Anda di halaman 1dari 11

Nama : Riyan aulia akbar

Nim : 1703120053

Teknologi Beton

Tugas

Pertanyaan

2.1 Jelaskan deskripsi dari semen...?

Semen berasal dari bahasa latin “ cementum “Dimana kata – kata ini di pakai
dalam bangs Roma yang berarti bahan atau ramuan pengikat dengan, kata lain semen
dapat didenifikasikan adalah suatu bahan perekat yang berbentuk serbuk halus, bila di
tambahkan air akan terjadi reaksi hidrasi sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai
pengikat (mineral glue).Pada mulanya semen digunakan orang – orang Mesir Kuno untuk
membangun piramida yaitu sejak abad ke 5 dimana batu batanya satu sama lain terikat
kuat dan tahan terhadap cuaca selama berabad – abad. Bahan pengikat ini ditemukan
sejak manusia mengenal api karena mereka membuat api di gua – gua dan bila api kena
atap gua maka akan rontok berbentuk serbuk. Serbuk ini bela terkena hujan menjadi keras
dan mengikat batu – batuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu masonyim.

2.2 Sebutkan jenis-jenis semen hidrolik dan non-hidrolik..?

a. semen hidrolik
Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di
dalam air. contoh dari semen hidrolik yaitu:

 Kapur hidrolik.
 Semen pozzolan.
 Semen terak.
 Semen alam.
 Semen Portland.
 Semen Portland – pozzolan.
 Semen Portland terak tanur tinggi.
 Semen alumina.

a. semen non hidrolik

1
 Semen non-hidrolik dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi
dapat mengeras di udara.
 Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur. Kapur dihasilkan
oleh proses kimia dan mekanis dari alam. Kapur telah digunakan selama
berabad-abad lamanya sebagai bahan adukan dan plesteran untuk
bangunan

2.3. Jelaskan proses pembuatan kapur hidrolik di indonesia..?

Hidrolik kapur (HL) adalah istilah umum untuk varietas kapur (kalsium oksida),
atau kapur cakar (kalsium hidroksida), yang digunakan untuk membuat mortar
kapur yang diatur melalui hidrasi . Ini kontras dengan varietas kapur udara , jenis
umum lainnya dari kapur, yang ditetapkan melalui karbonasi (menyerap kembali
karbon dioksida (CO 2 ) dari udara). Kapur hidraulik memberikan pengaturan awal
yang lebih cepat dan kekuatan tekan yang lebih tinggi daripada kapur udara dan
kapur hidraulik akan diatur dalam kondisi yang lebih ekstrem termasuk di bawah
air. Istilah kapur hidraulik dan kapur terhidrasi sangat mirip dan mungkin
membingungkan tetapi tidak harus merupakan bahan yang sama: kapur terhidrasi
adalah kapur apa saja yang telah dipantulkan baik melalui hidrasi, karbonasi, atau
keduanya. Kalsium bereaksi dalam kiln kapur dengan mineral lempung untuk
menghasilkan silikat yang memungkinkan beberapa kapur diatur melalui hidrasi;
setiap kalsium yang tidak bereaksi dimasukkan ke kalsium hidroksida yang diatur
melalui karbonasi: Ini kadang-kadang disebut kapur semi-hidraulik dan termasuk
klasifikasi kapur hidraulik yang lemah dan sedang, NHL 2 dan NHL 3.5.

