industri.
b. Memperoleh kesempatan untuk ambil bagian dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui penerimaan mahasiswa praktek di Industri.
BAB II
A. Sejarah Industri
B. Identitas Industri
C. Lokasi Industri
Sarana dan prasarana produksi pada suatu perusahaan kecil maupun besar
sangat dibutuhkan sebagai penunjang kelancaran operasional produksi.
Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut, maka proses produksi pada
home industri akan berjalan dengan lancar.
1. Sarana
Sarana adalah berbagai macam peralatan yang digunakan untuk proses
pengolahan tempe. Sarana yang dimiliki oleh Home industri Bpk Jatmiko
antara lain adalah :
a. Meja yang terbuat dari bahan yang kedap air dan kuat, yang digunakan
untuk tempat meletakkan wadah dalam pengupasan kacang kedelai dari
kulitnya.
b. Basket, digunakan sebagai wadah kacang kedelai setelah disortir dan
pada, pencucian sampai pada pemberian ragi pada kacang kedelai.
c. Keranjang plastik yang digunakan untuk tempat dalam proses pencucian
, kacang kedelai.
d. Box penampungan, digunakan untuk penampungan sementara bahan
baku .
e. Tempat perebusan seperti panci yang berguna untuk merebus kacang
kedelai
f. Selang air, digunakan sebagai salah satu media dalam pencucian baik
bahan baku, peralatan maupun membersihkan lantai ruang proses. .
g. Gayung, digunakan untuk pengambilan air dengaan cara disiramkan ke
kacang kedelai.
h. Meja kayu, digunakan sebagai tempat penyusunan kacang kedelai yang
nanti nya diberikan ragi
2. Prasarana
Prasarana digunakan untuk menunjang kegiatan yang ada di Home
industri pak jatmiko. Dengan prasarana pekerja dapat menyelesaikan proses
pengolahan tempe dengan baik. Adapun prasarana yang terdapat pada
Home industri pak jatmiko adalah sebagai berikut :
a. Ruang proses produksi digunakan sebagai tempat penyortiran,
pencucian, , penyusunan bahan baku beserta meja untuk penyusunan
kacang kedelai yang sudah siap diberi ragi.
b. Ruang penyimpanan berfungsi untuk tempat pendiaman kacang kedelai
dalm proses menjadi tempe.
c. Bak penampung, bak penampung ini digunakan untuk menampung
bahan baku yang datang penyimpanan sebelum diproses .
d. Pintu dan curtain adapun pintu ini dilengkapi dengan tirai plastik
berwarna putih bening yang berfungsi untuk menahan serangga yang
masuk ke dalam ruang proses dan untuk mengurangi fluktuasi suhu pada
ruang proses.
e. Perlengkapan kerja, adapun macam-macam perlengkapan seperti
pakaian bersih, dilengkapi masker, sarung tangan, dan sepatu boot.
f. Toilet, toilet ini terpisah dari unit proses penyimpanan kacang kedelai
yang akan menjadi tempe namun jaraknya cukup dekat.
g. Gudang, tempat ini berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan penunjang
seperti bahan pengepak , dan juga peralatan produksi.
BAB III
C. Langkah Praktikum
Pencahayaan
Kriteria
1. Penggunaan dan pemaksimalan cahaya matahari di area kerja.
2. Lampu lokal untuk pekerjaan presisi.
Indikator performansi
1. Cahaya yang masuk dapat menerangi seluruh ruang proses.
2. Penggunaan lampu sesuai kebutuhan, untuk proses biasa seperti
injeksi menggunakan cahaya dengan kuat pencahayaan 500 lux
dan untuk pekerjaan presisi seperti embos menggunakan cahaya
dengan kuat pencahayaan 2000 lux.
Pengendalian Zat Berbahaya
Kriteria
1. Penggunaan partisi dari sumber panas/ kebisingan.
2. Pemaksimalan penggunaan ventilasi alami.
3. Memastikan pelarut/ cat tertutup.
Indikator performansi
1. Bahan partisi disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Jumlah partisi disesuaikan dengan jumlah kebutuhan.
3. Pemeriksaan kondisi partisi dilakukan 1 bulan sekali
4. Jumlah ventilasi disesuaikan dengan kebutuhan, mengelilingi
ruang produksi.