2.4 Apa yang dimaksud dengan pozollan ..? apa saja yang di kelompokkan
sebagai pozolllan..?

a. Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan alumina,


yang tidak mempunyai sifat semen, akan tetapi dalam bentuk halusnya dan
dengan adanya air dapat menjadi suatu massa padat yang tidak larut dalam
air (Tjokrodimuljo, 1996). Menurut Gunawan (2000).

b. Pozzolan Alam (Natural) : Tufa, abu vulkanis dan tanah Diatomae. Di


Indonesia Pozzolan alam dikenal dengan nama TRASS.
c. Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adlah hasil
pembakaran tanah liat dan hasil pembakaran batu bara (Fly Ash)

2.5 Bagaimana proses pembuatan a).semen terak, b) semen alam c). semen
portland..?

a. Terak semen dibuat melalui pembakaran bahan baku yaitu batu kapur
tanah liat pasir silika dan pasir besi. Pembakaran dilakukan dalam furnace

2
pada temperatur 1400 derajat Celcius dengan kecepatan pemanasan 10
derajat Celciusmenit.
b. Semen alam adalah sebuah semen hidrolik yang dihasilkan dengan
pembakaran batu kapur yang mengandung lempung, terdapat secara
alamiah, pada suhu lebih rendah dari suhu pengerasan dan kemudian
menggilingnya menjadi serbuk halus.Kadar silika, alumina dan oxida besi
cukup untuk mendapat gabungkan diri dengan kalsiumoxida sehingga
terjadi senyawa-senyawa kalsium silikat dan aluminat, yang dapat
dianggap mempunyai sifat-sifat hidrolik seperti semen alam.
c. Semen Portland adalah bahan perekat hidrolis yaitu bahan perekat yang
dapat mengeras bila bersenyawa dengan air dan berbentuk benda padat
yang tidak larut dalam air. Semen hidrolis pada mulanya dibuat oleh
Joseph Parker th 1796 dengan membakar batu kapur argilasius yaitu batu
kapur yg mengandung ± 20 % oksida silica, alumina dan besi.Th 1824
Joseph Aspdin mempatenkan jenis semen yg dibuat dengan membakar
batu kapur yang mengandung tanah liat dari pulau Portland di Dorset
Inggris. Semen jenis inilah yang pertama membawa nama semen Portland.
Tetapi dalam pembuatan semen ini pembakarannya tidak sampai
berbentuk klinker (terak).

2.6 Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses basah dan proses kering dalam
pembuatan semen portland..?

a. Proses basah
Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan
menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air
34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw mill.
Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar
berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi
gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry.
1. Tanah liat dan air diaduk kemudian dibersikan di dalam bejana
dipindahkan ke bejana lain dengan kadar air 35 – 50 %.
2. Batu kapur digiling di jaw dan roll crusher ditambah air kemudian
diaduk dalam ballmill dengan kadar air 35 – 50 %.
3. Penambahan bahan-bahan koreksi bila dibutuhkan.
4. Semua bahan dicampur kemudian dimasukkan ke dalam tungku putar
untuk dibakar, dimana pembakaran dilakukan secara bertahap yaitu :
 Pengeringan, suhu ±120°C.
 Pemanasan pendahuluan, suhu 120°C-850°C.
 Kalsinasi (penguraian kapur, kapur berubah susunan kimianya,
karbondioksida keluar), 850°C 1100°C.
 Sintering (pelelehan), dimana pada suhu 1100°C-1450°C terjadi perpaduan
diantara oksida-oksida tersebut sehingga membentuk senyawa
kalsiumsilikat dan kalsiumaluminat pada terak/klinker semen.
 Pendinginan terak, suhu 1450°C-1000°C.

3
5. Setelah dibakar maka terbentuklah klinker yang masih panas kemudian
dari tungku dipindahkan ke tempat penyimpanan.
6. Di tempat ini klinker dibiarkan mendingin sampai mencapai suhu <
90°C.
7. Setelah itu ditimbun sampai mencapai suhu ruang.
8. Ditambahkan gips asli berbentuk kalsium sulfat hidrat (CaSO42H2O)
sebanyak ± 2 – 4 % kemudian digiling bersama-sama klinker dalam
ballmill.
9. Diayak dengan ayakan 75 mikron atau lebih halus lagi untuk semen
mengeras cepat.
10. Ditempatkan dalam silo-silo penyimpanan.
11. Dikemas dalam kantong 50 kg.
12. Didistribusikan