5. Pembersihan ventilasi dilakukan minimal 2 minggu sekali.
6. Memastikan pelarut/ cat tertutup selama proses dan setiap selesai
jam kerja
Fasilitas Kesejahteraan
Kriteria
1. Penyediaan pelindung diri bagi pekerja.
2. Penyediaan kotak P3K di area kerja.
3. Program kesehatan untuk pekerja.
Indikator performansi
1. Jumlah masker dan sarung tangan disediakan sejumlah
pekerja di bagian proses yang membutuhkan masker dan
sarung tangan.
2. Jumla kotak P3K minimal 1 dengan isi kotak P3K
disesuaikan dengan jumlah pekerja dan memenuhi
standar.
3. Program kesehatan dilakukan secara teratur baik dalam
periode mingguan, bulanan maupun tahunan.
4. Pemeriksaan kondisi masker, sarung tangan dan
kelengkapan isi kotak P3K dilakukan minimal 2 minggu
sekali.
Lingkungan Kerja
Kriteria
1. Alat pemadam api ringan tersedia di area kerja.
2. Lantai ruang produksi tidak licin.
3. Penyediaan wadah sampah/ limbah di area kerja.
Indikator performansi
1. Alat pemadam api ringan minimal terdapat 1 buah di setiap
tempat kerja.
2. Pembersihan lantai dari benda yang dapat membuat licin setiap
jam.
3. Jumlah wadah limbah disesuaikan dengan jumlah
bagian proses, minimal terdapat 2 wadah di bagian
depan dan belakang tempat produksi.
4. Wadah sampah/ limbah disesuaikan dengan jenis sampah/
limbah.
Organisasi Pekerjaan
Kriteria
1. Kebijakan dan pelatihan K3 untuk pekerja.
2. Terdapat peraturan karyawan di tempat kerja.
Indikator performansi
1. Pemilik memiliki komitmen untuk membuat kebijakan K3.
2. Sosialisasi K3 dilakukan minimal 1 kali dalam satu bulan.
3. Melakukan pertemuan antara pemilik dan pekerja 1 bulan sekali.
4. Peraturan kerja diketahui dan dipahami oleh seluruh pekerja.
Posisi kerja
Kriteria
1. Posisi kerja duduk yang baik dan nyaman dengan penambahan
fasilitas bangku.
2. Posisi kerja yang baik dan nyaman untuk pekerja pada posisi
berdiri dengan penambahan fasilitas kursi yang disesuaikan
dengan ketinggian kerja.
Indikator performansi
1. Keluhan bagian tubuh berkurang karena posisi kerja yang baik.
2. Absensi pekerja berkurang.
Dari perancangan sistem K3 terdapat beberapa poin yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan perbaikan pada UD Putri Diana
antara lain
Penyediaan alat bantu pengambilan limbah plastik panas pada
proses injeksi Penyediaan alat ini tidak memerlukan jumlah yang
banyak, cukup
disediakan sesuai jumlah pekerja pada proses injeksi yang
melakukan prosesnya dengan jumlah lima pekerja sehingga
dibutuhkan lima alat bantu. Alat bantu dapat menggunakan
penjepit yang biasa digunakan untuk penjepit roti namun dengan
sedikit menambahkan pelapis kain jika bahan alat tersebut dari
besi. Dapat juga alat dengan bahan dari kayu sehingga tanpa
memodifikasi alat bantu dapat langsung di gunakan.
Penyediaan sarung tangan dan masker
Pada proses produksi sepatu tidak semua pekerja
membutuhkan sarung tangan dan masker, hanya beberapa bagian
proses yang memerlukannya karena proses kerja yang
berhubungan langsung dengan objek yang panas atau bau yang
menyengat. Terdapat dua proses yang memerlukan sarung tangan
dan masker untuk meminimalisir gangguan kesehatan bagi
pekerja. Sarung tangan diperlukan untuk proses injeksi dan
inspeksi yang menggunakan solder listrik. Masker diperlukan
untuk proses sablon dan injeksi. Pada proses injeksi yang
memerlukan sarung tangan disesuaikan dengan jumlah pekerja
yang berjumlah lima pekerja, sedangkan untuk proses solder
memerlukan dua sarung tangan karena jumlah pekerja yang
menggunakan solder sebanyak dua pekerja. Pada proses
penyablonan memerlukan masker sebanyak sembilan buah
sedangkan untuk proses injeksi memerlukan masker sebanyak
lima buah.
Penyediaan alat pemadam api ringan
Tersedianya alat pemadam api ringan di tempat kerja
sangat di perlukan, apalagi dengan proses produksi UD Putri
Diana yang berhubungan dengan bahan baku yang mudah
terbakar seperti kertas, kain dan kardus. Pada UD Putri Diana
jumlah pemadam api ringan untuk tempat produksi I
diperlukan sebanyak dua buah. Hal ini dikarenakan seluruh
bahan baku yang terdapat ditempat produksi I mudah
terbakar, selain itu jumlah pekerja yang banyak sehingga
dibutuhkan dua alat pemadam api ringan di ruangan bagian
penyimpanan dan ruang proses finishing dan injeksi. Jumlah
pemadam api ringan pada tempat produksi II cukup
menyediakan satu buah karena jumlah pekerja yang lebih
sedikit dari tempat produksi II. Penempatan alat pemadam api
ringan tempat produksi II dapat diletakkan di ruang sablon
karena ruang tersebut terdapat rak yang terbuat dari kayu
sehingga memiliki potensi bahaya lebih dari bagian proses
yang lain.
4. Risk Assesmen
Kategori Pencapaian
Prosentase Kategori
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup Baik
21-40 Kurang
0-20 Sangat Kurang
(Sumber: Adaptasi dari Arikunto, 2007: 44)
112
Prosentase Pelaksanaan 5R = x 100%
152
= 73 (Berarti BAIK)
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran atau upaya yang bisa dilakukan untuk pihak Home Industri Bpk
Jatmiko adalah mengadakan kegiatan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Mengingat penerapan K3 sangat dibutuhkan dalam perusahaan demi
meningkatkan keamanan dan menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja
serta mencegah, mengurangi,dan meminimalisir bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja (zero accident)
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu:
Yogyakarta
Amelia, L. 2005. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja di
departemen weaving PT. Istem tanggerang tahun 2005. Depok :
Universitas Indonesia
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id
LAMPIRAN
Penerapan di Tempat
No. Jenis 5s Indikator yang dinilai Ketera
Kerja
ngan
YA Tidak
Membuang barang yang tidak perlu YA
a. Apakah di tempat kerja tersebut
sudah memilah atau membuang
barang yang tidak diperlukan?
Seiri b. Apakah tempat kerja sudah YA
1
(Ringkas) melakukan penerapan prosedur
untuk Strategi label merah?
c. Apakah tempat sudah menerapkan
satu label merah per satu item TIDAK
barang dan mengumpulkan barang
yang berlabel merah menjadi satu?
Membenahi tempat penyimpanan
a. Apakah tempat penyimpanan
YA
produk rapi?
b. Apakah tempat kerja sudah
TIDAK
mempunyai denah tempat
penyimpanan yang tepat?
2 Seiton (Rapi) c. Apakah kondisi tempat kerja anda
YA
sudah diterapkan strategi
pengecatan?
d. Apakah tempat penyimpanan sudah
diterapkan adanya garis pemisah TIDAK
seperti garis jalan keluar/masuk,
garis arus lalu
lintas, tanda berhenti dan sudut
pandang yang bersiku?
e. Apakah tempat kerja anda
TIDAK
menerapkan papan petunjuk dan
strategi pelabelan (Rapi visual) ?
f. Di kondisi tempat bekerja anda
YA
apakah menerapkan tiga kunci
dalam merapikan?
g. Sudahkah jig dan alat mempunyai
sistem penyimpanan terbuka dan YA
sudah tersimpan dengan rapi?
h. Apakah tempat kerja telah memilah
YA
semua jig dan alat yang
dipakai di tempat kerja ?
Mengatur prosedur kebersihan harian
a. Apakah anda membersihkan tempat
YA
kerja anda setiap hari?
b. Sudahkah anda menargetkan
sasaran resik (area penyimpanan, YA
peralatan, dan lingkungan) di
tempat kerja?
c. Apakah sudah ada penanggung
3 Seiso jawab dan penjadwalan resik secara TIDAK
(Resik) berkala di tempat kerja anda?
d. Apakah Tempat kerja anda
menerapkan metode resik dalam
menentukan resik? YA
e. Apakah ada sebuah persiapan untuk
membersihkan alat kebersihan?
TIDAK
f. Apakah lingkungan anda sudah
menerapkan resik di tempat kerja?
YA
Mempertahankan tempat kerja yang
Resik
a. Apakah tempat kerja sudah
YA
memiliki standar untuk membuang
barang yang tidak di perlukan ?
Seiketsu
4 b. Apakah ada barang yang tidak
YA
(Rawat)
diperlukan?
c. Apakah tempat penyimpanan
YA
produk sudah berar-benar rapi?
d. Apakah komponen, bahan, rak
YA
terbebas dari debu dan mesin bebas
dari serpihan dan oli?