b. Proses kering
Proses Kering Terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying Chamber,
Compt 1, dan Compt 2. Material-material dimasukkan bersamaan dengan
dialirkannnya gas panas yang berasal dari suspension preheater dan
menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi
untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan
material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai.
Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam separator. dilakukan
jika bahan bakunya berupa batuan yang keras atau lebih keras daripada
batuan yang diolah pada proses basah. Prosesnya dilakukan sebagai
berikut :
 Bahan baku dipecah menjadi butiran agak halus lalu dikeringkan dalam
bejana-bejana pengering.
 Bahan yang telah kering digiling halus menjadi tepung dan masing-
masing bahan ini dipisahkan tersendiri, kemudian dicampur dalam
perbandingan tertentu sesuai dengan perhitungan komposisi yang
dikehendaki dan dicampur dalam mesin pencampur berputar.

Bahan berbentuk tepung ini dimasukkan dalam system pembakaran yang


terdiri dari :

 Dilakukan pemanasan pendahuluan pada alat Pemanas


pendahuluanberbentuk “cyclone preheater” atau yang lebih modern
“suspension preheater”.
 Dilakukan kalsinasi pada alat kalsinator untuk menguraikan kapur
menjadi kapur oksida pada suhu 900°C.
 Dibakar pada tungku putar yang jauh lebih pendek dari tungku pada proses
basah sampai terjadi leburan bahan menjadi terak/klinker semen.

4
 Setelah dibakar maka terbentuklah klinker yang masih panas
kemudian dari tungku dipindahkan ke tempat penyimpanan.
 Di tempat ini klinker dibiarkan mendingin sampai mencapai suhu <
90°C.
6. Setelah itu ditimbun sampai mencapai suhu ruang.
 Ditambahkan gips asli berbentuk kalsium sulfat hidrat
(CaSO42H2O) sebanyak ± 2 – 4 % kemudian digiling bersama-
sama klinker dalam ballmill.
 Diayak dengan ayakan 75 mikron atau lebih halus lagi untuk
semen mengeras cepat.
 Ditempatkan dalam silo-silo penyimpanan.
 dikemas dalam kantong 50 kg
 Didistribusikan

2.7 Jelaskan sifat dan karakteristik semen portland,baik sifat kimia maupun
fisika..?
a. karakteristi semen portland
Sifat utama portland cement adalah akan mengeras jika dicampur dengan
air. ... Apabila bentuknya sudah berubah menjadi padat, semen tidak larut
dalam air. Dapat merekatkan benda padat seperti batu-bata. Bersifat
kaustik yang dapat menyebabkan luka bakar.
b. sifat kimia
semen portland dibuat dari serbuk mineral kristalin yang komposisi
utamanya disebut mayor oksida, terdiri dari : kalsium atau batu kapur
(CaCO3), aluminium oksida (Al2O3), pasir silikat (SiO2), dan bijih besi
(Fe2O3) serta senyawa-senyawa lain yang jumlahnya hanya beberapa
persen dari jumlah semen yaitu minor oksida yang terdiri dari : MgO,
SO3, K2O, Na2O.
c. sifat fisika
a.Kehalusan Butir (Fineness / Blaine)
Kehalusan butir semen akan mempengaruhi proses hidrasi. Semakin halus
butiran semen maka luas permukaan butir untuk suatu jumlah berat semen
tertentu menjadi lebih besar sehingga jumlah air yang dibutuhkan juga
banyak. Semakin halus butiran semen maka proses hidrasinya semakin
cepat sehingga semen mempunyai kekuatan awal tinggi. Selain 12 itu
butiran semen yang halus akan mengurangi bleeding, tetapi semen
cenderung terjadi penyusutan yang besar dan mempermudah terjadinya
retak susut pada beton. Tingkat kehalusan semen diuji dengan alat Blaine.
b.Berat jenis dan berat isi
Berat jenis semen berkisar antara 3,10 – 3,30 gram/cm3 dengan berat
jenis rata-rata sebesar 3,15 gram/cm3. BJ semen penting untuk diketahui
karena dengan mengetahui BJ semen akan dapat dilihat kualitas semen itu.
Semen yang mempunyai BJ < 3,0 biasanya pembakarannya kurang
sempurna atau tercampur dengan bahan lain atau sebagian semen telah
mengeras, ini berarti kualitas semen turun. Berat isi gembur semen kurang
5
lebih 1,1 kg/liter, sedang berat isi padat semen sebesar 1,5 kg/liter. Di
dalam praktek biasanya digunakan berat isi rata-rata sebesar 1,25 kg/liter.