Mempertahankan Rawat di
Perusahaan
a. Apakah pemimpin di tempat kerja YA
anda melakukan pengendalian
visual dan memiliki standar yang
jelas untuk menjamin Rajin dalam
kerjasama antar karyawan?
b. Apakah tempat kerja anda sudah
YA
Shitsuke memotret dan menyadari
5
(Rajin) perubahan setelah menerapakan
5R?
c. Sudahkan tempat kerja anda
TIDAK
menerapkan slogan 5R dari setiap
anggota perusahaan?
d. Apakah tempat kerja anda sudah
melakukan evaluasi dan hasil
YA
perbaikan selanjutnya secara
menyeluruh mengenai efektifitas
pemeriksaan 5R menurut jenis
tempat kerja?
INSTRUMEN HOUSEKEEPING
Penerapan Di Tempat
No Jenis 5S Indikator Yang Dinilai Kerja Keter
angan
Ya Tidak
a Apakah sudah ada pemberian TIDAK
label di setiap persediaan
barang maksimum?
b Apakah ada perbedaan dalam
TIDAK
warna label terkait dengan
persedian barang?
c Apakah anda mengetahui
perbedaan warna dalam tanda TIDAK
atau label?
d Sudahkan secara teratur
TIDAK
mengganti tanda warna label
1. Seiri
menurut persediaan barang?
(Ringkas) e Adakah kelompok patroli yang TIDAK
mengadakan kunjungan dalam
pemeriksaan label?
f Sudahkah patroli dilakuakan
setiap bulan untuk TIDAK
pemeriksaan persedian barang
dan penggantian tanda atau
label?
g Tahukah siapa yang tergabung TIDAK
dalam kelompok patroli?
h Apakah kelompok patroli
TIDAK
melakukan kunjungan pada
setiap seksi pabrik?
i Apakah hasil evaluasi TIDAK
diumumkan oleh kelompok
patrol?
j Sudahkah dilakuakn pemberian
label pada persediaan yang TIDAK
tidak perlu?
k Apakah dilakukan YA
pengendalian jumlah yang
dibeli?
l Tahukah anda tanda merah
harus diberikan pada apa saja YA
yang pasti tidak digunakan
dalam jangka waktu tertentu?
m Apakah dilakukan pemeriksaan
barang yang terlalu banyak di YA
tempat?
n Apakah sudah dilakukan
YA
pengendalian jumlah pesanan
dari luar?
o Sudahkah dibuat jalur-jalur di TIDAK
pabrik untuk pesanan dari luar?
p Apakah pengendalian jumlah
persediaan pada tempat-
YA
tempat penyimpanan telah
dilakukan?
q Sudahkan dibuat wadah transit
lebih kecil dan perubahan serta YA
perbaikan pada proses hulu?
r Apakah sudah dipastikan
YA
bahwa system FIFO berjalan ?
s Apakah terdapat pengendalian
persediaan di sekitar alat-alat
berat?
t Apakah 3 kunci ( tempat tetap,
barang tetap, dan jumlah tetap YA
) digunakan untuk menurunkan
persediaan sebelum dan
sesudah memproses.?
u Sudahkah dilakukan penerapan
system tanpa lift dan YA
penderek?
a Apakah anda bisa mengetahui TIDAK
apabila terdapat arsip yang
tidak pada tempatnya?
b Dapatkah anda melihat adanya
ketidak teraturan dari jauh? TIDAK
c Apakah anda sudah melakukan
pemberian garis miring untuk
menunjukkan arsip tidak pada TIDAK
2. Seiton tempatnya?
(Rapi) d Sudahkan arsip diberi nomor
pada pungggung arsip menurut
TIDAK
system pengurutan yang sudah
ditentukan?
e Apakah dilakukan penyusunan TIDAK
berdasarkan warna?
f Apakah sudah dilakukan
pembuatan garis pembatas YA
untuk menandai semua barang?
g Apakah anda tahu dengan
tepat, jenis jig dan alat yang YA
digunakan saat ini?
h Dapatkah anda langsung
mengetahui dimana anda harus
YA
mengembalikan jig alat
tertentu?
i Sudahkan anda memberi nama
dan nomor pada jig dan alat TIDAK
pada semua tempat
penyimpanan?
j Apakah telah digunakan
pembuatan tanda yang tepat
TIDAK
untuk semua tepat abu rokok di
ruang untuk merokok, dan
tabung pemadam kebakaran?
k Apakah anda kadang-kadang
menghasilkan barang yang
cacat karena kesalahan daam YA
hal mutu bahan baku?
l Sudahkan anda menghindari
kesalahan dengan mengurutkan
berdasarakn warna?
m Dapatkah anda menjamin YA
bahwa anda selalu
menggunakan jenis minyak
pelumas yang tepat?
n Dapatkah anda langsung
menemukan barang yang
diperlukan bila dibedakan YA
berdasarkan warna?
o Apakah anda mudah dalam
mengetahui jenis cetakan yang
mana yang diperlukan oleh YA
mesin tertentu?
p Dapatkah anda membedakan
cetakan dalam kelompok yang YA
sama?
q Sudahkah anda membuat jalur YA
produksi ?
r Sudahkan anda melakukan
YA
peyimpanan komponen
menurut jenis komponen?
s Sudahkah anda melakukan
penyimpanan berdasarkan jenis YA
system fungsional dan
berdasarka produk?
t Apakah produksi yang
YA
beragam mungkin
dilaksanakan dengan cara anda
mengelola penyimpanan
komponen pada saat sekarang?
u Sudahkah anda menentukan
urutan produksi dan
memastikan adanya system
YA
FIFO?
v Berapa waktu ang dibutuhkan
untuk set up alat-alat selama YA
penggantian?
w Apakah anda mengetahui
bagaimana pengaturan YA
penyimpanan alat berdasarkan
urutan operasi kerja?
a Apakah anda sudah melakukan
pemeriksaaan sebagai bagian YA
dari resik ?
b Apakah anda mengetahui
YA
prosedur resik dan
pemeriksaan?
c Sudahkan anda menetukan apa
yang dibersihkan dan YA
3. Seiso diperiksa?
(Resik) d Apakah anda telah menentukan
YA
kepada siapa tangungjawab
untuk resik dan pemeriksaan
diberikan?
e Apakah
anda telah menetukan prosedur YA
resik dan pemeriksaan sesuai
dengan pokok permasalahan
dengan jelas?
f Sudahk TIDAK
an anda membuat daftar resik
dan pemeriksaan?
g Apakah
anda sudah mengetahui dan YA
memahami tentang penerapan
resik dan pemeriksaan?
\\\
apakah anda membersihkan
atau menyiapkan barang untuk
membersihkannya?
d. Apakah terdapat adanya pasir
TIDAK
di lantai?
e. Apakah sudah melakukan
pencegahan debu/kotoran dari YA
luar supaya tidak masuk?
Kebersihan Mencerminkan Efesiensi
a. Apakah terdapat tanaman
YA
disekitar ?
Mencegah Kelebihan
a. Apakah sudah melakukan upaya
YA
untuk meminimalisir timbulnya
hal yang tidak diperlukan?
Mencegah Ketidak Rapian
Seiketsu a. Selalukah anda memonitoring
4
(Rawat) kondisi disekitar?
YA
Mencegah Debu yang Melekat
a. Apakah ada system yang dipakai
untuk mencegah terjadinya
perluasan kotoran?
YA
Mempertahankan Standar dan
Kerapian
a. Sudahkah melakukan
peningkatan dan pencegahan
sebagai pabrik yang baik?
YA
Peraturan melebihi kritikan, system YA
Rajin
meliputi peraturan.
5
Pencegahan
a. Apakah di Tempat kerja anda
menerapkan kritik rutin dalam
58
mensistemasikan pelatihan?
b. Sudahkan Tempat kerja anda
YA
menciptakan suatu sistem dari
kritik rutin ?
Cacat akibat Kecerobohan
a. Pernahkan di Tempat kerja anda
YA Terjatuh
mengalami kesalahan saat dikarenakan
licin namun
proses dan bagaimana untuk
mencegahny
mencegahnya? a dapat
mengelap
Kecerobohan dan keselamatan kerja
lantai agar
a. Apakah di Tempat kerja anda kering dan
YA tidak licin
memakai pengamanan dalam
hal mencegah saat
pengoprasikan suatu alat dalam
proses kerja anda?
Membudayakan Rajin
a. Sudahkah tempat kerja anda
menerapakan Bulan 5R, Patroli
YA
5R,Lomba 5R,Warta 5R?
Bak yang dilakukan untuk sortir buangan air pada kacang kedelai
59
Meja untuk peletakan kedelai Tampak depan home industri Bpk Jatmiko