2.8 Jelaskan komposisi kimia dan kegunaan dari lima tipe semen portland..?

Komposisi kimia semen portland pada umumnya terdiri dari CaO, SiO2,
Al2O3 dan Fe2O3, yang merupakan oksida dominan.
2.9 Sebutkan dan jelaskan empat unsur kimia utama penyusun semen
portland..?

1. Sejarah Semen Portland


Semen pada awalnya merupakan hasilpercampuran batu kapurdan abu
vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman kerajaan Romawi, tepatnya di
Pozzuoli,dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu dinamai
pozzuolana.Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa
Latin),yang artinya kira-kira "memotong menjadi bagian-bagian kecil
takberaturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen madein
Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi,sekitar
abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep ramuan pozzuolanasempat
menghilang dari sejarah.

2. Bahan yang Terkandung dan Senyawa Penyusun Semen Portland


Semen portland didefinisikan sesuai dengan ASTM C150, sebagai semen
hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari
kalsium silikat hidrolik, yang pada umumnya mengandung satu atau lebih
bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama dengan
bahan utamanya.

3.HidrasiSemen
Hidrasi semen adalah proses reaksi antara semen dengan air, proses hidrasi
pada semen sangat penting karena dari proses ini akan menentukan
kekuatan semen pad akhirnya. Reaksi dari proses hidrasi ini sangat
kompleks, tetapi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut (VanVlack,
1985):

Ca3Al2O6+ 6 H2O Ca3Al2(OH)12+ 200 J/g

Ca2SiO4 + x H2OCa2SiO x H2O+ 500 J/g

Ca3SiO5 + (x+1) H2OCa2SiO4x H2O + Ca(OH)2 + 865 J/g

4. proses produksi semen portland

Langkah Utama Proses Produksi Semen adalah:

6
Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi
produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material
yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur,
dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material
mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu
gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan
kemudian diangkut ke alat penghancur.

2.10 Jelaskan perkembangan kekuatan tekan (sampai dengan umur 28 hari)


beton yang menggunakan lima jenis semsen portland dengan fas 0.49..?

a. Pemeriksaan Karakteristik
Material AgregatMaterial yang digunakan adalah agregat kasar dan
agregat halus berasal dari Danau Bingkuang Kabupaten Kampar, Riau.
Agregat kasar yang digunakan adalah batupecah sedangkan agregat halus
yang digunakan adalah pasir alam.
b. Pengujian Waktu Ikat Semen
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan waktu yang diperlukan semen
untuk mengeras, terhitung dari mulai bereaksi dengan air dan menjadi
pasta semen hingga pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan.
Standar pengujian waktu ikat semen adalah SNI 15-2049-2004.
c. Benda uji
Jumlah benda uji yang akandibuat pada penelitian ini berjumlah 120
sampel silinder dengan masing-masing tipesemen 60 buah dan variasiumur
berjumlah 10 buah sampel.
d. Perencanaan Mix Design
Desain campuran (mix design)beton pada penelitian ini menggunakan
metode ACI (American Concrete Institute).
e. Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian Kuat tekan beton diambil dari 10 sampel beton berbentuk
silinder. Umur beton yang diuji yaitu 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari.

2.11 Sebutkan dan jelaskan syarat mutu semen portland sebagai campuran
beton..?

1. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland
yang memenuhi SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV.
Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan
gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh
lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
2. Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh
digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jika di dalam satu
proyek digunakan lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Jasa harus

7
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merk
semen yang digunakan.
3. Ketentuan Agradasi Agregat - Gradasi agregat kasar dan halus harus
memenuhi ketentuan yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat
campuran yang disyaratkan. - Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa
sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum
antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-
celah lainnya di mana beton harus dicor.
4. Sifat-sifat Agregat - Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat
yang diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan dan
pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir sungai. - Agregat harus bebas dari
bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992
dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
5. Batu untuk beton siklop harus keras, awet, bebas dari retak, rongga dan
tidak rusak oleh pengaruh cuaca. Batu harus bersudut runcing, bebas dari
kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang mempengaruhi ikatan dengan
beton. Ukuran batu yang digunakan untuk beton siklop tidak boleh lebih
besar dari 25 cm.

2.12 Bagaimanakah cara penyimpanan semen portland..?

Penyimpanan Semen
Agar semen tetap memenuhi syarat meskipun disimpan dalam waktu lama,
cara penyimpanan semen perlu diperhatikan (PBI, 1989). Semen harus
terbebas dari bahan kotoran dari luar. Semen dalam kantong harus
disimpan dalam gudang tertutup, terhindar dari basah dan lembab, dan
tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan penyimpanan harus diatur
sehingga semen yang lebih dahulu masuk gudang terpakai lebih
dahulu.Semen curah harus disimpan di dalam silo yang terbuat dari baja
atau beton dan harus terhindar dari kemungkinan teracmpur dengan bahan
lainnya. Untuk menghindari pecahnya kantong semen, tinggi maksimum
timbunan zak semen adalah 2 meter atau sekitar 10 zak. Jarak bebas antara
bidang dinding dan semen sekitar 50 cm, sedangkan jarak bebas antara
lantai dansemen semen sekitar 30 cm (Mulyono, 2005).

3.1 Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber air yang layak digunakan untuk
pengerjaan beton..?

a. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan
organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau
tulangan.
b. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
yang didalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang
8
terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam
jumlah yang membahayakan.
c. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali
Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran
beton yang menggunakan air dari sumber yang sama dan hasil pengujian
pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan
dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan
sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang
dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut
harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang
dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode uji kuat tekan untuk mortar semen
hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm)”
(ASTM C 109 ).

3.2 Jelaskan syarat mutu air yang layak digunakan untuk campuran beton..?

Semen tidak bias menjadi pasta tampa ada air. Air harus selalu ada dalam
beton cair, tidak saja untuk hidrasi semen, tetapi juga untuk mengubahnya
menjadi suatu pasta sehingga betonnya lecak (workable).Jumlah air yang
terikat dalam beton dengan factor air semen 0.65 adalah sekitar 20 % dari
berat semen pada umur 4 minggu. Dihitung dari komposisi mineral semen.
Jumlah air yang diperlukan untuk hidrasi secara teoritis adalah 35- 37 5
dari berat semen.Dalam praktik, estimasi air terikat secara kimia didapat
dengan mengeringkan contoh sampai 100 oC, menghilangkan air bebas
yang bias menguap didalam pori kapiler. Kehilangan berat akibat
dekomposisi contoh kering pada 1000 oC dianggap sebagai jumlah non
evaporable. Hidrasi penuh dicapai dengan terjadinya hidrasi slurry semen
(dengan rasio air/semen diatas 1.00) terjadi didalam ball mill. Proses ini
mengambil lapisan terhidrasi dari permukaan butir semen. Seluruh proses
bias memakan waktu beberapa bulan hinga mencapai hidrasi penuh.

3.3 Bila kualitas air yang akan digunakan sebagai campuran beton meragukan,
apa yang sebaiknya dilakukan..?
Bila kualitas air yang di gunakan untuk campuran beton meragukan
sebaiknya mengganti air tersebut dengan air yang serkualitan ... 0,1 mol
Kalium Iodida, dengan reaksi sebagai berikut: Pb(NO3)2(aq)

3.4 Mengapa kandungan sulfat dalam air harus dibatasi..?


Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas air erat
kaitannya dengan bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air
diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton, tidak membuat retak
pada beton dan tidak membuat korosi pada tulangan yang mengakibatkan
beton menjadi rapuh.Pada pengecoran beton pembuatan rumah sederhana
atau tidak bertingkat, kebanyakan tukang mengira, semakin encer beton,
semakin bagus karena permukaan yang dihasilkan semakin mulus, tanpa
ada rongga, padahal, dengan kelebihan air, mutu beton akan anjlok sangat
9
jauh. ini disebabkan faktor air semen yang tinggi dalam beton
menyebabkan banyak rongga setelah airnya mengering.

3.5 Mengapa jumlah air yang akan digunakan dalam campuran beton harus di
batasi..? berapa proses air dalam berat yang digunakan untuk proses
hidrasi.?

a. Air pencampur pada beton jumlahnya dibatasi supaya perekatnya


maksimal dan kuat, jika terlalu banyak air yang ditambahkan pada beton
maka akibat adanya pengeringan maka air bebas yang terdapat di dalam
gel akan cepat menguap sehingga gel menjadi porous, gel menyusut
banyak dan terjadi retakan. Dan juga kekuatan gel juga rapuh yang
mengakibatkan daya rekat semen rendah. Sebaliknya apabila jumlah air
pencampur pada beton kurang maka proses hidrasi semen tidak dapat
terjadi seluruhnya yang mengakibatkan kekuatan beton akan turun.
b. Hidrasi dari air menghasilkan calsium silicate hydrate ( CSH ). Kalau
dibuat persamaan reaksi kimia yang disederhanakan menjadi sebagai
berikut, 2Cj S + H6 -----CjSzHj + 3CH (3.1)
13 C3S2H3 yang ditunjukkan oleh sebuah senyawa CSH atau yang lebih
dikenal dengan tobermorite gel. CjA + HIO + CS.H2 ---. C3A. CS .Hl2 +
3CH ..........•••••..........•.(3.2).
Disisi kanan dari persamaan 3.2 adalah calsillm alluminate monosulphate
hydrate ( Bruner dan Copeland, 1964 ). Fase monoslilphate dapat juga
merupakan pengembangan dari calsium alluminate trisulphate hydrate
( ettringite ) yang terbentuk setelah fase awal dari hidrasi ( Mehta, .1993 ).
fndikasi dari proses hidrasi dari dua calsillm silicate bereaksi dengan C3A,
yang berfungsi sebagai katalis pada hidrasi dari silicate. Mekanisme yang
mungkin adalah C3A membuat struktur dari pengembangan gel CSH
( Popovich, 1992 ). Kekuatan semen yang telah mengeras tergantung pada
jumlah air yang dipakai waktu hidrasi berlangsung. Pada dasamya jumlah
air yang diperlukan untuk proses hidrasi hanya sekitar 25 % dari berat
semennya, penambahan jumlah air akan mengurangi kekuatan beton
( Winter and Nelson, 1991 ). Beton dapat mempunyai rentang kekuatan
yang lehar yaitl! dapat diperoleh dengan cam mengatur secara tepat
proporsi dari material - material pokok. Semen khusus, agrcgat khusus,
bahan tambah dan mctode Perawatan yang khusus menjadikan banyak
variasi dari beton akan diperoleh.

Hidrasi adalah proses reaksi yang berkelanjutan antara semen dan air, atau
Icbih tepatnya disebut fase cair, yang dimulai dari permukaan partikel semen,

10
kemudian dengan berjalannya waktu reaksi bergerak secara bertahap lebih
ke
14 bagian dalam dari partikel semen, air bereaksi dengan partikel semen
dan memisahkan diri dari partikel-partikel semen menjadi gel yang
mengitari bagian partikel semen yang tak terhidrasi ( Popovich, 1992 ).

11

Anda mungkin juga menyukai